Syok Anafilaksis merupakan reaksi alergi parah yang dapat berlangsung dalam beberapa detik bahkan beberapa menit setelah terpapar sesuatu yang memicu terjadinya alergi. Anafilaksis disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan zat asing berbahaya yang masuk ke tubuh, seperti bakteri dan virus [3].
Namun, sistem kekebalan tubuh pada seseorang dapat menimbulkan reaksi yang berlebihan terhadap bahan alergen. Bahan tersebut merupakan sesuatu yang membuat tubuh mengalami reaksi alergi [3].
Anafilaksis pada umumnya, dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya [3]:
- Bahan Makanan
Sebagian orang memiliki alergi pada makanan tertentu. Gejala alergi biasanya akan muncul ketika seseorang mengonsumsi makanan tertentu [1,2].
Sistem kekebalan tubuh akan bereaksi berlebihan terhadap protein dari suatu jenis makanan. Beberapa jenis makanan yang dapat memicu timbulnya alergi, yaitu ikan, susu, kerang, kacang, wijen, gandum, kedelai, dan telur [1,2].
- Obat-Obatan Tertentu
Efek samping pada obat-obatan umum terjadi, namun hal tersebut tergantung dari respon setiap tubuh. Terdapat seseorang yang mengalami ruam setelah mengonsumsi obat tertentu [1,2].
Namun, terdapat sebagian orang yang tidak merasakan efek samping yang merugikan sama sekali. Beberapa obat-obatan yang mungkin dapat menimbulkan reaksi alergi, meliputi antibiotik, seperti penisilin, kemoterapi, terapi antibodi monoklonal, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan aspirin, seperti ibuprofen, antikonvulsan, dan obat pereda lainnya yang tersedia tanpa resep dokter [1,2].
- Lateks
Lateks merupakan getah susu yang dihasilkan dari pohon karet. Getah tersebut biasanya dicampur dengan bahan kimia tertentu sehingga meghasilkan lateks dengan kualitas elastis [1,2].
Lateks ini seringkali ditemukan pada beberapa produk, seperti balon, karet gelang, sarung tangan karet, penghapus, dan mainan. Sekitar 50 persen orang yang terkena alergi lateks memiliki riwayat alergi lain, seperti buah-buahan dan sayuran [1,2].
- Sengatan Serangga
Pada umumnya, kulit orang yang terkena gigitan serangga akan mengalami kemerahan atau pembengkakan. Namun, hal tersebut dapat berdampak serius apabila mengenai seseorang yang memiliki alergi terhadap racun dari sengatan serangga tersebut [1,2].
Berikut ini jenis sengatan serangga yang dapat memicu anafilaksis, yaitu lebah madu, tawon kertas, jaket kuning, semut api, dan hornet. Sejumlah serangga itulah yang harus diwaspadai apabila Anda memiliki alergi pada sengatan serangga [1,2].
Dalam kasus yang jarang terjadi, syok anafilaksis dapat disebabkan oleh aktivitas olahraga dan aerobik, seperti jogging. Tak hanya itu, beberapa kondisi tertentu juga sering dikaitkan dengan munculnya syok anafilaksis, misalnya berolahraga ketika cuaca panas dan makan makanan sebelum melakukan aktivitas olahraga [1,2].
Dalam sejumlah kasus lainnya, penyebab dari syok anafilaksis tidak terindentifikasi atau yang dikenal dengan sebutan anafilaksis idiopatik. Selain sejumlah penyebab di atas, terdapat beberapa hal yang dapat memicu terjadinya anafilaksis [1,2].
Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko syok anafilakaksis, yaitu asma atau alergi, anafilaksis sebelumnya, riwayat keluarga anafilaksis, dan kondisi tertentu lainnya [1,2].
Cara Mencegah Syok Anakfilaksis
Timbulnya reaksi berlebihan terhadap bahan alergen harus segera ditangani. Alangkah lebih baiknya, lakukan beberapa cara untuk mencegah terjadinya syok anafilaksis [3].
Hal ini bertujuan untuk mencegah timbulnya efek samping yang merugikan bagi tubuh. Berikut di bawah ini beberapa tindakan untuk mencegah timbulnya syok anafilaksis [3]:
- Kenali Pemicu Anfilaksis
Langkah pertama yang dilakukan untuk mencegah syok anafilalaksis ialah dengan mengenali pemicu anafilaksis. Dengan mengetahui penyebab alerginya, maka Anda dapat menentukan metode penanganan yang tepat untuk mengatasi syok anafilaksis [1,2].
Lakukan serangkaian tes alergi untuk memastikan hal apa saja yang dapat memicu anafilaksis [1,2].
- Hindari Pemicu Anafilaksis
Setelah mengetahui penyebab dari anafilaksis, Anda juga harus menghindari hal yang dapat memicu timbulnya syok anafilaksis [1,2].
- Makanan
Lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. Perhatikan komposisi bahan makanan pada labelnya untuk memastikan di dalamnya tidak ada bahan alergen yang dapat memicu anafilaksis [1,2].
- Sengatan Serangga
Kurangi risiko disengat serangga dengan melakukan tindakan sederhana, seperti menjauh dari serangga yang dapat menyengat, seperti tawon dan lebah secara perlahan dan tidak panik. Gunakan juga obat nyamuk jika menghabiskan waktu di luar ruangan [1,2].
- Obat
Sebagian orang memiliki alergi terhadap jenis obat tertentu, maka konsumsilah obat-obatan lain yang lebih aman digunakan. Misalnya, seseorang memiliki alergi dengan penisilin [1,2].
Maka, gunakan antibiotik lainnya yang aman digunakan, seperti makrolida [1,2].
- Sedia Injektor Otomatis Adrenalin
Dalam kasus anafilaksis yang berkelanjutan, maka dokter akan memberikan resep injektor otomatis adrenalin. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan injektor otomatis adrenalin [1,2] :
- Sedia 2 injektor otomatis adrenalin setiap saat
- Periksa tanggal kadaluarsa secara teratur
- Simpan dalam suhu yang tidak ekstrem
- Suntikkan injektor otomatis adrenalin sesegera mungkin apabila Anda mengalami anafilaksis [1,2]