Bolehkah Berolahraga Setelah Gegar Otak? – Fakta dan Risikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Olahraga atau aktivitas fisik yang terlalu berat dilarang untuk beberapa kondisi.

Pada beberapa penderita gegar otak yang sedang melalui masa pemulihan, mungkin timbul keinginan untuk berolahraga.

Namun, gegar otak bisa saja makin pulih atau bahkan menjadi lebih buruk ketika penderitanya berolahraga.

Tingkat Keparahan Gegar Otak

Gegar otak merupakan jenis cedera pada otak yang umumnya bersifat ringan dan penderitanya pun bisa pulih dalam waktu sekitar 1 minggu hingga 1 bulan [1,2].

Gegar otak terjadi biasanya sebagai akibat kepala terbentur atau terhantam benda tumpul yang keras [1].

Kecelakaan saat berkendara, jatuh dari tempat tinggi atau cedera saat melakukan aktivitas fisik juga bisa menjadi sebab utamanya [1].

Tingkat keparahan gegar otak sendiri terbagi menjadi tiga, yakni ringan, sedang dan berat [3].

  • Gegar otak ringan, yakni gegar otak yang ditandai dengan nyeri di kepala bersifat ringan, pusing singkat, atau terdapat benjolan di kepala namun tidak mengalami pingsan.
  • Gegar otak sedang, yakni gegar otak yang ditandai dengan rasa pusing atau nyeri kepala lebih dari 15 menit (lebih lama dari nyeri yang dirasakan pada gegar otak ringan). Penderita juga lebih berisiko mengalami kehilangan kesadaran, namun setelah pulih mereka bisa berkegiatan seperti biasa lagi.
  • Gegar otak berat, yakni gegar otak yang ditandai dengan pingsan sekalipun dalam waktu singkat; sakit kepala yang dirasakan pun semakin lama berpotensi semakin berat. Penderita dapat pula mengalami gangguan keseimbangan tubuh dan amnesia/hilang ingatan.

Apa saja gejala gegar otak?

Sebelum kembali beraktivitas seperti biasa, kenali lebih dulu seperti apa saja gejala yang timbul oleh gegar otak [1].

Gegar otak biasanya menyebabkan luka atau memar pada bagian kepala yang sebaiknya tidak diabaikan melainkan segera diperiksakan [1].

Sejumlah gejala yang kemudian berisiko menyusul setelah luka dan memar di kepala adalah [1] :

  • Kepala terasa sakit
  • Mual yang kemudian diikuti dengan muntah-muntah
  • Penglihatan buram
  • Linglung
  • Daya konsentrasi menurun
  • Sensitivitas penglihatan terhadap cahaya meningkat
  • Sensitivitas pendengaran terhadap suara meningkat
  • Telinga berdenging
  • Sulit tidur (dapat disebabkan oleh nyeri dan ketidaknyamanan pada kepala maupun gejala lainnya)
  • Emosi dapat tidak terkendali dan penderita menjadi lebih gampang marah

Dalam beberapa hari atau beberapa minggu, gejala gegar otak yang membaik termasuk sebagai gejala gegar otak ringan hingga sedang [1,3].

Namun sebelum kembali beraktivitas apalagi berolahraga, hal ini perlu ditanyakan kepada dokter supaya lebih aman [4].

Bolehkah berolahraga setelah gegar otak?

Boleh, apabila sudah benar-benar dipastikan sembuh dan pulih; untuk itu, hal ini perlu dipantau oleh dokter, terutama dokter spesialis saraf [4,5].

Seperti telah disebutkan sebelumnya, gejala ringan hingga sedang tersebut bisa sembuh dalam beberapa hari atau minggu saja [1,4,5].

Meski demikian, hal ini tidak menjamin apakah ke depannya kondisi kepala akan baik-baik saja saat penderita memilih beraktivitas normal kembali dan melakukan olahraga [4].

Pada beberapa kasus, gejala gegar otak yang semula terasa ringan atau sedang dapat kemudian berkembang ditandai dengan sejumlah gejala lebih serius, seperti [1,3] :

  • Sakit kepala semakin berat atau sekali timbul tak kunjung hilang
  • Sakit kepala tidak dapat hilang walau sudah minum obat pereda nyeri
  • Darah keluar dari telinga atau hidung
  • Sering muntah
  • Pernafasan terganggu
  • Gangguan keseimbangan sehingga sulit berjalan
  • Mati rasa atau kesemutan di beberapa bagian tubuh (biasanya pada kaki, tangan, maupun jari-jari kaki dan tangan)
  • Tubuh kejang
  • Kelemahan otot pada beberapa bagian tubuh (terutama pada anggota gerak)
  • Kemampuan bicara terganggu
  • Hilang kesadaran/pingsan
  • Sebagian penderita bahkan mengalami amnesia/hilang ingatan

Umumnya, penderita gegar otak perlu beristirahat sekitar 24-48 jam dan perlu dilakukan pemantauan supaya mengetahui seperti apa perkembangan gejala [1,5].

Istirahat pun artinya adalah penderita perlu menghindari berbagai macam aktivitas berat, termasuk segala jenis olahraga [1,4,5].

Bahkan untuk berada di depan layar komputer terlalu lama dalam bekerja, hal ini tidak dianjurkan bagi penderita gegar otak [4].

Saat mengalami gejala gegar otak, terlalu sering menatap layar komputer hanya akan membuat otak stres [4].

Bila sudah benar-benar pulih dan gejala gegar otak sama sekali tidak lagi muncul, tetap berhati-hati ketika melakukan olahraga [4].

Pilih olahraga dengan aktivitas aerobik ringan lebih dulu dan ikuti saran dokter (jika ada) sebelum berolahraga yang berintensitas sedang hingga tinggi [4].

Biasakan diri lebih dulu melakukan olahraga yang ringan dengan durasi yang lebih singkat; jika seiring waktu kondisi sudah benar-benar stabil, maka tingkatkan durasi maupun intensitas olahraga [4].

Apakah risiko gejala gegar otak berpotensi timbul kembali?

Ya, tetap ada risiko gejala gegar otak timbul kembali tak lama atau beberapa hari setelah gejala mereda [4].

Sebuah studi menunjukkan bahwa 91,7% pemain sepak bola perguruan tinggi mengalami gegar otak berulang dalam waktu 10 hari dari gejala awalnya [6].

Meski demikian, risiko seperti ini pun tergolong jarang terjadi; hanya saja, para penderita gegar otak tetap harus memerhatikan kondisi tubuhnya sendiri [4].

Lindungi bagian kepala dan kenakan pelindung khusus bagi tubuh saat melakukan olahraga berat dan agak berbahaya [4].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment