Ketahui Tanda Keputihan yang Berbahaya saat Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Keputihan yang berbahaya sering terjadi kepada ibu hamil. Kondisi ini ditandai dengan adanya perubahan warna dan konsistensi pada cairan keputihan yang keluar dari vagina.[1]

Keputihan adalah sesuatu yang dialami oleh setiap perempuan dan hal tersebut tetap terjadi bahkan ketika mereka sedang hamil. Namun, frekuensinya yang berlebihan di masa awal kehamilan kadang membuat beberapa orang khawatir akan hal tersebut.[1]

Meski keputihan adalah sesuatu yang normal terjadi, tetapi kita tidak bisa menutup mata dari fakta tentang adanya keputihan yang berbahaya. Hal ini kerap terjadi pada wanita yang sedang hamil.[1]

Lantas apa sebenarnya keputihan itu? Bagaimana keputihan yang berbahaya? Apa saja tanda-tanda keputihan yang berbahaya bagi ibu hamil? Jika Anda ingin mengetahui jawaban dari semua pertanyaan itu, simaklah artikel di bawah ini sampai selesai!

Apa Itu Keputihan?

Stephanie Watson mendefinisikan keputihan sebagai cairan alami yang mengandung sel-sel mati dan keluar dari vagina. Ia menjelaskan bahwa ini adalah siklus alami yang terjadi ketika sel-sel pada vagina dan leher rahim mati dan memperbarui jaringan.[3]

Keputihan normal, atau yang kerap disebut dengan leukorea, adalah hal yang wajar terjadi kepada setiap wanita. Frekuensi keputihan cukup dinamis. Naik dan turun sepanjang siklus menstruasi wanita karena adanya fluktuasi kadar hormon.[2]

Pada keputihan yang tergolong normal, cairan yang keluar berwarna bening atau putih susu, memiliki tekstur sedikit encer dan agak kental, serta berbau ringan. Beberapa bahkan tidak berbau sama sekali. [2, 3]

Keputihan pada Ibu Hamil

Seperti yang Anda ketahui sebelumnya, keputihan juga terjadi pada wanita yang sedang hamil. Pada bulan-bulan awal kehamilan, frekuensi keputihan pada ibu hamil cenderung terjadi lebih dari biasanya. Tentunya, kondisi ini tidak digolongkan sebagai keputihan yang berbahaya.[3]

Dr. Sheryl Ross, seorang OB-GYN dan ahli kesehatan wanita di Pusat Kesehatan Saint John di Santa Monica, California, mengatakan bahwa peningkatan keputihan merupakan salah satu tanda awal kehamilan dan hal ini berlanjut sepanjang kehamilan.[2]

Susan Hernandez, kepala perawat bidan di Rumah Sakit Umum Massachusetts, menambahkan bahwa banyak wanita menyadari frekuensi keputihan mereka meningkat sejak awal kehamilan.[3]

Peningkatan keputihan yang terjadi pada ibu hamil dipengaruhi oleh faktor hormonal, penyakit menular seksual, dan perubahan serviks. Selama masa kehamilan, serviks dan dinding vagina melunak. Alhasil, tubuh merespon kondisi ini dengan memproduksi cairan berlebih guna mengurangi risiko infeksi.[2]

Pada umumnya, peningkatan keputihan biasanya mulai dirasakan sejak usia kehamilan satu atau dua minggu. Keputihan terus berlangsung selama kehamilan dan menjadi lebih terlihat di akhir masa kehamilan.[2]

Pada minggu-minggu akhir kehamilan, keputihan kadang mengandung darah, berwarna merah muda, dan memiliki tekstur yang lebih kental dari biasanya. Hal ini disebut “show” yang berarti merupakan tanda bahwa tubuh sedang mempersiapkan persalinan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir karena hal ini normal terjadi. [2, 1]

Tanda Keputihan yang Berbahaya

Pada umumnya, keputihan adalah kondisi yang normal terjadi pada setiap wanita. Namun dalam beberapa kasus, keputihan yang berbahaya sering terjadi pada ibu hamil. [2]

Keputihan yang berbahaya atau tidak normal pada ibu hamil bisa jadi merupakan indikasi adanya infeksi, masalah pada kehamilan, atau tanda dari plasenta previa atau solusio plasenta.[2]

Keputihan yang berbahaya memiliki tanda-tanda seperti berikut, di antaranya adalah:[2]

  • Berwarna kuning, hijau, atau abu-abu.
  • Memiliki bau yang kuat atau busuk.
  • Disertai dengan kulit kemerahan, gatal, atau pembengkakan di area vagina.

Namun di sisi lain, kita tidak bisa berpatokan pada tanda-tanda di atas saja. Pasalnya, perbedaan warna dan konsistensi cairan keputihan merupakan indikasi dari keputihan yang berbahaya atau masalah kesehatan yang berbeda.[1]

Berikut arti dari warna cairan keputihan pada ibu hamil:

1. Putih Susu atau Bening

Cairan yang berwarna bening mengindikasikan keputihan yang normal. Namun jika konsistensinya sangat kental menyerupai jelly, persalinan mungkin dilangsungkan secara prematur.[1]

2. Putih Kental

Jika keputihan disertai dengan gejala gatal dan nyeri pada vagina ketika buang air kecil atau berhubungan seksual, maka merupakan indikasi adanya infeksi oleh jamur.[1]

3. Hijau atau Kuning

Cairan keputihan yang berwarna hijau atau kuning menandakan adanya kemungkinan bahwa ibu hamil terkena infeksi menular seksual (IMS) seperti klamidia atau trikomoniasis yang dapat mempengaruhi kinerja sistem saraf, perkembangan anak, dan menyebabkan kemandulan pada wanita.[1]

4. Abu-abu

Keputihan berwarna abu-abu yang disertai dengan bau amis yang kuat merupakan keputihan yang berbahaya. Hal ini dapat mengindikasikan infeksi vagina yang disebut bakterial vaginosis (BV). BV merupakan penyakit yang umum terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri di area vagina.[1]

5. Cokelat

Cairan keputihan berwarna coklat karena mengandung darah yang lama meninggalkan tubuh. Keputihan ini merupakan tanda awal kehamilan dan pada umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ibu hamil yang mengalami keputihan berwarna coklat tua disarankan untuk menghubungi dokter.[1]

6. Merah Muda atau Merah

Cairan merah muda yang terlihat pada minggu-minggu akhir kehamilan merupakan tanda bahwa tubuh bersiap untuk persalinan. Namun, hal ini juga dapat menandakan keguguran atau kehamilan ektopik.[1]

Keputihan berwarna merah yang mengandung gumpalan, disertai pendarahan dalam jumlah yang banyak, serta diiringi rasa kram dan sakit perut adalah indikasi keguguran atau kehamilan ektopik.[1]

Keputihan yang berbahaya pada ibu hamil tidak boleh diatasi dengan pemakaian krim dan obat tanpa resep dokter. Kondisi ini memerlukan saran khusus dari dokter dan harus mendapat penanganan medis dengan segera.[1, 2]

Cara Menghindari Keputihan yang Berbahaya pada Ibu Hamil

Juliann Schaeffer dar Healthline dan pakar kesehatan lainnya memberikan beberapa saran yang sebaiknya diikuti oleh ibu hamil untuk menghindari keputihan yang berbahaya:[2, 3]

  • Mengenakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat.
  • Memakai celana dalam berbahan katun.
  • Menghindari pemakaian tampon selama kehamilan.
  • Jika ingin menggunakan panty liner, sebaiknya memilih jenis yang tanpa pewangi.
  • Tidak menggunakan produk pembersih yang mengandung parfum, pewarna, atau bahan kimia berbahaya.
  • Menjaga organ kelamin tetap kering bahkan setelah mandi, berenang, atau berolahraga.
  • Mengonsumsi makanan fermentasi atau yoghurt untuk meningkatkan bakteri sehat dalam tubuh.

Demikian ulasan mengenai apa itu keputihan dan tanda-tanda keputihan yang berbahaya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda seputar keputihan yang dialami oleh ibu hamil.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment