Strictureplasty: Fungsi, Prosedur dan Risikonya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Strictureplasty merupakan suatu prosedur pembedahan untuk memperbaik striktur (jaringan parut) dengan melebarkan area yang sempit tanpa harus membuang bagian dari usus. Hal ini sering dilakukan pada penyakit... Crohn, yaitu suatu gangguan inflamasi yang menyebabkan adanya peradangan pada saluran pencernaan dan menyebabkan striktur pada dinding usus. Teknik operasi ini akan bergantung pada panjangnya striktur. Komplikasi dapat berupa striktur berulang, infeksi, fistula, sumbatan, atau ileus setelah operasi. Jika Anda memutuskan untuk melakukan operasi ini, konsultasikan kepada dokter apa yang perlu dipersiapkan sebelum operasi, tata cara dan prosedur operasi yang dilakukan, efek samping yang mungkin terjadi, serta bagaimana perawatan paskaoperasi untuk mencegah komplikasi. Read more

Fungsi Strictureplasty

Peradangan kronis di usus dapat menyebabkan dinding saluran pencernaan menebal atau membentuk jaringan parut. Kondisi ini dapat mempersempit bagian usus bahkan bisa menyebabkan penyumbatan usus atau yang dikenal dengan istilah strikut.[1]

Untuk mengobatinya pasien perlu melakukan strictureplasty (strikturplasti), yaitu prosedur pembedahan untuk memperbaiki struktur dengan melebarkan area yang menyempit tanpa menghilangkan bagian mana pun dari usus.[1]

Strictureplasty
Sumber gambar: Columbia Surgery

Penyempitan usus penting untuk diperbaiki karena dapat menyebabkan penyumbatan saluran cerna yang mencegah feses keluar. Jika penyempitan disebabkan oleh peradangan penyakit, pengobatan awal biasanya mencakup obat-obatan.[1]

Strictureplasty paling efektif dilakukan di bagian bawah usus kecil, yang disebut ileum dan jejunum dan kurang efektif di bagian atas usus kecil, yang disebut duodenum.[1]

Dokter akan merekomendasikan tindakan strictureplasty pada pasien yang memiliki kondisi:[2]

  • Penyakit radang usus, suatu kondisi yang menyebabkan peradangan usus yang berkelanjutan. Penyakit ini hanya dapat menyerang usus besar (kolitis ulserativa) atau bagian mana pun dari seluruh saluran pencernaan, dari mulut hingga anus
  • Penyakit Crohn, yaitu penyakit radang usus seumur hidup. Pada penyakit Crohn, bagian dari sistem pencernaan membengkak dan memiliki luka dalam (bisul). Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut dan diare.

Gejala penyumbatan usus dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyumbatan. Untuk striktur ringan hingga sedang, gejalanya meliputi:[3]

  • Kram perut
  • Sakit perut
  • Kembung
  • Kehilangan selera makan
  • Kelelahan

Gejala penyumbatan usus dalam kasus yang lebih parah yaitu:[3]

  • Sakit perut yang parah
  • Mual
  • Muntah
  • Sembelit
  • Perut kembung dan distensi

Namun operasi strictureplasty bukanlah pengobatan untuk penyakit Crohn. Prosedur ini hanya dapat meringankan gejala penyakit tersebut.[3]

Persiapan Strictureplasty

Sebelum menjalani strictureplasty, dokter akan menentukan luas dan lokasi penyumbatan usus dengan menggunakan CT scan, MRI pada perut, atau dalam beberapa kasus dokter juga dapat menggunakan kolonoskopi.[4]

Seperti persiapan pembedahan pada umumnya, pasien akan diminta untuk:[5]

  • Memberitahu dokter mengenai obat, vitamin, atau suplemen herbal yang sedang dikonsumsi
  • Menghentikan konsumsi obat pengencer darah seperti ibuprofen karena dapat meningkatkan risiko pendarahan saat operasi
  • Menghentikan penggunaan rokok
  • Mengikuti instruksi dokter terkait puasa makanan dan minuman
  • Sedang hamil atau ada kemungkinan hamil

Prosedur Strictureplasty

Teknik operasi yang digunakan bergantung pada panjang penyempitan, posisi penyempitan dan berapa banyak penyempitan usus yang dialami pasien.[2]

Secara umum prosedur strictureplasty meliputi:[2]

  • Pasien akan berbaring di atas meja operasi dan tim medis akan memberikan anestesi umum sehingga pasien akan tertidur dan tidak merasakan apapun selama operasi
  • Kemudian dokter akan membuat sayatan di sepanjang usus dan sayatan tersebut dibuat lebih panjang dari ukuran penyempitan
  • Selanjutnya dokter menjahit sayatan secara tegak lurus atau dengan arah yang berlawanan untuk memperlebar area usus yang menyempit sehingga makanan dapat lewat pada area usus tersebut selama masa pemulihan.

Setelah selesai menjalani prosedur, pasien akan di rawat inap di rumah sakit selama beberapa waktu sampai dokter menyatakan bahwa kondisi pasien telah stabil.[4]

Selama proses pemulihan, pasien akan diminta untuk menghindari makanan yang sulit dicerna seperti daging, kacang-kacangan, biji-bijian, kulit buah dan sayur.

Pasien dianjurkan agar makan dalam porsi yang kecil dan mengunyah makanan dengan seksama sebelum menelannya. Tindakan ini dilakukan untuk menghindari penyumbatan usus.[3]

Risiko Strictureplasty

Sama seperti tindakan medis pada umumnya, strictureplasty juga memiliki risiko yang mungkin terjadi pada pasien seperti:[6]

  • Infeksi di tempat pembedahan
  • Reaksi alergi terhadap anestesi
  • Pendarahan di usus
  • Cairan bocor dari jahitan di usus
  • Usus kembali mengalami penyempitan
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment