Muntah darah Saat Haid: Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Muntah darah atau hematemesis adalah kondisi medis darurat yang dapat disebabkan oleh mimisan sederhana hingga pendarahan hebat di usus. [2, 5]

Haid atau menstruasi adalah perdarahan vagina normal yang terjadi setiap bulan pada wanita. Biasanya pendarahan ini berlangsung 2 hari hingga 1 minggu. [3, 4]

Pada sebagian wanita menstruasi dapat disertai dengan gejala sakit perut, diare atau muntah. [3]

Fakta Muntah Darah

  • Muntah darah dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, dan tingkat keparahannya bervariasi pada setiap individu. [6]
  • Umumnya muntah darah disebabkan karena peradangan dan infeksi. [6]
  • Darah yang dimuntahkan dapat tampak berwarna coklat, merah tua, atau merah cerah. [1]

Gejala Muntah Darah

Gejala yang muncul bersamaan dengan muntah darah meliputi: [2]

  • Mual
  • Rasa tidak nyaman di perut
  • Sakit perut
  • Memuntahkan isi perut

Muntah darah dapat mengindikasikan adanya kondisi medis yang serius seperti: [2]

  • Pusing
  • Penglihatan kabur
  • Detak jantung cepat
  • Perubahan pernapasan
  • Kulit dingin atau lembap
  • Kebingungan
  • Pingsan
  • Sakit perut yang parah
  • Muntah darah setelah cedera

Penyebab Muntah Darah

Tingkat keparahan muntah darah bervariasi mulai dari ringan sampai parah dan biasanya disebabkan oleh cedera, penyakit, atau penggunaan obat. [2]

Muntah darah dapat disebabkan oleh kondisi ringan seperti: [2]

  • Iritasi kerongkongan
  • Mimisan
  • Menelan darah
  • Robek di kerongkongan karena batuk atau muntah kronis
  • Menelan benda asing

Penyebab umum muntah darah lainnya meliputi: [2]

  • Sakit maag
  • Efek samping aspirin
  • Gastritis atau radang perut
  • Efek samping obat antiinflamasi nonsteroid
  • Pankreatitis

Penyebab muntah darah yang lebih serius meliputi: [2]

Komplikasi muntah darah

Berikut ini komplikasi yang bisa terjadi akibat muntah darah:

Adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh kekurangan sel darah merah. Komplikasi ini bisa terjadi jika Anda mengalami perdarahan yang berlebihan. [2]

  • Syok

Selain anemia dan aspirasi, muntah darah akibat pendarahan yang berlebihan juga bisa menyebabkan syok. Gejala-gejala dari syok adalah sebagai berikut: [2]

  • Pusing saat berdiri
  • Pernapasan cepat dan dangkal
  • Tingkat urin yang keluar rendah
  • Kulit dingin dan pucat

Jika tidak segera ditangani, syok dapat menyebabkan tekanan darah menurun yang kemudian diikuti dengan koma dan kematian.

Kapan Anda harus pergi ke dokter?

Segera kunjungi dokter atau penyedia layanan kesehatan Anda jika muntah darah menyebabkan tanda dan gejala kehilangan darah yang parah atau syok, seperti: [1]

  • Pernapasan cepat dan dangkal
  • Pusing atau pusing setelah berdiri
  • Penglihatan kabur
  • Pingsan
  • Kebingungan
  • Mual
  • Kulit dingin, lembap, dan pucat
  • Tingkat pengeluaran urin rendah

Siapa pun yang mengalami muntah darah harus segera dibawa ke ruang gawat darurat. Mintalah bantuan orang terdekat Anda untuk mengantar Anda ke ruang gawat darurat. [1, 5]

Diagnosa Muntah Darah

Diagnosis muntah darah dapat meliputi riwayat medis pasien, pemeriksaan fisik dan juga dapat melibatkan tes radiologi, seperti CT scan, X-ray, atau endoskopi. Tes radiologi bertujuan untuk membantu dokter menentukan sumber pendarahan. [5]

Endoskopi dilakukan dengan menggunakan teropong bercahaya untuk memeriksa bagian atas usus untuk mengetahui penyebab perdarahan.

Tes darah dan analisis sampel tinja tertentu kemungkinan diperlukan dalam mendiagnosis muntah darah. Hal ini dikarenakan muntah darah dapat terjadi karena infeksi virus atau bakteri.

Jika dokter mencurigai adanya perdarahan arteri, maka diperlukan angiogram.

Angiogram adalah tes yang dilakukan dengan memasukkan tabung dan kawat tipis melalui arteri di selangkangan. Ahli bedah melakukan prosedur ini saat pasien dalam keadaan sedasi.

Dokter dapat menyuntikkan pewarna yodium kepada pasien agar hasil pencitraan lebih akurat. Pemeriksaan sinar-X dapat membantu dokter memeriksa penyumbatan. [5]

Beberapa pertanyaan yang diajukan dokter kepada Anda terkait dengan muntah darah meliputi: [6]

  • Apakah Anda pernah muntah sebelum pendarahan dimulai?
  • Kapan Anda pertama kali mulai muntah darah?
  • Apakah Anda memuntahkan bahan yang terlihat seperti bubuk kopi?
  • Apakah Anda pernah menderita maag, seperti tukak lambung atau tukak duodenum ?
  • Apakah Anda mengalami gejala lain?
  • Berapa banyak alkohol yang Anda konsumsi?
  • Obat apa yang Anda gunakan?

Bagaimana Cara Mengatasi Muntah Darah?

Pengobatan muntah darah tergantung pada jumlah darah yang hilang. Dalam mengobati muntah darah Anda dapat memerlukan infus atau transfusi darah. Transfusi darah dilakukan dengan memasukkan darah ke pembuluh darah Anda melalui infus. Transfusi dilakukan untuk menggantikan darah yang hilang akibat pendarahan. [2]

Pada kasus perdarahan saluran pencernaan bagian atas yang lebih serius ditangani oleh ahli gastroenterologi.

Ahli gastroenterologi dapat melakukan endoskopi bagian atas tidak hanya untuk mendiagnosis tetapi juga mengobati sumber perdarahan. Pada kasus yang parah, seperti perforasi perut atau usus, Anda kemungkinan memerlukan pembedahan atau operasi. Kasus pendarahan yang parah juga dapat termasuk tukak berdarah atau luka dalam.

Beberapa makanan dan minuman meningkatkan risiko Anda mengalami muntah darah, seperti makanan yang sangat asam dan minuman beralkohol. Jika Anda rutin mengonsumsi makanan atau minuman ini, dokter Anda dapat membantu Anda membuat diet khusus untuk mengurangi risiko ini. [2]

Cara Mencegah Muntah

Menghindari sakita adalah cara yang paling baikuntuk mencegah muntah. Untuk mencegah terinfeksi virus dari orang lain atau untuk memastikan Anda tidak menularkannya ke orang lain: [7]

  • Menjaga kebersihan diri yang benar. Anda dapat melakukannya dengan memastikan bahwa Anda dan keluarga selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum makan atau menyiapkan makanan dan setelah menggunakan toilet. Selain itu, Anda harus menjaga kebersihan dari permukaan yang terkontaminasi atau sampah.
  • Menjaga kebersihan tempat tinggal. Cara yang paling efektif untuk menghilangkan kuman dari permukaan yang Anda sentuh adalah mencucinya dengan deterjen dan air.
  • Jangan saling meminjamkan barang pribadi. Gunakan barang pribadi Anda untuk diri Anda sendiri, seperti handuk, sikat gigi, flanel, atau kain muka.
  • Hindari menangani atau menyiapkan makanan untuk orang lain hingga 48 jam setelah muntahnya berhenti untuk menghindari penularan kuman.
  • Untuk mencegah infeksi menyebar, jangan berenang di kolam renang umum selama 2 minggu setelah terakhir kali Anda muntah.
  • Selama Anda sedang kurang sehat, Anda harus menghindari orang-orang yang mudah terjangkit infeksi, seperti bayi baru lahir, wanita hamil, orang tua, dan orang-orang dengan sistem kekebalan lemah.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment