Agen Pernapasan : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Agen pernapasan/respirasi adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan obat-obatan yang digunakan untuk melegakan, mengobati, atau mencegah penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis kronik, PPOK,... atau pneumonia. Agen pernapasan ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti tablet, cairan oral, injeksi, atau inhalasi. Obat-obatan ini merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki gejala yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more

Infeksi pernafasan disebabkan oleh virus dan bakteri. Infeksi pernafasan terbagi menjadi 2 yaitu infeksi pernafasan atas dan infeksi pernaasan bawah[1].

Infeksi pernafasan atas disebabkan oleh jenis bakteri yaitu Haemophilus influenzae tipe b, dengan penyakit seperti Pilek, Sinusitis, Faringitis, Epiglotitis dan Laringotrakheitis[1].

Sedangkan untuk infeksi pernafasan bawah disebabkan oleh virus dan bakteri Streptococcus pneumoniae . Pneumonia atipikal disebabkan oleh agen seperti Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia spp, Legionella, Coxiella burnetti. Penyakit infeksi parnafasan bawah yaitu Bronchitis, Bronchiolitis dan Pneumonia[1].

Agen pernafasan merupakan obat yang dapat meredakan, mengobati, atau mencegah penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis kronis, penyakit paru obstruktif kronik ( PPOK ), atau pneumonia[2].

Fungsi Agen Pernafasan

Sebagian obat dari agen pernafasan dengan kombinasi obat lain di gunakan untuk melemaskan otot-otot pada bagian saluran udara untuk meningkatkan pernapasan[3].

Fungsi dan kegunaan lainnya dari agen pernafasan ini adalah[3,4,5,6,7,8,9,10,11]:

  • Digunakan untuk mengobati batuk dan masalah pernapasan yang disebabkan oleh kondisi seperti asma bronkialbronkitis kronis, atau emfisema.
  • Dapat memblokir pelepasan histamin dari reseptor histamin-1 
  • Digunakan untuk mengobati alergi atau gejala pilek dan flu
  • Membuka saluran pernapasan dengan merelaksasi otot polos bronkus.
  • Untuk meredakan gejala asma dengan cepat
  • Digunakan untuk mengontrol gejala asma.
  • Dapat meredakan hidung yang tersumbat dengan cara mengurangi pembengkakan dan juga pembentukan lendir pada bagian dalam saluran hidung atau mata.
  • Meningkatkan sekresi saluran napas
  • Sebagian obat dari agen pernafasan digunakan untuk pengobatan batuk berdahak
  • Digunakan untuk mengobati kondisi pernapasan tertentu seperti COPD
  • Diigunakan untuk mengobati beberapa kondisi yang berhubungan dengan alergi.
  • Digunakan untuk mengobati kondisi pernafasan yang ditandai dengan lendir
  • Digunakan untuk pengobatan Penyakit Paru Obstruktif Kronis ( PPOK ) yang parah untuk mengurangi risiko eksaserbasi PPOK.
  • Untuk  meredakan gejala alergi atau demam

Penggolongan Agen Pernafasan

Agen pernafasan terbagi menjadi 13 kelas obat, yaitu :

  1. Kombinasi antiasthmatic, digunakan untuk mengobati penyakit asma
  2. Antihistamin, Digunakan untuk mengobati alergi atau gejala pilek dan flu.
  3. Antitusif, digunakan sebagai obat penekan batuk.
  4. Bronkodilator, digunakan untuk membuka saluran pernafasan dengan cara melemaskan otot polos bronkus. Bronkodilator terbagi menjadi 4 subkelas yaitu : bronkodilator adrenergik, bronkodilator antikolinergik, kombinasi bronkodilator, methylxanthines.
  5. Dekongestan, digunakan untuk meredakan hidung tersumbat
  6. Ekspektoran, digunakan untuk meningkatkan sekresi saluran napas
  7. Pengubah leukotrien digunakan untuk mengobati kondisi tertentu yang seperti alergi.
  8. Surfaktan paru-paru, digunakan untuk memudahkan oksigen dapat tembus ke lapisan permukaan paru-paru sehingga dapat masuk ke dalam darah.
  9. Agen pernapasan lain-lain, digunakan untuk mencegah, meredakan atau mengobati penyakit pernapasan.
  10. Mukolitik, digunakan untuk mengobati kondisi pernafasan dengan lendir yangmenebal, contohnya seperti batuk dada.
  11. Produk inhalan pernapasan, yang berbentuk bubuk dan cair yang diberikan ke saluran pernafasan dengan menggunakan alat khusus seperti aeorosol. Produk obat ini terdiri dari 3 subkelas yaitu : anti infeksi inhalasi, kortikosteroid inhalasi, stabilisator sel tiang.
  12. Penghambat fosfodiesterase-4 selektif, digunakan untuk mengobati Penyakit Paru Obstruktif Kronis ( PPOK ) parah dengan mengurangi risiko eksaserbasi PPOK.
  13. Kombinasi pernapasan atas, digunakan untuk meredakan batuk, meredakan gejala alergi dan demam.

Penyakit yang Diatasi dengan Agen Pernafasan

Masing-masing dari jenis agen pernafasan memiliki penyakit dengan kondisi yang berbeda-beda. Berikut ini penyakit yang bisa di atasi sesuai dengan jenis agen pernafasan.

Kombinasi antiasthmatic diberikan untuk[4]:

  • Asma
  • Bronkitis
  • COPD

Antihistamin diberikan untuk[5]:

  • Reaksi alergi
  • Rinitis Alergi
  • Urtikaria Alergi
  • Alergi
  • Anafilaksis
  • Anoreksia
  • Anoreksia saraf
  • Kegelisahan
  • Sakit Kepala Cluster
  • Gejala Pilek
  • Konjungtivitis, Alergi
  • Batuk
  • Sindrom Cushing
  • Dermatografisme
  • Disfungsi Tabung Eustachius
  • Reaksi Ekstrapiramidal
  • Mata Merah / Gatal
  • Insomnia
  • Sedasi Ringan
  • Migrain
  • Mabuk
  • Hidung tersumbat
  • Mual / Muntah
  • Opiat Adjunct
  • Rasa sakit
  • Pruritus
  • Rhinorrhea
  • Sedasi
  • Urtikaria
  • Vasomotor Rinitis
  • Vertigo

Antitusif diberikan untuk[6]:

  • Gejala Pilek
  • Batuk
  • Rasa sakit

Bronkodilator terbagi lagi menjadi subtipe yaitu :

  • Bronkodilator adrenergik diberikan untuk[12] :
    • Sindrom Adams-Stokes
    • Reaksi alergi
    • Anafilaksis
    • Asma
    • Asma, akut
    • Asma, Perawatan
    • Asistol
    • AV Heart Block
    • Bronkiektasis
    • Bronkospasme Selama Anestesi
    • Profilaksis Bronkospasme
    • Gagal jantung
    • Aritmia Jantung
    • COPD
    • COPD, Akut
    • COPD, Pemeliharaan
    • Disosiasi Elektromekanis
    • Sindrom Alergi Mulut
    • Persalinan Prematur
    • Pelebaran Pupil
    • Syok
  • Bronkodilator antikolinergik diberikan untuk[13]:
    • Anestesi
    • Asma
    • Asma, Perawatan
    • COPD
    • COPD, Pemeliharaan
    • Air liur yang berlebihan
    • Bisul perut
  • Kombinasi bronkodilator diberikan untuk[14] :
    • Asma
    • Asma, Perawatan
    • COPD
    • COPD, Pemeliharaan
  • Methylxanthines diberikan untuk[15]:
    • Apnea Prematuritas
    • Asma
    • Asma, akut
    • Asma, Perawatan
    • Bronkitis
    • COPD

Dekongestan diberikan untuk[9] :

  • Asma, akut
  • Gejala Pilek
  • Hipotensi
  • Hidung tersumbat
  • Syok
  • Takikardia Supraventrikular
  • Penurunan Berat Badan

Ekspektoran diberikan untuk[10]:

  • Bronkiektasis
  • Bronkitis
  • Batuk
  • Sporotrichosis kulit
  • Hipertiroidisme
  • Darurat Radiasi

Pengubah leukotrien diberikan untuk[11]:

  • Rinitis Alergi
  • Asma
  • Asma, Perawatan
  • Profilaksis Bronkospasme

Surfaktan paru-paru diberikan untuk[15]:

  • Sindrom Gangguan Pernafasan

Agen pernapasan lain-lain diberikan untuk[16]:

  • Defisiensi Penghambat Proteinase Alfa-1
  • Fibrosis kistik
  • Prosedur medis
  • Sindrom Takikardia Ortostatik Postural
  • Kegagalan Pernafasan

Mukolitik diberikan untuk[17] :

  • Overdosis Acetaminophen
  • Bronkogram Diagnostik
  • Suplementasi Diet
  • Proses meludah

Produk inhalan pernapasan terbagi menjadi beberapa subtipe, yaitu :

  • Inhibitor fosfodiesterase-4 selektif diberikan untuk[21]:
    • COPD
    • COPD, Pemeliharaan

Kombinasi pernapasan atas diberikan untuk[22]:

  • Rinitis Alergi
  • Urtikaria Alergi
  • Alergi
  • Gejala Pilek
  • Batuk
  • Batuk dan Hidung Tersumbat
  • Proses meludah
  • Sakit kepala
  • Influensa
  • Hidung tersumbat
  • Rasa sakit
  • Nyeri / Demam
  • Rinitis
  • Rhinorrhea
  • Gejala Sinus
  • Radang dlm selaput lendir

Cara Kerja Agen Pernafasan

Obat yang di hirup langsung ke paru-paru bekerja langsung ke jaringan paru-paru dengan mengurangi efek samping sistemik. Dengan begitu, dapat menghambat terjadinya proses inflamasi penyebab asma.

Obat dalam bentuk inhalasi sendiri bekerja secara lokal ke paru-paru untuk mengobati akibat dari infeksi. Untuk batuk lendir, obat ini bisa mengencerkan lendir yang kental dan lengket supaya lebih mudah untuk batuk[17]. Obat ini juga bekerja secara sistemik.

Obat ini juga bekerja dengan menghentikan saluran kalsium yang sangat penting untuk melepaskan butiran-butiran sekretori dengan kandungan mediator kimia setelah terkena paparan dari jenis antigen[21].

Pada obat pengubah leukotrien bekerja dengan mencegah proses leukotrien di dalam tubuh. Leukotrien merupakan zat yang bebas di lepas dari sel mast, basofil, dan eosinofil. Efek dari zat tersebut dengan menyempitnya saluran napasa, produksi lendir yang terlalu banyak, paru-paru yang membengkak dan radang[10].

Contoh Obat Agen Pernafasan

Agen Pernafasan hadir dalam bentuk inhaler, tablet, kapsul, dan sirup, obat tetes hidung atau semprotan hidung. Obat ini untuk resep dokter saja, di jual di apotik, dan sebagian telah dihentikan.

Beberapa contoh Kombinasi pernapasan atas[14]:

Beberapa contoh obat Penghambat fosfodiesterase-4 selektif[11]:

Beberapa contoh obat Stabilisator sel tiang[15]:

Beberapa contoh obat Kortikosteroid inhalasi[19]:

Beberapa contoh obat Anti infeksi yang dihirup[18]:

Beberapa contoh obat Mucolytics[17]:

Beberapa contoh obat Agen pernapasan lain-lain[16]:

Beberapa contoh obat Surfaktan paru-paru[15]:

Beberapa contoh obat Pengubah leukotrien[10]:

Beberapa contoh obat Ekspektoran[9]:

Beberapa contoh obat Dekongestan[8]:

  • Pseudoefedrin
  • Pseudoephedrine
  • Phenylephrine
  • Fenilefrin

Beberapa contoh obat Methylxanthines[22]:

Beberapa contoh obat Kombinasi bronkodilator[14]:

Beberapa contoh obat Bronkodilator antikolinergik

  • Ipratropium
  • Revefenacin
  • Aclidinium
  • Glycopyrrolate
  • Tiotropium
  • Umeclidinium

Beberapa contoh obat Bronkodilator adrenergik[13]:

  • Isoproterenol
  • Epinefrin
  • Salmeterol
  • Arformoterol
  • Levalbuterol
  • Metaproterenol
  • Pirbuterol
  • Albuterol
  • Formoterol
  • Epinefrin
  • Pirbuterol
  • Racepinefrin
  • Terbutaline
  • Olodaterol

Beberapa contoh obat Antitusif[6]:

  • Dekstrometorfan
  • Benzonatate

Beberapa contoh obat Antihistamin[5]:

Beberapa contoh obat Kombinasi antasthmatic[2]:

  • Dyphylline
  • Guaifenesin

Efek Samping Agen Pernapasan

Efek samping untuk setiap masing-masing jenis obat dari agen pernapasan berbeda-beda. Berikut ini efek sampingnya.

Beberapa efek samping umum untuk obat Kombinasi antasthmatic[3]:

  • mual , muntah, sakit perut, diare
  • sakit kepala
  • merasa gelisah atau mudah tersinggung
  • masalah tidur ( insomnia )
  • kemerahan (hangat, kemerahan, atau perasaan geli).

Beberapa efek samping umum Antihistamin[23,24]:

  • sakit kepala
  • nyeri punggung
  • gejala pilek seperti hidung tersumbat, nyeri sinus, sakit tenggorokan
  • mengantuk
  • mulut kering, hidung, atau tenggorokan
  • sembelit
  • penglihatan kabur
  • merasa gugup atau gelisah
  • Nyeri haid
  • Ruam kulit

Beberapa efek samping umum Bronkodilator adrenergik[25,26,27]:

  • Sakit kepala , pusing
  • Mual , sakit perut
  • Sembelit
  • Gatal
  • Hidung tersumbat
  • gugup
  • penglihatan kabur
  • tremor
  • berkeringat
  • Iritasi tenggorokan
  • nyeri dada, kesulitan bernapas
  • nyeri punggung
  • diare
  • keram kaki
  • ruam kulit 
  • bengkak di kaki Anda
  • gejala flu
  • Perasaan lelah
  • Insomnia

Beberapa efek samping umum Antitusif[25]:

  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Mual
  • Sakit perut
  • Sembelit
  • Gatal
  • Ruam
  • Hidung tersumbat

Beberapa efek samping umum Bronkodilator antikolinergik :

  • Hidung tersumbat
  • Bersin-bersin
  • Sakit tenggorokan
  • Batuk dengan lendir
  • Sesak dada
  • Kesulitan bernapas
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri punggung
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Sakit perut

Beberapa efek sampign umum Kombinasi bronkodilator :

  • Sakit kepala
  • Kesulitan bernapas
  • Hidung tersumbat
  • Bersin
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Nyeri sinus
  • Diare
  • Kejang otot
  • Sembelit
  • Nyeri di leher, lengan, atau kaki
  • Masalah buang air kecil
  • Sariawan
  • Infeksi telinga
  • Sakit punggung

Beberapa efek samping umum Methylxanthines[28] :

  • Mual , muntah, diare
  • Sakit kepala
  • Masalah tidur ( insomnia )
  • Tremor
  • Berkeringat

Beberapa efek samping umum Dekongestan[29]:

  • Kemerahan (kehangatan, kemerahan, atau perasaan geli)
  • Kehilangan selera makan
  • Merasa gelisah atau bersemangat (terutama pada anak-anak)

Beberapa efek samping umum Ekspektoran[30,31] :

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Kantuk
  • Ruam
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Kelenjar bengkak di rahang bawah
  • Diare
  • Sakit perut
  • Kebingungan
  • Perasaan lelah
  • Mati rasa 
  • ruam kulit ringan
  • kelemahan atau perasaan berat di tangan atau kaki

Beberapa efek samping umum Pengubah leukotrien[32,33]:

  • Mual
  • Diare
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Gejala pilek seperti hidung tersumbat, bersin, sakit tenggorokan
  • Demam
  • Sakit telinga atau perasaan penuh, kesulitan mendengar

Beberapa efek samping umum Surfaktan paru-paru[34] :

  • Bibir atau kulit kebiruan
  • Batuk
  • Batuk darah
  • Detak jantung cepat
  • Demam atau menggigil
  • Kulit pucat
  • Pernapasan cepat dan dangkal
  • Sesak napas
  • Detak jantung lambat
  • Bersin
  • Kesulitan bernapas
  • Mengi

Beberapa efek samping umum Agen pernapasan lain-lain[35] :

  • Perasaan dingin atau rasa terbakar ringan
  • Iritasi ringan di sekitar kateter

Beberapa efek samping umum Mucolytics[36] :

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Ruam
  • Demam

Beberapa efek samping umum Anti infeksi yang dihirup[37] :

  • Batuk, sakit tenggorokan, suara serak
  • Merasa sesak napas
  • Pernapasan berisik
  • Memperburuk masalah paru-paru atau fibrosis kistik
  • Batuk lendir atau darah
  • Indra perasa yang berubah
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Ruam
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan, kaki, mulut, atau lidah
  • Pidato cadel;
  • Pusing, sensasi berputar
  • Gatal, ruam ringan
  • Sakit perut
  • Kehilangan selera makan

Beberapa efek samping umum Kortikosteroid inhalasi[38,39] :

  • Badan pegal atau nyeri
  • Batuk
  • Kekeringan atau nyeri tenggorokan
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Suara serak
  • Nyeri atau nyeri di sekitar mata dan tulang pipi
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Bersin
  • Hidung tersumbat atau meler
  • Kelenjar lunak dan bengkak di leher
  • Sesak di dada atau mengi
  • Kesulitan menelan
  • Perubahan suara
  • Gangguan pencernaan , mual, muntah, sakit perut, kembung , gas, sembelit 
  • Merasa lelah
  • Sakit punggung , nyeri sendi
  • Buang air kecil yang menyakitkan
  • Gejala dingin seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, sakit tenggorokan 
  • Rasa sakit di mana pun di tubuh Anda
  • Tanda-tanda terlalu banyak obat steroid dalam darah

Beberapa efek samping umum Stabilisator sel tiang[40] :

  • Sakit kepala , merasa mudah tersinggung
  • Mual, diare
  • Sakit perut
  • Ruam, gatal
  • Nyeri otot

Beberapa efek samping umum penghambat fosfodiesterase-4 selektif[41]:

  • Mual
  • Diare
  • Kehilangan nafsu makan
  • Penurunan berat badan ringan
  • Sakit kepala
  • Pusing 
  • Masalah tidur sesekali
  • Nyeri punggung 
  • Gejala flu

Beberapa efek samping umum Kombinasi pernapasan atas :

  • Diare, sembelit
  • Sakit kepala, pusing, mengantuk, lemah
  • Sakit perut, mual, muntah, kehilangan nafsu makan
  • Merasa cemas atau bersemangat
  • Masalah tidur (insomnia)
  • Kemerahan (hangat, kemerahan, atau perasaan geli).
  • Penglihatan kabur
  • Gugup

Antikolinergik hirup hanya sedikit saja yang bisa di serap dengan efek samping yang tidak terlalu berbahaya. Jenis obat satu ini yang jarang sekali muncul efek samping lainnya untuk pasien usia lanjut glaukoma.

Sebagian dari beberapa jenis obat flu dari agen pernapasan yang telah dmaniskan mengandung fenilalanin yang sangat berdampak bagi penderita fenilketonuria. Periksa lebel terlebih dahulu apakah obat flu tersebut mengandung fenilalanin.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment