Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Proses memanaskan kembali makanan yang sudah dimasak baik yang sudah sempat dimasukkan ke kulkas, atau makanan yang sudah dibiarkan dingin lalu dipanaskan dengan metode apapun dapat menimbulkan beberapa... kerugian. Prinsipnya, proses memanaskan kembali atau membiarkan dingin makanan, terutama sayuran akan menurunkan kadar nilai gizinya, apalagi jika dimasukkan ke dalam kulkas lalu dipanaskan kembali. Khusus sayur, selain kandungan nutrisi yang berkurang, akan terjadi juga pembentukan racun yang dapat berbahaya bagi tubuh jika terlalu sering dikonsumsi. Untuk jenis makanan lain terutama yang mengandung protein dan karbohidrat, selain kandungan nilai gizi yang diperlukan berkurang, kandungan yang tidak diinginkan bertambah (gula) serta menyebabkan gangguan pencernaan bagi beberapa orang. Pemanasan kembali menggunakan microwave tidak disarankan dibanding menggunakan api kecil di wajan (hal ini tidak berlaku pada makanan jenis sayur). Read more
Ketika masakan yang dibuat di rumah tidak habis, biasanya akan disimpan di kulkas lalu dipanaskan lagi ketika waktu makan berikutnya datang.
Tapi tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis makanan yang tidak boleh dipanaskan ulang karena bisa menjadi berbahaya untuk tubuh?
Ketahui jenis-jenis makanan yang tidak boleh dipanaskan berikut ini:
Daftar isi
1. Kentang
Bagi mereka yang sudah mengganti nasi dengan kentang, mungkin akan menyajikan makanan ini tiga atau dua kali sehari. Jika kentang sisa makan siang, misalnya, tidak disimpan dengan benar kemudian dipanaskan untuk makan malam, maka bisa menyebabkan keracunan.
Jika masakan kentang dibiarkan dingin di suhu ruang – terutama bila dibungkus aluminum foil, maka ia menjadi tempat bertumbuhnya bakteri Clostridium botulinum. Memanaskan ulang kentang tidak selalu efektif untuk membunuh bakteri ini. Akibatnya, bakteri akan masuk ke pencernaan dan menjadi racun. [1, 2]
Cara konsumsi terbaik tentunya dengan selalu memasak kentang segar sebelum dimakan dan segera menghabiskannya. Tapi, bila memang ada sisa, jangan tunggu sampai dingin untuk disimpan.
Masukkan ke kulkas ketika ia masih cukup hangat. Jika harus dipanaskan ulang, gunakan api kecil dan wajan – jangan panaskan di microwave.
2. Ayam
Daging ayam mengandung lebih banyak protein, dibanding daging berwarna merah. Jika dipanaskan ulang, protein ini akan pecah dan sulit untuk dicerna, kemudian bisa menyebabkan sakit perut. [1, 2]
Usahakan untuk tidak memanaskan masakan dari olahan ayam berulang-ulang. Ayam goreng sisa bisa dipotong-potong untuk campuran salad atau isian roti, tidak perlu digoreng ulang untuk dimakan lagi.
Jika harus dipanaskan, lebih baik diatas kompor dan bukan microwave – supaya panas menyebar rata dan tidak menyisakan bakteri yang mungkin berkembang saat makanan dingin di suhu ruang.[3, 4]
Olahan ayam harus dimasak dan dipanaskan pada suhu minimum 74⁰C agar bakteri mati, serta seluruh bagian daging matang dan panas merata. [3, 4]
3. Bayam
Sayuran yang satu ini mudah didapatkan dan harganya pun terjangkau. Ini sebabnya olahan bayam menjadi salah satu jenis makanan yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia.
Bayam mengandung banyak nitrate yang jika dipanaskan ulang akan berubah menjadi nitrite yang bersifat karsinogenik dan berpotensi menyebabkan kanker. [1]
Jika akan memasak bayam, ukur jumlahnya agar bisa habis dalam satu kali penyajian. Bayam dan sayuran berdaun lainnya lebih baik dimasak segar menjelang waktu makan.
4. Nasi
Sebagai makanan pokok di Indonesia, hampir pasti nasi akan ada di meja dan umumnya dimasak satu kali untuk dua hingga tiga kali waktu makan. Nasi sisa juga seringkali diolah menjadi nasi goreng. Apakah ini sebenarnya aman untuk kesehatan?
Masalah pada nasi sama dengan kentang; lebih ke masalah penyimpanannya dibanding pemanasan ulang. Nasi yang dibiarkan di suhu ruang akan ditumbuhi spora yang bisa menyebabkan diare dan muntah. Memanaskan nasi tidak akan mematikan spora yang sudah terlanjur berlipat ganda di dalamnya. [2]
Jadi, menggoreng nasi sisa sebenarnya aman saja. Asal, nasi tersebut tidak dibiarkan dalam keadaan terbuka saat tidak habis dimakan. Sangat disarankan untuk menyimpannya di dalam wadah tertutup.
5. Telur
Sama seperti ayam, telur juga kaya akan protein. Jika dipanaskan, protein akan pecah dan rusak. Selain itu, telur yang dipanaskan juga bisa menjadi racun dan tidak layak untuk dikonsumsi. [1]
Telur rebus yang tersisa bisa dipotong-potong untuk campuran salad atau isian sandwich daripada dipanaskan lagi.
6. Jamur
Seperti makanan sisa lainnya, masakan jamur harus dimasukkan ke kulkas tidak lebih dari dua jam setelah waktu pengolahan jika tidak habis, dan harus dihabiskan di hari yang sama tanpa dipanaskan.
Protein dan kandungan nutrisi pada jamur akan rusak jika dipanaskan dan bisa menyebabkan berbagai masalah pencernaan. Jadi, sebaiknya jamur yang sudah dimasak segera dihabiskan di hari yang sama dan usahakan untuk tidak dipanaskan. [5]
7. Seledri
Karena termasuk sayuran berdaun, sama seperti bayam, kandungan nitrate dalam seledri akan berubah menjadi nitrite jika dipanaskan. Jika dimasukkan ke dalam sup, usahakan untuk membuang seledri yang ada di dalamnya sebelum sup dipanaskan.
Cara terbaik untuk mengonsumsi seledri adalah dalam keadaan segar tanpa dimasak, seperti untuk campuran jus atau taburan masakan. Jika digunakan untuk campuran masakan, maka menu tersebut sebaiknya segera dihabiskan dalam satu kali penyajian. [5]
8. Bit Merah
Meskipun di Indonesia sayuran ini masih jarang dikonsumsi, namun tidak sedikit juga yang mengolahnya menjadi berbagai jenis makanan.
Seperti bayam, bit merah juga mengandung nitrate yang kaya akan manfaat untuk kesehatan tapi bisa menjadi sangat berabahaya jika dipanaskan.
Setelah dipanaskan, komposisi kimia dalam bit akan berubah dan tidak layak lagi untuk dimakan serta berbahaya untuk tubuh. Seluruh bagian dari bit akan berubah menjadi nitrite dan beracun. [1, 5]
Karena bit merah adalah salah satu sayuran yang sangat berbahaya bila dipanaskan ulang, maka disarankan untuk dikonsumsi dalam keadaan segar – misalnya dalam bentuk jus. Jika dimasak, maka segera habiskan.
9. Minyak Goreng
Idealnya, minyak sayur atau minyak lainnya (termasuk jagung, canola, kedelai, dan bunga matahari) yang digunakan untuk menggoreng, hanya digunakan satu kali saja.
Minyak yang digunakan berulang-ulang sampai berubah warna akan menjadi lemak jenuh dan mengandung radikal bebas. [1]
Lemak jenuh bisa menyebabkan kolesterol tinggi dan menyumbat pembuluh darah yang akhirnya mengakibatkan penyakit jantung dan stroke. Maksimal gunakan tiga kali saja minyak yang dipakai untuk menggoreng. Begitu sudah berubah warna, segera buang. [5]
10. Lobak
Biasanya sayuran ini dijadikan campuran untuk soto atau isian lumpia dan spring roll. Sekali lagi, ini adalah sayuran dengan jumlah nitrate yang tinggi. Jika dipanaskan, maka kandungannya akan berubah dan berbahaya bagi tubuh. [5]
Jika masakan yang mengandung lobak didiamkan di suhu ruang lebih dari dua jam, maka bakteri sudah mulai tumbuh di dalamnya.
Karena lobak mengandung banyak nitrate, maka pastikan masakannya tidak dibiarkan terlalu lama dan jangan dipanaskan ulang. Sangat disarankan untuk disantap dalam keadaan segar dan sudah dicuci bersih.