Estrogens: Manfaat – Dosis dan Efek Sampingnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Estrogens adalah obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan hot flash yang disebabkan oleh menopause. Selain itu, fungsi lainnya adalah sebagai pengganti estrogen wanita dengan kegagalan ovarium dalam kondisi lain di karenakan kurangnya estrogen alami dalam tubuh.

Apa itu Estrogens?

Berikut beberapa informasi yang berkaitan dengan Estrogens yang perlu diketahui [2] :

IndikasiEstrogen, Progesteron, dan Obat Sintetis Terkait. Obat vaginal atrhophy, vulvar atrophy, dan dispareunia yang berhubungan dengan menopause
KategoriObat Bebas Terbatas
KonsumsiDewasa
KelasEstrogen, Progesteron, dan Obat Sintetis Terkait
BentukTablet, krim, dan solution.
Kontraindikasi Hipersensitif. Penyakit tromboemboli arteri aktif. Pendarahan abnormal yang tidak terdiagnosis. Memiliki riwayat penyakit kanker payudara. Porifia. Gangguan hati. Kehamilan.
PeringatanBagi pasien dengan kondisi berikut, kami anjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan Estrogens:
→ Pasien yang memiliki penyakit asma
→ Pasien yang memiliki penyakit angiodema
→ Pasien yang memiliki penyakit diabetes
→ Pasien yang memiliki penyakit epilepsi
→ Pasien yang memiliki penyakit porifiria
→ Pasien dengan gangguan ginjal
→ Ibu yang menyusui
Tinjauan
Estrogens merupakan obat untuk mengatasi hot flush karena menopause yang tersedia dalam bentuk tablet, krim, dan solution.

Manfaat Estrogens

Estrogens dapat mengatasi hot flush yang disebabkan karena menopause dengan sangat efektif. Menariknya lagi, obat ini ternyata juga dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit lain, seperti: [1,3]

Dosis Estrogens

Berikut detail pemberian dosis Estrogens [2] :

Dosis Estrogens Dewasa

Parenteral/Injeksi
⇔ Kelainan pada pendarahan uterus:
Berikan 25 mg melalui injeksi IV atau IM lambat
→ Dosis dapat diberikan kembali setelah 6-12 jam jika diperlukan
Oral/Diminum:
⇔ Gejala vasomotorik sedang hingga berat yang berhubungan dengan menopause:
→ Awalnya, berikan 0,3 mg per hari secara siklus selama 1-3 minggu
→ Pemberian dosis dapat disesuaikan dengan respon pasien
Atrofi vagina dan atrofi vulvar yang berhubungan dengan menopause:
→ Awalnya, berikan 0,3 mg per hari secara siklus selama 1-3 minggu
→ Pemberian dosis dapat disesuaikan dengan respon pasien
⇔ Defisiensi estrogen yang berkaitan dengan hipogonadisme:
→ Berikan 0,3 atau 0,625 mg per hari secara siklus selama 1-3 minggu
→ Dosis dapat dititrasi dalam jangka waktu 6-12 bulan
→ Tambahkan perawatan progestin untuk mempertahankan kepadatan mineral tulang
⇔Defisiensi estrogen yang berkaitan dengan pengebirian dan kegagalan ovarium primer:
→ Berikan 1,25 mg per hari yang diberikan secara siklus selama 1-3 minggu
→ Pemberian dosis dapat disesuaikan dengan respon pasien
⇔ Profilaksis osteoporosis yang terjadi pascamenopause:
→ Awalnya, berikan 0,3 mg per hari secara siklus selama 1-3 minggu
→ Pemberian dosis dapat disesuaikan dengan respon pasien
Vaginal
⇔ Vagnitis atopik menopausal dan kraurosis vulva yang berkaitan dengan menopause:
→ Dalam bentuk krim 0,0625%, awalnya berikan 0,5 g per hari yang diberikan selama 3 minggu dari siklus 4 minggu.
→ Sesuaikan dosis sesuai dengan respon pasien, sekitar 0,5-2 g per hari
⇔ Dispareunia sedang dan berat yang berhubungan dengan menopause
→ Berikan 0,5 g 2 kali seminggu secara berkelanjutan, seperti Senin dan Kamis atau siklus sekali sehari

Efek Samping Estrogens

Beberapa efek samping Estrogens yang umumnya dirasakan penggunanya: [1]

Info Efek Estrogens Tenaga Medis: [1]

  • Saluran pencernaan
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Mual, muntah, kram pada bagian perut, dan pankreatitis
  • Onkologis
    • Frekuensi yang tidak dilaporkan: Hiperplasia endometrium, kanker endometrium, kanker payudara, kanker ovarium, dan karsinoma hepatoseluler
  • Kardiovaskular
    • Frekuensi yang tidak dilaporkan: Emboli paru, infark miokard, tromboflebitis, peningkatan tekanan darah, dan stroke
  • Metabolik
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Mengurangi toleransi karbohidrat, memperburuk porifia, edema, hipokalsemia, dan meningkatkan trigliserida
  • Genitourinari
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Dismenore, hiperplasia, hiperplasia endometrium, peningkatan ukuran leiomyomata rahim, dan perubahan jumlah sekresi serviks
  • Hati
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Adenoma hati jinak dan hemangioma hati
  • Hipersensitif
  • Sistem saraf
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Chorea, demensia, eksaserbasi epilepsi, pusing, dan sakit kepala
  • Psikiatrik
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Depresi mental, gugup, dan mudah marah
  • Mata
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Intoleransi terhadap kontak lensa, penebalan lekukan kornea, dan trombosis vaskular retina
  • Kelenjar endokrin
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Galaktorea, keluarnya cairan dari puting susu, merasa nyeri pada bagian payudara, dan peningkatan kadar globulin pengikat tiroksin
  • Muskuloskeletal
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Arthralgia dan kram pada bagian kaki
  • Pernapasan
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Eksaserbasi asma

Detail Estrogens

Berikut informasi mengenai detail Estrogens [2] :

PenyimpananTablet / krim:
→ Simpan pada ruangan bersuhu antara 20-25 ° C.
Solusi untuk injeksi:
→ Simpan pada ruangan bersuhu antara 2-8 ° C.
Cara KerjaDeskripsi: Estrogen memodulasi sekresi hipofisis gonadotropin, hormon lutein dan hormon perangsang folikel melalui mekanisme umpan balik negatif. Hal ini dapat mengurangi kadar hormon ini pada wanita pascamenopause selama terapi penggantian estrogen.
Penyerapan: Estrogens diserap dengan baik dari kulit, selaput lendir, dan saluran pencernaan. Waktu yang dibutuhkan konsentrasi plasma untuk memuncak sekitar 7 jam (total estrone).
Distribusi: Estrogens disebarkan keseluruh tubuh dengan konsentrasi yang lebih tinggi pada organ target hormon seks. Pengikatan protein plasma termasuk mengikat globulin dan albumin pengikat hormon seks.
Metabolisme: Estrogens Dimetabolisme di hati oleh CYP3A4, lalu mengalami daur ulang enterohepatik.
Ekskresi: Estrogens dikeluarkan melalui urin, terutama sebagai estriol, estradiol, estrone, dan konjugat. Paruh eliminasi membutuhkan waktu sekitar 27 jam (total estrone).
Interaksi dengan obat lain → Menurunkan konsentrasi plasma dengan induser CYP3A4, seperti fenitonin dan rifampisin.
→ Meningkatan konsentrasi plasma dengan inhibitor CYP3A4, seperti eritromisin dan ritonavir.
Interaksi dengan makanan → St. John’s wort dapat menurunkan konsentrasi plasma estrogen.
Overdosis ⇔ Gejala: Mual, muntah, pusing, serta merasa nyeri pada bagian payudara dan perut.
⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan simtomatik.
Pengaruh pada hasil labMengganggu tes faktor koagulasi, lipid, protein pengikat, dan toleransi glukosa.

Pertanyaan Seputar Estrogens

Hal apa yang perlu saya sampaikan kepada dokter sebelum menggunakan Estrogens?

Sebelum menggunakan Estrogens, kami sarankan agar anda memberitahukan kepada dokter mengenai alergi obat-obatan yang dimiliki. Anda juga perlu menyampaikan kepada dokter jika anda pernah menderita penyakit jantung, hati, ataupun diabetes [1].

Apa saja yang perlu saya hindari ketika mengkonsumsi Estrogens?

Kami sangat menyarankan agar anda tidak merokok ketika mengkonsumsi Estrogens. Pasalnya, rokok dapat meningkatkan risiko stroke, serangan jantung, dan pembekuan darah jika dipadukan dengan Estrogen. Hal ini sangat berpengaruh terhadap wanita yang memiliki usia lebih dari 35 tahun [3].

Apa yang harus saya lakukan jika saya melewatkan satu dosis Estrogens?

Kami menganjurkan agar anda segera mengkonsumsi Estrogens setelah anda ingat bahwa telah melewatkan satu dosis. Jika waktu pemberian dosis selanjutnya sudah dekat, lewati dosis tersebut [1].

Contoh Obat Estrogens (Merek Dagang) di Pasaran

Berikut beberapa nama merek obat yang mengandung Estrogens: [1]

Brand Merek Dagang
Cenestin
Enjuvia
Estratab
Menest
Premarin
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment