Diabetes atau penyakit gula di mana kadar gula/glukosa dalam darah berkadar terlalu tinggi adalah penyakit kronis yang bisa dialami siapa saja [1].
Gangguan kesehatan serius ini bisa menyebabkan berbagai penyakit mengancam jiwa lainnya, seperti stroke, kebutaan, hingga serangan jantung [1,2].
Pada kehamilan pun, diabetes dapat berpengaruh cukup buruk bagi sang calon ibu [1].
Di Amerika Serikat, 1 dari 9 wanita dewasa mengalami diabetes atau setara dengan 15 juta orang wanita menjadi penderita diabetes [3].
Sementara itu, di Indonesia per tahun 2019 terdapat 9% wanita dan 9,65% pria yang diketahui mengidap diabetes [4].
Artinya, risiko diabetes pada wanita tergolong tinggi dan di beberapa negara bahkan risiko diabetes jauh lebih tinggi terjadi pada wanita daripada pria [3,4].
Bagi para wanita penderita diabetes dan baru saja melahirkan, mungkin timbul kekhawatiran tersendiri tentang bagaimana nasib sang anak apabila menyusu dari ibu dengan kondisi diabetes [5,6].
Padahal, menyusui adalah sebuah cara paling baik yang bisa dilakukan para ibu demi memberi asupan terbaik untuk tumbuh kembang anak [5,6].
Para ibu tidak perlu panik atau terlalu cemas, kenali fakta mengenai keamanan menyusui walaupun sang ibu adalah pengidap diabetes.
Bolehkah penderita diabetes menyusui?
Boleh, para ibu penderita diabetes bisa tetap aman dalam memberikan ASI kepada si kecil [5,6].
Diabetes sendiri diketahui sama sekali tidak memengaruhi apalagi mengubah nutrisi yang ada pada ASI sehingga penyakit ini tidak memberi dampak berbahaya bagi bayi yang menyusu [5,6].
Walaupun diabetes sendiri dapat diturunkan atau merupakan penyakit bersifat genetik, ASI bukan sebuah media untuk penurunan/pewarisan kondisi tersebut dari sang ibu ke bayi [1,5,6].
Ibu pengidap diabetes tidak akan dapat menularkan kondisi ini ke bayi melalui proses menyusui [5,6].
Kabar baiknya, menyusui justru sangat bagus dan bermanfaat bagi para ibu dengan kondisi diabetes [5,6].
Berikut adalah deretan manfaat menyusui yang bisa diperoleh oleh ibu penderita diabetes [5,6] :
- Pemanfaatan insulin oleh tubuh menjadi lebih optimal sehingga selama menyusui sangat memungkinkan untuk menjaga kadar gula dalam darah tetap stabil.
- Berat badan turun lebih cepat usai melahirkan sehingga berbagai risiko penyakit metabolik serta obesitas yang semula mengkhawatirkan dapat diminimalisir.
- Penurunan risiko kanker payudara dan kanker ovarium; keduanya adalah kondisi yang sangat berpotensi terjadi pada wanita penderita diabetes di kemudian hari.
- Kebutuhan terhadap terapi insulin menjadi berkurang.
- Produksi hormon oksitosin lebih optimal sehingga sang ibu terhindar dari stres, suasana hati buruk, frustrasi, serta depresi selama menyusui.
Hormon oksitosin sendiri merupakan hormon yang berkaitan dengan emosi baik [7].
Istilah lain untuk hormon ini adalah hormon cinta, sebab hormon ini menimbulkan gairah, kasih sayang dan cinta yang kemudian mempererat ikatan antar pasangan [7].
Selain itu, para ibu penderita diabetes yang memutuskan menyusui seperti biasa juga tidak perlu khawatir tentang diabetes gestasional [5,6].
Diabetes gestasional adalah kondisi diabetes yang dialami para wanita selama masa kehamilan berlangsung sampai dengan waktu melahirkan [8].
Saat kehamilan memasuki usia trimester kedua dan ketiga, maka para calon ibu lebih rentan terhadap diabetes gestasional [8].
Umumnya, diabetes gestasional tidak bertahan terlalu lama; kondisi kadar gula darah akan normal serta stabil kembali setelah ibu melahirkan [8].
Diabetes gestasional berbeda dari jenis diabetes lain karena hanya dialami wanita pada waktu hamil saja [8].
Ketika menyusui, kadar gula darah pada kasus diabetes gestasional akan lebih cepat normal [5,6].
Meski demikian, pada beberapa kasus wanita tetap perlu melakukan diet dan olahraga usai olahraga apabila kadar gula darah belum juga normal dan stabil [5,6].
Tips Menyusui Bagi Ibu Penderita Diabetes
Para ibu yang baru melahirkan dan menderita diabetes tidak perlu khawatir untuk menyusui, sebab penyakit tersebut tidak memengaruhi kualitas ASI.
Meski mengalami diabetes, dapat dipastikan bahwa kegiatan menyusui tidak akan terhalang.
Namun untuk dapat menyusui dengan sukses, berikut beberapa tips yang dapat diperhatikan.
- Berkonsultasi dengan Dokter Sebelum Melahirkan
Pada waktu kehamilan mencapai trimester ketiga, ada baiknya ibu bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan [5].
Tanyakan secara detail kepada dokter tentang penyakit diabetes yang diderita serta pengaruhnya terhadap anak yang nanti disusui [5].
Ungkapkan pula keinginan ibu untuk menyusui bayi pasca bersalin kepada dokter agar dokter tahu apa pengananan terbaik yang bisa dilakukan untuk kondisi diabetes sang ibu [5].
Biasanya, dokter akan memberi pengobatan yang tepat setelah melahirkan yang tetap aman bagi ibu maupun si kecil [5].
Dokter juga akan memberi anjuran mengenai diet dan pola makan yang benar agar kadar gula darah tidak mudah melonjak [5].
- Melakukan Pemeriksaan Kadar Gula Darah
Jika menyadari bahwa diri mengidap diabetes, lakukan pemeriksaan rutin untuk mengecek kadar gula darah [5].
Jangan menunggu sampai merasa pusing dan lemas; periksakan diri secara rutin untuk menjaga kestabilan kadar gula darah dari mulai trimester ketiga kehamilan sampai sesudah melahirkan dan waktunya menyusui [5].
- Melakukan Pemerahan Kolostrum
Pada kehamilan yang sudah masuk trimester ketiga, persiapkan diri untuk menyusui walau tengah mengidap diabetes dengan memerah kolostrum sebelum bersalin [9].
Kolostrum sendiri merupakan ASI yang dihasilkan oleh tubuh sang ibu beberapa hari pertama dari sejak melahirkan [9].
Meski begitu, pembentukan kolostrum sendiri sudah terjadi dari kehamilan tua, maka menjelang kelahiran bayi, pemerahan kolostrum sangat dianjurkan khususnya oleh konsultan laktasi [9].
Tindakan tersebut merupakan tindakan antisipasi apabila bayi diketahui mengalami hipoglikemia saat lahir di mana sang ibu sendiri juga masih dalam pemulihan pasca bersalin [9].
Jadi setelah ASI didapat dari pemerahan kolostrum, ASI kemudian diberikan kepada bayi yang sudah lahir [9].
- Makan dan Mencukupi Kebutuhan Cairan Tubuh
Setiap sebelum menyusui, makan makanan sehat akan membantu ibu menyusui secara lancar [5].
Sesudah menyusui, pastikan juga untuk ibu minum banyak cairan (air putih sebanyak 3-4 liter setiap hari) [5].
Ibu yang menderita diabetes kini tak lagi perlu khawatir karena tetap bisa menyusui dengan aman; namun, sebaiknya tetap konsultasikan segala hal terkait penyakit tersebut dengan dokter kandungan.