Daftar isi
Apa Itu Hot Flash?
Hot flash adalah rasa hangat secara mendadak di tubuh bagian atas yang biasanya akan terasa di sekitar wajah, leher, dan dada. [1]
Kulit akan terlihat memerah, seperti Anda sedang tersipu. Selain itu, hot flash dapat menjadi penyebab berkeringat. [1]
Jika Anda kehilangan terlalu banyak rasa panas dari tubuh, maka Anda akan merasa kedinginan setelahnya. Keringat malam disebut sebagai hot flash yang terjadi di malam hari dan dapat menganggu waktu tidur Anda. [1]
Meskipun kondisi medis dapat menjadi penyebab hot flash, tetapi hot flash paling umum terjadi karena menopause. [1]
Menopause adalah masa periode menstruasi menjadi tidak teratur dan akhirnya akan berhenti. Pada kenyataannya, hot flash merupakan gejala yang paling umum terjadi saat masa transisi menopause. [1]
Gejala Hot Flash
Selama terjadi hot flash, mungkin Anda akan merasakan beberapa kondisi dibawah ini [1]:
- Rasa hangat yang menyebar ke dada, leher, dan wajah secara tiba-tiba
- Kemungkinan kulit Anda akan terlihat memerah dan bernoda
- Detak jantung berjalan dengan cepat
- Keringat yang terjadi di tubuh bagian atas
- Merasa kedinginan saat terjadinya hot flash
- Merasa cemas
Frekuensi dan intensitas hot flash sering terjadi pada wanita secara bervariasi. Hot flash kemungkinan akan terasa tidak terlalu parah hingga parah sampai menganggu aktivitas Anda. [1]
Hal ini bisa terjadi kapan saja, baik di pagi hari ataupun malam hari. Jika di malam hari, hot flash (keringat malam) akan membangunkan Anda dari tidur Anda dan dapat menjadi penyebab dari tenganggunya tidur Anda dalam jangka waktu yang lama. [1]
Hot flash yang sering terjadi pada wanita memiliki variasi, tetapi kebanyakan wanita yang telah tercatat terkena hot flash akan mengalami hal tersebut sepanjang hari. [1]
Biasanya gejala hot flash akan terjadi lebih dari 7 tahun, beberapa wanita dapat merasakan hot flash selama lebih dari 10 tahun. [1]
Penyebab Hot Flash
Tidak terlalu jelas penyebab dari hot flash. Terdapat beberapa penelitian yang masih mencoba untuk memahami hot flash. [2]
Terdapat bukti bahwa terjadinya hot flash berasal dari perubahan hormon dalam tubuh. Hal ini terhubungkan dengan masalah kesehatan lain, seperti diabetes, tetapi masih dilakukan penelitian. [2]
Obesitas dan sindrom metabolik dianggap akan meningkatkan terjadinya hot flash. Beberapa wanita tidak akan mengetahui terjadi hot flash atau mereka akan menganggap hot flash sebagai gangguan kecil. [2]
Tetapi, bagi beberapa wanita, intensitas hot flash dapat memberikan pengaruh pada kualitas hidup mereka daripada menyebabkan hal negatif di hidup mereka. [2]
Faktor Risiko Hot Flash
Tidak semua wanita merasakan hot flash saat menopause yang mereka alami, serta masih tidak jelas mengapa beberapa wanita mengalami hot flash. [1]
Berikut ini terdapat beberapa faktor dari peningkatan terjadinya hot flash, antara lain [1]:
- Merokok, wanita yang merokok akan memiliki kemungkinan terkena hot flash
- Obesitas, tingkat indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi memiliki kaitan dengan frekuensi terjadinya hot flash
- Ras, kebanyakan wanita berkulit hitam melaporkan bahwa mengalami hot flash selama menopause daripada wanita dari ras lainnya. Hot flash dilaporkan paling jarang terjadi bagi wanita Asia
Komplikasi Hot Flash
Hot flash dapat memberikan pengaruh pada aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang. Saat di malam hari, hot flash (keringat malam) dapat membangunkan Anda dari tidur. [1]
Seiring berjalannya waktu, hot flash akan menyebabkan gangguan tidur dalam jangka panjang. [1]
Terdapat penelitian bagi wanita yang mengalami hot flash akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan kehilangan tulang lebih besar daripada wanita yang tidak terkena hot flash. [1]
Kapan Harus Kedokter?
Jika hot flash menganggu aktivitas sehari-hari Anda atau waktu tidur Anda, Anda harus segera melakukan konsultasi ke dokter untuk menerima pilihan pengobatan. [1]
Diagnosis Hot Flash
Biasanya dokter Anda akan melakukan diagnosis pada hot flash berdasarkan deskripsi atas gejala yang terjadi kepada Anda. [1]
Dokter mungkin akan melakukan tes darah untuk memeriksa apakah Anda berada dalam transisi menopause atau tidak. [1]
Cara Mengatasi Hot Flash
Beberapa wanita dapat menahan hot flash tanpa adanya perawatan. Jika hot flash mengganggu dan menyebabkan masalah untuk Anda, Anda dapat melakukan konsultasi kepada dokter Anda untuk melakukan terapi penggantian hormon (HRT). [3]
Biasanya HRT akan dilakukan dalam kurang dari 5 tahun. Hal ini dapat mencegah terjadinya hot flash bagi kebanyakan wanita. [3]
Selain itu, HRT dapat membantu dalam menangani gejala menopause lainnya, seperti terjadinya kekeringan pada vagina dan gangguan suasana hati. [3]
Ketika Anda berhenti melakukan HRT, maka hot flash akan kembali lagi. Melakukan HRT dalam jangka waktu singkat dapat membuat Anda mengalami pembekuan darah, kanker payudara, endometrium, dan peradangan kandung empedu. [3]
Jika HRT bukan hal yang tepat untuk Anda, Anda dapat mengatasi hot flash dengan cara lainnya. Berikut ini terdapat cara mengatasi hot flash berdasarkan resep dokter, yaitu [3]:
- Obat depreso dosis rendah seperti fluoxetine (prozac dan rapiflux), paroxetine (paxil dan pexeva), atau venlafaxine (effexor)
- Clonidine: obat untuk tekanan darah
- Gabapentin: obat anti kejang
- Brisdelle: formula dari paroxetine yang dikhususkan untuk menangani hot flash
- Duavee: formula dari estrogen atau bazedoxidene yang dibuat untuk mengobati hot flash
Jika Anda tidak ingin melakukan hal yang disebutkan, Anda dapat mengonsumsi vitamin B kompleks, vitamin E, dan ibuprofen yang dapat membantu dalam mengatasi hot flash. [3]
Sangat penting bagi Anda untuk membicarakan cara Anda mengatasi hot flash, seperti sebelum Anda meminum obat atau suplemen baru, terutama tanpada adanya resep dokter. [3]
Anda juga bisa merubah gaya hidup yang memberikan dampak pada tubuh Anda dari obat atau suplemen apapun yang sedang Anda minum. [2]
Hidup dengan gaya hidup sehat dapat membantu Anda dalam mengurangi tingkat keparahan dari hot flash dan membantu Anda dalam mengurangi risiko penyakit jantung dan osteoporosis. [2]