9 Efek Samping Konsumsi Minyak Ikan Berlebihan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Minyak ikan merupakan sumber utama asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang, khususnya asam lemak omega-3 yang diproses dari spesies ikan berlemak plagis. Minyak ikan digunakan sebagai bahan tambahan dan bahan yang sehat dalam banyak produk makanan atau disajikan dalam bentuk kapsul [1].

Minyak ikan kaya akan dua asam lemak omega-3 penting, yang disebut asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaeonic (DHA). Dimana manfaat dari minyak ikan sendiri tampaknya berasal dari kandungan asam lemak omega-3, yang memiliki manfaat diantaranya [2]:

  • Mengurangi rasa sakit
  • Mengurangi pembengkakan
  • Mencegah darah dari pembekuan

Beberapa produk minyak ikan disetujui oleh FDA sebagai obat resep untuk menurunkan kadar trigliserida, namun ada juga minyak ikan yang disajikan/tersedia sebagai suplemen, dimana suplemen minyak ikan tidak mengandung jumlah minyak ikan yang sama dengan produk resep, sehingga tidak dapat digunakan sebagai pengganti produk resep. Suplemen ini terkadang digunakan untuk kesehatan jantung dan kesehatan mental, namun tidak ada bukti kuat yang mendukung sebagian besar penggunaan ini [2].

Efek samping yang mungkin dialami tergantung dari beberapa faktor, seperti faktor kesehatan, apakah sedang meminum obat-obatan, yang memungkinkan memiliki resiko komplikasi minyak ikan[3]. Berikut beberapa efek samping jika terlalu banyak mengonsumsi minyak ikan:

1. Rasa atau Bau yang Tidak Enak

Ikan memiliki bau yang khas, begitu juga dengan minyak ikan. Beberapa orang mengatakan bahwa minyak ikan rasanya tidak enak atau meninggalkan rasa yang tidak enak pada mulut [3].

Kemudian beberapa orang juga mengatakan bahwa mengonsumsi minyak ikan dapat memberikan aroma yang mengganggu pada keringat mereka, terlebih saat berolahraga dan mengeluarkan keringat, maka bau/aroma yang mengganggu ini akan semakin nyata [4].

2. Sakit Kepala

Beberapa orang mengalami sakit kepala sebagai efek samping dari mengonsumsi minyak ikan, walaupun penelitian juga menunjukkan bahwa omega-3 dapat menjadi pereda sakit kepala. Dan jika ini terjadi, sebaiknya langsung menghubungi dokter/penyedia layanan kesehatan [4].

3. Masalah Pencernaan

Sama halnya dengan banyak suplemen dan obat lain, beberapa orang bisa mengalami masalah pencernaan setelah mengonsumsi minyak ikan, dimana gejalanya seperti mual, diare, sembelit atau bahkan muntah [3].

Terdapat juga efek samping yang lebih serius yang mungkin dikarekanan mengonsumsi minyak ikan dosis tinggi atau saat seseorang mengonsumsinya bersamaan dengan obat lain, hal ini dapat saja menyebabkan pendarahan di perut atau usus, menyebabkan atau memperburuk bisul dan juga bisa saja meningkatkan pendarahan dikarenakan minyak ikan cenderung mengencerkan darah [3].

4. Reaksi Alergi

Beberapa orang yang memiliki alergi terhadap ikan dan kerang juga memiliki alergi terhadap minyak ikan murni. Namun sebuah studi kecil yang hanya melihat dua merek minyak ikan menemukan bahwa, peserta yang alergi tehadap minyak ikan bisa juga menoleransi penggunaan minyak ikan (Mark, 2008) [5].

Sebagai alternatif orang-orang yang alergi dengan ikan atau kerang dapat memilih untuk menggunakan minyak biji rami atau minyak alga untuk asupan lemak tak jenuh ganda atau dapat mendapatkan saran dokter [5].

Efek Samping Potensial Lain dari Minyak Ikan

Beberapa efek samping lain yang mungkin saja bisa terjadi, namun belum cukup dalam penelitian/uji coba yang dilakukan dimana tidak dapat dipastikan bahwa efek samping ini disebabkan oleh minyak ikan dan bukan hal lain. Beberapa gejala diantaranya [5]:

5. Peningkatan risiko pendarahan

Kekhawatiran tentang risiko pendarahan teoritis telah menyebabkan rekomendasi bahwa pasien harus berhenti mengonsumsi minyak ikan, sebelum operasi atau menunda prosedur elektif oleh beberapa profesional perawatan kesehatan [6].

Namun bagaimanapun hal ini harus dipertanyakan berdasarkan bukti atau hasil riset yang tersedia. Studi menggunakan data OPERA menyajikan evaluasi rinci dari beberapa hasil pendarahan standar dari intervensi jantung[7].

Ditemukan bahwa suplementasi minyak ikan dosis tinggi jangka pendek (dengan bentuk etil-ester EPA/DHA) tidak menyebabkan peningkatan risiko pendarahan pada pasien yang menjalani operasi. Dan pada tahun 2006, tinjauan sistematis 9 penelitian yang melibatkan 2.612 pasien melaporkan tidak ada pendarahan atau tidak ada hubungan yang konsisten antara dosis asam lemak omega-3 dan risiko pendarahan [7].

Akan tetapi dilansir dari aha journals terkait stroke, menyatakan bahwa berbanding terbalik dengan tidak menyebabkan stroke, mengonsumsi secara belebihan atau dalam jumlah besar dapat menyebabkan pendarahan yang tinggi pada orang Eskimo [8].

7. Stroke

Hasil dari studi observasional tentang konsumsi minyak ikan dan risiko stroke tidaklah konsisten dengan efek samping dari terlalu banyak mengonsumsi minyak ikan. Suatu studi melakukan penilaian dengan metode kuntitatif hubungan antara asupan ikan dan kejadian stroke dengan meta-analisis studi kohort, dimana menjelaskan ikan dapat menjadi pengganti untuk beberapa faktor gaya hidup sehat yang melindungi terhadap stroke [8].

Dimana ikan/minyak ikan merupakan sumber makanan utama rantai panjang omega-3 PUFA yang telah terbukti memiliki banyak efek menguntungkan pada tekanan darah, aritmia, profil lipid, agregasi trombosit dan fungsi endotel 22-24 yang dapat mengurangi risiko stroke iskemik [8].

Namun, Institute of Medecine menyatakan mengonsumsi minyak ikan terlalu banyak dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko stroke hemoragik, sehingga mengonsumsi dalam jumlah bayak harus dihindari meskipun belum ditetapkannya batas atas yang dapat ditoleransi untuk asam lemak omega-3 [9].

8. Insomnia

Beberapa orang saat mengonsumsi minyak ikan mengalami insomnia. Efek samping dari mengantuk atau insomnia tidak umum terjadi dan jika mengalami, hal ini akan membaik dalam beberapa minggu saat tubuh telah menyesuaikan diri dengan masuknya asam lemak omega-3 [10].

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari efek samping ini adalah bisa dimulai dengan mengonsumi disiang hari dan menurunkan dosis yang kemudian ditingkatkan secara perlahan, selain itu bisa berkonsultasi langsung dengan dokter terkait dosis atau takaran yang disarankan [10].

9. Tekanan darah rendah

Untuk tekanan darah senidiri merupakan kemampuan minyak ikan dalam menurunkan tekanan darah adalah salah satu dari banyak manfaat kesehatannya. Tapi tidak ada penelitian yang cukup juga, untuk mengetahui apakah efek ini bisa berbahaya bagi orang yang tidak menderita tekanan darah tinggi [5].

Jumlah Konsumsi Minyak Ikan yang Aman

Tidak ada rekomendasi khusus tentang jumlah asam lemak omega-3 yang harus dikonsumsi seseorang, hal ini tergantung pada berbagai faktor seperti usia dan kondisi kesehatan masing-masing orang. Sebagian besar penelitian mengatakan minyak ikan dalam dosis kecil ialah beberapa gram per hari, dan dosis yang lebih besar seperti 20 gram per hari yang dapat menyebabkan lebih banyak efek samping [3].

Dari beberapa efek samping yang diuraikan diatas, jika mengalami gangguan/efek samping seperti bau mulut atau bau saat berkeringat, solusinya bisa mencoba untuk mengurangi jumlah yang akan dikonsumsi misalkan meminum minyak ikan hari ini besok tidak dan akan meminumnya lagi pada lusa atau bisa mencoba untuk meminumnya saat sedang makan makan [4].

Terakhir, selalu pastikan bicara kepada dokter atau penyedia layanan kesehatan terkait dosis yang akan dikonsumsi dan jika efek samping mengganggu dan makin memburuk [4].

Kebanyakan orang yang mengonsumsi suplemen minyak ikan tidak mengalami efek samping yang serius. Namun tetap saja, sebelum mengonsumsi sumplemen minyak ikan sebaiknya berbicara dengan dokter terlebih dahulu, terutama jika menggunakannya untuk kondisi medis tertentu [3].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment