7 Gejala Polip Hidung dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Polip hidung adalah peradangan jinak dan pertumbuhan jaringan lunak pada lapisan hidung atau sinus. Polip adalah pertumbuhan jaringan yang paling sering terlihat seperti benjolan kecil datar atau batang kecil seperti jamur. Kebanyakan polip berukuran kecil dan lebarnya kurang dari setangah inci. Polip hidung tergolong jinak. Namun jika tidak diobati maka akan menggangu kualitas hidup seseorang[1,2].

Polip dapat terus tumbuh dan menyumbat hidung karena diakibatkan peradangan kronis pada lapisan hidung. Terkadang polip hidung juga dapat terjadi tanpa alasan yang jelas. Orang dengan rinitis alergi, asma, fibrosis kistik, dan alergi serbuk bunga lebih berpotensi terkena polip hidung[1].

Polip hidung diklasifikasikan menjadi tiga kelompok meliputi polip hidung lokal, difus, dan sistemik. Polip hidung difus sering terjadi pada orang dengan rinosinusitis kronis[3]. Berikut gejala polip hidung :

1. Sakit Kepala dan Wajah

Sakit kepala dan nyeri dapat terjadi pada polip hidung khususnya jika Anda memiliki infeksi sinus. Polip hidung menyebabkan penderitanya selalu merasa sakit kepala. Nyeri juga driasakan di wajah khususnya di pipi dekat sinus [4]. Sakit kepala dan nyeri wajah dilaporkan terjadi pada pasien polip hidung dengan prosentase 16-67%[5].

Nyeri wajah juga menjadi gejala utama rinosinusitis kronis. Polip hidung menjadi salah satu dari 5 penyebab utama nyeri wajah atau sensasi tekan. Pasien polip hidung yang diindikasikan untuk operasi polip hidung sebagian besar sering mengalami sakit kepala dan nyeri tekan [5].

2. Hidung Tersumbat

Hidung tersumbat menjadi gejala polip hidung yang sangat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup orang yang terkena. Pertumbuhan polip di sinus atau lapisan hidung menyebabkan perdangan sehingga hidup tersumbat. Polip hidung dapat menyumbat jalur drainase sinus pranasal yang memfasilitasi pembentukan mukokel (benjolan di bibir bagian dalam) [1,6].

Polip dengan ukuran kecil tidak menimbulkan masalah namun polid dapat berkembang karena pembengkakan dan iritasi jangka panjang di hidung seperti karena alergi, asma, atau infeksi. Polip yang telah berkembang atau polip dengan ukuran besar dapat menyumbat sinus atau saluran pernapasan di hidung [4].

3. Pilek

Orang dengan polip hidung terkadang mengembangkan gejala sinus seperti pilek. Polip juga dapat menghalangi pembukaan sinus sehingga hidung tersebuat dan pilek. Pilek dan alergi dapat menyebabkan terlalu banyak lendir yang dihasilkan sehingga menghalangi sinus. Beberapa orang juga mengalami bersin-bersin dan gejala flu lainnya bersamaan dengan munculnya pilek [4,6].

4. Post-nasal Drip

Post-nasal drip adalah ketika lendir mengalir di bagian belakang hidung ke tenggorokan. Setiap hari, kelenjar di lapisan hidung dan tenggorokan menghasilkan mukus atau lendir. Mukus menjadi pertahanan untuk melindungi tubuh terhadap bakteri dan virus [7].

Post-nasal drip membuat Anda ingin terus menerus membersihkan tenggorokan dan memicu batuk. Terlalu banyak lendir juga menyebabkan serak dan tenggorokan sakit dan gatal. Post-nasal drip pada polip hidung biasanya diobati dengan antibiotik [1,7].

5. Mendengkur

Polip hidung merupakan manifestasi dari proses penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi. Pasien dengan polip hidung memiliki gejala hidung obstruktif dengan gangguan tidur termasuk mendengkur. Mendengkur disebabkan oleh jaringan pada saluran napas bagian atas bergetar. Polip hidup berkontribusi terhadap apnea tidur obstruktif. Ganngguan tidur dapat menyebabkan kelelahan kronis sehingga menurunkan kualitas hidup orang dengan polip hidup [1, 8].

6. Mimisan

Polip hidung tergolong jinak dan non-kanker. Namun di sinus dan saluran sinus berpotensi ada masalah lain yang dianggap seperti polip yaitu kanker sinus dan papiloma. Rasa sakit dan mimisan yang tidak diketahui sebabnya, terutama jika terjadi hanya ada di satu sisi hidung, maka Anda perlu untuk memeriksakan diri. Episatksis atau mimisan atau pendarahan termasuk menjadi kemungkinan komplikasi pada polip hidung [4, 9].

7. Anosmia dan Ageusia

Kehilangan penciuman (anosmia) dan berkurang indera perasa atau pengecap (ageusia) menjadi gejala polip hidung yang telah terjadi dalamm waktu yang lama. Anosmia gejalanya dapat berkisar tidak dapat mencium atau merasakan sama sekali hingga berkurangnya kemampuan untuk mencium dan merasakan hal tertentu. Seperti rasa asam, pahit, atau asin [1, 10].

Dalam beberapa kasus, rasa atau bau yang biasanya disukai atau menyenangkan bisa menjadi tidak enak. Untuk mengobati anosmia dan ageusia kuncinya adalah untuk mengobati penyebab yang mendasarinya. Gejala anosmia dan ageusia dapat menganggu kualitas hidup dan harus diobati. Namun hilangnya penciuman atau rasa tidak selalu membaik setelah pengobatan atau pembedahan [1,4,10].

Cara Mengatasi polip hidung

Jika mengalami gejala-gejala di atas khususnya jika sulit bernafas karena hidung tersumbat sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Penyedia layanan kesehatan akan melihat kondisi hidung dan mungkin perlu melakukan endoskopi hidung untuk melihat polip sepenuhnya [4].

Polip hidung tidak dapat dicegah namun terdapat beberapa cara untuk mencegah polip menyumbat hidung atau menghalangi jalan napas. Seperti menggunakan semprotan hidung, antihistamin, suntikan alergi dan mencuci hidung dengan air garam [2, 4].

Jika Anda memiliki polip hidung, dokter atau tenaga kesehatan akan memberikan obat tetes hidung steroid atau semprotan hidung dan tablet steroid untuk mengecilkan polip. Jika tidak ada tanda-tanda perbaikan setelah 10 minggu, kemungkinan disarankan untuk melakukan operasi pengangkatan[2].

Setelah operasi akan mengalami kelegaan bernafas namun bukan berarti polip hidung tidak mungkin untuk tumbuh lagi. Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan semprotan hidung dan obat-obatan lain yang diresepkan bahkan setelah operasi [4].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment