15 Bahaya Nikotin Bagi Tubuh Manusia Wajib Diketahui

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Nikotin sendiri adalah senyawa dibastik yang merupakan golongan alkaloid keras dan berasal dari tanaman. Senyawa ini seringkali diekstrak dari tanaman tembakau [2].

Nikotin menimbulkan bau khas. Senyawa ini akan berubah warna menjadi coklat jika mendapat paparan udara, dapat larut dalam air dan dapat terpisah dari pelarut organik [1, 2]. Senyawa ini terkenal memiliki efek serius sistemik selain menimbulkan rasa kecanduan dan dapat mempengaruhi jantung, sistem reproduksi, paru-paru, ginjal dan sebagainya [1].

Pada umumnya nikotin sangat berbahaya bagi tubuh karena memiliki efek ketergantungan, serta serangkaian efek samping terhadap organ vital pada tubuh [1].

Beriktu ringkasan apa saja bahaya dan efek samping dari nikotin terhadap tubuh manusia :

1. Ketergantungan/Efek Candu

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa dampak nyata dari nikotin adalah kemampuannya untuk membuat tubuh manusia mengalami ketergantungan. Bahkan pada tahun 2010 dapat dinyatakan bahwa nikotin memiliki efek candu yang sama dengan kokain maupun heroin [1, 5].

Kecanduan terhadap nikotin ini berdasarkan studi menunjukkan adanya kemungkinan ditularkan secara maternal dan grand maternal melalui mekanisme epigenetik [1]

2. Bersifat Racun

Pada dasarnya nikotin mengandung racun dan tergolong sebagai senyawa yang memiliki efek risiko tinggi dalam jangka pendek [2].

Kandungan nikotin bahkan dapat dikategorikan super toksik (beracun) karena dosis kecil pada manusia dapat mengakibatkan kematian. Kurang dari 5mg/kg atau 7 tetes untuk berat 70kg (150 lbs). Bisa disimpulkan bahwa konsumsi 40-60 mg nikotin dapat mengakibatkan kematian [2].

3. Mengakibatkan Keguguran

Konsumsi nikotin pada ibu hamil, ternyata dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada kehamilan. Diantaranya yang paling berisiko adalah keguguran mendadak atau kondisi bayi meninggal saat masih di kandungan (still birth) [2].

4. Gangguan Pada Janin

Selain dapat menimbulkan keguguran pada ibu hamil, nikotin yang terkandung pada rokok juga dapat mengakibatkan efek berbahaya lainnya. Diantara efek berbahaya tersebut adalah gangguan berat bayi yang di bawah normal saat baru lahir dan meningkatnya risiko kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome) [2].

Di US sendiri diketahui bahwa sebanyak 10% wanita hamil mengkonsumsi rokok yang tentu saja membuat kurang lebih 400.000 janin terpapar nikotin dini. Kandungan tersebut ternyata sangat berperan dalam pertumbuhan janin [4].

Berdasarkan uji coba pada objek hewan, kandungan nikotin dapat mengganggu pertumbuhan terutama dapat menyebabkan kerusakan sel, mengurangi jumlah sel, gangguan aktivitas sinaptik dan juga kondisi prematur [4].

5. Gangguan Metabolisme Tubuh

Nikotin juga sangat berpengaruh terhadap metabolisme tubuh karena dapat menyebabkan gangguan signifikan terhadap metabolisme.

Nikotin dapat menyebabkan pelepasan katekolamin dan menstimulasi sistem autonomik. Hal tersebut kemudian mendorong peningkatan pada sistesis glikogen dan berimbas pada penurunan kadar glukosa dalam darah [1].

Efek tersebut juga dapat menurunkan berat tubuh secara drastis. Nikotin juga mempengarungi resistansi insulin dan predisposisi sindrom metabolik. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa nikotin bersifat racun pada sel beta pankreatik dan dapat mengakibatkan penurunan populasi sel B yang dapat meningkatkan risiko diabetes [1].

6. Penyebab Kanker

Stimulasi dari nAChRs oleh nikotin diketahui memiliki efek biologis pada sel sangat krusial dimana efek tersebut merupakan salah satu pencetus dan pendorong perkembangan sel kanker [1].

Dalam sel normal, nikotin dapat merangsang dengan konsisten transformasi sel dan tahap awal pembentukan sel kanker seperti peningkatkan proliferasi sel, penurunan ketergantungan selular pada matriks ekstraseluler untuk bertahan hidup, dan penurunan penghambatan kontak [1].

7. Mempengaruhi Sistem Kardiovaskular

Nikotin secara sistemik dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah dan juga kontraksi kardiak pada tubuh. Nikotin juga dapat mengurangi peredaran darah di kulit dan pembuluh koroner, dan meningkatkan peredaran darah di otot skeletal [1].

Rangsangan nikotin secara kontinyu dapat berkontribusi terhadap penyakit pembuluh darah koroner dengan adanya produksi iskemia miokard akut. Stimulasi neovaskularisasi dari nikotin juga dapat mendorong proses plak aterosklerotik yang kemudian dapat meningkatkan insiden gangguan hipertensi dan kardiovaskular [1].

8. Gangguan Pernafasan

Efek dari nikotin terhadap sistem pernafasan dapat terjadi dua kali lipat lebih besar karena dapat mempengaruhi langsung pada paru-paru dan melalui mekanisme sistem saraf sentral [1].

Nikotin merupakan penyebab terjadinya emfisema yang terjadi pada perokok. Efek simultan dari bronkokonstriksi dan apnea yang disebabkan oleh nikotin menyebabkan berbagai gangguan saluran pernafasan sepertinya ritme pernafasan yang dangkal dan cenderung cepat [1].

9. Muntah, Diare, dan Pusing

Paparan nikotin secara berkala dapat menyebabkan rasa mual dan muntah-muntah, diare dan pusing bahkan dapat menimbulkan demam. Terutama pada kasus anak yang terpapar nikotin dari lingkungan sekitar [4].

Bahkan dampak nikotin bagi anak-anak sangatlah fatal, dimana 40% laporan medis menyatakan bahwa paparan rokok elektrik yang mengandung nikotin dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan anak. Terutama muntah, pusing, dan juga iritasi pada mata [4].

10. Gangguan Pencernaan

Nikotin seringkali dikaitkan dengan penyakit GERD (Gastro Esophageal Reflux Disorder) dan juga PUD (Peptic Ulcer Disease). Efek dari kandungan nikotin terhadap saluran pencernaan sendiri diantaranya meningkatkan asam lambung, sekresi pepsinogen, dan efek stimulasi pada vasopressin [1].

11. Gangguan Sistem Imun

Selain menyebabkan masalah pencernaan kandungan nikotin juga diketahui memiliki efek imunosupresi (bersifat menekan reaksi sistem imun tubuh) melalui mekanisme sentral maupun periferal. Nikotin menganggu transduksi sinyal antigen dan reseptor pada sistem limfoid yang berdampak pada penurunan respon sistem imun [1].

12. Gangguan Mata

Penelitian yang melibatkan hewan percobaan menunjukkan bahwa nikotin mendorong angiogenesis patologis dan neovaskularisasi retinal pada model murine. Nikotin menyebabkan gangguan degenerasi makula akibat usia (AMD) [1].

Gangguan tersebut berkaitan dengan retina mata dan sangat berpengaruh terhadap kemampuan penglihatan. Pada kasus percobaan terhadap tikus yang mengalami penyakit diabetes tipe 1, paparan nikotin secara kontinyu memicu terjadinya katarak [1].

13. Gangguan pada Ginjal

Diketahui bahwa perokok aktif memiliki risiko terkena penyakit ginjal akut yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan non-perokok.

Rokok terbukti dapat meningkatkan eksresi albumin dalam urin, menurunkan laju filtrasi glomerulus, menyebabkan insiden stenosi arteri ginjal dan erat kaitannya dengan meningkatnya kematian pada pasien penyakit ginjal pada stadium akhir [1].

14. Gangguan Sistem Reproduksi Pria

Nikotin diketahui dapat menyebabkan kerusakan sintesis NO dan hal ini dapat menyebabkan hilangnya ereksi penis dan menyebabkan disfungsi ereksi. Berdasarkan uji pada berbagai objek percobaan (hewan) nikotin berdampak pada struktur dan fungsi sel germinal pada pria [1].

15. Gangguan Pola Menstruasi

Kandungan nikotin juga dapat berpengaruh terhadap wanita terutama dapat menyebabkan gangguan pada pola menstruasi. Nikotin dapat menyebabkan anovulasi kronis dan siklus menstruasi yang tidak teratur serta pendarahan yang tidak teratur [1].

Dimana Nikotin dapat Ditemukan?

Lalu dimana saja nikotin dapat ditemukan:

  • Nikotin paling umum dapat ditemukan pada kandungan rokok / tembakau rokok dan juga pada rokok elektrik [4, 6].
  • Nikotin pada dasarnya juga dapat ditemukan pada jaringan tubuh manusia.
  • Niktoin juga dapat dijumpai di biofluida seperti liur, urin, dan juga darah. Di dalam sel nikotin berada di sitoplasma [2].
  • Nikotin juga dapat dijumpai pada sumber makanan seperti kacang beech, jerusalem artichoke, cengkeh dan juga belimbing [2].
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment