Hepatosplenomegali: Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Hepatosplenomegali?

Hepatosplenomegali merupakan kondisi di mana terjadi pembengkakan dan pembesaran hati dan limpa[1, 2].

Istilah hepatosplenomegali berasal dari dua kata yang menyusunnya, yaitu[3]:

  • hepatomegali: pembengkakan atau pembesaran hati
  • splenomegali: pembengkakan atau pembesaran limpa

Hati adalah organ aksesoris besar dalam sistem pencernaan, yang bertanggung jawab untuk berbagai fungsi meliputi sekresi bile untuk memecah makanan, penyimpanan zat besi dan vitamin, produksi protein darah, dan perombakan sel-sel darah merah yang sudah tua. Hati juga berfungsi melakukan metabolisme berbagai obat-obatan dan mendetoksifikasi zat beracun[2, 3].

Hati terletak pada bagian kanan atas rongga perut, dengan tepi bawah berhubungan dengan tepi bagian bawah tulang rusuk[2].

Limpa merupakan bagian dari sistem limfatik, yang mana berperan penting dalam sistem imun (kekebalan tubuh). Limpa tersusun atas pulpa merah dan pulpa putih, terletak pada rongga perut bagian atas kiri[2, 3].

Limpa membantu sistem imun mengidentifikasi patogen yang dapat menyebabkan penyakit. Selain itu, limpa juga berfungsi memurnikan darah dan menjaga sel-sel darah tetap sehat[2, 3].

Dalam kondisi normal, kita tidak dapat merasakan bagian tepi dari hati atau limpa di dalam perut. Tapi pada orang dengan hepatosplenomegali, bagian tepi kedua organ tersebut dapat dirasakan[1].

Berat limpa rata-rata pada orang dewasa sekitar 100 hingga 250 gr, dengan panjang (dari atas ke bawah) sekitar 11 cm. Sedangkan pada pasien dengan pembengkakan limpa, dapat mencapai berat 400 gr dan berukuran lebih dari 13 cm. Pada pasien dengan splenomegali ekstrim, limpa dapat mencapai 500 gr hingga 1 kg[1].

Hati yang sehat memiliki berat sekitar 1,4 hingga 1,5 kg pada pria dan 1,2 hingga 1,4 kg pada wanita. Biasanya memiliki panjang sekitar 16 cm atau kurang. Hati yang mengalami pembengkakan berukuran lebih besar dari normal[1].

Meski tidak semua kasus hepatosplenomegali tergolong berat dan dapat diatasi dengan pengobatan, hepatosplenomegali juga dapat mengindikasikan masalah serius, seperti gangguan penyimpanan lisosom atau kanker[3].

Perbedaan Hepatosplenomegali dan Hepatomegali

Hepatosplenomegali ialah pembesaran pada hati dan limpa. Sedangkan hepatomegali ialah pembesaran hati melebihi ukuran normal, tanpa disertai pembesaran limpa[4].

Hepatomegali biasanya merupakan gejala dari kondisi kesehatan lain. Dokter mempertimbangkan hepatomegali jika pada pemeriksaan fisik menggunakan ujung jari bagian tepi hati di bawah tulang rusuk dapat dirasakan. Pada kondisi normal, bagian tepi hati tipis dan kaku serta tidak dapat dirasakan dengan jari kecuali ketika menghirup napas dalam-dalam[4].

Penyebab Hepatosplenomegali

Hepatosplenomegali dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti infeksi, kelainan darah, penyakit hati, dan kondisi medis lainnya[2].

Berikut berbagai kondisi yang dapat menjadi penyebab hepatosplenomegali[2, 3, 5]:

  • Infeksi, meliputi:
  • Hematologis, meliputi;
    • hematopoiesis ekstrameduler
    • penyakit sel sabit
    • myelofibrosis
    • hemokromatosis
    • limfohistiositosis hemofagositik
    • limfoma
    • penyakit myeloproliferatif
  • Kelainan metabolik atau penyakit penyimpanan
    • gangguan penyimpanan lisosom, seperti penyakit Gaucher, mucopolysaccharidoses, penyakit Niemann-Pick, penyakit Wolman, alpha-mannosidosis, sindrom Hurler
    • penyakit penyimpanan glikogen
    • amyloidosis (kelainan terkait sistem imun yang dicirikan dengan penumpukan protein dalam organ dan jaringan)
    • sarkoidosis (penyakit inflamasi yang sering mempengaruhi paru-paru, kulit, dan mata)
  • Kelainan jaringan ikat
    • artritis rheumatoid: sindrom Felty, artritis reumatoid juvenile, dan penyakit Still
  • Penyebab hepatic
    • Artesia bilier (penyumbatan saluran yang membawa empedu dari kantong empedu ke hati)
    • Sirosis (perlukaan hati)
    • Karsinoma hepatoseluler (tumor pada sel-sel hati)
    • Hipertensi portal (hipertensi pada vena porta yang mensuplai darah menunju hati)
    • Obstruksi vena porta
    • Sclerosis cholangitis (penyumbatan saluran empedu)
  • Kondisi medis lainnya, meliputi:
    • Fibrosis kistik
    • Hepatitis akut
    • Kanker
    • Defisiensi berbagai sulfatase
    • Osteopetrosis (kelainan turunan di mana tulang lebih keras dan lebih padat daripada normal)
    • Tripanosomiasis

Pembesaran hati dapat mengakibatkan pembesaran limpa karena kedua organ saling berdekatan. Pembesaran limpa (splenomegali) yang disebabkan pembesaran hati terjadi pada sekitar 30% kasus[1, 3].

Penyebab Hepatosplenomegali pada Anak-anak

Penyebab umum hepatosplenomegali pada anak-anak dapat dibedakan sebagai berikut[1, 3]:

  • Pada bayi baru lahir: gangguan penyimpanan dan talasemia
  • Pada balita: hati tidak mampu memproses glucocerebroside, yang mana dapat mengarah pada kerusakan berat pada sistem saraf pusat
  • Anak berusia lebih dewasa: malaria, kala azar, demam enterik, dan sepsis

Faktor Risiko Hepatosplenomegali

Berikut faktor risiko hepatosplenomegali[1, 3]:

Gejala Hepatosplenomegali

Hepatosplenomegali dapat tidak menimbulkan gejala. Pasien dapat mengalami gejala umum berupa sakit perut bagian atas. Selain itu, pasien dapat mengalami beberapa gejala lainnya[2].

Pasien hepatosplenomegali dapat mengalami salah satu atau beberapa gejala berikut[1, 2]:

  • Distensi abdomen
  • Massa abdomen
  • Mudah mengalami pendarahan atau melepuh
  • Demam atau menggigil
  • Tidak dapat mencerna makanan dalam jumlah besar
  • Feses yang cair dan mengandung lemak, warna menyerupai tanah liat
  • Peningkatan atau penurunan berat badan
  • Mual dan muntah
  • Urin berwarna cokelat
  • Gatal
  • Penyakit kuning atau warna kulit dan mata menjadi kuning
  • Kelesuan

Gejala yang dialami dapat bersifat ringan hingga berat, bergantung pada penyebab kondisi[1].

Pada beberapa kasus pembesaran hati dan limpa dapat terjadi dengan gejala lain yang dapat mengindikasikan kondisi serius yang memerlukan pertolongan medis segera, seperti[2]:

  • Kebingungan atau kehilangan kesadaran dalam waktu singkat
  • Demam tinggi
  • Sakit perut berat
  • Kulit dan bagian putih mata menjadi berwarna kuning

Komplikasi Hepatosplenomegali

Hepatosplenomegali dapat disebabkan oleh adanya penyakit serius, sehingga kegagalan mendapat penanganan medis dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi dan kerusakan permanen[2].

Beberapa komplikasi potensial dari hepatosplenomegali meliputi[2, 3]:

  • Pendarahan
  • Darah pada feses
  • Darah pada muntahan
  • Gagal hati
  • Enselopati
  • Penyebaran infeksi
  • Penyebaran kanker

Diagnosis Hepatosplenomegali

Dokter akan melakukan diagnosis dengan memeriksa riwayat kesehatan pasien dan mengajukan pertanyaan mengenai gejala yang dialami. Kemudian dokter melakukan pemeriksaan fisik, dengan memperhatikan bagian perut untuk mengecek tanda-tanda pembesaran organ[2, 3].

Untuk membantu mengkonfirmasi diagnosis dan menentukan penyebab dokter dapat melakukan beberapa tes berikut[2, 3]:

  • Tes darah: meliputi penghitungan darah total, liver function test, dan tes untuk faktor bekuan darah.
  • Ultrasound dan CT scan:: biasanya dianjurkan setelah ditemukan massa abdominal selama pemeriksaan fisik. Kedua tes imaging ini dapat membantu memeriksa hati dan limpa dengan lebih detail, serta menentukan penyebab pembengkakan
  • Biopsi: dokter dapat mengambil sampel jaringan melalui operasi untuk pemeriksaan ada tidaknya abnormalitas sel

Pengobatan Hepatosplenomegali

Pengobatan untuk hepatosplenomegali dapat berbeda-beda bergantung pada penyebab pembesaran organ. Mengatasi penyebab kondisi biasanya dapat membantu mengurangi ukuran organ[1, 3].

Pengobatan hepatosplenomegali dapat meliputi[1, 3]:

  • Membuat perubahan gaya hidup berdasarkan anjuran atau konsultasi dengan dokter

Pasien hendaknya menghentikan konsumsi alkohol, membiasakan beraktivitas fisik dan berolahraga secara rutin, serta menerapkan diet sehat.

  • Beristirahat secukupnya, hidrasi, dan pengobatan penyakit

Beberapa obat tertentu dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyebab hepatosplenomegali, seperti anemia, HIV, penyakit hati, dan infeksi. Selain obat, beristirahat yang cukup dan memastikan tubuh tidak kekurangan cairan dapat membantu dalam mengatasi kondisi.

  • Penanganan kanker

Jika hepatosplenomegali disebabkan oleh kanker, maka pasien perlu menjalani pengobatan untuk mengatasi kanker, meliputi kemoterapi, radioterapi, dan operasi untuk mengangkat tumor. Pada kasus tertentu dokter dapat menganjurkan operasi pengangkatan limpa dan sebagian hati.

Pada kasus berat, misalnya pada tahap terakhir sirosis, pasien dapat memerlukan transplantasi hati.

Pencegahan Hepatosplenomegali

Dikarenakan penyebab hepatosplenomegali yang sangat beragam, kondisi ini tidak selalu dapat dicegah. Meski demikian, penerapan gaya hidup sehat dapat membantu menurunkan risiko, meliputi[1, 3]:

  • Menghindari alkohol dan obat-obatan berbahaya. Jika memerlukan penggunaan obat tertentu pastikan mengkonsumsi dalam dosis yang aman berdasarkan resep dokter.
  • Melakukan olahraga secara rutin
  • Mengkonsumsi diet sehat dan seimbang. Perbanyak konsumsi buah-buahan, sayur, dan gandum.
  • Meminimalisir faktor risiko lain, seperti menjaga berat badan sehat dan mengontrol kadar kolesterol darah
  • Berhenti merokok
  • Menggunakan suplemen dengan bijak. Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk penggunaan suplemen.
  • Memastikan mendapatkan vaksinasi terbaru untuk menurunkan risiko infeksi
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment