Wine adalah minuman beralkohol yang dibuat dengan cara memfermentasi anggur terlebih dahulu. [1]
Biasanya wine digunakan untuk mencegah penyakit jantung dan stroke, mencegah terjadinya pikun di masa tua, diabetes, mencegah infeksi saluran pencernaan yang dapat berujung terjadinya maag, dan kondisi lainnya. [1]
Tetapi, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung sebagian besar manfaat dari wine. Wine dapat menjadi tidak aman dan berbahaya, jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan sering. [1]
Wine mengandung etanol (alkohol) yang dapat menghalangi berbagai jalur saraf di otak. Wine juga mengandung bahan kimia yang kemungkinan dapat memberikan efek pada jantung dan sirkulasi darah seperti efek antioksidan. [1]
Selain itu, wine dapat membantu dalam mencegah trombosit darah membentuk gumpalan. [1]
Namun, terdapat beberapa efek samping negatif dari minum alkohol, jadi tidak semua orang dapat menikmati minuman alkohol. [2]
Daftar isi
- 1. Penyakit Hati
- 2. Gangguan Fetal Alcohol Syndrome (FAS)
- 3. Reaksi Sulfit
- 4. Reaksi Obat Resep Dokter
- 5. Sakit Kepala Migrain
- 6. Berat Badan akan Bertambah
- 7. Kanker Payudara
- 8. Meningkatkan Risiko Depresi
- 9. Memperlambat Sistem Saraf Pusat
- 10. Memiliki Dampak Pada Kondisi Jantung
- 11. Tidak Aman Bagi Wanita Menyusui
1. Penyakit Hati
Efek jangka panjang yang berkaitan dengan mengonsumsi minuman beralkohol yaitu penyakit hati. [2]
Salah satu fungsi hati yaitu untuk menyaring kotoran dari darah. Ketika meminum alkohol dalam jumlah banyak, organ hati akan bekerja lebih dari biasanya. [2]
Pada akhirnya, setelah beberapa tahun penyalahgunaan alkohol, hati akan gagal bekerja dengan baik atau bahkan tidak berfungsi sama sekali. [2]
Beberapa orang yang menjadi pecandu alkohol dapat menderita sirosis hati dan dapat menyebabkan kematian. [2]
Berdasarkan National Institutes of Health, penyakit hati merupakan penyebab utama kematian ke 12 karena suatu penyakit di Amerika Serikat di tahun 2007. [2]
2. Gangguan Fetal Alcohol Syndrome (FAS)
Meminum wine atau minuman alkohol dalam bentuk apapun selama masa kehamilan dapat menyebabkan efek jangka panjang pada anak. [2]
Jika seorang ibu yang mengonsumsi alkohol, maka anak yang di dalam kandungan juga akan meminum alkohol yang sama dengan ibunya. [2]
Berdasarkan Healthwise, bayi yang belum lahir akan menderita beberapa efek samping yang negatif jika terpapar alkohol, seperti [2]:
- Fitur wajah yang aneh
- Memiliki ukuran yang lebih kecil dari anak-anak lain seusia mereka
- Permasalahan dalam belajar
- Permasalahan pada tingkah laku
- Cacat lahir
Mengonsumsi alkohol di masa kehamilan masih pada tahap diskusi mengenai seberapa aman untuk dikonsumsi bagi ibu hamil, seperti meminum satu gelas wine secara berkala. [2]
Pada umumnya, dokter akan mengingatkan wanita hamil untuk tidak minum alkohol selama masa kehamilan mereka. [2]
3. Reaksi Sulfit
Sulfit ditemukan dibanyak makanan, termasuk di dalam wine. Sulfit dapat ditemukan dibanyak produk susu, seperti keju dan makanan lainnya seperti buah-buahan kering, rempah-rempah, selai, dan jeli. [2]
Kandungan sulfit dalam wine putih biasanya lebih banyak daripada anggur merah. Tetapi, organik wine tidak memiliki kandungan sulfit. [2]
Seseorang yang memiliki alergi sulfit, kemungkinan akan menderita gatal-gatal, mual, dan syok anafilaksis. [2]
Sebagian orang yang paling sering terkena alergi sulfit yaitu seseorang yang memiliki asma. [2]
4. Reaksi Obat Resep Dokter
Kesehatan seseorang dapat meningkat ketika mereka mengonsumsi wine sambil mengonsumsi obat resep tertentu. [2]
Resep obat dari dokter sekarang ini memiliki label peringatan mengenai campuran obat dengan wine. Sehingga konsumen obat tersebut dapat lebih berhati-hati sebelum mencampur resep obat dengan wine. [2]
Reaksi dari campuran resep obat dengan wine bervariasi, tergantung dari seberapa banyak obat yang dikonsumsi dan seberapa banyak wine yang diminum. [2]
5. Sakit Kepala Migrain
Efek negatif yang ditimbulkan dari mengonsumsi wine yaitu sakit kepala migrain. Efek yang satu ini telah terbukti kebenarannya, terutama mengonsumsi wine merah. [2]
Sebab wine dapat memacu terjadi sakit kepala migrain bagi beberapa orang yang mengonsumsinya. [2]
Tanin dan flavonoid fenolik dapat ditemukan pada kulit anggur. Kedua kandungan tersebut kemungkinan merupakan penyebab dari sakit kepala migrain saat mengonsumsi wine. [2]
Penelitian dari Profesor David Mils di UC Davis pada tahun 2006 menjelaskan bahwa memodifikasi proses fermentasi dapat membantu mengurangi risiko terkena sakit kepala yang disebabkan oleh tanin dan flavonoid fenolik. [2]
6. Berat Badan akan Bertambah
Terdapat potensi berat badan akan bertambah saat mengonsumsi wine atau minuman berakohol lainnya. [2]
Alkohol mengandung kalori dan trigliserida. Kedua kandungan tersebut dapat meningkatkan LDL atau kadar kolesterol jahat. [2]
7. Kanker Payudara
Berdasarkan penelitian dari National Cancer Institue, mengonsumsi alkohol dapat berkaitan dengan kanker payudara estrogen positif pada wanita pasca-menopause. [2]
Meminum alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen dan dapat meningkatkan perkembangan tumor. [2]
8. Meningkatkan Risiko Depresi
Berbagai jenis minuman alkohol seperti wine, beer, atau minuman keras masuk dalam suatu penelitian yang menunjukan bahwa memiliki risiko tinggi terkena depresi. [3]
Terdapat penelitian lainnya yang menunjukkan asupan alkohol terutama wine merah dalam jumlah sedang sekitar 5 hingga 15 gram sehari dapat meningkatkan risiko depresi yang lebih rendah secara signifikan. [3]
9. Memperlambat Sistem Saraf Pusat
Wine dapat memiliki risiko memperlambat sistem saraf pusat pada seorang pasien yang baru menjalani operasi. [1]
Kekhawatiran tersebut terjadi karena sebagian orang mencampur wine dengan obat lain yang sedang bereaksi setelah atau selama operasi, hal ini merupakan penyebab dari keterlambatan pada sistem saraf pusat. [1]
Berhenti meminum wine setidaknya 2 minggu sebelum melakukan operasi yang telah dijadwalkan. [1]
10. Memiliki Dampak Pada Kondisi Jantung
Beberapa bukti terkait mengonsumsi wine dalam jumlah yang sedang dapat membantu dalam mengurangi gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF). [1]
Tetapi, wine dapat berbahaya pada seseorang yang telah memiliki kondisi gagal jantung kongestif. [1]
Jika meminum alkohol terus dilanjutkan, maka dapat memperburuk nyeri dada dan memperburuk gagal jantung kongestif. [1]
11. Tidak Aman Bagi Wanita Menyusui
Alkohol atau wine tidak aman untuk diminum bagi wanita yang tengah menyusui. Sebab alkohol dapat masuk ke dalam ASI. [1]
Hal tersebut dapat menyebabkan perkembangan abnormal pada keterampilan anak, karena melibatkan koordinasi mental dan otot, seperti kemampuan untuk membalikkan tubuh. [1]
Mengonsumsi minuman berakohol atau wine dapat menganggur jadwal tidur bayi. Selain itu, alkohol juga dapat mengurangi produksi ASI. [1]
Penelitian mengenai mengonsumsi anggur akan terus dilakukan, terutama wine yang dapat berkhasiat untuk penyembuhan pada penyakit tertentu. [2]
Bagi orang-orang yang mengonsumsi wine harus bertanggung jawab pada diri sendiri untuk menghindari efek samping yang buruk dan negatif berkaitan dengan konsumsi alkohol secara berlebihan. [2]