6 Jenis-jenis Nyeri Pinggang

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Nyeri pinggang adalah gangguan kesehatan yang sebenarnya cukup umum dialami oleh siapa saja, terutama orang dewasa dan lansia.

Nyeri pinggang sendiri dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, seperti [1] :

  • Keseleo
  • Otot tegang
  • Mengangkat benda-benda berat
  • Postur tubuh yang kurang tepat saat olahraga, berdiri, membungkuk atau duduk
  • Infeksi tulang belakang
  • Infeksi ginjal
  • Skiatika
  • Kanker sumsum tulang belakang
  • Arthritis

Masih banyak orang yang belum begitu tahu bahwa nyeri pinggang terdiri dari beberapa jenis kondisi, mulai dari yang paling umum dialami hingga yang tergolong jarang.

1. Nyeri Psikogenik

Nyeri psikogenik yang dialami pada bagian pinggang adalah jenis nyeri yang berkaitan erat dengan faktor psikologis [3].

Maka istilah nyeri pinggang psikogenik pada dasarnya merupakan kondisi nyeri yang timbul sebagai efek dari kondisi psikologis yang sedang terganggu [3,4].

Sebuah kecemasan, ketakutan dan keyakinan negatif tentang suatu atau banyak hal mampu menyebabkan nyeri pada tubuh (termasuk pinggang) terjadi secara berkepanjangan yang bahkan berpotensi memburuk [3,4].

Selain pinggang, nyeri psikogenik sendiri dapat berupa nyeri otot, nyeri perut, dan sakit kepala [3,4].

Kondisi ini kini lebih dianggap sebagai gangguan kesehatan yang berhubungan dengan masalah sistem saraf [4].

Nyeri psikogenik umumnya tidak secara langsung menangani masalah pinggang, tapi mengatasi masalah saraf atau mental pasien [1,4].

Penggunaan antidepresan, psikoterapi, dan pereda nyeri non-narkotika adalah penanganan umum bagi jenis nyeri pinggang ini [3,4].

2. Nyeri Radikular

Nyeri radikular adalah istilah atau jenis nyeri pinggang yang disebabkan oleh saraf kejepit atau degenerative disc (kondisi tulang belakang degeneratif) [2].

Penyakit degenerative disc merupakan kondisi usang dan ausnya cakram atau disc, tulang belakang, dan sendi yang terjadi secara bertahap seiring bertambah tuanya usia [5].

Oleh sebab itu, lansia memiliki risiko lebih tinggi mengalami tulang belakang degeneratif ini [5].

Ketika ketiga bagian tersebut mulai aus dan usang, secara perlahan namun pasti urat dan saraf tulang belakang akan memperoleh tekanan yang semakin kuat [5].

Salah satu kondisi yang dapat terjadi karenanya adalah nyeri pinggang di mana hal ini bisa disertai dengan [2,5]:

  • Kesulitan menggerakkan tualng belakang
  • Punggung bawah terasa sangat kaku
  • Area pinggang dan punggung terasa nyeri dan kesemutan
  • Mati rasa pada area punggung, pinggang, bokong hingga tungkai

Menurut Dr. Michael Ashburn, nyeri pinggang radikular seringkali menyebabkan rasa sakit dengan sensasi menusuk-nusuk pada area punggung dan pinggang [2].

Nyeri ini dapat pula menyebar hingga salah satu maupun kedua kaki penderita [2].

Nyeri radikular pada beberapa kasus pun bisa digolongkan sebagai nyeri saraf skiatik [2].

3. Nyeri Akibat Kanker

Jenis nyeri pinggang lainnya adalah nyeri yang terjadi akibat kanker atau tumor ganas [1,3].

Nyeri yang timbul pada pinggang biasanya bukan berasal langsung dari tumbuhnya tumor pada pinggang [3].

Tumor biasanya lebih dulu tumbuh dan berkembang di organ lain, seperti prostat, payudara atau lainnya dan kemudian semakin ganas tumor maka penyebaran rasa sakit dan penyebaran sel tumor semakin luas [3].

Kondisi ini dapat disebut juga dengan tumor sekunder atau tumor metastasis (tumor dari organ lain yang kemudian terjadi penyebaran).

Nyeri pinggang akibat kanker ganas biasanya akan mengalami perburukan gejala dan tak kunjung membaik walaupun sudah beristirahat cukup.

Waspadai nyeri yang semakin menjalar ke organ tubuh lainnya, seperti dada, tungkai dan lainnya dengan sensasi nyeri menusuk tajam.

Beberapa gejala lain yang berpotensi menyertai dan patut segera diwaspadai adalah [3] :

4. Nyeri Kejang Otot

Jenis nyeri pinggang lainnya yang lebih jarang terjadi adalah nyeri kejang otot [1,2].

Ketika otot punggung berkontraksi secara tak terkontrol, hal ini mampu menyebabkan rasa nyeri pada sepanjang punggung; artinya, pinggang pun ikut terpengaruh [2].

Otot dapat mengalami kejang karena membawa beban atau benda berat, membungkuk, serta aktivitas berat lainnya dengan posisi tubuh yang kurang nyaman [2].

5. Nyeri HNP (Herniated Nucleus Pulposus)

Nyeri pinggang jenis ini cukup banyak dijumpai, terutama ketika nyeri yang kemudian menjalar sampai kaki [3].

Orang-orang dewasa muda jauh lebih berpotensi dalam mengalami nyeri pinggang jenis ini dengan dugaan kuat berkaitan dengan akar saraf yang mengalami radang atau tekanan [3,6].

Oleh sebab itu, diperlukan pemeriksaan untuk benar-benar memastikan bahwa nyeri pinggang terjadi karena HNP.

Bentuk penanganan pada kasus ini biasanya dengan fisioterapi, istirahat, dan penggunaan obat analgesik [3,6].

Apabila obat-obatan dan terapi kurang efektif dan nyeri terasa semakin memburuk, maka jalur operasi akan dokter rekomendasikan [3,6].

6. Nyeri Nonspesifik

Jenis nyeri pinggang paling umum adalah nyeri pinggang nonspesifik, yakni kondisi ketika otot mengalami ketegangan [1,2,3].

Nyeri yang dirasakan pada area pinggang karena ketegangan otot umumnya bersifat intens, baik pada salah satu maupun kedua sisi pinggang [2,3].

Beberapa faktor yang terlihat biasa bisa menjadi penyebabnya, seperti melakukan peregangan, memutar tubuh, dan mengangkat benda-benda berat [2,3].

Aktivitas-aktivitas ini seringkali tak disadari dapat memberikan tekanan pada pinggang yang juga mampu menyebabkan kram [2,3].

Istirahat cukup, kompres hangat area pinggang, dan penggunaan obat analgesik cukup untuk memulihkan kembali kondisi pinggang [2,3].

Saat nyeri pinggang terjadi, apa yang harus dilakukan?

Ambil waktu untuk beristirahat karena semakin lelah fisik dan semakin berat aktivitas, nyeri pada pinggang semakin sulit mereda [1,2].

Penanganan mandiri dapat dilakukan dengan mengompres hangat area pinggang yang sakit atau mengonsumsi obat pereda nyeri [1,2].

Namun jika kondisi berkelanjutan atau bahkan memburuk, segera ke dokter untuk berkonsultasi dan menempuh beberapa pemeriksaan [1,2].

Pada prosedur diagnosa, dokter akan bertanya kepada pasien terkait riwayat gejala, riwayat medis, riwayat pengobatan, intensitas nyeri, dan lokasi nyeri [2].

Pada beberapa kasus, nyeri pinggang harus melalui tindakan pengobatan medis (obat resep dokter hingga opsi bedah) karena tak dapat disembuhkan hanya dengan istirahat dan konsumsi pereda nyeri [2].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment