Meningitis pada Bayi: Penyebab – Gejala dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tentang Meningitis pada Bayi

Meningitis adalah infeksi yang menyerang membran pada otak yang disebut sebagai meninges. Penyakit ini dapat menyerang bayi, anak-anak dan orang dewasa. [1]

Selain dapat menyerang otak, meningitis juga dapa menyerang membran di sumsum tulang belakang. Mikroorganisme yang dapat menimbulkan meningitis adalah bakteri, virus dan jamur. [2] Untuk keterangan lebih lanjut mari kita simak ulasan berikut.

Fakta Meningitis pada Bayi

Berdasarkan review pada tahun 2017 diperkirakan sekitar 0,1% sampai dengan 0,4% dari 1000 kelahiran mengalami meningitis. Hal ini terjadi pada bayi di bawah usia 28 hari. [3]

Penyakit ini adalah penyakit serius. Walaupun begitu, sebanyak 90% bayi yang terinfeksi selamat. Studi yang sama juga menunjukkan bahwa 20% sampai dengan 50% bayi yang berhasil bertahan mengalami komplikasi jangka panjang seperti kesulitan belajar dan gangguan penglihatan. [3]

Gejala Meningitis pada Bayi

Meningitis pada bayi menunjukkan beberapa gejala sebagai berikut: [2,3,4]

  • Demam tinggi
  • Tidak makan dengan baik
  • Muntah
  • Kurang energik/ aktif dibandingkan dengan biasanya
  • Sangat mengantuk dan sulit terjaga
  • Lebis sensitif dibandingkan biasanya
  • Bagian lunak di kepala (fontanel) mengalami bengkak atau penonjolan
  • Menangis dengan suara melengking
  • Punggung melengkung ke depan
  • Menangis ketika diangkat atau disentuh
  • Menangis terus menerus dan tidak dapat dihibur
  • Ruam
  • Kejang-kejang
  • Suhu tubuh terlalu dingin atau terlalu panas

Penyebab Meningitis pada Bayi

Meningitis pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme. Berikut ini mikroorganisme penyebab meningitis pada bayi: [2,3]

  • Meningitis yang Disebabkan Bakteri

Pada 28 hari pertama dalam kehidupan bayi, meningitis dapat menyerang. Meningitis yang terjadi pada usia ini disebabkan oleh:

  1. Streptococcus Grup B

Bakteri ini biasanya menular saat ibu melahirkan bayinya. Banyak bakteri dari genus Streptococcus merupakan penyebab meningitis. Salah satu bakteri terpenting dari genus ini adalah Streptococcus pneumoniae. Selain itu, berdasarkan pengelompokkan beta hemolitik, Streptococcus grup B adalah bakteri yang paling dikenal menyebabkan meningitis pada bayi baru lahir. [6]

  1. Bakteri Basilus Gram Negatif

Bakteri basilus gram negatif dapat menyebabkan meningitis yaitu Eschericiha coli (E. coli) dan Klebsiella pneumoniae. Bakteri ini dapat ditularkan dari ibu ke bayinya selama proses melahirkan.

Bakteri ini dapat menyebar melalui makanan yang terkontaminasi. Adapun makanan yang terkontaminasi dapat berasal dari seseorng yang menyiapkan makanan namun tidak mencuci tangan setelah selesai menggunakan kamar mandi.

  1. Listeria monocytogenes

Bayi yang baru lahir memperoleh bakteri ini sejak dari rahim ibunya. Beberapa kasus, bayi tertular dari ibunya selama proses melahirkan. Sedangkan ibu hamil terinfeksi bakteri ini melalui makanan.

Pada anak-anak dengan usia di bawah 5 tahun, termasuk bayi berumur 1 bulan, bakteri yang paling umum menyebabkan meningitis adalah:

  1. Streptococcus pneumoniae

Bakteri ini ditemukan di dalam sinus hidung, hidung dan paru-paru. Penyebaran bakteri ini melalui udara lewat pernapasan orang yang terinfeksi baik bersin ataupun batuk. Bakteri ini adalah penyebab paling umum meningitis pada bayi yang kurang dari 2 tahun.

  1. Neisseria meningitidis

Bakteri ini adalah penyebab meningitis yang paling umum kedua setelah bakteri streptococcus pneumoniae. Bakteri menular melalui kontak dari sekresi mulut atau paru-paru orang yang terinfeksi. Bayi yang berumur kurang dari 1 tahun memiliki resiko paling tinggi tertular bakteri jenis ini.

  1. Haemophilus influenzae tipe B

Bakteri ini menyebar melalui kontak dengan sekresi dari mulut orang pembawa. Pembawa adalah orang yang terinfeksi dan tidak sakit namun dapat membuat orang lain menjadi sakit.

Untuk dapat tertular, bayi pastilah mengalami kontak secara dekat dengan pembawa selama beberapa hari. Bahkan jika tertular pun, bayi hanya akan jadi pembawa dan tidak mengalami sakit meningitis.

  • Meningitis yang Disebabkan Virus

Meningitis yang disebabkan oleh virus biasanya tidak seberbahaya meningitis yang disebabkan oleh bakteri dan jamur. Akan tetapi, beberapa virus dapat menyebabkan infeksi yang parah. Beberapa virus yang menyebabkan meningitis sedang adalah:

  1. Enterovirus Non-polio

Kasus meningitis di Amerika Serikat kebanyakan disebabkan oleh virus ini. Enterovirus non-polio menyebabkan berbagai macam infeksi termasuk pilek. Banyak orang yang terinfeksi namun hanya sedikit yang menderita meningitis. Virus ini menyebar ketika bayi melakukan kontak dengan tinja atau sekresi oral yang terinfeksi.

  1. Influenza

Virus ini menyebabkan flu. Influenza menyebar melalui kontak dengan sekresi dari paru atau mulut orang yang terinfeksi.

  1. Virus Campak dan Gondongan

Infeksi oleh kedua virus dapat menyebabkan komplikasi meningitis yang jarang terjadi. Kedua virus ini mudah menyebar melalui kontak dengan sekresi dari mulut dan paru orang yang terinfeksi.

Beberapa virus juga dapat menyebabkan meningitis yang parah. Berikut ini di antaranya:

Virus varicella menyebabkan cacar air. Virus ini mudah menyebar melalui kontak dengan orang sakit. Virus herpes simplex ditularkan ke bayi sejak dalam rahim atau pada proses melahirkan. Virus West Nile ditularkan melalui gigitan nyamuk.

  • Meningitis yang Disebabkan Jamur

Meningitis juga dapat disebabkan oleh jamur. Beberapa jenis jamur yang dapat mengakibatkan meningitis adalah Candida, Aspergillus, Cryptococcus neoformans.

Faktor Resiko Meningitis pada Bayi

Ada beberapa hal yang membuat bayi lebih mudah terkena penyakit meningitis yakni: [2,4]

  • Bayi berumur kurang dari 28 hari
  • Bayi lahir prematur
  • Bayi dengan anemia sel sabit
  • Bayi yang tidak memiliki limpa
  • Bayi dengan cacat wajah dan tengkorak
  • Bayi dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah

Kapan Harus ke Dokter

Meningitis adalah infeksi serius. Segera ke dokter atau hubungi fasilitas kesehatan terdekat jika bayi mengalami: [5]

  • Demam
  • Muntah
  • Penonjolan fontanel

Meningitis yang disebabkan bakteri adalah infeksi serius dan dapat menjadi fatal dalam hitungan hari jika tidak diberikan penanganan antibiotik secara cepat. Keterlambatan penanganan dapat meningkatkan resiko kerusak otak permanen dan kematian.

Cara Mengatasi Meningitis pada Bayi

Meningitis pada bayi dapat diatasi bergantung kepada agen infeksinya. Berikut ini adalah cara mengatasinya: [2,3,4,5]

  • Meningitis yang Disebabkan Bakteri

Meningitis yang disebabkan oleh bakteri ditangani dengan perawatan di rumah sakit. Pemberian obat antibiotik dan kadang-kadang kortikosteroid secara intravena jika bayi telah berusia di atas 6 minggu.

  • Meningitis yang Disebabkan Virus

Meningitis yang disebabkan oleh virus biasanya ditangani untuk meringankan gejalanya. Bayi biasanya membaik setelah 10 hari tanpa memerlukan perawatan khusus.

Akan tetapi, meningitis yang disebabkan oleh virus varicella, herpes simplex, dan West Nile harus ditangani dengan pemberian obat antivirus dan dirawat di rumah sakit.

  • Meningitis yang Disebabkan Jamur

Meningitis yang disebabkan oleh jamur ditangani dengan cara memberikan obat anti jamur secara intravena. Bayi biasanya dirawat di rumah sakit selama sebulan atau lebih. Hal ini disebabkan infeksi akibat jamur lebih sulit untuk dibasmi.

Cara Mencegah Meningitis pada Bayi

Meningitis pada bayi dapat dicegah dengan melakukan beberapa langkah berikut: [3,4]

  • Memberikan vaksin virus (influenza, varicella, campak, gondongan dan rubella) kepada bayi dan anggota keluarga yang dekat dengan bayi
  • Memberikan vaksin bakteri (Haemophilus influenzae tipe B, pneumococcus, meningococcus) kepada bayi dan anggota keluarga yang dekat dengan bayi
  • Memberikan antibiotik untuk bakteri Streptococcus grup B kepada ibu selama proses melahirkan
  • Menghindari makan keju yang berasal dari susu yang tidak dipasteurisasi agar tidak terinfeksi bakteri Listeria
  • Sering mencuci tangan terutama sebelum menyiapkan/ mengambil makanan setelah melakukan hal berikut:
    • menggunakan kamar mandi
    • mengganti popok bayi
    • menutup mulut saat bersin dan batuk
    • membersihkan hidung
    • merawat seseorang yang menderita penyakit menular/ infeksi
  • Menutupi mulut dengan siku bagian dalam atau tisu setiap kali bersin atau batuk
  • Cuci tangan dengan cara yang baik dan benar
  • Jangan berbagi sedotan, cangkir, piring dan peralatan lain yang dapat menimbulkan kontak dengan air liur
  • Jangan menyentuh mulut atau wajah jika belum mencuci tangan
  • Sering membersihkan dan semprot dengan cairan suci hama pada barang-barang yang sering disentuh seperti ponsel, remot TV, papan ketik komputer, gagang pintu dan mainan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment