Rendahnya kadar aldosteron dan kortisol disebut dengan panyakit addison. Kelenjar adrenal telah memproduksi hormon-hormon ini. Kortisol berfungsi untuk membantu tubuh mengatasi stres, sedangkan aldesteron berfungsi untuk menyeimbangkan garam, kalium, dan cairan[1].
Adapun tanda dan gejalanya selama berbulan-bulan atau bertahu-tahun dan muncul secara perlahan, meliputi[1]:
- Pusing, lemas, dan kelelahan
- Penurunan nafsu makan atau penurunan berat badan
- Mual, muntah, atau diare
- Sakit otot, sendi, perut, atau punggung
- Wanita mungkin kehilangan rambut tubuh, berhenti menstruasi, atau kehilangan minat pada seks
Daftar isi
Fungsi Mineralokortikoid
Mineralokortikoid merupakan hormon kortikosteroid yang disintesis oleh korteks adrenal. Mineralokortikoid utama yaitu aldesteron diperlukan untuk pengaturan garam dan air dalam tubuh.
Dengan penyerapan kembali natrium yang ditingkatkan dengan tindakan pada tubulus distal ginjal[2]. Mineralokortikoid digunakan untuk[3,4]:
- Mengobati kondisi di mana tubuh tidak memproduksi cukup steroidnya sendiri, seperti penyakit Addison , dan sindrom adrenogenital kehilangan garam
- Mengatur keseimbangan elektrolit dan air dengan meningkatkan retensi natrium di ginjal dan ekskresi kalium
Dalam beberapa penyakit seperti hipertensi, gagal jantung, aritmia, dan penyakit metabolik juga ginjal, dan masih banyak lagi, aldesteron dikenal sebagai faktor kunci[5].
Respon dari aldosteron dimediasi oleh reseptor mineralokortikoid. Dengan melibatkan pengaturan terhadap transkripsi gen, sebagai cara kerja klasik untuk reseptor ini. Pada jaringan epitel, beberapa gen terbukti diatur oleh aldesteron[5].
Mineralokortikoid sangat penting untuk pemeliharaan kehidupan. Dengan reabsorpsi natrium dan sekresi kalium yang ditingkatkan merupakan efek utamanya[5].
Sedangkan efek sekundernya meliputi reabsorpsi air, reabsorpsi anion, dan sekresi ion hidrogen. Dengan demikian, cairan dan elektrolit mengalami pemeliharaan dalam keseimbangannya, sehingga menyebabkan curah jantung yang memadai[5].
Kekurangan aldesteron dapat mematikan dikarenakan elektrolit yang tidak seimbang sehingga dapat mengakibatkan hipotensi dan gagal jantung[5].
Sedangkan kelebihan aldosteron dapat meningkatkan kalium plasma (hiperkalemia) dan rendahnya volume vaskular. Sekresi aldesteron diatur oleh kalium plasma dan angiotensin II sebagai faktor utamanya[5].
Penyakit yang Diatasi dengan Mineralokortikoid
Terdapat penyakit yang dapat diatasi dengan mineralokortikoid, meliputi[2]:
- Penyakit Addison
- Sindrom Adrenogenital
Penyakit Addison adalah insufisiensi adrenal primer, yaitu keadaan dimana disebabkan oleh proses autoimun. Autoimun merupakan keadaan yang langka dan dapat berakibat fatal. Yaitu korteks adrenal bilateral yang mengalami kerusakan sehingga akan membuat penurunan produksi hormon adrenokortikal[7].
Penyakit ini munucl dengan defisiensi glukokortikoid yang diikuti oleh mineralokortikoid. Juga bisa muncul secara akut yang dipicu dengan penyakit yang menyertai[7].
Penyakit dengan metabolik bawaan yang umum dan disebabkan oleh defisiensi enzim adrenokortikal steroid 21-hidroksilase disebut dengan sindrom adrenogenital[8].
Hal ini akan membuat biosintesis tidak mencukupi hormon steroidyang penting. Apabila kehilangan garam yang parah terjadi setelah lahir dan krisis, maka akan berakibat fatal[8].
Cara Kerja Mineralokortikoid
Aldosteron sebagai mineralokortikoid utama, sangat diperlukan untuk mengatur garam dan air di dalam tubuh. Meningkatkan kembali penyerapan natrium pada tubulus distal ginjal[2].
Dengan obat fludrokortison sebagai kortikosteroid dengan glukokortikoid dan sebagai aktivitas yang sangat kuat untuk mineralokortikoid. Bekerja dengan meningkatkan reabsorpsi ion Na dan ekskresi ion K juga hidrogen melalui urin, pada tubulus distal ginjal[6].
Obat ini diserap dengan cepat dan juga sempurna dari saluran gastrointestinal. Tersebar secara luas ke selurh tubuh, masuk ke dalam ASI dengan protein plasm aantara 70-80%, pada fraksi globulin. Dan obat ini bermetabolisme dihati. Pengeluarannya dengan paruh waktu kisaran ≥3,5 jam[6].
Pada sekelompok kortikosteroid, terutama dengan keseimbangan air dan elektrolit. Hal ini akan dicapai ion transport pada tubulus ginjal, sehingga dapat mengakibatkan retensi natrium dan kalium akan hilang. Sekresinya di atur oleh plasma volume, serum potassium, dan angiotensin II[4].
Contoh Obat Mineralokortikoid
Mineralokortikoid tersedia dalam bentuk tablet dan jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Contoh mineralokortikoid dengan resep dokter termasuk[2]:
Fludrocortisone berperan penting dalam pengobatan insufisiensi adrenokortikal primer dan sekunder. Dengan efek mineralokortikoidnya obat ini dapat digunakan untuk mengobati hiperplasia adrenal kongenital. Penyakit ini adalah kelainan pada defisiensi enzimatik bawaan yang bermanifestasi dengan defisiensi mineralokortikoid[9].
Fludrocortisone adalah pro-obat tidak aktif yang membutuhkan hidrolisasi dari esterase atau pseudoesterase pada hati dan cairan tbuh lainnya. Obat ini merupakan steroid adrenal sintetis dengan aktivitas mineralokortikoid yang tinggi juga praktis tanpa efek glukokortikoid[9].
Efek Samping Mineralokortikoid
Mineralokortikoid dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan. Beberapa efek samping umum dari mineralokortikoid termasuk[3]:
- Peningkatan tekanan darah
- Sakit perut, kembung
- Kemerahan wajah
- Jerawat , peningkatan keringat
- Masalah tidur (insomnia)
- Lubang, bekas luka, atau benjolan di bawah kulit
- Stretch mark
- Peningkatan pertumbuhan rambut dari rambut tubuh
Menggunakan fludrokortison lebih mudah terkena infeksi atau memperburuk infeksi karena obat ini dapat melemahkan sistem kekebalan. Beritahu dokter tentang penyakit juga infeksi yang dialami[3].
Menggunakan fludrokortison bersama dengan glikosida digitalis dapat meningkatkan risiko aritmia atau toksisitas. Juga apabila digunakan bersama antikoagulan oral, dapat menurunkan respons waktu protrombin[6].
Tanyakan pada dokter sebelum menerima vaksin lain saat menggunkan fludrokortison, dilarang menerima vaksin cacar bersamaan dengan menggunakan fludrokortison[3].
Pemberian fludrocortisone dengan penghambat pompa proton dan anemia telah terbukti akan dapat menurunkan penyerapannya. Sebagian besar efek samping obat ini akan berkaitan dengan aktivitas mineralokortikoid. Efek samping akan meningkat apabila obat ini digunakan bersamaan dengan glukokortikoid atau obat terkait lainnya[9].