Setelah melahirkan, anda dapat mengalami kelelahan dan perut sakit yang tidak terduga. Perut sakit setelah melahirkan terjadi dalam waktu sekitar 6 minggu setelah melahirkan. Dalam waktu ini, tubuh anda sedang kembali menjadi tubuh sebelum hamil. Walaupun terasa tidak nyaman, perut sakit setelah melahirkan tidaklah berbahaya. [2,3]
Daftar isi
Penyebab Perut Sakit Setelah Melahirkan
- Kontraksi Pengecilan Ukuran Rahim
Penyebab umum dari perut sakit setelah melahirkan adalah kontraksi uterus anda untuk kembali ke ukuran aslinya. Saat berkontraksi, tubuh anda juga bekerja dalam menekan pembuluh darah di rahim untuk menghindari pendarahan yang berlebihan. [1]
Kontraksi pengecilan ukuran rahim seperti kontraksi versi minin dari proses persalinan. Kontraksi ini juga sering disebut dengan “nyeri lanjutan” karena rasa sakitnya akan langsung terasa setelah proses persalinan. [1]
Kontraksi pengecilan ukuran rahim sangatlah tidak nyaman dalam waktu beberapa hari pasca melahirkan. Rasa sakit ini cenderung akan memudar setelahnya, namun anda tetap dapat merasakan kontraksi pengecilan rahim saat anda menyusui. [1]
- Kesembuhan Operasi Caesar
Proses persalinan Caesar dapat menyulitkan tubuh anda dan memperpanjang masa penyembuhan. Prosedur ini dilakukan dengan cara memotong otot perut anda untuk mengeluarkan bayi dari rahim. Sayatan bekas operasi ini dapat menyebabkan rasa sakit yang signifikan. [2]
Anda dapat mengalami buang air besar pertama anda pasca persalinan dalam waktu beberapa hari. Namun, anda juga dapat mengalami konstipasi.
Banyak penyebab yang mendasari terjadinya konstipasi pasca persalinan, beberapa diantaranya adalah tingginya kadar progesteron, rendahnya asupan serat, dan rendahnya aktivitas tubuh. Anda perlu mencari tahu penyebab tersebut untuk dapat mengatasi konstipasi dengan tepat. [1,3]
- Infeksi Lainnya
- Endometriris, sebuah inflamasi dan infeksi rahim yang disertai dengan gejala [1] :
- Demam
- Konstipasi
- Leleran vagina
- Nyeri panggul
- Vaginosis bakterial, sebuah infeksi yang disebabkan akibat terlalu banyak bakteri jahat di dalam vagina, dengan gejala tambahan yaitu [1] :
- Sensasi terbakat saat urinasi
- Leleran vagina bau
- Gatal pada vulva.
- Infeksi saluran kemih yang disertai dengan gejala [1] :
- Demam
- Sakit saat urinasi
- Sering buang air kecil
- Urin berwarna keruh
- Nyeri panggul
- Apendisitis, atau inflamasi pada apendiks usus besar yang disertai dengan gejala [1] :
- Mual
- Muntah
- Demam
- Sakit perut yang terus memburuk saat bergerak
- Diare atau konstipasi
- Endometriris, sebuah inflamasi dan infeksi rahim yang disertai dengan gejala [1] :
Berapa Lama Hal ini Terjadi?
Kontraksi pengecilan ukuran rahim dapat terjadi secara langsung setelah anda selesai proses persalinan. Rasa sakit ini cenderung memuncak di hari kedua dan ketiga pasca persalinan dan terus berlangsung selama minggu pertama hingga 10 hari kemudian. Kontraksi pengecilan ukuran rahim akan berhenti saat rahim anda telah kembali ke ukuran sebelum mengandung. [1]
Kondisi tidaknyaman akibat operasi persalinan caesar terjadi dalam waktu beberapa hari setelah persalinan. Selain itu, anda tetap akan merasakan kontraksi pengecilan ukuran rahim sama seperti rentang waktu diatas. [1]
Perut sakit yang disebabkan oleh kondisi lain, misalnya konstipasi dan infeksi, akan berlangsung dalam waktu yang berbeda-beda. Dan tanpa pengobatan, peru sakit pada kondisi ini dapat berlangsung sampai anda mengatasi masalah yang mendasarinya. [1]
Kapan Harus ke Dokter?
Perut sakit dapat menjadi hal yang normal jika tidak berlangsung dengan berat atau disertai dengan gejala lain. American College of Obstetricians and Gynecologist menyarankan untuk setiap ibu tetap melakukan kontrol pasca persalinan selama 3 minggu. Anda dapat menyampaikan kondisi yang tidak sesuai dari proses penyembuhan ke dokter. [1]
Setelah 3 minggu tersebut, anda dapat melakukan penjadwalan bertemu dokter dalam waktu 12 minggu pasca persalinan. [1]
Selain akibat persalinan, anda mungkin juga untuk mengalami perut sakit yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan kehamilan dan persalinan anda. Anda harus pergi menemui dokter dengan segera jika anda merasakan gejala berikut, yaitu [1] :
- Demam
Jika anda merasa tidak enak badan, cobalah untuk mengukur suhu tubuh anda dengan termometer. Suhu tubuh diatas 38 derajat Celcius menandakan adanya infeksi dan memerlukan pengobatan. [1]
- Leleran Vagina
Anda akan mengalami beberapa tahapan bendarahan dan leleran setelah proses persalinan. Namun, jika leleran yang keluar berwarna enah dan berbau busuk, anda mungkin saja mengalai infeksi endometritis atau vaginosis bakterialis. [1]
- Pendarahan
Dengan perut sakit, anda mungkin mengalami peningkatan pendarahan dan jumlah leleran. Pendarahan dapat tergolong berat jika anda mengganti pembalut setiap 1 hingga 2 jam. [1]
- Sakit Saat Urinasi
Sering buang air kecil dan disertai dengan rasa sakit setiap kali urinasi dapat menjadi tanda dari infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya. Tanpa pengobatan yang sesuai, infeksi saluran kemih dapat menyebabkan infeksi ginjal atau sepsis. [1]
- Nyeri Abdomen Berat
Walaupun perut sakit dapat terasa kencang pada beberapa waktu, perut sakit yang berat tidak seharusnya terjadi dalam waktu beberapa hari atau saat anda tidak sedang menyusui. Jika nyeri perut terlalu berat, anda mungkin mengalami infeksi. [1]
- Kemerahan di Sekitar Insisi
Jika anda mengalami kemerahan, nyeri, leleran, atau hangat di sekitar insisi luka operasi caesar, maka area tersebut mengalami infeksi. [1]
- Gejala lain
- Sakit kepala berat. [3]
- Nyeri dada. [3]
- Kesulitan bernapas. [3]
- Sesak napas [2]
- Batuk berdarah. [2]
- Mual dan muntah. [3]
- Peningkatan detak jantung dan laju pernapasan. [2]
Pengobatan Perut Sakit Setelah Melahirkan
Pengobatan yang dilakukan untuk mengatasi perut sakit setelah melahirkan dapat berbeda-beda tergantung penyebab yang mendasarinya. Beberapa diantaranya yaitu [1,3] :
- Istirahat yang cukup
- Melakukan relaksasi, misalnya menarik napas panjang dan dalam
- Menggunakan kompres air hangat pada perut yang kram
- Mengonsumsi obat pereda nyeri, misalnya ibuprofen atau obat anti inflamasi non steroidal lainnya
- Mengonsumsi makanan tinggi serat (sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kancangan, polong-polongan, dan gandum)
- Minum air dalam jumlah yang cukup sesuai dengan anjuran para ahli yaitu 13 gelas per hari untuk ibu menyusui
- Melakukan olahraga ringan secara rutin, misalnya jalan kaki
Jika memang diperlukan, anda dapat meminta tolong ke pasangan, keluarga, atau membayar seseorang yang dapat membantu anda untuk melakukan pekerjaan rumah, misalnya membersihkan rumah, belanja keperluan rumah, dan lain-lain. Anda perlu memberikan waktu kepada diri anda sendiri untuk beristirahat dan mengumpulkan energi untuk cepat sembuh dan merawat bayi anda. [3]