Kondisi dimana jumlah neutrofil atau sel darah putih yang rendah di dalam darah disebut dengan neutropenia. Neutrofil merupakan sel darah putih yang diproduksi di sumsum tulang belakang. Berfungsi untuk membantu tubuh melawan atas infeksi dan bakteri[1].
Penyakit ini bisa terjadi mungkin karena adanya anggota keluarga atau gen yang diwariskan, melalui perawatan medis, seperti kemoterapi atau terapi radiasi, karena obat tertentu, seperti penisilin atau aspirin dan lain sebagainya.
Tanda serta gejalanya beragam, mulai dari demam, memar, bercak merah atau luka pada kulit, sariawan, infeksi sinus, detak jantung cepat, dan batuk atau mengi
Daftar isi
Fungsi Faktor Perangsang Koloni
Faktor perangsang koloni merupakan glikoprotein yang akan membuat sel darah putih meningkatkan produksinya, yang berguna untuk merespons tubuh terhadap infeksi.
Dengan pemberian faktor perangsang koloni ini, sel induk yang berada di sumsum tulang belakang akan dirangsang oleh eksogen untuk memproduksi sel darah putih tertentu lebih banyak. Kemudian sel darah putih yang baru ini akan beredar ke dalam darah untuk melawan infeksi[2,6].
Faktor perangsang koloni digunakan untuk pengobatan kanker yang disebabkan karena jumlah sel darah putih rendah dan dapat meningkatkan terjadinya risiko infeksi. Faktor perangsang koloni akan mengurangi keadaan dimana jumlah neutrofil atau sel darah putih yang rendah di dalam darah.
Faktor perangsang koloni juga digunakan untuk membantu mencegah infeksi yang serius pada kondisi seperti leukemia, transplantasi sumsum tulang, dan pengumpulan sel darah sebelum kemoterapi.
Dapat digunakan juga untuk menurunkan risiko kematian akibat penekanan sumsum tulang setelah terpapar radiasi.
Penyakit yang Diatasi dengan Faktor Perangsang Koloni
Terdapat beberapa penyakit yang diatasi dengan faktor perangsang koloni. Faktor Perangsang Koloni diberikan untuk[2]:
- Anemia aplastik
- Transplantasi Sumsum Tulang
- Transplantasi Sumsum Tulang, Kegagalan atau Keterlambatan Pencangkokan
- Transplantasi Sumsum Tulang, Rekonstruksi Myeloid
- Neutropenia
- Neutropenia Terkait dengan Kemoterapi
- Neutropenia Terkait dengan Radiasi
- Transplantasi Sel Progenitor Perifer
Cara Kerja Faktor Perangsang Koloni
faktor perangsang koloni eksogen bekerja dengan merangsang sel induk yang ada di sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak sel darah putih tertentu. Sel darah putih yang baru ini akan beredar ke dalam darah untuk melawan infeksi[2,7].
Filgrastim sebagai faktor perangsang koloni granulosit akan berikatan dengan reseptor di permukaan sel pada sel hemetopoietik, dengan hal ini perkembangan granulosit di rangsang dan akan meningkatkan migrasi serta sitotoksitasnya.
Obat ini di absorpsi oleh konsentrasi serum, dan pengeluarannya dengan paruh waktu 3,5 jam oleh pembersihan yang dimediasi neutrofil. Di keluarkan melalui pembersihan dengan mediasi neutrofil dengan waktu paruh 3,5 jam.
Contoh Obat Faktor Perangsang Koloni
Faktor Perangsang Koloni tersedia dalam bentuk larutan dan serbuk untuk injeksi. Beberapa contoh Faktor Perangsang Koloni dengan resep dokter termasuk[2]:
- Filgrastim
- Pegfilgrastim
- Tbo-filgrastim
- Sargramostim
Efek Samping Faktor Perangsang Koloni
Faktor Perangsang Koloni dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Beberapa efek samping umum dari Faktor Perangsang Koloni termasuk[3,4,5,6]:
- Demam, batuk, kesulitan bernapas
- Mimisan
- Nyeri tulang, nyeri otot atau sendi
- Diare
- Sakit kepala
- Mati rasa
- Ruam, rambut menipis
- Sakit tulang
- Nyeri di lengan atau kaki
- Pembengkakan, masalah pernapasan
- Sakit perut, mual, muntah
- Kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan
- Masalah buang air kecil
- Lemah, tidak enak badan
- Luka mulut
- Tekanan darah tinggi
- Mati rasa , kesemutan, gatal
- Rambut rontok
- Tes darah abnormal
Segera hubungi dokter Anda jika Anda tiba-tiba merasa sakit parah di perut kiri bagian atas dan menyebar hingga ke bahu Anda. Karena filgrastim dapat menyebabkan limpa Anda membesar bahkan hingga bisa pecah atau robek[3].
Jika Anda akan memberikan pegfilgrastim kepada anak-anak, ikuti apa yang sudah di jelaskan oleh dokter Anda. Hati-hati saat memberikan obat ini pada anak-anak yang beratnya kurang dari 99 pon (45 kg)[4].
Karena dosis untuk anak yang tepat dengan seukuran ini tidak bisa di ukur dengan akurat menggunakan jarum suntik yang sudah diisi sebelumnya[4].
Beritahu dokter Anda jika Anda sedang hamil atau ingin segera hamil, juga apabila Anda sedang menyusui[5].
Jangan berikan sargramostim pada anak-anak tanpa nasihat dari dokter Anda. Obat ini mungkin mengandung bahan yang menyebabkan efek samping serius atau kematian pada bayi atau berat lahir rendah[6].