Punggung bawah atau area pinggang umumnya paling mudah merasakan kelelahan hingga rasa nyeri [1].
Berbagai faktor mampu menyebabkan timbulnya nyeri, tidak hanya saat bergerak dan beraktivitas, tapi juga saat sedang dalam posisi berdiri [1].
Postur tubuh yang benar saat berdiri sekalipun bisa saja tetap merasakan sakit pada punggung bawah [1].
Mengenali apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasi akan membantu agar rasa nyeri tidak berkelanjutan dan semakin memburuk.
Daftar isi
Penyebab Punggung Bawah Nyeri Saat Berdiri
Selain pertambahan usia yang semakin tua, berikut ini adalah faktor-faktor penyebab punggung bawah terasa nyeri yang perlu diwaspadai.
1. Penyakit Tulang Belakang Degeneratif
Degenerative disc disease atau yang juga disebut dengan istilah penyakit tulang belakang degeneratif dapat menjadi salah satu sebab punggung bawah terasa sakit sewaktu berdiri [1].
Kondisi ini merupakan usang dan ausnya tulang belakang, sendi, dan cakram (disc) pada tulang belakang [2].
Penyakit seperti ini memang lebih rentan terjadi pada orang-orang lanjut usia dengan beberapa kondisi perubahan di tulang belakang seperti [2] :
- Tulang menebal
- Hilangnya tulang rawan persendian
- Tinggi cakram yang menurun
- Osteophytes atau bony spurring
Orang-orang dengan aktivitas berulang jangka panjang seperti mengangkat beban berat, duduk dengan postur tubuh yang kurang tepat, sering membungkung dan sering memutar tubuh memiliki risiko tinggi penyakit ini [2].
Tidak hanya rasa nyeri, beberapa gejala lain yang perlu dikenali dan diwaspadai adalah keterbatasan gerak pada tulang belakang, punggung bawah kaku, dan kesemutan pada area punggung bawah [2].
Bahkan terdapat kemungkinan bokong, kaki, telapak kaki, dan selangkangan merasakan mati rasa dan nyeri sebagai akibat penyebaran rasa sakit tersebut [3].
2. Stenosis Spinal
Nyeri di punggung bawah ketika berdiri bisa juga disebabkan oleh kondisi stenosis spinal, yakni ruas tulang belakang yang menyempit [1].
Karena penyempitan ini, saraf tulang belakang mendapat tekanan sehingga rasa nyeri akan timbul sebagai akibatnya [1,4].
Punggung bawah serta leher adalah dua area tubuh yang paling sering terserang stenosis spinal, terutama jika usia sudah menginjak 50 tahun ke atas [4].
Beberapa kondisi berikut dapat mendasari terjadinya stenosis spinal yang kemudian berakibat pada sering nyerinya punggung bawah walau hanya sedang berdiri [4].
- Tulang abnormal, seperti penyakit Paget atau taji tulang. Tulang abnormal tumbuh lalu membuat ruas tulang belakang lebih sempit maka saraf di tulang belakang mudah terhimpit.
- Cedera tulang belakang, baik itu pembengkakan jaringan, tulang retak, dislokasi, atau patah tulang.
- Herniasi bantalan tulang belakang atau melemahnya bantalan tulang belakang karena usia yang semakin tua.
- Keberadaan tumor di sumsum tulang belakang yang jika semakin tumbuh besar mampu membuat saraf tulang belakang tertekan karena ruas tulang belakang semakin sempit.
Jika nyeri punggung bawah saat berdiri sering disertai dengan kaki kesemutan atau mati rasa, kelemahan pada kaki, hingga kram pada tungkai bila berdiri dalam waktu lama, hal ini dapat mengarah pada stenosis spinal [4].
3. Ketegangan Otot
Ketegangan otot pun mampu menjadi salah satu sebab utama nyeri di punggung bawah setiap berdiri [1,5,6].
Otot dapat mengalami hal seperti ini ketika terus-terusan digunakan atau ketika seseorang melakukan peregangan secara berlebihan [5,6].
Kelelahan, kesalahan penggunaan, dan penggunaan berlebihan pada otot dapat membuat punggung bawah mudah nyeri [5,6].
Selain punggung bawah, bahu, leher dan hamstring adalah yang paling rentan mengalami ketegangan otot dan nyeri karena paling sering digunakan dan dapat terkena dampak dari penggunaan anggota tubuh di sekitarnya [5,6].
Beberapa faktor ini bisa menyebabkan ketegangan otot [5,6] :
- Kelelahan otot yang tidak segera diistirahatkan tapi tetap digunakan dalam waktu lama.
- Kondisi otot yang memang sudah cukup buruk.
- Fleksibilitas yang kurang pada otot.
- Tidak pemanasan sebelum melakukan olahraga atau aktivitas fisik lainnya yang cukup berat.
Berlari, melompat, mengangkat benda-benda berat berulang kali, melempar sesuatu, atau mengangkat benda dengan postur tubuh kurang tepat dapat menjadi pemicu nyeri punggung bawah karena otot mengalami ketegangan [5,6].
Apabila nyeri punggung bawah terjadi saat berdiri ditambah dengan adanya keterbatasan gerak tubuh, pembengkakan, memar, kelemahan otot, kejang otot, atau kekakuan otot, segera periksakan diri ke dokter [5,6].
4. Otot Keseleo
Keseleo tidak hanya bisa terjadi pada pergelangan kaki maupun tangan [1].
Keseleo pun dapat terjadi pada area pinggang, terutama bila terdapat jaringan lunak yang mengalami robekan di sana [7,8].
Selain itu, peregangan otot berlebihan di area tersebut pun dapat menjadi alasan mengapa keseleo dan nyeri punggung bawah bisa terjadi [7,8].
Beberapa faktor ini umumnya menjadi alasan mengapa keseleo bisa terjadi dan sendi mengalami cedera [7,8].
- Gerakan tubuh yang sama berulang kali.
- Posisi berdiri yang canggung, tidak nyaman dan cenderung dengan postur yang kurang tepat.
- Memaksakan diri saat beraktivitas fisik.
- Mengangkat benda-benda berat.
- Kecelakaan (terpeleset atau terjatuh).
- Berprofesi sebagai atlet dengan latihan fisik yang terlampau sering dan menggunakan fisik secara berlebihan untuk latihan, seperti jogging dan berlari.
Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?
Ketika rasa nyeri tidak lebih baik walau sudah beristirahat atau nyeri justru mengalami kondisi yang lebih buruk, segera ke dokter untuk memeriksakan diri.
Walau nyeri pada punggung bawah ketika berdiri seringkali dapat hilang dengan sendirinya tanpa penanganan khusus, tak jarang kondisi berpotensi memburuk.
Segera temui dokter jika kaki mengalami kelemahan, sulit berjalan, kekakuan pada punggung bawah setiap pagi, demam, atau terjadi inkontinensia.
Cara Mengatasi Punggung Bawah Nyeri Saat Berdiri
Terdapat sejumlah pilihan penanganan bagi rasa nyeri punggung bawah setiap dalam posisi berdiri.
Penanganan terdiri dari perawatan mandiri dengan cara-cara alami serta perawatan medis apabila penanganan mandiri tidak efektif.
Melalui Penanganan Mandiri
Di bawah ini adalah sejumlah upaya yang dapat dilakukan ketika ingin meredakan atau menghilangkan nyeri punggung bawah :
- Menurunkan berat badan
Karena pada beberapa orang nyeri punggung bawah bisa lebih mudah terjadi ketika obesitas, maka menurunkan berat badan adalah solusi yang bisa ditempuh [1].
Memiliki berat badan ideal atau setidaknya berat badan yang sehat tanpa terlalu berlebihan akan menghindarkan diri dari nyeri otot [1].
- Merilekskan Diri
Mengistirahatkan diri dari aktivitas fisik apapun yang melelahkan dan membuat gejala nyeri punggung bawah semakin buruk adalah cara terbaik [1].
Merilekskan otot punggung bawah akan meredakan tekanan yang ada di sana sehingga nyeri pun ikut berkurang [1].
- Menghindari Aktivitas Mengangkat Benda Berat
Mengangkat benda berat seringkali menjadi alasan utama punggung bawah sering sakit, bahkan ketika dalam posisi berdiri [1].
Hindari sejenak aktivitas mengangkat benda berat dan posisikan tubuh tegak lurus ketika sedang beristirahat [1].
- Mengompres Panas atau Dingin
Ketika nyeri begitu terasa mengganggu, segera ambil handuk atau kain bersih, bungkus beberapa es batu dengan kain atau handuk ini [1,9].
Gunakan untuk mengompres area punggung bawah yang sakit selama kurang lebih 20 menit beberapa kali sehari [1].
Setelah 48 jam menggunakan kompres dingin berulang kali, baru kemudian kompres dingin dan hangat secara bergantian [1].
Kompres hangat bisa dilakukan dengan mencelupkan handuk atau kain bersih ke dalam air hangat, peras, lalu tempelkan ke area yang nyeri [1,9].
- Peregangan dan Olahraga
Walaupun nyeri punggung bawah bisa disebabkan oleh olahraga, melakukan olahraga ringan yang sudah lebih dulu dikonsultasikan dengan dokter akan membantu memulihkan punggung bawah [1].
Aktivitas peregangan maupun olahraga yang tepat harus lebih dulu didiskusikan dengan dokter dan mendapat persetujuan dokter [1].
Sebab jika tidak melalui konsultasi lebih dulu, dikhawatirkan kesalahan dalam gerakan bisa berakibat lebih buruk bagi punggung bawah [1].
Sit-up adalah salah satu olahraga yang perlu dihindari selama pemulihan punggung bawah; selebihnya untuk apa yang boleh dan tidak boleh, tanyakan secara detail pada dokter [1].
- Menggunakan Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid
Obat anti-inflamasi nonsteroid adalah pereda nyeri yang umumnya dianjurkan bagi kondisi nyeri otot, tak terkecuali pada punggung bawah [1,10].
Naproxen dan ibuprofen adalah obat golongan OAINS ini yang bisa dibeli tanpa resep dokter [1,10].
Melalui Pengobatan Alternatif
Beberapa penanganan alternatif ini juga dapat dicoba ketika rasa nyeri tidak kunjung hilang walau sudah ditangani dengan cara-cara mandiri dan alami di atas.
- Pijat
Pijat relaksasi umumnya dapat meredakan nyeri pada punggung bawah [1,11].
Asalkan datang pada terapis yang tepat dan profesional, maka pijatan dapat sekaligus merilekskan tubuh [1,11].
Akupuntur adalah metode pengobatan alternatif dari Tiongkok yang sudah banyak digunakan untuk menangani masalah kesehatan ringan hingga berat [1,12].
Untuk nyeri pada punggung bawah, jarum-jarum kecil halus akupuntur mampu mengurangi risiko peradangan dan mengurangi rasa nyeri yang selama ini membuat penderita tak nyaman [1,12].
Melalui Perawatan Medis
Bila istirahat, pijat, obat pereda nyeri, dan cara-cara lain di atas tidak juga efektif dalam memberikan pemulihan bagi punggung bawah, mungkin penderita sebaiknya mencari pertolongan medis.
Dokter akan memberikan pengobatan sebagai berikut untuk mengatasi nyeri punggung bawah pasien [1,13,14].
- Injeksi atau suntikan kortison yang bertujuan untuk mengurangi risiko inflamasi.
- Obat oles dalam bentuk salep atau krim untuk mengurangi nyeri.
- Relaksan otot agar kejang dan ketegangan otot berkurang.
Apabila nyeri punggung bawah sudah tergolong parah, kemungkinan dokter akan merekomendasikan terapi fisik.
Terapi fisik bertujuan utama meredakan nyeri sekaligus menguatkan area punggung pasien.
Punggung bawah nyeri saat berdiri seringkali dianggap sepele sehingga tidak memperoleh penanganan yang seharusnya; namun saat sudah timbul gejala lain dan nyeri tak kunjung reda, ke dokter secepatnya.