7 Gejala Polip Lambung dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Polip lambung terjadi Ketika terdapat pertumbuhan jaringan yang abnormal pada lambung. Jenis polip lambung ini terdapat banyak tetapi yang paling sering dialami adalah polip lambung hiperplastik yang disebabkan oleh infeksi H. pylori[1].

Polip lambung dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya Masalah perut radang kronis, Infeksi H.pylori, Anemia pernisiosa, Erosi perut, seperti dari maag, Penggunaan obat penghambat pompa proton, seperti omeprazole[1].

Polip lambung juga dipengaruhi faktor genetika. Sehingga jika memiliki keturunan dalam keluarga yang memiliki penyakit polip lambung kemungkinan besar dapat diturunkan ke generasi keluarga selanjutnya. Faktor genetika ini juga tidak hanya menjadi penyebab dalam penyakit polip lambung saja, tetapi juga dapat menjadi penyebab dari polip usus[1]

Gejala polip lambung seperti benjolan yang berada pada dinding lambung, pada umumnya tidak menimbulkan gejala apapun. Gejala akan muncul jika polip lambung menjadi besar sehingga membentuk luka. Polip yang membengkak dan berbentuk luka dapat menyebabkan beberapa gejala seperti :

1. Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan seringkali merupakan tanda atau gejala dari sebuah masalah kesehatan, seperti penyakit refluks gastroesofageal (GERD), bisul, atau penyakit kandung empedu. Ganggunan pencernaan ini juga disebut dengan dyspepsia. Disepsia ini dapat didefinisikan sebagai rasa sakit atau ketidaknyamanan yang terus-menerus atau berulang pada perut bagian atas[2].

Gangguan pencernaan ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada area perut seperti Sakit perut, Kembung (rasa penuh), Bersendawa dan gas, Mual dan muntah. Bahkan seringkali gangguan pencernaan ini disertai dengan timbulnya rasa mulas[2].

2. Refluks Asam

Refluks asam adalah ketika kandungan asam lambung meningkat dan menyebabkan penderita mengalami mual dan muntah. Refluks asam ini secara medis dapat disebut dengan penyakit refluks gastroesofageal (GERD)[4].

Perut mengandung asam klorida, asam kuat yang membantu memecah makanan dan melindungi dari patogen seperti bakteri. Lapisan lambung secara khusus disesuaikan untuk melindungi dari asam kuat, tetapi kerongkongan tidak dilindungi.

Sebuah cincin otot, sfingter gastroesofagus, biasanya bertindak sebagai katup yang memungkinkan makanan masuk ke perut tetapi tidak kembali ke kerongkongan. Ketika katup ini gagal menutup, dan isi perut dimuntahkan ke kerongkongan dan gejala refluks asam akan terasa, seperti mulas[3]. Refluks asam atau yang disebut dengan refluks gastroesofageal (GERD) dapat terjadi lebih dari dua kali dalam satu minggu[4].

3. Sakit perut

Sakit perut adalah ketidaknyamanan atau sensasi tidak nyaman yang dapat dirasakan pada area perut. Sakit perut ini mungkin dapat menjadi salah satu tanda atau gejala bahwa tubuh mengalami masalah Kesehatan. Tetapi, penyebab dari sakit perut pada umumnya terjadi karena mengalami gangguan pencernaan, sembelit, virus perut atau kram menstruasi[5].

4. Cepat merasa kenyang

cepat merasa kenyang secara medis dapat disebut dengan kondisi gastroparesis. Ketika perut bekerja dengan normal, ia berkontraksi untuk menghancurkan makanan yang kemudian dikirim ke usus. Tetapi Ketika sadar dalam kondisi gastroparesis maka, perut tidak dapat berkontraksi seperti seharusnya sehingga, makanan menumpuk pada lambung. Gastroparesis dapat disebabkan oleh diabetes, kanker, dan penyakit lain, infeksi, dan pembedahan[6].

5. Pendarahan pada saluran pencernaan

Pendarahan pada saluran pencernaan merupakan suatu tanda dari adanya masalah dalam saluran pencernaan seperti wasir. Saluran pencernaan atau gastrointestinal (GI) meliputi kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum, dan anus. Pendarahan bisa berasal dari satu atau lebih dari bagian saluran pencernaan[7].

Bisa saja pendarahan berasal dari bagian lambung yang dapat disebut dengan ulkus. Atau terdapat pendarahan dari area usus yang disebabkan terdapat peradangan atu inflamasi kondisi ini dapat disebut dengan radang usus besar[7].

6. Anemia

Anemia merupakan kondisi dimana tubuh kekurangan sel darah merah. Tubuh membutuhkan sel darah merah untuk mengangkut hemoglobin dan protein kompleks yang menempel pada molekul besi. Molekul-molekul inilah yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh[9].

Penyebab tubuh dapat mengalami anemia diantaranya, yaitu pendarahan yang diakibatkan oleh pembedahan, persalinan, dan trauma, produksi sel darah merah pada sumsum tulang belakang terganggu,dan tubuh dengan sengaja mematikan sel darah merah[8]. Dapat juga anemia menyebabkan tubuh mengalami kekurangan zat besi. Kondisi ini secara medis disebut dengan anemia difensiensi zat besi[9].

7. Kelelahan

Lelah merupakan kondisi dimana tubuh tidak beristirahat dengan waktu yang cukup. Waktu istirahat yang relative baik mencakup 7-8 jam dalam sehari. Ketika tubuh tidak cukup mendapat waktu istirahat maka, tubuh akan mengalami kondisi kelelahan[10].

Kelelahan dapat diobati dengan cara tidur atau mengkonsumsi makan makanan yang sehat. Pengobatan dari kelelahan ini tergantung dari penyebab seseorang mengalami kondisi kelelahan. Kelelahan ini terdapat 2 jenis yaitu kelelahan secara fisik dan kelelahan secara mental[10].

Lelah secara fisik dapat ditandai dengan adanya kesulitan saat menjalani aktivitas sehari-hari seperti menaiki anak tangga. Lelah secara fisik dapat dikatakan dengan adanya pelemahan kekuatan otot tubuh. Lelah secara mental dapat ditandai dengan sering mengantuk saat bekerja atau dapat dikatakan hilangnya fokus seseorang terhadap suatu hal[10].

Cara Mengatasi polip lambung

Penyakit polip lambung ini lebih banyak dialami oleh orang dewasa daripada orang tua. Polip lambung ini memang kebanyakan tidak beresiko untuk menjadi kanker, tetapi terdapat Pertumbuhan jaringan yang tidak normal disebut displasia. Polip lambung dengan displasia adalah yang paling mungkin berubah menjadi kanker[1].

Pengobatan untuk polip lambung tergantung pada jenis polip yang menjangkit penderita. Seperti pada polip lambung yang berjenis polip hiperplastik dapat menggunakan bakteri yang dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri H. pylori[1].

Jika penderita terjangkit oleh polip lambung yang disebut dengan polip fundus maka penderita tidak disarankan atau dianjurkan untuk mengkonsumsi obat lambung dengan farmakologi yaitu menghambat pompa proton[1].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment