Alopecia Areata: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Alopesia areata adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kehilangan rambut. Pada sebagian besar kasus, rambut akan rontok pada beberapa lokasi di kepala, namun pada kasus berat hal ini bisa terjadi secara... ektrim, bahkan menyebabkan hilangnya seluruh rambut di kepala atau bahkan seluruh tubuh. Alopesia areata dapat menyerang semua orang pada berbagai usia, namun seringkali terjadi pada usia dibawah 30 tahun. Kondisi ini terjadi akibat sel darah putih seseorang menyerang folikel rambut, sehingga folikel rambut akan menyusut dan menghambat produksi rambut. Penyebab mengapa hal ini terjadi belum dapat diketahui dengan pasti, namun genetik diduga berperan dalam harl ini. Orang dengan riwayat keluarga alopesia areata memiliki kemungkinan lebih besar untuk menderita penyakit yang sama. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda mengalami kerontokan yang tidak biasa atau bahkan sampai ada bagian-bagian yang tidak berambut pada area kepala Anda. Dokter mungkin akan meminta serangkaian pemeriksaan untuk mengetahui apakah kebotakan tersebut disebabkan oleh alopesia areata. Read more

Apa Itu Alopecia Areata ?

Alopecia areata merupakan salah satu jenis gangguan berupa kerontokan rambut atau alopecia yang umumnya dapat terjadi pada manusia dengan pola yang berbeda beda [1].

Alopecia Areata ini diketahui sebagai jenis kerontokan rambut tanpa jaringan parut yang merupakan penyakit autoimun. Alopecia Areata ini dapat berlangsung lama jika rambut rontok meluas [1, 2].

Alopecia areata ini adalah bentuk alopecia yang mempengaruhi folikel rambut, kuku, dan epitel pigmen retina (jarang) dengan tanda awal berupa bercak bulat [2].

Kerontokan rambut yang disebabkan oleh Alopecia Areata ini diketahui terjadi secara tidak merata dan dapat terjadi secara tiba-tiba. Umumnya, Alopecia Areata ini dimulai dengan satu atau lebih bagian botak melingkar yang mungkin tumpang tindih [3].

Jenis Alopecia Areata

Berikut ini merupakan beberapa jenis penyakit Alopecia Areata berdasarkan ciri dan tingkat kerontokan rambut yang ditimbulkan [1, 4] :

  • Alopecia areata (tidak merata): Alopecia Areata jenis ini ditandai dengan adanya satu atau lebih bercak rambut rontok seukuran koin pada kulit atau tubu
  • Alopecia totalis: Alopecia Areata jenis ini merupakan Alopecia Areata yang menyebabkan rambut rontok di seluruh kulit kepala
  • Alopecia universalis: Alopecia Areata jenis ini tidak hanya menyebabkan kerontokan rambut di kulit kepala namun juga semua rambut di wajah – alis dan bulu mata, rambut dada, punggung, dan rambut kemaluan
  • Alopecia areata difus: Alopecia Areata jenis ini menimbulkan penipisan rambut yang tiba-tiba dan tidak terduga di seluruh kulit kepala
  • Ophiasis alopecia: Alopecia Areata jenis ini ditandai dengan adanya kerontokan rambut dengan pola yang mengikuti pita di sepanjang sisi dan punggung bawah kulit kepala
  • Alopecia areata tambal sulam: Alopecia Areata jenis ini ditandai dengan adanya satu atau beberapa bercak rambut rontok terpisah atau menyatu (retikuler)
  • Alopecia incognita: Alopecia Areata jenis ini menyebabkan  kerontokan rambut secara total dan menyebar
  • Sisaipho: Alopecia Areata atau kerontokan rambut yang terjadi secara luas pada rambut dibeberapa lokasi kecuali di sekitar pinggiran kulit kepala
  • Marie Antoinette syndrome  atau canities subita: Alopecia Areata jenis ini merupakan Alopecia Areata difus pada tingkatan akut yang menimbulkan uban yang sangat tiba-tiba dengan kehilangan preferensial pada rambut berpigmen

Alopecia Areata Pada Anak, Wanita Dan Pria

Alopecia Areata Pada Anak-Anak

Alopecia Areata diketahui dapat terjadi pada semua usia termasuk pada anak-anak. Mengingat, umumnya seseorang dapat mengalami kerontokan rambut untuk pertama kali sebelum usia 30 tahun [4].

Anak anak dapat mengalami Alopecia Areata walaupun tidak memiliki orang tua yang menderita Alopecia Areata. Mengingat, faktor keturunan memang ada namun Alopecia Areata diketahui tidak selalu diturunkan dari orang tua kepada anak [4].

Jika anak anak menderita penyakit Alopecia Areata, maka anak tersebut tidak hanya akan mengalami rambut rontok, namun juga dapat mengalami cacat kuku, seperti pitting atau lesi [4].

National Alopecia Areata Foundation menjelaskan bahwa dampak secara psikologis atau emosional dari penyakit Alopecia Areata ini akan dapat dirasakan oleh anak-anak yang usianya lebih dari lima tahun. Mengingat, pada usia tersebut umumnya anak anak akan mulai menyadari jika ada perbedaan pada dirinya, khususnya rambut rontok [4].

Alopecia Areata Pada Wanita

Wanita diketahui memiliki risiko mengembangkan penyakit Alopecia Areata yang lebih tinggi dari pada Pria. Namun, alasannya hingga kini masih belum diketahui [4].

Wanita yang menderita penyakit Alopecia Areata umumnya dapat mengalami kerontokan rambut di kulit kepala, alis, dan bulu matanya dengan pola penipisan rambut yang bertahap [4].

Alopecia Areata Pada Pria

Pria yang menderita Alopecia Areata umumnya akan mengalami kerontokan rambut di kulit kepala, wajah, dada, dan rambut belakang dengan pola rambut rontok tidak merata [4].

Untuk itu, penyakit Alopecia Areata ini kerontokan rambutnya berbeda dengan kebotakan yang umumnya terjadi pada pria. Penipisan rambut bertahap pada pria akibat penyakit Alopecia Areata ini awalnya hanya terjadi pada area kecil [4].

Gejala Alopecia Areata

Berikut ini merupakan beberapa gejala seseorang menderita penyakit Alopecia Areata [5]:

  • Rambut rontok yang tidak merata
  • Adanya bercak rambut kulit kepala seukuran koin mulai rontok
  • Terjadi kerontokan rambut pada jenggot dan bulu mata
  • Kerontokan rambut bisa terjadi secara tiba-tiba
  • Kerontokan rambut menyebar hanya dalam waktu singkat (beberapa hari atau beberapa minggu)
  • Kulit kepala atau bagian tubuh lain yang ada rambutnya terasa gatal atau seperti terbakar sebelum rambut rontok
  • Terjadi peradangan pada folikel rambut
  • Muncul bintik-bintik putih dan garis
  • Kuku jari kaki atau tangan menjadi lebih kasar
  • Kuku jari kaki atau tangan kehilangan kilaunya
  • Kuku jari kaki atau tangan menjadi tipis dan pecah
  • Munculnya rambut pendek yang semakin menyempit di bagian bawah dan di sekitar tepi titik botak
  • Rambut patah sebelum mencapai permukaan kulit
  • Muncul rambut putih di area yang terkena rambut rontok

Penyebab Alopecia Areata

Penyebab pasti dari penyakit Alopecia Areata ini hingga kini belum diketahui. Namun, beberapa kasus menunjukkan bahwa ada kemungkinan penyebab dari penyakit Aloepecia Areata ini antara lain [4]:

  • Kelainan autoimun, sistem kekebalan salah mengira sel folikel rambut menjadi sel asing
  • Keturunan, adanya riwayat keluarga yang menderita penyakit Alopecia Areata
  • Kondisi lingkungan tertentu yang mengembangkan penyakit Alopecia Areata

Namun, perlu diketahui juga bahwa orang yang memiliki atau mengalami salah satu penyebab tersebut diketahui tidak selalu mengembangkan penyakit Alopecia Areata [4]. Sehingga tidak dapat dikatakan sebagai penyebab yang sebenarnya atau yang benar benar pasti.

Prognosis Alopecia Areata

Seseorang yang menderita penyakit Alopecia Areata umumnya masih tetap memiliki potensi untuk menumbuhkan rambutnya kembali setelah mengalami kerontokan. Hal ini dapat terjadi mengingat proses inflamasi yang terjadi tidak sampai merusak folikel rambut [2].

Seseorang yang mengalami penyakit Alopecia Areata dapat menjadi bagian dalam [2]:

  • 34-50% pasien yang pulih secara spontan dalam satu tahun atau,
  • 14-25% pasien akan berkembang menjadi alopecia totalis atau alopecia universalis (pemulihan penuh jarang terjadi)

Adapun faktor prognosis yang kurang menguntungkan bagi penderita penyakit Alopecia Areata yaitu tingkat kerontokan rambut dan usia pasien, khususnya pada jenis onset alopecia areata dan ophiasis pada masa kanak-kanak [2].

Indikasi prognosis yang buruk dapat terjadi jika seseorang memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit Alopecia Areata, distrofi kuku, riwayat atopi, atau penyakit autoimun secara bersamaan [2].

Diagnosis Alopecia Areata

Umumnya, penyakit Alopecia Areata akan didiagnosis dengan mengidentifikasi alopecia fokal di kulit kepala dan semua kulit yang memiliki rambut dapat terpengaruh. [1]

Dalam melakukan diagnosis penyakit Alopecia Areata, Dokter mungkin juga akan melakukan biopsi kulit kepala (mengambil samppel sebagian kecil kulit kepala kemudian dianalisis) untuk menyingkirkan kondisi lain yang menyebabkan kerontokan rambut, termasuk infeksi jamur seperti tinea capitis [1].

Jika  ada kekhawatiran terkait penyakit Alopecia Areata yang disebabkan oleh kelainan autoimun maka dalam mendiagnosis diperlukan tes darah termasuk menguji keberadaan satu atau lebih antibodi abnormal (jika antibody abnormal ditemukan berarti menderita kelainan autoimun) [1].

Adapun tes darah lain yang dapat membantu menyingkirkan kondisi selain penyakit Alopecia Areata adalah sebagai berikut [4]:

  • Uji protein C-reaktif dan laju sedimentasi eritrosit
  • Tes tingkat kadar zat besi
  • Tes hormon tiroid
  • Uji testosteron bebas dan total
  • Uji hormon perangsang folikel dan luteinizing

Pencegahan Alopecia Areata

Sejauh ini, penyakit Alopecia Areata tidak diketahui secara pasti penyebabnya sehingga tidak dapat dicegah. Mengingat, meskipun kelainan autoimun, riwayat keluarga dan kondisi kulit kemungkinan dapat menjadi penyebab Alopecia Areata. Namun, tidak semua orang dengan faktor tersebut mengembangkan penyakit Alopecia Areata [4].

Pengobatan Alopecia Areata

Berikut ini beberapa metode atau cara yang dapat dilakukan untuk mengobati penyakit Alopecia Areata [1]:

Penyakit Alopecia Areata khususnya jenis Alopecia Areata tambal sulam diketahui dapat diobati dengan menggunakan steroid topikal yang kuat seperti clobetasol yang diberikan dalam bentuk lotion, busa, atau sampo.

Selain itu, steroid topikal ini diketahui dapat mempercepat pemulihan pertumbuhan rambut pada Alopecia Areata ringan. Adapun pengobatan menggunakan steroid topikal ini dilakukan selama tiga bulan. Namun, jika tidak terjadi perubahan setelah enam bulan maka pemakaian steroid topikal harus dihentikan.

  • Kortikosteroid Sistemik

Pengobatan menggunakan kortikosteroid oral diketahui dapat memicu pertumbuhan rambut khususnya untuk penderita penyakit Alopecia Areata yang luas dan progresif cepat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 30-47% pasien dengan penyakit Alopecia Areata ringan sampai ekstensif yang diobati dengan pemberian prednisolon oral selama 6 minggu menunjukkan pertumbuhan kembali rambut lebih dari 25 %.

  • Imunoterapi

Imunoterapi merupakan salah satu metode pengobatan penyakit Alopecia Areata yang efektif khususnya pada jenis penyait Alopecia Areata yang tidak merata. Dengan adanya penerapan alergen yang kuat ke area kecil di kulit kepala setiap minggu maka pasien akan menjadi peka.

Adapun alergen yang digunakan dalam pengobatan ini termasuk :

  • Dinitroklorobenzena
  • Asam Kuadrat Dibutilester
  • Difenilkiklopropenon (paling umum digunakan)
  • Perawatan Laser

Pengobatan penyakit Alopecia Areata juga dapat dilakukan dengan menggunakan terapi laser mungkin memiliki efek positif yang aman. Namun, ulasan dan laporan terbaru menunjukkan bahwa uji praklinis dengan model tikus untuk Alopecia Areata tidak menunjukkan efektivitas penggunaan sisir laser.

  • Strategi Kosmetik

Wanita yang menderita penyakit Alopecia Areata khususnnya Alopecia Areata ekstensif mungkin akan memutuskan untuk melakukan strategi kosmetik seperti memakai wig, hairpiece atau bandana. Hal ini dilakukan untuk menutupi kekurangan pada rambutnya akibat kerontokan yang ditimbulkan penyakit Alopecia Areata.

Namun, untuk pria yang mengalami penyakit Alopecia Areata umumnya akan lebih cenderung mencukur rambutnya.

  • Dukungan Psikologis

Peyakit Alopecia Areata khususnya alopecia totalis atau alopecia universalis yang tidak menunjukkan kesembuhan setelah perawatan medis dilakukan dapat menimbulkan beberapa hal yang membutuhkan perawatan berupa dukungan psikologis ketika :

  • Mengalami ketidaknyamanan dalam menjalani kehidupan normal
  • Mengalami depresi yang signifikan secara klinis
  • Kehilangan pekerjaan
  • Mengalami isolasi sosial

Dukungan psikologi ini dokter memiliki peran penting dalam mengenali dampak psikologis alopecia dan membantu pasien untuk mengatasi dan beradaptasi dengan masalah ini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment