Tinjauan Medis : dr. Shinta Pradyasti
Dextromethorphan adalah obat yang termasuk dalam kelas antitusif, yaitu obat untuk batuk kering. Antitusif bekerja dengan cara menekan refleks batuk pada sistem saraf. Maka obat golongan antitusif tidak... cocok digunakan pada batuk yang disertai dengan dahak, karena dapat memperberat gejala dengan adanya dahak yang terkumpul pada saluran nafas. Dextromethorphan juga tidak disarankan pada keadaan dengan batuk kronis yang berkepanjangan. Obat ini termasuk salah satu obat yang dapat disalahgunakan jika tidak dikonsumsi sesuai dengan indikasinya. Perlu diperhatikan aturan, efek samping, dan keadaan-keadaan khusus pada penggunaan obat ini. Konsultasikan dengan dokter anda terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi dextromethorphan. Read more
Dextromethorphan adalah obat yang digunakan untuk menyembuhkan batuk kering atau batuk yang tidak memproduksi dahak.[1,2]
Obat ini biasanya tidak dianjurkan diberikan pada pasien yang menderita batuk yang disebabkan oleh rokok kecuali dengan petunjuk dokter.[1]
Daftar isi
Apa Itu Dextromethorphan?
Untuk mengetahui apa itu dextromethorphan, di bawah ini diberikan data terkait dextrometorphan:[3,4]
Indikasi | Supresan batuk |
Kategori | Obat resep dan obat bebas terbatas |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Antitusif (mengurangi batuk) |
Bentuk | Sirup, tablet, kapsul, lozenges (tablet hisap) |
Kontraindikasi | → Asma, bronkitis, emfisema, dan kondisi lainnya yang berhubungan dengan batuk berkepanjangan atau kronis. → Penggunaan bersama atau selama 14 hari MAOI (Monoamine Oxidase Inhibitor/Penghambat Monoamin Oksidase), SSRI (Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor/Penghambat Ambilan Kembali Serotonin Selektif). → Anak-anak di bawah 12 tahun. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan dextromethorphan: → Pasien dengan penyalahgunaan obat. → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui. |
Kategori Obat Pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (diminum) Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Manfaat Dextromethorphan
Dextrometorphan dapat diberikan pada pasien seperti berikut:[1]
- Batuk akibat flu
- Batuk akibat sinusitis
Dosis Dextromethorphan
Pemberian dextromethorphan harus sesuai dengan petunjuk yang ada. Di bawah ini adalah dosis yang dapat diberikan baik pada orang dewasa maupun anak-anak:[4]
Dosis Dextromethorphan Dewasa
Per Oral/Diminum ⇔ Sebagai obat lepas cepat (immediate release): → 10-20 mg tiap 4 jam sekali. → 30 mg tiap 6-8 jam sekali. ⇔ Sebagai obat lepas diperpanjang (extended release): → 60 mg tiap 12 jam sekali. → Maks. dosis: 120 mg/hari. ⇔ Sebagai tablet hisap: → Maks. dosis: 12 tablet/hari. |
Dosis Dextromethorphan Anak-anak
Per Oral/Diminum ⇔ Sebagai obat lepas cepat (immediate release): → 10-20 mg tiap 4 jam sekali. → 30 mg tiap 6-8 jam sekali. ⇔ Sebagai obat lepas diperpanjang (extended release): → 60 mg tiap 12 jam sekali. → Maks. dosis: 120 mg/hari. ⇔ Sebagai tablet hisap: → Maks. dosis: 12 tablet/hari. |
Efek Samping Dextromethorphan
Selain efek yang diinginkan, pemberian dextromethorphan juga menimbulkan efek samping. Daftar di bawah adalah efek samping yang terjadi saat mengonsumsi dextromethorphan:[3,4]
- Nyeri pada perut bagian bawah
- Diare
- Ketidaknyamanan perut bagian bawah
- Mual
- Muntah
- Pusing
- Mengantuk
- Hiperaktivitas saraf psikomotor (merasa gelisah)
- Sindrom serotonin (gejala akibat kelebihan hormon serotonin)
- Perasaan gembira
- Gugup
- Insomnia
- Kebingungan
- Nafas lambat
- Sembelit
- Sakit kepala
Gejala overdosis dextromethorphan meliputi:[3]
- Pandangan kabur
- Kebingungan
- Kesulitan buang air kecil
- Mengantuk atau pusing
- Mual dan muntah parah
- Gemetar dan tertatih-tatih saat berjalan
- Pernapasan lambat
- Gembira, gelisah, gugup
Adapun info efek samping untuk tenaga ahli.[3] Segera hubungi paramedis bila mengalaminya.
- Umum: Sakit perut dan diare.
- Sistem Saraf
- Frekuensi tidak dilaporkan: mengantuk, pusing, konvulsi (kejang).
- Sistem Pernapasan
- Frekuensi tidak dilaporkan: depresi pernafasan.
- Sistem Pencernaan
- Frekuensi tidak dilaporkan: mual, muntah, diare, sakit dan tidak nyaman pada perut bagian bawah.
- Hipersensitivitas
- Jarang (kurang dari 0,1%): alergi.
- Psikiatri
- Telah ada kasus penyalahgunaan obat.
- Frekuensi tidak dilaporkan: kebingungan, insomnia.
- Dermatologi
- Frekuensi tidak dilaporkan: ruam, angioedema (pembengkakan tanpa nyeri di bawah kulit), gatal dan biduran.
Detail Dextromethorphan
Tabel di bawah menunjukkan penjelasan lebih mendalam tentang dextromethorphan, yang meliputi penyimpanan, interaksi obat, dan pengaruh pada hasil lab.[4]
Penyimpanan | Tablet/kapsul/sirup/tablet hisap: → Simpan antara 20-25°C. → Lindungi dari cahaya. |
Cara Kerja | Deskripsi: Dextromethorphan bertindak sebagi agen antitusif pusat. Obat ini menekan pusat refleks batuk di bagian medula otak melalui stimulasi reseptor sigma. Hal ini menyebabkan menurunnya sensitivitas terhadap reseptor batuk dan mengganggu penyampaian sinyal batuk. Onset: 15-30 menit. Durasi: Kurang dari atau sama dengan 6 jam. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Dengan cepat diserap melalui saluran pencernaan. Waktu yang dibutuhkan obat untuk mencapai konsentrasi puncak pada plasma sekitar 2-3 jam. Penyebaran: Tersebar secara luas. Metabolisme: Dimetabolisme di organ hati melalui jalur dimetilasi yang dilakukan oleh enzim CYP2D6 menjadi bentuk aktif dextrorphan. Obat ini mengalami pengurangan konsentrasi sebelum mencapai sistem peredaran darah (first-pass) yang cepat dan luas. |
Interaksi Dengan Obat Lain | → Menekan susunan saraf pusat ketika digunakan bersama dengan antihistamin, psikotropika dan obat penekan sistem saraf pusat lainnya. → Meningkatkan tingkat racun pada obat yang menghalangi enzim CYP2D6 (mis. fluoxetine, paraoxetine, quinidine, terbinafine). → Meningkatkan risiko mengalami sindrom serotonin ketika digunakan bersama dengan obat MAO dan SSRI. |
Interaksi Dengan Makanan | → Menekan susunan saraf pusat ketika dikonsumsi bersma alkohol. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Mual, muntah, pernapasan lambat, mengantuk, pusing, midriasis (pupil melebar), tertekannya susunan saraf pusat, gembira, letargi (kelelahan), nistagmus (bola mata bergetar), hiperaktivitas saraf psikomotor, sindrom serotonin, disartria (lemah otot yang menyebabkan sulit bicara), kebingungan, gangguan psikosis. ⇔ Cara Mengatasi: Penanganan berdasarkan gejala yang terjadi. Mungkin dibutuhkan pemompaan perut. Pemberian nalokson dapat melawan gejala overdosis. |
Pengaruh Pada Hasil Lab. | Menyebabkan hasil tes positif yang palsu pada pemeriksaan narkoba golongan fensiklidin, opioid dan heroin. |
Pertanyaan Seputar Dextromethorphan
Apakah orang yang sedang mengoperasikan mesin diperbolehkan menggunakan dextromethorphan?
Tidak dianjurkan. Salah satu efek samping dari mengonsumsi obat ini adalah mengantuk.[3,4]
Bisakah anak-anak di bawah 4 tahun diberikan dextromethorphan?
Tidak dianjurkan untuk diberikan pada anak-anak dengan umur di bawah 4 tahun.[3]
Apakah dextromethorphan dapat disalahgunakan sebagai obat adiktif?
Ya, bisa. Jika digunakan melebihi dosis dapat menyebabkan perasaan gembira yang tidak wajar.[1,3]
Bisakah dextromethorphan mengobati batuk berdahak?
Tidak bisa. Indikasi dextromethorphan adalah meredakan batuk kering.[1,2,3]
Obat Dextromethorphan (Merek Dagang) di Pasaran
Berikut ini beberapa nama obat yang mengandung dextromethorphan: [3]
Brand Merek Dagang | |
Babee Cof | Buckley Mixture |
Creomulsion | Bisoltussin |
Romilar | Vicks Formula 44 |