Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Untuk sebagian besar orang dewasa muda dan sehat, kafein tidak secara serius mempengaruhi kadar gula darah. Beberapa studi justru menunjukkan bahwa konsumsi kopi dapat membantu menurunkan risiko terjadinya... diabetes tipe 2. Kopi mengandung senyawa yang dapat mempengaruhi kesehatan seperti antioksidan dan kafein. Studi menunjukkan bahwa antioksidan dapat melawan inflamasi dan menetralkan senyawa yang dapat merusak tubuh seperti radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dan penyakit, sedangkan kafein dapat mempengaruhi sensitivitas insulin tubuh. Read more
Makanan dan minuman secara langsung mempengaruhi kadar gula darah. Ini artinya, orang dengan diabetes harus berhati-hati dengan pola makannya, termasuk konsumsi kopi.
Masih cukup banyak orang yang mengira bahwa bahaya kopi bagi penderita diabetes hanya terletak pada jumlah gula atau susu yang ditambahkan ke dalamnya. Padahal, bukan hanya itu.
Daftar isi
Kopi dan Diabetes
Dulu, kopi dianggap sebagai minuman yang merugikan kesehatan. Namun, dengan semakin banyaknya penelitian yang dilakukan, semakin banyak pula ditemukan fakta bahwa kopi bisa bisa melindungi tubuh dari beberapa jenis kanker, penyakit liver, bahkan depresi. [1]
Sebuah riset juga menemukan bahwa meningkatkan asupan kopi bisa menurunkan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2. Namun, bagi mereka yang sudah terlanjur mengidap diabetes tipe 2, kopi akan memberikan pengaruh yang berbeda. [1, 2, 3, 4]
Pegaruh Kopi Terhadap Gula Darah dan Insulin
Meskipun kopi bisa bermanfaat untuk melindungi tubuh dari diabetes, namun beberapa studi juga menunjukkan bahwa kopi hitam bisa berbahaya bagi orang-orang yang sudah mengidap diabetes tipe 2.
Kafein, gula darah, dan insulin (sebelum dan setelah makan)
Sebuah studi di tahun 2004 menunjukkan bahwa mengkonsumsi satu kapsul kafein sebelum makan menyebabkan gula darah setelah makan jadi lebih tinggi pada orang-orang dengan diabetes tipe 2. Selain itu, konsumsi kafein juga menunjukkan terjadinya peningkatan resistensi insulin. [1, 2]
Ini artinya, sel-sel tubuh tidak bisa menyerap cukup gula dari darah dan mengubahnya menjadi energi setelah makan atau minum. Hal ini akan menyebabkan tubuh menghasilkan lebih banyak insulin, sehingga kadarnya naik setelah makan. [1, 2, 3, 4]
Menurut sebuah penelitian di tahun 2018, faktor genetik juga bisa berperan dalam hal bagaimana tubuh memproses kafein dan efeknya terhadap gula darah. Pada penelitian ini ditemukan bahwa orang-orang yang tubuhnya lebih lambat memproses kafein menunjukkan kadar gula darah yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang secara genetik memproses kafein lebih cepat. [2]
Kebiasaan minum kopi
Ada perbedaan yang jelas antara cara tubuh orang dengan diabetes dan tanpa diabetes merespon kopi dan kafein. Sebuah studi tahun 2008 dilakukan terhadap orang-orang dengan diabetes tipe 2 yang rutin minum kopi. Gula darah mereka secara terus menerus diawasi saat sedang melakukan aktivitas harian. [1]
Di siang hari, gula darah mereka meningkat tajam tepat setelah minum kopi dan kadar tinggi ini selalu tampak pada hari-hari dimana mereka minum kopi dibandingkan dengan hari dimana mereka tidak minum kopi.
Bagaimana Kafein Mempengaruhi Insulin
Para peneliti masih terus mempelajari bagaimana kafein bisa mempengaruhi insulin dan kadar gula darah. Tapi, dari yang sudah diketahui, cara kerjanya seperti berikut: [2, 4]
- Kafein meningkatkan kadar hormon stres tertentu, seperti epinephrine (yang juga disebut adrenalin). Epinephrine bisa mencegah sel-sel tubuh memproses cukup gula selain juga mencegah tubuh menghasilkan cukup insulin.
- Kafein menghalangi protein yang disebut adenosine. Molekul ini berperan penting dalam hal produksi insulin dalam tubuh. Ia juga mengendalikan bagaimana sel-sel tubuh merespon insulin. Kafein membuat adenosine tidak bisa bekerja maksimal sehinga gula tidak bisa diserap oleh sel dengan cepat.
- Kafein membuat orang sulit tidur. Ketika orang kurang tidur, maka sensitivitas insulinnya akan turun.
Berapa Banyak Kafein yang Bisa Mempengaruhi Gula Darah?
Hanya dibutuhkan sekitar 200 miligram kafein untuk mempengaruhi gula darah. Jumlah tersebut setara dengan satu atau dua cangkir kopi atau tiga hingga empat cangkir teh hitam. [2, 4]
Namun, beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda. Penderita diabetes yang rutin minum kopi ada yang menunjukkan peningkatan kadar gula darah dan ada pula yang tidak. Para ahli berpendapat bahwa tidak adanya peningkatan terjadi karena tubuh sudah terbiasa mendapat asupan kafein dalam jumlah tertentu dalam jangka waktu yang lama. [1, 2, 3]
Penemuan ini juga tidak bisa dijadikan acuan secara luas mengingat ada banyak sekali variasi penyeduhan kopi, komposisi biji kopi alami, serta cara pemrosesan biji kopi yang bisa mempengaruhi kadar kafein pada tiap jenis minuman kopi meskipun dalam jumlah yang sama. [4]
Untuk memastikan bagaimana kafein mempengaruhi gula darah, penderita diabetes bisa berkonsultasi dengan dokter. Gula darah akan diperiksa sepanjang pagi setelah minum kopi. Kemudian, tes akan dilakukan juga pada hari-hari dimana pasien tidak minum kopi. Dari perbandingan hasilnya, bisa diketahui bagaimana pengaruh kafein pada tubuh pasien.
Tips Minum Kopi yang Aman Bagi Penderita Diabetes
Penderita diabetes masih tetap bisa menikmati kopi namun dengan cara-cara yang lebih aman, seperti:
Beralih ke kopi tanpa kafein (decaffeinated)
Dari penjelasan diatas sudah jelas bahwa kafein lah komponen dalam kopi yang mempengaruhi kadar gula darah. Karena itu, para ahli menyarankan penderita diabetes untuk mengganti kopi yang rutin mereka minum dengan kopi tanpa kafein (decaf). [1, 2, 3, 4]
Meskipun kopi tanpa kafein masih memiliki sedikit sekali kafein, namun tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar gula darah atau insulin.
Dengan mengkonsumsi kopi decaf, penderita diabetes masih bisa mendapatkan manfaat kopi, seperti antioksidan dan mineral, tanpa membahayakan kadar gula darahnya.
Minum kopi tanpa gula, krim, atau susu
Pengaruh gula dan lemak dalam kopi kemasan atau yang kopi siap minum bisa menutupi manfaat dari kopi dalam bentuk murninya.
Begitu pemanis ditambahkan ke dalam kopi, maka ia akan menjadi minuman yang bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetes tipe 2. Mengkonsumsi terlalu banyak gula sudah jelas berkaitan dengan diabetes dan obesitas.
Rutin minum kopi yang diberi tambahan susu dan gula bisa menyebabkan terjadinya resistansi insulin yang akhirnya akan berakhir sebagai diabetes tipe 2.