Acrivastine + Pseudoephedrine adalah obat yang digunakan untuk meredakan gejala rinitis alergi musiman [1, 2, 3].
Daftar isi
Apa itu Acrivastine + Pseudoephedrine?
Acrivastine + pseudoephedrine merupakan produk kombinasi dari acrivastine (antihistamin) dan pseudoephedrine (dekongestan) [3].
Berikut informasi mengenai acrivastine + pseudoephedrine[1]:
Indikasi | Gejala rinitis alergi musiman |
Kategori | Obat Khusus |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Antihistamin & antialergi |
Bentuk | Kapsul |
Kontraindikasi | Hipersensitif terhadap triprolidine. Hipertensi berat atau penyakit jantung koroner. Gangguan ginjal (CrCl ≤ 48 ml/menit). Penggunaan bersamaan dengan produk lain dengan kandungan pseudoephedrine dan MAOI dalam 14 hari. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima pengobatan acrivastine + pseudoephedrine: → Pasien dengan penyakit jantung → Pasien dengan tekanan darah tinggi → Pasien dengan hipertiroidisme, diabetes → Pasien dengan peningkatan tekanan intra okuler → Pasien dengan pembesaran prostat → Pasien berusia lanjut → Pasien yang sedang hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori B: Studi pada hewan tidak menunjukkan risiko pada janin, akan tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil, atau studi pada reproduksi hewan yang menunjukkan efek yang merugikan (selain penurunan fertilitas) yang tidak dikonfirmasi pada studi terkontrol pada ibu hamil trisemester I (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya). |
Manfaat Acrivastine + Pseudoephedrine
Acrivastine + pseudoephedrine digunakan untuk menurunkan gejala yang berhubungan dengan: [4]
Rhinitis alergi atau hay fever merupakan respon alergi terhadap allergen spesifik. Rhinitis alergi musiman ialah gejala alergi yang muncul saat pergantian musim, contohnya alergi musiman yang disebabkan pollen (serbuk sari) [5].
- Rhinorrhea
Rhinorrhea adalah istilah medis yang digunakan untuk pilek. Rhinorrhea ditandai dengan keluarnya cairan tipis dan jernih dari hidung [6].
- Pruritus
Pruritus ialah istilah medis untuk kulit gatal. Pruritus dapat disebabkan oleh berbagai gangguan seperti kulit kering, penyakit kulit, kehamilan, hingga kanker [7].
- Lakrimasi
Lakrimasi yaitu kondisi mata yang disebabkan produksi air mata berlebihan, seringkali ditandai dengan mata terlihat lembab dan terkumpulnya air mata pada kelopak mata bagian bawah [8].
- Hidung Mampat
Hidung mampat seringkali merupakan gejala adanya masalah kesehatan seperti infeksi sinus dan dapat disebabkan oleh flu. Jika hidung mampat berlangsung lama maka dapat mengindikasikan adanya penyakit tertentu seperti alergi, hay fever, polip, sinusitis kronik dan akibat adanya zat kimia tertentu [9].
Dosis Acrivastine + Pseudoephedrine
Dosis Dewasa
Obat acrivastine + pseudoephedrine digunakan untuk pasien dewasa dengan rincian dosis sebagai berikut [1]:
Oral/Diminum ⇔ Rhinitis Alergi → Setiap kapsul mengandung acrivastine 8 mg dan pseudoephedrine HCl 60 mg → Dosis umum: 1 kapsul setiap 4-6 jam sekali → Dosis maksimal: 4 kapsul/hari |
Dosis Anak-Anak
Obat acrivastine + pseudoephedrine dapat digunakan untuk pasien anak-anak dengan dosis sebagai berikut [1]:
Oral/Diminum ⇔ Rhinitis alergi → Umur ≥ 12 tahun: 1 kapsul setiap 4-6 jam sekali → Dosis maksimal: 4 kapsul/hari |
Efek Samping Acrivastine + Pseudoephedrine
Berikut merupakan beberapa efek samping acrivastine + pseudoephedrine yang memerlukan pertolongan medis jika berlangsung terus menerus dalam jangka waktu lama[4]:
- Mulut kering
- Sakit kepala
- Kantuk berlebih
- Asam lambung
- Sendawa
- Tubuh terasa sakit
- Hidung mampat
- Batuk
- Tenggorokan kering atau terjadi perlukaan
- Demam
- Perut terasa panas
- Suara sera
- Gangguan pencernaan
- Tidak bertenaga
- Mual
- Tegang
- Pilek
- Sakit perut
- Pembengkakan kelenjar di leher
- Sulit tidur
- Sulit menelan
- Perubahan suara
Segera dapatkan pertolongan medis jika mengalami beberapa gejala overdosis berikut [4]:
- Penglihatan kabur
- Dada terasa sakit
- Kulit pucat, dingin atau basah
- Kebingungan
- Pusing atau pingsan saat bangun secara tiba-tiba dari posisi duduk atau tiduran
- Denyut jantung tidak beraturan
- Kejang
- Napas pendek
- Denyut jantung pelan
- Berkeringat
- Keletihan berlebihan
Info Efek Samping Acrovastine + Pseudoephedrine untuk Tenaga Medis: [4]
- Sistem Saraf
- Sangat umum (10% atau lebih): sakit kepala (19%), kantuk (12%)
- Umum (1% hingga 10%): pusing
- Gastrointestinal
- Umum (1% hingga 10%): mulut kering, mual, dispepsia
- Hipersensitif
- Laporan paska pemasaran: reaksi hipersensitif berat (anafilaksis, angioedema, bronkospasme, eritema multiformis)
- Psikiatrik
- Umum (1% hingga 10%): insomnia, tegang
- Genitourinari
- Umum (1% hingga 10%): dismenore
- Sistem Respirasi
- Umum (1% hingga 10%): farigitis, peningkatan batuk
- Lain-lain
- Umum (1% hingga 10%): asthenia
Detail Acrivastine + Pseudoephedrine
Untuk mengetahui penyimpanan, cara kerja, interaksi obat, interaksi dengan makanan dan overdosis acrivastine + pseudoephedrine,berikut informasinya [1]:
Penyimpanan | → Simpan pada suhu 15-25°C. |
Cara Kerja | Deskripsi: Acrivastine merupakan antihistamin yang tidak menyebabkan kantuk, yang secara struktural berkaitan dengan triprolidine. Obat ini membantu meringankan gejala dengan penghambatan kompetitif pada reseptor H2. Pseudoephedrine ialah agonis reseptor α-dan β-andrenergik. Obat ini mengakibatkan vasokonstriksi melalui stimulasi langsung reseptor α-adrenergik pada mukosa saluran pernapasan. Obat ini juga menstimulasi langsung reseptor β-adrenergik, mengakibatkan relaksasi bronkus, peningkatan denyut jantung dan kontraktilitas. Farmakokinetik: → Absorpsi: Acrivastine & pseudoephedrine terserap dengan baik melalui saluran gastrointestinal. → Waktu plasma puncak: Acrivastine: ± 1,3 jam, Pseudoephedrine: ± 2 jam → Distribusi: Pseudoephedrine dapat melalui plasenta, masuk ke cairan cerebrospinal dan didistribusikan ke dalam ASI. → Volume distribusi: Acrivastine: ± 0,5-0,8 l/kg, Pseudoephedrine: 2,64-3,51 l/kg → Pengikatan protein plasma: Acrivastine: ± 50% (terutama dengan albumin) → Metabolisme: Acrivastine: metabolisme hepatis minimal. Pseudoephedrine: mengalami N-dimetilasi menjadi norpseudoephedrine (metabolit aktif) → Ekskresi: Acrivastine: melalui urin (84%), feses (13%); Pseudoepehdrine: melalui urin (43-96% sebagai obat yang tidak diubah; 1-6% sebagai norpseudoephedrine). |
Interaksi dengan obat lain | → Dapat meningkatkan tekanan darah dengan agen antihipertensi, TCA dan agen simpatomimetik lain (seperti dekongestan, penekan nafsu makan, dan psiko-stimulan seperti amphetamine) → Dapat membalikkan pengaruh antihipertensi dari bloker α- dan β-adrenergik, betanidine, guanethidine, bretylium, methyldopa dan debrisoquine. → Berpotesi fatal: meningkatkan tekanan darah dengan produk yang mengandung pseudoephedrine dan MAOI |
Overdosis | ⇔ Gejala: Gelisah, gerakan tiba-tiba, mudah marah, palpitasi, gemetaran, tekanan darah tinggi dan sulit buang air kecil. ⇔ Cara Mengatasi: Kosongkan perut dengan gastric lavage, atau gunakan diuresis asam atau dialisis untuk mempercepat eliminasi pseudoephedrine. |
Pengaruh pada hasil lab | Pseudoephedrine dapat menimbulkan hasil positif palsu dengan pengujian amfetamine urin. |
Pertanyaan Seputar Acrivastine + Pseudoephedrine
Bagaimana jika lupa/melewatkan satu dosis acrivastine + pseudoephedrine?
Dosis yang terlanjur lupa sebaiknya dilewatkan saja. Hindari pemakaian dua dosis obat sekaligus. [4]
Apa saja yang harus dihindari ketika menerima pengobatan acrivastine + pseudoephedrine?
Hindari aktivitas mengemudi kendaraan dan mengoperasikan mesin untuk mencegah terjadi bahaya akibat efek samping yang muncul. Konsumsi alkohol juga berpotensi meningkatkan efek samping. Penggunaan obat-obatan lain sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter [4].
Bagaimana cara penghentian pengobatan acrivastine + pseudoephedrine?
Gunakan obat sesuai dengan petunjuk dokter. Acrivastine biasanya hanya digunakan hingga gejala alergi reda. Konsultasikan dengan dokter jika gejala tidak mengalami penurunan setelah 7 hari pengobatan [4].
Apakah acrivastine+pseudoephedrine aman untuk digunakan oleh ibu menyusui?
Ekskresi acrivastine ke dalam ASI belum diketahui, namun pseudoephedrine diketahui diekskresikan ke dalam ASI. Penggunaan oleh ibu menyusui harus berdasarkan pertimbangan dokter. [3]
Contoh Obat (Merek Dagang) Acrivastine + Pseudoephedrine
Berikut contoh obat dengan kandungan acrivastine + pseudoephedrine:
Brand Merek Dagang |
Semprex-D |