Daftar isi
Apa Itu Penyakit Chagas?
Penyakit Chagas atau yang juga dikenal dengan istilah American trypanosomiasis merupakan sebuah kondisi penyakit yang terjadi karena gigitan serangga [1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12].
Gigitan serangga yang dimaksud adalah kissing bug atau Triatomine di mana penyakit ini dapat menyebar dan menular karena serangga ini menyebarkan parasit Trypanosoma cruzi yang menjadi penyebab utama penyakit Chagas.
Penyebaran penyakit ini umumnya terjadi di negara Amerika Selatan dan Amerika Tengah, sementara di Asia sendiri atau khususnya Asia Tenggara belum terdapat informasi laporan mengenai penyakit ini [1,2,3].
Jika tak ditangani dengan cepat, akibat penyakit ini dapat berupa gangguan kesehatan jantung sehingga ketika gejala mulai timbul dibutuhkan perawatan secepatnya.
Tinjauan Penyakit Chagas atau American Trypanosomiasis merupakan sebuah kondisi penyakit yang terjadi karena gigitan serangga yang menyebarkan parasit Trypanosoma cruzi.
Fakta Tentang Penyakit Chagas
- Penyakit Chagas adalah kasus endemik di Amerika Latin, meliputi Amerika Selatan hingga Chili dan Argentina Utara [1].
- Karena adanya relokasi populasi pada negara endemik, penyebaran penyakit Chagas diketahui telah berubah [1].
- Di Indonesia, terdapat salah satu spesies Triatoma (Triatoma rubrifasciata) yang menjadi penyebab penyakit Lepra dan penyakit Chagas yang mampu menyebabkan reaksi alergi kulit apabila sempat tergigit dan hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia pun berpotensi terjadi penyakit Chagas [2].
- Namun untuk prevalensi secara detail penyakit Chagas di Indonesia, hal ini belum diketahui secara pasti mengingat bahwa risiko terjadinya infeksi ini lebih tinggi di Amerika Selatan dan Amerika Tengah [1,2].
Penyebab Penyakit Chagas
Parasit Trypanosoma cruzi adalah penyebab utama penyakit Chagas di mana penyebarannya dapat terjadi dari serangga kissing bug atau triatomine [1,2,3,4].
Parasit tersebut akan lebih dulu menginfeksi serangga tersebut dan serangga tersebut dapat dengan mudah terinfeksi ketika menelan darah dari hewan lain yang telah terinfeksi dari parasit tersebut.
Jenis serangga triatomine sendiri dapat dijumpai pada umumnya di lumpur atau jerami yang banyak di Meksiko, Amerika Selatan dan Amerika Tengah [1].
Umumnya serangga-serangga ini ada di celah dinding atau atap di siang hari.
Mereka baru akan keluar di malam hari dan melakukan aksi menggigit manusia ketika sedang tidur.
Serangga yang telah terinfeksi parasit dan menggigit manusia yang sedang tidur akan meninggalkan parasit di kulit manusia tersebut.
Setelah itu, barulah parasit kemudian dapat memasuki tubuh manusia melalui luka terbuka, mulut, atau bahkan mata [1,4].
Bahkan parasit dapat dengan lebih mudah masuk ke dalam tubuh melalui luka bekas gigitan serangga itu sendiri.
Menggosok bekas gigitan apalagi menggaruknya hanya akan memberi celah dan peluang bagi parasit untuk masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi tubuh kita.
Parasit yang sudah berhasil masuk ke dalam tubuh akan berkembang biak dan menyebar sehingga infeksi terjadi dan akan menimbulkan gejala.
Faktor Risiko Penyakit Chagas
Beberapa faktor di bawah ini perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko infeksi parasit Trypanosoma cruzi [1,2,3,4] :
- Tinggal di wilayah dengan banyaknya serangga triatomine.
- Tinggal di daerah pedesaan miskin di Meksiko, Amerika Selatan dan Amerika Tengah.
- Terpapar parasit secara tak sengaja saat sedang bekerja di laboratorium.
- Lahir dari seorang ibu yang terinfeksi parasit.
- Makan makanan yang dimasak setengah matang atau justru makanan mentah yang telah terkontaminasi feses serangga yang telah terkena infeksi parasit Trypanosoma cruzi.
- Berada di hutan yang di dalamnya terdapat serangga-serangga yang sudah terkena infeksi parasit Trypanosoma cruzi, seperti tupai dan rakun.
- Menempuh prosedur transfusi darah atau transplantasi organ dari pendonor yang merupakan penderita infeksi parasit Trypanosoma cruzi.
- Berkunjung atau berwisata di wilayah yang memiliki risiko tinggi infeksi parasit Trypanosoma cruzi di Meksiko, Amerika Selatan maupun Amerika Tengah, terutama ketika menginap di penginapan yang bangunannya kurang baik dan bersih.
Tinjauan Parasit Trypanosoma cruzi adalah penyebab utama infeksi pada penyakit Chagas yang dibawa oleh serangga yang telah lebih dulu terinfeksi. Ketika serangga ini menggigit manusia, maka manusia dapat terkena infeksi karena parasit berpindah ke dalam tubuh manusia.
Gejala Penyakit Chagas
Gejala penyakit Chagas diketahui terbagi menjadi dua jenis kondisi, yaitu akut (jangka pendek) dan kronis (jangka panjang).
Tingkat keparahannya pun beragam, mulai dari yang ringan hingga berat, hanya saja tingkat keparahan berat tidak begitu banyak dialami.
Gejala Tingkat Akut
Pada gejala penyakit Chagas akut, berikut ini adalah sejumlah tanda-tanda yang perlu diwaspadai [1,5] :
- Timbul ruam pada permukaan kulit.
- Tubuh mudah lelah.
- Tubuh mengalami demam.
- Pembengkakan pada bagian kulit yang digigit dan diserang infeksi.
- Pembengkakan hati
- Pembengkakan limpa
- Pembengkakan kelenjar
- Mual
- Diare
- Muntah
- Sakit kepala
- Pembengkakan kelopak mata
- Tubuh terasa sakit atau pegal
- Selera makan turun
Pada gejala fase akut, biasanya keluhan hanya akan dialami selama beberapa minggu atau beberapa bulan saja.
Pada tahap akut, gejala penyakit Chagas juga akan hilang dengan sendirinya.
Hanya saja, tetap terdapat risiko bahaya ketika gejala penyakit Chagas akut tak segera mendapat penanganan.
Ada kemungkinan infeksi yang tak segera diobati maka akan berkembang ke tahap kronis.
Gejala Tingkat Kronis
Pada fase kronis, gejala penyakit Chagas akan bertahan lebih lama, yaitu belasan hingga puluhan tahun setelah infeksi awal terjadi.
Gejala-gejala tahap kronis yang perlu dikenali dan diwaspadai antara lain adalah [6] :
- Gagal jantung.
- Detak jantung yang tidak teratur.
- Nyeri pada perut.
- Konstipasi atau sembelit terus-menerus karena usus besar yang melebar
- Kesulitan menelan karena esofagus yang melebar.
- Serangan jantung mendadak.
Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?
Segera periksakan diri ke dokter apabila tempat tinggal berada di daerah yang sangat rentan terjadi penyakit Chagas.
Atau, segera ke dokter apabila belum lama berkunjung ke daerah di mana penyakit Chagas tengah menyebar.
Tak hanya itu, periksakan diri saat gejala mulai dirasakan, terutama saat merasakan mual, tubuh pegal-pegal, cepat lelah, dan terjadi bengkak pada area gigitan serangga (yang berpotensi daerah infeksi terjadi).
Timbulnya ruam pada permukaan kulit disertai dengan demam juga perlu didiagnosa secepatnya.
Tinjauan Gejala penyakit Chagas dibagi menjadi dua jenis kondisi, akut dan kronis. Pada gejala tahap akut, kulit beruam, cepat lelah, demam, bengkak pada bagian kulit yang digigit dan diserang infeksi, pembengkakan hati dan limpa, kelenjar bengkak, mual, muntah, diare, sakit kepala, kelopak mata bengkak, penurunan nafsu makan, dan tubuh pegal-pegal. Sementara pada tahap kronis, gejala meliputi gagal jantung, ketidakteraturan irama jantung, perut nyeri, sembelit, serangan jantung dadakan, dan kesulitan menelan.
Pemeriksaan Penyakit Chagas
Ketika memeriksakan diri ke dokter, beberapa metode diagnosa berikut ini umumnya diterapkan untuk memastikan penyakit Chagas pada tubuh pasien.
- Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan
Pemeriksaan fisik dilakukan oleh dokter untuk mengetahui gejala awal pada tubuh pasien [1,3,5].
Selain itu, dokter akan menanyakan sejumlah hal mengenai riwayat gejala yang dialami pasien.
Ada kemungkinan pula bahwa dokter akan menanyakan riwayat medis pasien dan keluarga pasien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang meningkatkan risiko penyakit Chagas pada pasien.
- Tes Darah
Sebagai tes penunjang, dokter akan merekomendasikan tes darah pada pasien untuk mengonfirmasi keberadaan parasit [7].
Parasit penyebab penyakit Chagas akan dapat terdeteksi melalui pemeriksaan darah.
Tak hanya itu, melalui tes darah dokter juga akan mengonfirmasi keberadaan parasit pada protein yang dibentuk sistem imun (antibodi) dalam melawan parasit di dalam tubuh.
- Rontgen Dada
Rontgen dada atau sinar-X dada adalah metode pemeriksaan penunjang yang juga perlu pasien tempuh [1,8].
Dokter perlu melakukan tes ini untuk mengetahui apakah pasien mengalami pembesaran jantung.
Tes penunjang lainnya adalah elektrokardiogram di mana pemeriksaan ini juga diterapkan untuk memeriksa bagian jantung pasien [8].
Dokter perlu merekam aktivitas listrik jantung pasien untuk mengetahui kondisi menyeluruh jantung pasien.
- Ekokardiogram
Dengan memanfaatkan gelombang suara, tes penunjang ini akan diterapkan pada pasien untuk mendeteksi kondisi jantung [8].
Dokter perlu mengetahui apakah terdapat perubahan kondisi jantung pada pasien dan fungsinya melalui tes penunjang satu ini.
- Endoskopi Bagian Tubuh Atas
Prosedur pemeriksaan penunjang ini diterapkan dengan dokter memasukkan endoskop (tabung tipis berukuran kecil dan ringan ke dalam esofagus atau kerongkongan pasien [1].
Dokter akan memeriksa kondisi bagian dalam tubuh atas pasien untuk mengonfirmasi kondisi penyakit Chagas.
Tinjauan Metode diagnosa yang umumnya diterapkan pada pasien untuk mengonfirmasi penyakit Chagas meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan riwayat kesehatan, tes darah, rontgen dada, elektrokardiogram, ekokardiogram, serta endoskopi tubuh bagian atas.
Pengobatan Penyakit Chagas
Penanganan penyakit Chagas bertujuan utama mengendalikan gejala yang dialami pasien dan juga membasmi parasit di dalam tubuh pasien.
Pengobatan Penyakit Chagas Akut
Pada kasus penyakit Chagas yang masih tergolong akut, hindari mengabaikannya walaupun pada beberapa kasus kondisi dapat membaik dengan sendirinya.
Dokter akan meresepkan nifurtimox dan benznidazole [1,9].
Kedua obat ini umumnya tersedia hanya di daerah yang memiliki kerentanan tinggi akan kasus penyakit Chagas.
Pengobatan Penyakit Chagas Kronis
Pada kasus penyakit Chagas yang telah pada tahap kronis, obat-obatan yang diresepkan untuk menangani penyakit Chagas akut tak akan efektif.
Hanya saja, obat resep untuk kasus penyakit Chagas akut kemungkinan akan sedikit membantu bagi pasien penyakit Chagas yang usianya belum mencapai 50 tahun.
Nifurtimox dan benznidazole dapat diberikan untuk memperlambat perkembangan infeksi dan gejala saja.
Pada pasien dengan kondisi yang berkaitan dengan masalah jantung, maka biasanya dokter akan memberikan beberapa rekomendasi perawatan.
Alat pengendali ritme jantung (pacemaker), prosedur bedah hingga transplantasi jantung kemungkinan akan dianjurkan oleh dokter sesuai dengan tingkat keparahan jantung pasien [10].
Sementara pada pasien penyakit Chagas dengan gangguan pencernaan, dokter kemungkinan merekomendasikan perubahan pola diet saja disertai pemberian beberapa jenis obat [11].
Kortikosteroid adalah jenis obat yang umumnya akan membantu pasien untuk merasa lebih baik [10].
Namun pada kasus di mana perubahan diet dan obat-obatan tak lagi efektif, gangguan komplikasi pencernaan perlu diatasi dengan prosedur operasi [11].
Tinjauan Penanganan penyakit Chagas akan diberikan sesuai dengan kondisi pasien, namun umumnya untuk tahap akut, pemberian obat nifurtimox dan benznidazole sudah cukup.
Komplikasi Penyakit Chagas
Bila penyakit Chagas tak segera ditangani dengan tepat, maka fase kronis dapat terjadi.
Bila penderita sudah sampai pada tahap kronis, beberapa potensi bahaya komplikasi berikut pun semakin besar :
- Pelebaran Usus Besar
Megakolon adalah sebuah kondisi ketika usus besar mengalami pelebaran atau pembesaran yang tak normal [12].
Hal ini akan ditandai dengan kondisi konstipasi atau sembelit ditambah dengan rasa nyeri persisten atau berulang pada area perut.
Usus besar akan membengkak karena efek dilatasi karena proses hasil pencernaan dari usus halus ke usus besar, rektum dan anus mengalami hambatan.
- Megaesofagus
Esofagus juga dapat membesar sebagai kondisi komplikasi dari penyakit Chagas di mana kondisi ini tergolong langka namun juga dapat berbahaya [12].
Dalam hal ini, esofagus akan melebar atau mengalami dilatasi yang akan berakibat pada sulitnya menelan.
Tak hanya itu, penderita juga akan mengalami kesulitan dalam mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh dan akan semakin berbahaya ketika dibiarkan terlalu lama.
- Gagal Jantung
Ketika jantung semakin lemah atau kaku, maka kegagalan fungsi jantung dapat terjadi [1,12].
Pada kondisi ini, jantung tak mampu memompa darah secara memadai untuk kebutuhan tubuh agar berfungsi dengan normal.
Oleh sebab itu, biasanya dokter akan merekomendasikan pemeriksaan jantung pada pasien agar segala bentuk gangguan pada jantung dapat terdeteksi.
Tinjauan Pelebaran usus besar (megakolon), megaesofagus, dan gagal jantung dapat menjadi komplikasi berbahaya dari penyakit Chagas yang tak kunjung mendapat penanganan yang tepat.
Pencegahan Penyakit Chagas
Dalam upaya mencegah supaya penyakit Chagas tak mudah menyerang, maka beberapa cara di bawah ini perlu diperhatikan [14] :
- Gunakan pembasmi serangga di tempat yang rentan dengan keberadaan serangga, khususnya jika tengah memakai pakaian yang mengekspos kulit.
- Gunakan insektisida sebagai pengusir serangga dari lingkungan tempat tinggal.
- Hindari tidur atau bermain di lumpur dan jerami karena serangga triatomine sangat rentan di tempat-tempat seperti ini.
- Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang ketika sedang berada di luar ruangan, khususnya jika tempat tersebut berpotensi menjadi sarang banyak serangga.
Tinjauan Pencegahan penyakit Chagas dapat dilakukan dengan melindungi kulit dari paparan serangga melalui penggunaan pakaian dan produk pembasmi serangga. Segera ke dokter ketika gejala juga mulai dialami agar dapat mencegah komplikasinya.