6 Tanda Tubuh Kelebihan Garam dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Garam merupakan salah satu senyawa yang dibutuhkan oleh tubuh. Garam digunakan untuk fungsi sistem saraf, pergerakan otot, juga mempertahankan keseimbangan air dan mineral dalam tubuh. Hampir semua makanan... yang tidak diproses seperti sayur dan buah, kacang-kacangan, daging, dan produk susu memiliki kandungan garam yang rendah. Sebagian besar garam terkandung pada makanan seperti roti, pizza, sup, dan camilan yang rasanya gurih. Penelitian membuktikan bahwa orang dengan diet tinggi garam 20% berisiko mengalami kematian dibandingkan orang dengan diet rendah garam. Hal ini dapat dicegah dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran segar, lebih sedikit mengonsumsi makanan yang diproses. Read more

Sodium, yang terdapat dalam garam, adalah nutrisi penting untuk kekuatan otot, fungsi syaraf yang bekerja dengan baik, serta keseimbangan cairan. Tubuh kita membutuhkan sedikit sodium setiap hari. [1, 2, 3]

Sodium secara alami terdapat dalam makanan sehat seperti daging ayam, produk-produk susu bahkan buah bit. Tetapi, banyak orang mengonsumsi lebih banyak garam dari yang seharusnya. Hal ini tentu malah akan merugikan tubuh, dan harus segera dikurangi.

Berikut adalah tanda-tanda tubuh kelebihan garam:

Tekanan darah naik

Jumlah sodium yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 1,500 miligram setiap hari bagi orang dewasa secara umum. Asupan diatas angka tersebut bisa meningkatkan tekanan darah karena sodium bisa menyebabkan lebih banyak darah mengalir melalui pembuluh darah dan arteri. [1, 3]

Sodium bisa membuat tubuh menyimpan cairan, dan bila jumlah cairan ini tidak seimbang, kelebihannya akan ditarik ke aliran darah sehingga jantung akan memompa lebih keras dan menyebabkan naiknya tekanan darah secara sementara. [1, 4]

Tetapi, meskipun demikian, tidak semua orang akan mengalami efek yang sama. Misalnya, riset menunjukkan bahwa orang yang tahan garam (salt resistant) mungkin tidak akan mengalami kenaikan pada tekanan darahnya setelah mengonsumsi makanan yang mengandung banyak garam. [1]

Sensitivitas seseorang terhadap garam dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti genetik dan hormon. Pertambahan usia dan obesitas juga bisa menggandakan efek naiknya tekanan darah akibat makanan yang asin.

Tubuh bengkak di beberapa bagian

Karena sodium memegang peranan penting dalam hal keseimbangan cairan tubuh, maka terlalu banyak asupan garam bisa menyebabkan tubuh menyimpan banyak air. Penumpukan air atau retensi air ini bisa mengakibatkan bengkak, terutama di bagian tangan dan kaki, dan menyebabkan tubuh lebih berat dari biasanya. [1]

Sebuah studi dari Universitas John Hopkins menemukan bahwa diet tinggi sodium (lebih dari 2,300 miligram per hari) meningkatkan pembengkakan tubuh sebanyak 27% dibandingkan dengan diet rendah sodium. [4]

Kondisi ini disebut edema, yaitu pembengkakan oleh kelebihan cairan di dalam jaringan tubuh.

Merasa sangat haus

Mengonsumsi makanan yang asin bisa menyebabkan mulut terasa kering atau sangat haus. Pada saat ini tubuh sedang berusaha memperbaiki keseimbangan sodium dan air sehingga otak mengirim sinyal haus.

Meningkatnya asupan cairan bisa menyebabkan lebih banyak urin yang keluar. Di sisi lain, bila tubuh tidak mendapat asupan air yang dibutuhkannya setelah mengonsumsi banyak garam, kadar sodiumnya akan naik diatas batas aman dan menyebabkan suatu kondisi yang disebut hypernatremia. [1, 2]

Hypernatremia bisa membuat air keluar dari sel dan masuk ke dalam darah karena berusaha melarutkan kelebihan sodium dalam tubuh. Jika tidak diatasi, peningkatan cairan ini bisa menyebabkan kebingungan, kejang, koma, bahkan kematian. [1, 2, 4]

Gejala lain dari hypernatremia termasuk cemas, sulit bernafas dan tidur, serta berkurangnya frekuensi buang air dan jumlah urin yang keluar.

Sering sakit kepala

Ketidakseimbangan cairan tubuh akibat terlalu banyak mengonsumsi garam bisa mengganggu kualitas hidup. Seperti yang disebutkan diatas, terlalu banyak sodium dalam tubuh akan menyebabkan hypernatremia yang merupakan salah satu tanda dehidrasi.

Dehidrasi juga akan menyebabkan sakit kepala, dan bahkan setelah minum cukup air, asupan sodium yang berlebih bisa tetap mengganggu keseimbangan cairan tubuh bila masih terus dilakukan. [4]

Mengalami tukak lambung

Pola makan yang tinggi sodium bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker perut. Sodium juga bisa memperparah kerusakan pada dinding perut yang disebabkan oleh infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori, yang adalah penyebab utama kanker perut. [3]

Sebuah studi di tahun 2017 dari Universitas Arkansas menemukan kaitan antara pola makan tinggi garam dan peradangan perut. Peradangan ini bisa menyebabkan luka yang dikenal dengan istilah tukak lambung. Gejala-gejalanya termasuk: [1, 2, 3, 4]

  • Mual dan muntah
  • Kesulitan bernafas
  • Tinja berwarna gelap atau bercampur darah
  • Muntah bercampur darah
  • Pingsan
  • Berat badan turun tanpa sebab

Bila tidak segera diobati, kondisi ini bisa mengarah pada terjadinya kanker perut.

Buang air besar tidak lancar

Tubuh yang bengkak karena kelebihan cairan juga seringkali mengalami sembelit, dan mengonsumsi terlalu banyak garam bisa jadi salah satu penyebabnya. Saat tubuh mendapat terlalu banyak asupan garam, kandungan air di usus dan tinja akan berpindah ke bagian-bagian tubuh lainnya untuk menjaga keseimbangan cairan. [4]

Kondisi ini kemudian akan membuat pergerakan usus tidak lancar dan tinja mengeras sehingga terjadilah sembelit.

Mengatasi kelebihan garam dalam tubuh

Lalu apa yang harus dilakukan bila tubuh sudah terlanjur kelebihan garam? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini.

Pertama, pastikan tubuh mendapat asupan air putih yang cukup untuk mengembalikan rasio sodium berbanding air yang tepat.

Usahakan juga untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan potassium, misalnya buah, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk susu. Bersama dengan sodium, potassium akan bekerja menjaga keseimbangan cairan tubuh. [1, 2, 3, 4]

Mengurangi jumlah konsumsi garam adalah langkah terbaik untuk mengatasi kelebihan garam dalam tubuh. Sekitar 78-80% garam yang dikonsumsi berasal dari makanan olahan atau makanan siap saji. Maka, usahakan untuk membuat sendiri masakan di rumah yang lebih sehat. [1]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment