Osteoporosis pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Osteoporosis pada Anak?

Osteoporosis adalah suatu kondisi yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Ini menyebabkan tulang menjadi mudah patah daripada tulang normal pada umumnya. [1, 2, 3, 4, 5, 6]

Meskipun osteoporosis lebih sering terjadi pada lansia namun untuk saat ini tidak sedikit kasus yang melaporkan bahwa penyakit ini terjadi pada anak anak. Osteoporosis yang terjadi pada anak anak disebut osteoporosis juvenil, kondisi ini biasa terjadi pada usia 8 sampai 14 tahun.[1, 2, 3, 4, 5, 6]

Osteoporosis pada anak biasanya terjadi karena anak memiliki riwayat penyakit tertentu lalu mengonsumsi obat-obatan yang digunakan untuk masa penyembuhannya. Faktor gaya hidup juga dapat memicu penyakit ini terjadi seperti pola makan yang tidak teratur dan kurangnya olahraga.[1, 4]

Tinjauan:
Osteoporosis pada anak adalah kondisi yang sangat serius. Pasalnya, penyakit ini dapat menyebabkan patah tulang pada anak. Oleh karena itu perhatikanlah makananan dan gaya hidup anak. Agar anak terhindar dari penyakit osteoporosis.

Jenis Jenis Osteoporosis

Osteoporosis dibagi menjadi dua yaitu :[5]

  • Osteoporosis Primer

Osteoporosis primer terjadi karena faktor usia, yang menyebabkan terjadinya perubahan hormon hingga mempengaruhi sel tulang.[5]

Osteoporosis jenis ini terjadi secara alami akibat penuaan disertai dengan menurunnya hormon serta kurangnya asupan kalsium dan vitamin D. Wanita lebih cepat mengalami osteoporosis primer dibandingkan pria. [2, 4, 5, 6]

Hal ini dikarenakan saat wanita mengalami menopouse kadar hormon estrogen didalam tubuhnya akan menurun drastis. Padahal hormon ini brerperan penting dalam merangsang aktivitas sel pembentuk tulang.[2,4,5,6]

  • Osteoporosis Sekunder

Osteoporosis sekunder disebabkan karena adanya komplikasi atau penyakit lain yang dapat memicu terjadinya osteoporosis, contohnya penderita yang telah melakukan terapi steroid dalam waktu lama. Hal ini dapat mengakibatkan menurunnya masa tulang. [4, 5]

Dari kedua jenis di atas dapat kita simpulkan bahwa kedua jenis ini memiliki penyebab yang berbeda, dan yang terjadi pada anak anak adalah jenis osteoporosis sekunder. Dimana hal ini disebabkan karena anak memiliki penyakit yang dapat memicu terjadinya osteoporosis seperti diabetes, gangguan ginjal, radang usus dan lainnya.[4,5]

Penyebab Osteoporosis pada Anak

Dalam masa pertumbuhan, jaringan pada tulang akan terus bertambah dan melakukan regenerasi. Untuk memperbaiki dan mengganti bagian yang rusak dengan yang baru.[4]

Umumnya, proses ini akan terus berjalan sampai mencapai usia 25 tahun dan setelah itu proses ini akan menurun seiring dengan bertambahnya usia.[4]

Untuk anak yang mempunyai osteoporosis , sel tulang lama pada anak hilang lebih banyak sedangkan sel tulang baru hanya sedikit yang terbentuk. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, di antaranya:

  • Penyakit Tertentu

Penyakit seperti diabetes, gangguan ginjal, hipertiroidisme, arthritis pada anak, sindrom Cushing, radang usus, atresia bilier, sindrom malabsorpsi, fibrosis kistik, atau bahkan kanker dapat memicu terjadinya osteoporosis pada anak[2,3,4,6]

  • Efek Samping dari Obat-obatan

Efek samping dari obat obatan seperti antikonvulsan untuk kejang kejang, kortikosteroid yang menambah hormon dalam tubuh.[2,3,4,6]

  • Gaya Hidup

Terdapat beberapa faktor gaya hidup yang dapat memicu terjadinya osteoporosis pada anak seperti kekurangan kalsium dan vitamin D, serta aktivitas olahraga berlebih yang menyebabkan penurunan berat badan pada anak. Namun kekurangan olahraga juga dapat menjadi penyebab osteoporosis terjadi. [3, 4, 6]

Selain penyebab di atas, faktor genetik juga dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis pada anak.[3, 4, 6]

Diagnosis Osteoporosis Pada Anak

Osteoporosis pada anak biasanya akan di diagnosis setelah anak mengalami patah tulang. Dokter akan menanyakan tentang kondisi anak seperti:

  • Riwayat Kesehatan Anak

Dokter akan menanyakan perihal riwayat kesehatan dan obat apa saja yang di konsumsi oleh anak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah anak pernah memiliki penyakit yang dapat memicu terjadinya osteoporosis, seperti diabetes, radang usus dan lainnya. [1, 2, 6]

  • Pemeriksaan Fisik

pemeriksaan fisik dilakukan Jika anak cedera dan dicurigai mengalami patah tulang, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui tingkat keparahan cedera dan patah tulang. [1, 2, 6]

Jika anak memiliki tingkat keparahan yang tinggi, dokter akan memberikan obat tertentu seperti obat pembentuk tulang atau Tereparatida (forteo). Obat ini berguna untuk merangsang pertumbuhan tulang. [1, 2, 6]

  • Riwayat Medis Anggota Keluarga

Dokter akan menanyakan tentang riwayat medis keluarga anak. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah penyebabnya dari faktor genetik atau tidak. Meskipun ini jarang terjadi namun faktor genetik ditakutakan terjadi pada saudara saudara nya. [1, 2]

  • Pemindaian Tulang

Setelah dokter mengetahui apa penyebabnya, selanjutnya dokter akan melakukan pemindaian pada tulang untuk mengukur kepadatan tulang pada anak. Dokter akan melakukan pengukuran kepadatan tulang (bone density testing) menggunakan dual-energy X-ray absorptiometry (DEXA). [1, 2, 8, 9]

  • Tes Darah

Dokter dapat mengambil sampel darah Anda untuk membantu diagnosis Osteoporosis pada anak. Tes darah dilakukan agar dokter mengetahui beberapa penanda seperti tingkat enzim, protein, dan zat lain yang berada di dalam tubuh anak.[1,6,7]

Pengobatan Osteoporosis pada Anak

Anak yang terkena osteoporosis akan diperiksa apakah anak memiliki cukup asupan kalsium dan vitamin D atau tidak. Jika anak kekurangan kalsium dan vitamin D dokter akan memberikan nutrisi dan suplementasi untuk meningkatkan asupan kalsium dan vitamin D pada anak.[6]

Selain itu dokter juga akan memberikan obat dengan jenis bifosfonat. Obat ini berguna sebagai peningkatan kepadatan tulang dan memperkuat tulang pada anak. Dengan memiliki tulang yang kuat tentu dapat membantu anak dalam masa penyembuhan selama penyakit osteoporosis terjadi [6,9]

Cara Mencegah Osteoporosis pada Anak

Berikut beberapa cara mencegah osteoporosis terjadi pada anak:

  • Berolahraga Secara Teratur

Anda bisa mengajak anak Anda untuk berolahraga bersama seperti bersepeda, lari pagi atau lainnya lakukan secara teratur untuk mencegah penyakit osteoporosis terjadi. Selain untuk mencegah penyakit osteoporosis berolahraga juga dapat meningkatakan kesehatan anak. [3, 4, 6]

  • Memberikan Cukup Asupan Kalsium dan Vitamin D

Berikanlah asupan kalsium dan vitamin D yang cukup untuk anak, makanan seperti ikan salmon, ikan tuna, susu dan lainnya dapat meningkatkan nutrisi kalsium dan vitamin D. [6]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment