Rasa sakit yang timbul di pinggang dan bahu adalah dua kondisi umum.
Meski tergolong umum, ada kalanya rasa sakit berkelanjutan dan menjadi penghambat beraktivitas.
Untuk dapat mengatasi secara benar, kenali berbagai kemungkinan penyebab sakit pinggang dan bahu seperti berikut.
1. Nyeri Otot
Nyeri otot atau myalgia merupakan salah satu sebab seseorang bisa mengalami sakit pinggang dan bahu di saat bersamaan atau bergantian [1,2].
Nyeri otot bisa terjadi karena banyak faktor, salah satunya adalah cedera [1,2].
Cedera yang terjadi pada otot pinggang dan bahu maka dapat menyebabkan nyeri di kedua bagian tersebut [1,2].
Terbentur atau terjatuh adalah cedera paling umum yang bisa dialami siapa saja dan bisa menjadi sebab rasa sakit di pinggang maupun bahu [1,2].
Namun selain faktor cedera, berikut ini adalah sejumlah faktor lain penyebab sakit pinggang dan bahu yang sebaiknya tidak diabaikan [1,2,3] :
- Penggunaan otot bagian tubuh tertentu secara berulang atau cenderung berlebihan.
- Ketegangan otot pada satu atau lebih bagian tubuh.
- Postur tubuh saat berdiri, duduk atau bergerak yang salah.
- Teknik olahraga yang tidak benar sehingga gerakan tubuh memicu nyeri otot.
- Tidak pemanasan sebelum melakukan olahraga.
Selain itu, terdapat sejumlah kondisi medis yang juga berpotensi menjadi penyebab, yaitu antara lain [3] :
- Infeksi bakteri atau virus
- Efek samping obat kolesterol tertentu
- Sumbatan pada aliran darah
- Penyakit autoimun
- Sindrom kelelahan kronis
- Fibromyalgia
- Gangguan tiroid
- Gangguan elektrolit
- Rheumatoid arthritis
- Dystonia
Oleh karena faktor penyebab dan faktor risiko yang bervariasi, pengobatan untuk penderita gejala harus disesuaikan dengan kondisi yang mendasari [3].
Tes pemindaian perlu penderita tempuh untuk mengetahui kondisi organ dalam tubuh yang terpengaruh [3].
2. Saraf Kejepit
Saraf kejepit juga merupakan kemungkinan lain yang menyebabkan timbulnya rasa sakit pada pinggang maupun bahu [4,5].
Seperti sebutannya, saat saraf tulang belakang terjepit atau memperoleh tekanan di antara tulang, tendon atau ligamen, maka nyeri akan timbul [4,5,6].
Nyeri tidak hanya akan muncul pada bagian punggung, tapi juga bisa dirasakan pada pinggang maupun bahu [4].
Antar tulang belakang terdapat bantalan yang berfungsi mengurangi tekanan antar tulang [4,5,6].
Bantalan ini dapat menonjol (tidak lagi berada di posisi normalnya) sehingga tekanan antar tulang terjadi langsung [4,5.6].
Ada kalanya bantalan menjadi lebih lemah sehingga tulang berisiko pecah atau menggeser [4,5,6].
Beberapa faktor peningkat risiko saraf kejepit adalah [4,6,7,8] :
- Usia yang semakin bertambah tua
- Jarang olahraga
- Arthritis
- Obesitas
- Cedera
- Gerakan berulang pada punggung bawah
- Postur tubuh saat berdiri atau duduk kurang tepat dalam waktu yang lama
Tidak sekadar rasa sakit pinggang dan bahu, bila saraf kejepit menjadi alasannya, maka keluhan lain ini pun berpotensi dialami penderita [4,5,6]:
- Sensasi panas terbakar pada bagian tubuh yang terpengaruh
- Otot pada bagian tubuh yang terpengaruh menjadi lebih lemah
- Sering kesemutan atau kebas di area leher, pinggang, bahu atau bagian tubuh punggung bawah lain
- Tidak lagi bisa menggerakkan kaki dan tangan seperti normalnya
Pemeriksaan saraf dan tes pemindaian sangat penting untuk mengidentifikasi apakah penyebab sakit pinggang dan bahu adalah saraf kejepit [6].
Penderita dapat menggunakan obat resep dokter, menjalani pengobatan alternatif, atau menempuh jalur operasi untuk penanganannya [6].
3. Radang Panggul
Radang panggul pun bisa menjadi alasan dibalik sakit pinggang hingga bahu [9,10,11].
Ketika organ reproduksi wanita terserang infeksi, maka radang panggul dapat terjadi [9,10].
Infeksi bakteri adalah yang paling umum menjadi penyebab radang panggul walaupun kondisi ini bisa disebabkan juga oleh infeksi kuman lain [9,10].
Sakit pinggang dan bahu pada kasus radang panggul umumnya akan diikuti dengan berbagai keluhan lain seperti [9,10] :
- Demam
- Nyeri perut bawah
- Cepat lelah
- Mual dan muntah
- Keputihan abnormal
- Menstruasi lebih panjang dan perdarahan di luar menstruasi dapat terjadi
- Nyeri setiap berhubungan intim maupun buang air kecil
Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter pasti akan meresepkan antibiotik untuk melawan infeksi tersebut [9,10].
Obat pereda nyeri dan demam juga dokter berikan apabila pasien mengalami keluhan tersebut [9,10].
Untuk kasus abses pada radang panggul, dokter biasanya merekomendasikan prosedur operasi [9,10].
4. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih dapat menyebabkan rasa sakit di area pinggang [12].
Infeksi saluran kemih juga berpotensi memengaruhi area bahu walau keluhan ini tergolong jarang [13].
Bakteri Escherichia coli adalah jenis bakteri yang umumnya menginfeksi saluran kemih [14].
Selain nyeri pada pinggang belakang, beberapa keluhan umum infeksi saluran kemih adalah [14] :
- Mual dan muntah
- Demam dan menggigil
- Buang air kecil berdarah
- Perubahan pada warna urine yang menjadi lebih keruh dengan bau menyengat
- Sensasi panas terbakar setiap buang air kecil
- Frekuensi buang air kecil meningkat namun volume urine yang dibuang sangat sedikit
Penanganan utama infeksi saluran kemih adalah obat antibiotik, namun penderita juga sebaiknya mengonsumsi banyak air putih selama masa pemulihan [14].
5. Stres
Stres kerap menciptakan ketegangan pada otot, baik itu pada pinggang, punggung, bahu, leher dan bagian tubuh lainnya [15,16].
Gangguan kecemasan dan stres adalah dua kondisi yang juga perlu diwaspadai sebagai penyebab sakitnya pinggang dan bahu [16].
Bila aktivitas sudah cukup padat atau masalah terlalu banyak, ambil waktu untuk beristirahat.
Pilih cara positif untuk mengelola stres dengan baik supaya rasa sakit dapat berangsur mereda.
Bila rasa sakit pinggang dan bahu cukup serius dan mulai menghambat aktivitas, segera periksakan diri ke dokter.