5 Jenis Tipe Kulit Wajah dan Cara Perawatannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tidak sedikit dari kita merasa kesulitan memilih perawatan yang tepat untuk kesehatan kulit. Salah menentukan kandungan skin care atau rangkaian guna menjaga kulit justru dapat menyebabkan reaksi tidak cocok. Untuk itu, mengetahui jenis tipe kulit wajah dapat membantu menentukan produk dan treatment yang sesuai.

Jenis kulit wajah merupakan pembagian kategori berdasar kondisi kulit. Adanya langkah mengategorikan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa berminyak, kering, atau sensitif kulit wajah.[1] Setelah mengetahuinya, Anda tentu dapat menentukan langkah perawatan yang tepat sesuai cara merawatnya.

Jenis Kulit Wajah dan Ciri-cirinya

American Academy of Dermatology Association mengelompokkan kulit menjadi lima kategori.[1] Pada umumnya, pengelompokan kulit berdasar pada kadar air pada kulit yang mempengaruhi elastisitas, kandungan minyak yang berkaitan dengan kelembutan, dan tingkat sensitivitas.[2] Adapun macam-macam jenis tipe kulit wajah adalah:

  • Kulit Normal

Penggambaran kulit normal yakni kulit yang tidak terlalu berminyak, kering, maupun sensitif. Dalam artian kandungan air tercukupi, pun menghasilkan sebum tidak berlebih sehingga menjaga kulit tetap terhidrasi tanpa memberikan efek berminyak.[1] Ciri-ciri kulit wajah normal lainnya yakni pori-pori yang hampir tidak terlihat dan wajah cerah berseri.[2]

Dokter kulit sekaligus penulis ‘The Skin Type Solution’, Dr. Leslie Baumann, menyebutkan kulit termasuk kategori normal ketika mampu menoleransi banyak hal tanpa memunculkan reaksi berlebihan.[3] Namun, bukan berarti kulit normal tidak memiliki noda. Walaupun begitu, kulit normal memiliki permukaan cukup rata.[1]

  • Kulit Berminyak

Kulit memang mengeluarkan minyak sebagai cara alami menjaga kelembapan. Namun, produksi sebum lebih dari kadar normal menyebabkan kulit menjadi berminyak. Seseorang berpori-pori besar berpeluang memiliki jenis tipe kulit wajah ini. Sebabnya semakin besar pori, semakin aktif kelenjar minyak. Hasilnya, semakin banyak sebum dalam kulit.[3]

Pendiri Day Dermatology and Aesthetics, Dr. Doris Day terdapat cara mengetahui jenis tipe kulit wajah berminyak. Salah satunya rentan berjerawat ketika menggunakan produk perawatan kulit secara berlapis atau pelembab dan tabir surya yang terasa lengket dan berat.[3] Ciri lainnya yakni kulit kusam mengkilap, kulit tebal, dan muncul komedo atau noda lain.[2]

Kebalikan dari kulit berminyak, jenis kulit kering justru sedikit menghasilkan sebum. Anda mungkin memiliki jenis kulit ini jika kulit bersisik dan gatal serta terasa kencang, terlebih setelah mandi atau berenang.[1] Ciri-ciri kulit wajah kering juga cenderung kusam. Sebabnya, lapisan kulit tertutup oleh lapisan sel kulit mati.[3]

Hidrasi dan hormon adalah dua faktor alami penyebab kulit menjadi kering. Kurangnya sebum menyebabkan kulit tidak terhidrasi secara maksimal. Pun bertambahnya usia yang mempengaruhi produksi hormon. Paparan sinar matahari dan scrub kasar turut memperparah kulit kering.[3] Pada kondisi lanjut, kulit bisa meradang dan teriritasi.[2]

  • Kulit Kombinasi

Beberapa ahli mengategorikan kulit kombinasi ialah kulit yang memiliki area kering dan berminyak sekaligus. Umumnya kulit terasa berminyak di bagian T (hidung, dahi, dan dagu), sedangkan kering di area lain. Sedangkan Dr. Leslie Baumann menyebutkan bahwa kulit kombinasi merupakan kulit kering saat musim dingin dan berminyak saat musim panas.[3]

Seseorang dengan kulit kombinasi sangat mungkin memiliki pori-pori besar di bagian hidung, tetapi kulit terasa tertarik di bagian pipi. Anda juga dapat mengalami jerawat ringan dan kulit kering pada waktu bersamaan. Saat menggunakan riasan, pemilik kulit kering akan mendapati riasan menempel di bagian pipi dan mudah mengelupas di area berminyak.[4]

  • Kulit Sensitif

Kategori terakhir adalah kulit sensitif. Menjadi sensitif karena kulit mudah mengalami peradangan. Penyebabnya bisa jadi kontak dengan bahan-bahan atau senyawa keras tertentu, juga gesekan, panas, ataupun pemicu lainnya. Gejala yang umum terjadi yakni gatal hingga perih. Lebih lanjut, kulit dapat menjadi kemerahan, rosacea, hingga rasa terbakar.[5]

Berbeda dengan jenis kulit lainnya, kulit sensitif tidak dipengaruhi oleh hidrasi ataupun sebum. Seseorang dengan kulit kering atau berminyak juga dapat mengalami kulit sensitif.[1] Pun kulit sensitif tidak selalu menjadi tipe kulit permanen.[3]

Cara Merawat Kulit Wajah Sesuai Tipe

Setelah mengetahui jenis dan tipe kulit wajah yang Anda miliki, kini Anda bisa menentukan langkah perawatan yang harus diambil atau justru patut dihindari.

  • Wajah dengan Kulit Normal

Memiliki kulit wajah normal sangat memudahkan Anda memilih produk ataupun treatment perawatan. Untuk menjaga kondisi kulit, pastikan untuk selalu membersihkan kulit menggunakan produk yang tidak menghilangkan kelembapan, pun menggunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.[3]

Anda juga perlu melakukan hidrasi tambahan menggunakan produk dengan kekentalan sedang. Dengan begitu kulit akan terjaga kelembapannya serta kadar sebum tetap terkontrol.[3] Konsumsi buah dan sayur berwarna merah seperti tomat dan jambu biji dapat membantu menghalau kulit kusam.[6]

  • Wajah Jenis Kulit Berminyak

Sedikit lebih tricky, kulit berminyak memerlukan produk perawatan bertekstur ringan. Hialuronat akan sangat membantu kulit berminyak. Hal ini karena hialuronat bersifat menahan air tanpa menyisakan lapisan berminyak.[3] Pun toner dengan witch hazel menjadi pilihan pas sebagai anti-inflamasi tanpa mengeringkan kulit.[7]

Anda bisa mengurangi produksi sebum dengan memperhatikan konsumsi. Lisa Moskovitz, RD., CDN., CEO New York Nutrition Group menyarankan pemilik kulit berminyak agar mengurangi makanan ultra olahan (seperti kentang goreng) dan menjaga asupan gula. Anda juga bisa mengonsumsi alpukat dan zaitun sebagai makanan dengan minyak anti-inflamasi.[6]

  • Wajah dengan Jenis Kulit Kering

Hidrasi menjadi kunci penting kulit kering. Agar kembali cerah dan kenyal, Anda bisa menggunakan pelembab yang lebih kental dari gel.[3] Hindari mandi berlama-lama, terlebih jika menggunakan air panas. Pertimbangkan menggunakan produk pencuci wajah dengan kandungan pelembap, pun kurangi scrub kasar yang merusak.[8]

Agar kulit kering tidak semakin parah, ada baiknya menghindari konsumsi penyebab dehidrasi. Termasuk alkohol dan kafein yang bersifat diuretik.[9] Michele Green, MD., seorang ahli kecantikan New York menyarankan meningkatkan asupan bayam atau brokoli yang kaya akan vitamin A dan C, sehingga baik untuk kulit kering.[6]

  • Kulit Wajah Kombinasi

Dokter kulit bersertifikasi, Kavita Mariwalla, MD, FAAD menyarankan penggunakan produk berbeda untuk area berbeda dalam satu waktu. Seperti asam hanya pada area T yang berminyak dan emolien atau pelembap di area kering.[10] Anda juga dapat menggunakan produk sesuai dengan musim dan kondisi kulit.[3]

Hindari menggunakan produk dengan lapisan bertumpuk, agar kulit tidak menjadi lebih berminyak yang memicu break out. Meski demikian, tetap gunakan antioksidan dan tabir surya secara bersamaan. Agar tetap ringan, Anda dapat memilih tabir surya yang juga berfungsi sebagai make up.[10]

  • Wajah dengan Kulit Sensitif

Mengetahui penyebab dan mencegah berinteraksi dengannya menjadi alternatif terbaik perawatan kulit wajah sensitif. Misalnya, orang dengan jerawat cukup parah dapat menghindari isopropil miristrat atau kulit kering hingga mengelupas dan perih dengan mengurangi alkohol serta kafein.[3][6]

Anda juga dapat mengurangi efek tidak nyaman seperti gatal atau ruam pada kulit wajah sensitif menggunakan krim maupun semprotan. Umumnya dua hal pereda jenis tipe kulit wajah sensitif dapat Anda dapatkan secara bebas di apotek. Namun, konsultasi ahli kulit akan sangat jauh membantu tanpa perlu meningkatkan risiko iritasi.[11]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment