Kopi dianggap sebagai sumber kesenangan dan tenaga bagi banyak orang, terutama bagi para pencinta kopi [1,2].
Kopi dengan kafein di dalamnya memang menjadi penambah energi instan, namun meski ada banyak sisi positif meminumnya, kopi juga bisa menyebabkan sejumlah gejala gangguan kesehatan [1,5].
Salah satu gejala yang dimaksud adalah gemetar setelah minum kopi [1,2].
Kenali apa saja faktor yang mendasari gemetar usai minum kopi dan bagaimana mengatasinya.
Penyebab Gemetar Setelah Minum Kopi
Gemetar usai minum kopi pada dasarnya merupakan kondisi yang umum dan merupakan efek samping dari kafein yang bisa dialami beberapa orang.
Berikut ini merupakan beberapa faktor penyebab tubuh bisa gemetar setelah menikmati kopi :
- Asupan Kafein Berlebihan
Mungkin beberapa orang sangat menyukai kopi sehingga rasanya kurang untuk minum 1-2 gelas per hari.
Namun ketika tidak menyadari bahwa asupan kafein sudah terlalu banyak, tubuh bisa tiba-tiba mengalami gemetar setelah mengonsumsinya [1,2].
Tidak harus kopi, konsumsi minuman berenergi hingga teh hijau sekalipun secara berlebihan juga dapat menyebabkan tubuh gemetar karena asupan kafein tinggi [1].
Bahkan beberapa orang bisa mencampurkan antara kopi dengan teh hijau atau minuman berenergi tanpa tahu apa saja akibatnya bagi tubuh [1].
Tubuh bisa memperoleh kafein secara tak terkendali dan efeknya pun bisa bermacam-macam, mulai dari gemetar hingga dehidrasi, sakit kepala, palpitasi, insomnia, dan kecemasan [3].
Untuk orang dewasa bertubuh sehat, biasanya tubuh mereka dapat menoleransi asupan kafein dalam takaran sedang, yakni 400 mg saja (setara dengan 4 cangkir kopi reguler per hari) [1].
Maka ketika lebih dari itu, efek samping seperti tubuh gemetar dan lainnya sangat mungkin terjadi [1,2].
- Sensitif Terhadap Kafein
Bagi orang-orang dengan sensitivitas tubuh yang tinggi terhadap kafein, meminumnya lebih banyak sedikit bisa berdampak pada timbulnya rasa gemetar [1,4].
Kafein sendiri adalah stimulan di mana fungsi utamanya adalah sebagai pemicu reaksi tubuh dalam membuat respon sistem saraf pusat lebih cepat [1,4].
Bagi yang tidak atau kurang terbiasa minum kopi, kafein dapat membuat tubuh gemetar dengan mudah setelahnya [1,4].
Namun bagi para penyuka dan pengonsumsi kopi rutin, tubuh memiliki kemampuan lebih baik dalam menoleransi berbagai efek samping dari kafein [1,4].
Meski begitu, bukan berarti seseorang yang sudah terbiasa dengan kopi boleh mengonsumsi secara berlebihan [1,4].
Sebab ketika minum kopi berlebihan pun, efek kafein dapat mengalahkan kemampuan toleransi tubuh [1,4].
- Gerakan Sistem Tubuh yang Lebih Cepat
Kandungan kafein di dalam kopi seringkali menjadi sebab utama pembuluh arteri mengalami pelebaran [5].
Ketika hal itu terjadi, otomatis aliran darah menuju otak lebih banyak, berikut oksigen yang dibawa oleh darah ke otak [5].
Hal ini menjadi alasan mengapa tubuh lebih berenergi, lebih fokus, lebih waspada, dan sangat terjaga [5].
Sistem tubuh pun terpengaruh untuk bekerja atau bergerak lebih cepat yang kemudian sebagai efek sampingnya pengonsumsi mengalami kecemasan, kegelisahan hingga tubuh gemetar [5].
- Peningkatan Hormon Adrenalin
Kafein merupakan stimulan yang juga memengaruhi peningkatan produksi hormon adrenalin, yakni hormon yang tubuh hasilkan ketika seseorang sedang berada dalam situasi stres dan berbahaya [6].
Oleh karena itu, hormon adrenalin yang meningkat mampu memicu rasa pusing (kepala ringan terasa seperti melayang) sekaligus tubuh gemetar dan tegang [5,6].
Selain tubuh gemetar, beberapa efek lainnya yang bisa terjadi adalah detak jantung lebih cepat, nafas cepat, kenaikan gula darah, tubuh berkeringat lebih banyak, serta pelebaran pembuluh darah [5,6].
Berapa lama efek gemetar bertahan setelah minum kopi?
Efek kafein di dalam tubuh bertahan sekitar 6 jam, maka seseorang yang mengalami gejala fisik efek kafein perlu menunggu selama itu untuk kemudian gejala bisa berkurang [1].
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk tidak mengonsumsi kopi, teh, atau minuman berkafein lainnya 8 jam sebelum tidur [1].
Walaupun pada beberapa orang kafein tidak berefek apapun, sebagian besar lainnya kerap mengalami susah tidur di malam hari karena kafein [1].
Cara Mengatasi Tubuh Gemetar Setelah Minum Kopi
Walau efek gemetar kemungkinan besar akan hilang setelah beberapa jam mengikuti proses metabolisme kafein, beberapa upaya berikut tetap dapat dilakukan ketika tubuh terasa sangat tidak nyaman [1,5].
- Makan makanan berserat atau makanan yang proses pencernaannya lambat. Pelepasan kafein ke aliran darah akan melambat ketika seseorang mengasup makanan tinggi serat seperti kacang, biji-bijian, buah dan sayur.
- Melakukan olahraga ringan. Jalan kaki beberapa menit, Yoga, latihan pernafasan, bersepeda atau melakukan jenis olahraga ringan lainnya mampu meredakan kecemasan dan tubuh gemetar yang berkaitan dengan kecemasan. Namun, olahraga ringan ini tidak dapat dilakukan dengan tujuan mengurangi kadar kafein yang sudah masuk ke dalam tubuh.
- Minum air putih lebih banyak. Menghidrasi tubuh adalah salah satu upaya untuk mencegah dehidrasi yang juga bisa berakibat pada timbulnya rasa gemetar pada tubuh. Metabolisme kafein tidak bisa dipercepat dengan air putih, namun setidaknya tubuh akan terasa lebih baik ketika gemetar terjadi.
- Menghindari asupan kafein lainnya. Setelah minum kopi terjadi efek gemetar, segera hindari asupan kafein lainnya, baik itu teh, cokelat, soda, minuman berenergi, maupun obat-obatan dengan kandungan kafein di dalamnya.
Bila mengalami gemetar setelah minum kopi, pilih asupan non-kafein selama efek gemetar belum hilang [1,5].
Keesokan harinya, pastikan untuk batasi asupan kafein agar tubuh gemetar tidak kembali terulang.