Susah BAB Saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Saat hamil, wanita mengalami banyak perubahan pada dirinya, baik secara mental maupun fisik. Selain mual dan muntah, wanita hamil juga sering susah buang air besar. Bagaimana mengatasinya?

Penyebab Sembelit dan Susah BAB Saat Hamil

Diperkirakan sekitar 11% hingga 38% wanita hamil mengalami kesulitan buang air besar, yang disebutkan sebagai berkurangnya frekuensi buang air (kurang dari tiga kali seminggu) atau kotoran menjadi keras. [1, 4]

Secara umum, rasa kuatir, ketegangan, kurangnya latihan fisik, dan asupan makanan rendah serat bisa menyebabkan sembelit. Tetapi, pada wanita hamil, kondisi ini terjadi karena beberapa hal yang lain, termasuk: [1, 2, 3, 4]

  • Meningkatnya hormon progesterone saat hami menyebabkan otot-otot menjadi lebih rileks, termasuk otot usus. Hal ini menyebabkan pencernaan menjadi lebih lambat kemudian mengarah pada sembelit.
  • Saat hamil, terjadi peningkatan penyerapan air di usus, yang menyebabkan kotoran menjadi lebih kering.
  • Berkurangnya aktivitas dan meningkatnya asupan suplemen vitamin (misalnya kalsium dan iron) juga bisa menjadi faktor terjadinya sembelit.
  • Ketika usia kehamilan bertambah, rahim yang semakin membesar bisa memperlambat pergerakan feses.

Pada umumnya, sembelit dan susah BAB tidak terlalu mempengaruhi aktivitas harian pasien dan menjadi keluhan terbanyak kedua setelah mual sebagai gangguan pencernaan selama masa kehamilan.

Risiko yang Diakibatkan Sembelit Saat Hamil

Meskipun kondisi ini dianggap cukup umum terjadi saat kehamilan, namun bila terjadi tanda-tanda berikut, maka harus segera diperiksakan ke dokter: [4]

  • Sulit buang air besar atau sembelit lebih dari 6 minggu.
  • Pendarahan pada dubur.
  • Fecal impaction, yaitu menumpuk dan mengerasnya kotoran di rektum sehingga tidak bisa dikeluarkan.
  • Sulit buang air kecil.
  • Nyeri atau rasa tidak nyaman di perut.
  • Rectal prolapse.
  • Memiliki riwayat kelainan pencernaan seperti peradangan usus.
  • Memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker kolorektal

Mengatasi Susah BAB Saat Hamil

Ada banyak obat yang bisa dengan cepat mengatasi susah BAB, bila kondisinya tidak serius, mulai dari yang bisa dibeli bebas di apotek hingga obat dan minuman herbal. Namun, pilihan pengobatan menjadi terbatas bila pasien sedang dalam keadaan hamil.

Berikut adalah cara-cara yang aman untuk mengatasi sembelit dan susah BAB saat masa kehamilan: [1, 2, 3, 4]

1. Tambahkan asupan serat

Makan makanan berserat tinggi bisa mencegah terjadinya sembelit. Selain itu bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan antioksidan saat mengandung.

Idealnya, wanita hamil harus mengonsumsi 25 hingga 30 gram serat per hari dari buah-buahan, sayuran, sereal, atau roti yang terbuat dari gandum utuh.

Potong-potong beberapa raspberry, apel, pisang, dan strawberry untuk semangkuk salad buah yang menyegarkan. Atau coba jagung manis yang dibakar. Brussel sprout dan wortel yang dijadikan salad juga baik untuk menambah asupan serat.

2. Minum banyak air putih

Ini adalah poin penting, terutama bila asupan serat juga meningkat dan bila pasien tinggal di lingkungan yang panas. Wanita hamil sebaiknya minum 10 hingga 12 gelas air putih setiap hari.

Kombinasi makanan serat tinggi dan banyak minum akan sangat membantu melancarkan buang air besar karena membuat kotoran menjadi lebih lembut dan bisa bergerak lebih lancar di saluran pencernaan.

3. Jangan makan dalam porsi besar sekaligus

Coba bagi-bagi porsi makan dalam satu hari menjadi lima atau enam porsi kecil untk membantu pencernaan bekerja lebih baik. Trik ini bisa membantu perut untuk mencerna makanan tanpa harus bekerja terlalu keras dan memberi waktu bagi makanan untuk pindah ke usus dan kolon dengan lebih lancar.

Makan dalam porsi besar bisa membuat perut menjadi terlalu penuh dan sistem pencernaan harus bekerja lebih keras untuk memroses semua makanan tersebut dalam satu waktu.

4. Rajin olahraga

Bila tubuh tidak aktif, maka kemungkinan sembelit akan meningkat. Lakukan olahraga yang aman untuk ibu hamil selama 20-30 menit, tiga kali seminggu.

Pilihan olahraga untuk ibu hamil cukup banyak termasuk berjalan kaki, berenang, atau prenatal yoga. Bila ingin memastikan jenis latihan fisik apa yang aman saat hamil, konsultasikan lebih dulu dengan dokter.

5. Minum obat

Jika pilihan pengobatan secara alami tidak berhasil, dokter mungkin akan meresepkan pelembut feses untuk jangka pendek bagi wanita hamil. Bila dikonsumsi dalam jangka panjang bisa menyebabkan dehidrasi atau perubahan pada keseimbangan elektrolit tubuh.

Obat ini bisa membantu melembabkan kotoran agar lebih mudah dikeluarkan dan berguna terutama bagi ibu hamil yang juga minum suplemen zat besi yang bisa menyebabkan sembelit.

Sangat tidak disarankan bagi ibu hamil untuk minum sembarang obat pencahar atau pelembut fese tanpa berkonsultasi lebih dulu dengan dokter.

6. Kurangi atau berhenti minum suplemen zat besi

Suplemen ini bisa menjadi faktor terjadinya sembelit. Sebenarnya, makanan bergizi seringkali sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi saat hamil tanpa harus minum suplemen.

Untuk memastikan ini, tentu pasien harus berkonsultasi lebih dulu dengan dokter kandungan untuk memeriksa kadar zat besi dalam tubuh dan apakah aman untuk berhenti minum suplemen. Jika tetap harus diminum, maka minta dokter untuk mengatur dosisnya menjadi lebih kecil untuk diminum beberapa kali sehari. Hal ini bisa meringankan keluhan sembelit.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment