Apakah Madu Baik untuk Tekanan Darah Rendah?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Hipotensi atau yang sering kita kenal dengan tekanan darah rendah adalah sebuah kondisi penurunan tekanan darah sistemik di bawah nilai batas normal. Meski hingga saat ini, tidak ada nilai hipotensi standar yang baku, tetapi angka tekanan darah yang kurang dari 90/60 dinyatakan sebagai hipotensi [1].

Hipotensi biasanya terjadi tanpa gejala khusus. Namun, gejala ringan yang paling sering ditemui dan dikeluhkan adalah pusing [1]. Pasien lain melaporkan kebingungan, kepala yang ringan, lemah, atau kelelahan. Beberapa pasien lain mengeluhkan sakit kepala, penglihatan kabur, mual, nyeri leher atau punggung, hingga jantung berdebar [2].

Kandungan Nutrisi Madu

Pemanis alami yang dihasilkan oleh lebah termasuk sejenis gula, bahkan memiliki kandungan kalori yang lebih besar dari gula pasir biasa yang digunakan untuk membuat kue atau makanan manis. Berikut kandungan nutrisi yang terdapat dalam satu sendok makan madu [3] :

  • Kalori : 64
  • Karbohidrat : 17 gram
  • Protein : 0 gram
  • Fat : 0 gram
  • Gula : 17 gram
  • Serat : 0 gram

Manfaat Madu Untuk Tekanan Darah Rendah

Selayaknya penyakit lain, hipotensi juga berkaitan erat dengan pola makan sehari-hari. Kita adalah apa yang kita makan, sehingga makanan yang kita asup bisa menyebabkan tekanan darah meningkat ataupun menurun. Salah satu makanan yang memiliki pengaruh pada tekanan darah adalah madu. Sejak zaman dahulu, madu tidak digunakan sebagai bahan makanan tetapi juga sebagai obat [4].

Berikut ini beberapa manfaat madu untuk penderita tekanan darah rendah atau hipotensi.

  • Sumber energi

US National Honey Board melaporkan sebuah studi yang dilakukan oleh tiga klinik kesehatan mengenai konsumsi madu pada beberapa atlet. Studi tersebut membandingkan madu dan sumber karbohidrat lain yang biasanya dikonsumsi para atlet. Percobaan dilakukan kepada 71 orang atlet, dengan cara memberikan 7 gel mengandung karbohidrat kepada atlet dan dua di antaranya adalah madu dan placebo[5].

Dari hasil studi yang dipresentasikan oleh Dr. Richard Kreider pada pertemuan tahunan uji coba biologi Americans College of Sport Medicine and National Strength and Conditioning Association didapatkan fakta, madu baik bahkan pada beberapa kondisi jauh lebih baik dibanding sumber karbohidrat lainnya. Madu bisa jadi sumber energi yang efektif [5].

Dari studi di atas bisa disimpulkan, madu mampu mengatasi kondisi lemah atau kelelahan yang dirasakan orang dengan hipotensi dengan cara menaikkan energi level mereka.

  • Mengandung antioksidan tinggi

Madu diketahui mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh sehat maupun orang yang sedang sakit. Salah satu kandungan madu yang sangat baik untuk hipotensi adalah antioksidan yang biasa dikenal dengan nama flavonoid[6].

Kandunga baik ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung orang dengan hipotensi dan menurunkan risiko penyakit jantung coroner dengan cara mengurangi kemampuan trombosit dalam darah menjadi gumpalan, meningkatkan vasodilatasi coroner, dan mencegah teroksidasinya LDL [6].

Namun, selain manfaat yang bisa didapatkan penderita hipotensi dari madu, ternyata menurut beberapa penelitian, madu justru berisiko menurunkan tekanan darah baik dari efek antioksidannya hingga keracunan yang mungkin saja disebabkan madu. Berikut beberapa penelitian yang bisa dirangkum[6].

  • Menurunkan tekanan darah

Dari penjelasan poin kedua tentang dampak baik antioksidan pada madu untuk kesehatan jantung, didapat juga fakta bahwa madu mampu menurunkan tekanan darah [6]. Penelitian lain dilakukan di Universitas Uyo, Nigeria tentang kemampuan madu menurunkan tekanan darah dan detak jantung pada responden pria[7].

Penelitian dilakukan dengan cara memberikan madu sebanyak 20 ml kepada responden pria lalu mereka diperiksa tekanan sistolik, tekanan diastolik, dan detak jantung pada menit ke 15, menit ke 30, dan menit ke 60. Dari penelitian ini didapatkan hasil,  konsumsi madu dalam waktu singkat dapat menurunkan tekanan darah pada responden pria [7].

Efek Konsumsi Madu Berlebihan

Selain memiliki manfaat, mengkonsumsi madu berlebihan juga tidak baik. Madu dihasilkan oleh lebah dari nektar bunga yang memiliki kandungan zat manis alami sebagai pemanis. Jika di konsumsi secara teratur, efek dari madu bisa terlihat. Pemberian madu pada bayi di bawah usia 12 bulan tidak baik diberikan karena madu mengandung  spora botulisme yang akan berakibat fatal[8].

Bagi orang dewasa, diet dengan madu sangat bagus, akan tetapi konsumsi berlebihan dapat menyebabkan obesitas yang berakibat resiko diabetes dan penyakit lainnya seperti kardiovaskular[8]. Konsumsi madu yang disarankan untuk kesehatan adalah sekitar satu sampai dua sendok makan perharinya. Berikut beberapa efek yang sangat merugikan jika mengonsumsi madu terlalu banyak dari yang seharusnya [9].

  • Keracunan berdampak hipotensi

Keracunan makanan adalah hal yang lumrah dan sering terjadi di berbagai belahan dunia, salah satunya yang disebabkan oleh madu. Sebuah penelitian di Turki meneliti kasus keracunan makanan akibat konsumsi madu pada 66 pasien. Dari beberapa gejala yang dialami pasien saat keracunan madu, di antaranya  dilaporkan mual muntah, pusing, bradikardia, hingga hipotensi. Hal ini terjadi setelah mereka mengonsumsi madu dalam jumlah kecil [8].

Dari beberapa data di atas dapat disimpulkan bahwa konsumsi madu memang memiliki manfaat sangat baik untuk kesehatan tak terkecuali pada penderita tekanan darah rendah atau hipotensi. Namun di sini lain, madu juga berisiko memperburuk kondisi hipotensi yang diderita.

  • Mengganggu sistem pencernaan

Mengonsumsi madu murni sangat baik untuk meningkatkan kesehatan pencernaan kita terutama dengan meningkatkan kinerja enzim pencernaan.  Namun, enzim pencernaan yang terlalu banyak justru dapat menimbulkan gejala lainnya seperti mual, muntah, keram perut dan sakit kepala. Selain itu, konsumsi madu terlalu banyak dapat menyebabkan terganggunya penyerapan nutrisi makanan oleh tubuh sehingga memicu masalah pencernaan seperti konstipasi dan kembung.

Anda mungkin memahami fakta madu sangat disarankan sebagai pemanis alami pengganti gula. Bagaimanapun, madu adalah gula dalam bentuk berbeda. Meskipun menyehatkan, konsumsi madu terlalu banyak berarti sama saja dengan Anda mengonsumsi gula berlebihan yang tentu saja meningkatkan risiko banyak penyakit termasuk kegemukan. Fruktosa pada madu tetap saja gula sesehat apapun itu. Sesendok madu mengandung 64 kalori, tetapi bayangkan jika Anda mengonsumsi madu sebanyak sepuluh sendok tanpa sadar.

Untuk orang-orang yang memiliki sensitivitas tinggi dan rentan terkena alergi, konsumsi madu berlebihan bisa memicu reaksi alergi yang disebabkan serbuk sari dari bunga. Beberapa gejala alergi yang pernah dilaporkan antara lain pembengkakan, gatal, perubahan suara, kesulitan menelan[8].

Madu merupakan obat terapi alami untuk segala pengobatan. Bukti telah rekomendasikan bahwa madu dapat dijadikan pengobatan untuk kondisi berbagai penyakit[8].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment