Nintedanib, yang dijual dengan merek Ofev dan Vargatef, adalah obat oral yang digunakan untuk pengobatan Fibrosis Paru Idiopatik dan dikombinasikan bersama dengan obat lain untuk mengobati beberapa jenis kanker paru-paru non-sel kecil[1].
Daftar isi
Apa itu Nintedanib?
Berikut ini info mengenai Nintedanib, mulai dari indikasi, kelas, kategori, bentuk, peringatan dan lainnya[2]:
Indikasi | Fibrosis Paru, Penyakit Paru Interstitial Fibrosing Kronis |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Penghambat Kinase |
Bentuk | Kapsul |
Kontraindikasi | Tidak ada |
Peringatan | Konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi Nintedanib jika Anda berada dalam kondisi berikut: → Pasien dengan atau memiliki riwayat Gangguan Hati → Pasien dengan Peningkatan Enzim Hati dan Cedera Hati akibat induksi obat → Pasien dengan atau memiliki riwayat Gangguan Gastrointestinal seperti Diare, Mual dan Muntah → Pasien yang sedang Hamil atau ingin Hamil → Pasien dengan atau memiliki riwayat Tromboemboli Arteri → Pasien dengan atau memiliki riwayat Perforasi gastrointestinal |
Kategori Obat pada Masa Kehamilan dan Menyusui | Kategori D: Obat-obat golongan ini terbukti bisa menyebabkan malformasi dan berbahaya bagi janin. Risiko bahayanya bersifat menetap atau tidak bisa membaik dengan sendirinya. Ada bukti positif risiko janin manusia berdasarkan data reaksi yang merugikan dari pengalaman investigasi atau studi pada manusia. |
Tinjauan Nintedanib digunakan untuk mengobati fibrosis paru idiopatik dan penyakit jenis paru interstitial fibrosing kronis.
Manfaat Nintedanib
Manfaat – manfaat penggunaan obat Nintedanib [3]:
- Nintedanib adalah molekul kecil yang menghambat tiga Angiokinase yang menargetkan multi reseptor tirosin kinase dan tirosin kinase non-reseptor dalam pengobatan penyakit proliferatif seperti fibrosis paru idiopatik.
- Nintedanib yang menghambat jalur Src telah terbukti dapat mengurangi Fibrosis Paru – Paru.
Dosis Nintedanib
Dosis diberikan sesuai dengan laporan berdasarkan tanggapan tubuh terhadap obat. Berikut informasi tentang dosis penggunaan Nintedanib untuk Dewasa[4]:
Dosis Dewasa
⇔ Fibrosis paru idiopatik Oral/ Kapsul → Dosis: 150 mg setiap 12 Jam → Dosis Maksimum: 300 mg setiap hari |
⇔ Penyakit Paru Kronis Oral/ Kapsul → Dosis: 150 mg setiap 12 Jam → Dosis Maksimum: 300 mg setiap hari |
Efek Samping Nintedanib
Penggunaan Nintedanib secara berkala dapat menimbulkan efek samping ringan, berat, dan kronis sesuai dengan keadaan pasien. Berikut efek samping penggunaan Nintedanib dan informasi efek samping untuk Tenaga Medis Ahli[5]:
Efek samping ringan
- Batuk
- Diare
- Demam
- Panas dingin
- Sakit tenggorokan
- Pusing
- Sakit kepala
- Mual
- Mimisan
- Bersin
Efek samping berat
- Terbakar atau menyengat kulit
- Kehilangan selera makan
- Sakit saat buang air
- Gelisah
- Luka atau lecet dingin yang menyakitkan di bibir, hidung, mata, atau alat kelamin
- Kulit pecah – pecah
- Bercak pada kulit
- Kehilangan suara
- Kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa
- Hidung tersumbat
- Telinga berdengung
- Kelemahan
Efek samping kronis
- Kejang
- Muntah – muntah
- Kehilangan selera makan
- Gusi berdarah
- Nyeri pada tulang
- Nyeri pada otot
- Pembengkakan urat dan nadi
- Detak jantung tidak beraturan
- Depresi
- Rasa lapar dan haus berkelanjutan
- Perubahan perilaku
- Depresi
- Nyeri pada bagian mata
- Berubahnya suara
- Muntah darah
- Nyeri pada bagian kulit
Informasi efek samping untuk Tenaga Medis Ahli[6]:
- Umum
- Efek samping yang paling umum termasuk diare, mual, sakit perut, muntah, peningkatan enzim hati, penurunan nafsu makan, sakit kepala, penurunan berat badan, hipertensi, dan neuropati perifer.
- Saluran pencernaan
- Sangat umum (10% atau lebih): Diare (62%), mual (24%), sakit perut (15%), muntah (12%), konstipasi (12%), sakit perut, mucositis (termasuk stomatitis).
- Jarang (0,1% hingga 1%): Pankreatitis, perforasi GI.
- Kardiovaskular
- Umum (1% hingga 10%): Hipertensi, tromboemboli vena, infark miokard, nyeri dada.
- Jarang (0,1% hingga 1%): Hipertensi.
- Hematologi
- Sangat umum (10% atau lebih): Neutropenia (14%), hemoglobinemia (12%), peristiwa perdarahan (10%).
- Umum (1% hingga 10%): neutrenia demam.
- Tidak umum (0,1% hingga 1%): Trombositopenia.
- Hati
- Sangat umum (10% atau lebih): Peningkatan enzim hati (14%).
- Umum (1% hingga 10%): Hiperbilirubinemia, alanine aminotransferase (ALT) meningkat, aspartat aminotransferase (AST) meningkat, gamma glutamyl transferase (GGT) meningkat.
- Tidak umum (0,1% hingga 1%): Cedera hati yang diinduksi obat, hiperbilirubinemia, alkali fosfatase darah (ALKP) meningkat.
- Dermatologis
- Sangat umum (10% atau lebih): Alopecia (18%), ruam.
- Kelenjar endokrin
- Umum (1% hingga 10%): Hipotiroidisme.
- Metabolik
- Sangat umum (10% atau lebih): Nafsu makan menurun (11%), penurunan berat badan (10%).
- Umum (1% hingga 10%): Dehidrasi.
- Hasil yang tidak dilaporkan: Ketidakseimbangan elektrolit.
- Sistem saraf
- Sangat umum (10% atau lebih): Neuropati perifer (19%).
- Umum (1% hingga 10%): Sakit kepala.
- Onkologis
- Hasil yang tidak dilaporkan: Neoplasma paru-paru ganas.
- Lain
- Sangat umum (10% atau lebih): Kelelahan (27%), pireksia (15%).
- Hasil yang tidak dilaporkan: Toksisitas embriofetal.
- Pernafasan
- Imunologis
- Umum (1% hingga 10%): Abses, sepsis.
- Muskuloskeletal
- Umum (1% hingga 10%): Nyeri punggung, artralgia.
Detail Nintedanib
Berikut ini informasi detail untuk memahami lebih rinci mengenai Nintedanib, seperti cara kerja, interaksi, overdosis, penyimpanan, dan lainnya[7]:
Penyimpanan | Bubuk, Kapsul, dan Tablet → Simpan pada suhu diantara 20°C – 25°C (68°F – 77°F) → Jangan simpan di dalam pendingin → Lindungi dari cahaya dan kelembaban |
Cara kerja | Deskripsi: Nintedanib adalah penghambat multi reseptor tirosin kinase (RTKs) dan tirosin kinase non-reseptor (nRTKs). Obat ini juga mengikat secara kompetitif ke kantong ATP yang mengikat reseptor-reseptor ini dan memblokir pensinyalan intraseluler yang penting untuk proliferasi, migrasi, dan transformasi fibroblas yang terlibat dalam patologi fibrosis paru. Farmakokinetik: Penyerapan: Makanan, meningkatkan eksposur dan menunda penyerapan. Ketersediaan hayati absolut: Kira-kira 5%. Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: 2-4 jam. Distribusi: Volume distribusi: 1.050 L. Pengikatan protein plasma: Sekitar 98%, terutama untuk albumin. Metabolisme: Awalnya dimetabolisme di hati melalui pembelahan hidrolitik oleh esterase ke gugus asam bebas, BIBF 1202, kemudian mengalami glukuronidasi oleh enzim uridin difosfat glukuronosiltransferase (UGT); dimetabolisme oleh enzim CYP3A4 (minor). Ekskresi: Terutama melalui feses (sekitar 93%); urin (<1%). Waktu paruh eliminasi terminal: 9-15 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Carbamazepine, Carbamazepine dapat mengurangi kandungan Nintedanib darah sehingga mengurangi efektivitas obat → Dronedarone, kombinasi penggunaan obat Dronedarone dengan Nintedanib bisa menimbulkan efek samping seperti gangguan hati, gangguan liver, pusing, dan mual → Prasugrel, interaksi obat Prasugrel dengan Nintedanib bisa menimbulkan perdarahan |
Interaksi dengan penyakit lain | Toksisitas paru-paru, Tromboemboli arteri, Berdarah, Perforasi gastrointestinal, Gangguan hati, Gangguan ginjal, Merokok |
Overdosis | Tidak ada laporan mengenai overdosis penggunaan Nintedanib pada pasien. |
Pengaruh pada Hasil Lab | Tidak ada laporan mengenai pengaruh obat Nintedanib pada hasil lab. |
Pertanyaan seputar Nintedanib
Apakah efek samping penggunaan obat Nintedanib?
Beberapa efek samping yang ditimbulkan selama penggunaan obat Nintedanib adalah sebagai berikut[5]:
– Mual
– Mimisan
– Bersin
– Gelisah
– Kehilangan suara
– Kelemahan
– Kejang
– Muntah – muntah
– Kehilangan selera makan
Brand Merek Dagang
Berikut Brand Merek Dagang obat Nintedanib[5]:
Nintedanib |
Ofev |
Cyendiv |