Sakit perut biasanya disertai dengan buang air besar atau bahkan diare.
Namun, ada pula kasus di mana sakit perut disertai dengan sering buang air kecil.
Jika kedua hal ini terjadi bersamaan, berikut ini adalah sejumlah kemungkinan penyebabnya.
Daftar isi
1. Sistitis
Sistitis dapat menjadi salah satu sebab utama perut terasa sakit disertai dengan sering buang air kecil [1,2].
Sistitis sendiri adalah kondisi ketika kandung kemih mengalami peradangan sehingga saat buang air kecil, perut bagian bawah akan terasa sakit [2].
Jika perut bagian bawah sering kram atau sakit ditambah dengan meningkatnya frekuensi buang air kecil, maka hal ini bisa jadi menandakan sistitis sedang terjadi [2].
Beberapa keluhan lain yang turut menyertai pada kasus sistitis antara lain adalah [2] :
- Buang air kecil berdarah
- Timbul sensasi terbakar setiap buang air kecil
- Demam
- Tubuh lebih lemas dari biasanya
- Urine berbau menyengat dan warnanya menjadi lebih keruh saat buang air kecil
- Area intim terasa sakit saat berhubungan seksual
Penyebab utama sistitis adalah infeksi kandung kemih di mana bakteri Escheria coli adalah pemicu peradangannya [2].
2. Infeksi Saluran Kencing
Infeksi saluran kencing/kemih juga dapat menjadi alasan mengapa sakit perut terjadi bersama dengan seringnya buang air kecil [1,3,4].
Infeksi saluran kencing sendiri merupakan kondisi ketika bakteri Escheria coli menginfeksi saluran kemih [3].
Bakteri ini pada dasarnya ada di saluran pencernaan setiap tubuh manusia dan umumnya aman walaupun terkadang berpotensi menyebabkan infeksi pada kandung kemih dan uretra [3].
Jika terjadi infeksi saluran kencing bagian atas, biasanya perut bagian atas atau pinggang belakang akan terasa sakit disertai dengan mual, muntah, demam serta menggigil [3].
Pada infeksi saluran kencing bawah, beberapa gejala yang umumnya terjadi adalah [3] :
- Tubuh lemas
- Perut bagian bawah sakit
- Frekuensi buang air kecil meningkat
- Demam
- Sensasi terbakar setiap buang air kecil
- Urine berwarna lebih keruh
- Bau urine menyengat
- Buang air kecil berdarah
- Sulit menahan buang air kecil namun saat berkemih urine yang keluar sangat sedikit
Segera periksakan diri ke dokter apabila keluhan-keluhan tersebut dialami terus-menerus sehingga dokter bisa memberikan penanganan yang sesuai secepatnya.
3. Tukak Lambung
Tukak lambung merupakan kondisi saat lambung mengalami luka dan ditandai dengan kondisi mual, kembung serta rasa perih/sakit pada bagian ulu hati [5].
Luka tersebut timbul sebagai akibat dari kikisan pada lapisan mukosa lambung, bisa karena infeksi bakteri maupun penggunaan obat anti-inflamasi nonsteroid jangka panjang [5].
Walau perut sakit, mual dan kembung menjadi gejala utama yang umum terjadi sebagai tanda tukak lambung, beberapa penderita mengalami juga sering buang air kecil [1,5].
Selain itu, beberapa gejala lain yang bisa terjadi pada penderita tukak lambung adalah [5] :
- Sering sendawa
- Tubuh lemas
- Kesulitan bernafas
- Nafsu makan turun
- Dada terbakar
- Berat badan turun
Heartburn atau nyeri di ulu hati bahkan bisa hilang dan timbul dalam jangka waktu berbeda-beda pada tiap penderitanya [5].
Jika perut dalam kondisi kosong terlalu lama, rasa nyeri akan mudah timbul kembali; namun, nyeri akan segera reda ketika sudah makan dan sudah minum obat maag [5].
4. Gastritis
Gastritis merupakan salah satu alasan perut terasa sakit dan peningkatan frekuensi buang air kecil [1,6].
Gastritis sendiri adalah kondisi saat dinding lambung mengalami peradangan dan ditandai utamanya dengan heartburn (nyeri ulu hati) [6].
Tukak lambung adalah salah satu bentuk komplikasi yang bisa terjadi apabila gastritis ini tidak segera memperoleh penanganan [6].
Masing-masing penderita gastritis bisa mengalami gejala yang berbeda-beda, namun umumnya gastritis menyebabkan keluhan seperti [6] :
- Mual dan muntah
- Perut kembung
- Nyeri di bagian perut atas (heartburn)
- Nafsu makan hilang
- Muntah darah
- Cepat kenyang
- Feses berwarna sangat gelap saat buang air besar
- Frekuensi buang air kecil meningkat
Pada sebagian penderita, gastritis justru tidak menimbulkan gejala sama sekali; namun jika gejala terjadi 1 minggu lebih, segera ke dokter untuk memeriksakan diri [6].
5. Dispepsia
Dispepsia merupakan sekelompok gejala ketidaknyamanan di bagian perut, bisa berupa sakit perut, sakit ulu hati, atau perut kembung [7].
Pada beberapa penderitanya, sering buang air kecil, cepat kenyang, sering buang angin, serta timbul rasa perih di lambung dan kerongkongan adalah gejala yang bisa menyertai [1,7].
Umumnya, perubahan pola hidup sangat dianjurkan, terutama menghindari makanan dan minuman pemicu perut sakit dan kembung [7].
Mengelola stres dengan baik, menjaga berat badan, dan mengonsumsi obat (golongan antasida) secara rutin akan menjaga agar dispepsia tidak mudah kambuh [7].
6. Sindrom Iritasi Usus
Sindrom iritasi usus merupakan sekelompok kondisi yang terjadi karena saluran pencernaan mengalami iritasi [8].
Sakit atau kram perut biasanya menjadi tanda utama sindrom iritasi usus, disertai dengan perut kembung, diare, atau justru sembelit dan buang air kecil lebih sering [8,9].
Selain itu, beberapa gejala lain yang berpotensi terjadi pada penderita sindrom iritasi usus adalah [8] :
- Heartburn (nyeri dan panas di ulu hati)
- Nafsu makan hilang
- Cepat kenyang
- Mual dan muntah
- Tubuh cepat lelah
- Sering buang angin
- Sering sendawa
- Sakit perut akan hilang usai buang air besar
- Feses berlendir saat buang air besar
- Nyeri otot
Apabila sakit perut dan sering buang air kecil tidak kunjung membaik, khususnya disertai dengan keluhan tak normal lainnya, segera periksakan diri ke dokter untuk memperoleh pengobatan sesuai penyebab.