Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Ketidaksuburan pada pria dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain produksi sperma yang rendah, fungsi sperma yang abnormal, atau blokade dari jalur keluarnya sperna. Penyakit, cedera, masalah kesehatan... kronis, gaya hidup, atau faktor lain dapat berkontribusi terhadap infertilitas pada pria. Konsultasikan kepada dokter jika Anda telah mencoba memiliki anak selama satu tahun dengan hubungan seksual teratur tanpa program KB, namun masih belum terdapat kehamilan. Konsultasikan juga jika terdapat masalah ereksi atau ejakulasi, hasrat seksual yang rendah, nyeri atau tidak nyaman pada testis, atau jika Anda atau pasangan berusia di atas 35 tahun. Read more
Infertilitas tidak hanya terjadi pada wanita saja, melainkan juga dapat terjadi pada pria yaitu sekitar 40% kasus [1].
Infertilitas atau ketidaksuburan pada pria didefinisikan sebagai ketidakmampuan seorang pria membuat pasangan wanitanya hamil setidaknya minimal setelah satu tahun berhubungan seksual [2].
Daftar isi
Penyebab Secara Umum
Penyebab umum dari pria yang tidak subur berkaitan dengan [3]:
- Produksi sperma
- Jumlah sperma
- Bentuk sperma
- Pergerakan sperma, yang meliputi gerakan menggoyangkan sperma itu sendiri dan pengangkutan sperma melalui saluran sistem reproduksi pria
Adapun secara khusus, pria tidak subur dapat juga disebabkan oleh kondisi medis, lingkungan, pengobatan dan gaya hidup [5].
Penyebab Medis
Berikut ini merupakan beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan pria tidak subur [5]:
- Varikokel
Pria tidak subur dapat disebabkan oleh kondisi medis yang disebut sebagai varikokel, yaitu pembuluh darah yang mengalirkan testis mengalami pembengkakan.
Hingga kini, alasan varikokel dapat menyebabkan pria tidak subur masih belum diketahui secara pasti, namun varikokel ini jelas menyebabkan kualitas dan kuantitas sperma berkurang.
- Infeksi
Jaringan parut yang disebabkan oleh adanya infeksi berikut ini diketahui dapat mempengaruhi produksi atau kualitas sperma [5]:
- peradangan epididimis (epididimitis) atau testis (orkitis)
- infeksi menular seksual, termasuk gonore atau HIV
- Masalah Ejakulasi
Pria tidak subur juga dapat disebabkan oleh ejakulasi retrograde, di mana ketika orgasme, air mani tidak keluar dari ujung penis malah memasuki kandung kemih.
Adapun ejakulasi retrograde ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis lain termasuk [5]:
- Diabetes
- Cedera tulang belakang
- Pengobatan dan operasi kandung kemih, prostat, atau uretra
- Antibodi Yang Menyerang Sperma
Adanya antibodi antisperma yang secara keliru menyerang sperma dan menghilangkannya dapat menjadi penyebab pria tidak subur.
- Tumor
Pria tidak subur juga dapat disebabkan oleh kondisi medis berupa adanya kanker atau tumor tidak ganas yang mempengaruhi organ reproduksi pria.
Kanker atau tumor ini mempengaruhi organ reproduksi pria melalui kelenjar pituitari, atau melalui penyebab yang tidak diketahui.
- Testis Tidak Turun
Kondisi medis di mana testis gagal turun diketahui dapat menurunkan kesuburan dari seorang pria.
Ketidakseimbangan sistem hormonal seperti hipotalamus, hipofisis, tiroid, dan kelenjar adrenal diketahui dapat menyebabkan pria tidak subur.
Hipogonadisme pria (testosteron rendah) maupun masalah hormonal lainnya dapat menjadi penyebab pria tidak subur.
- Kelainan Pada Tubulus Yang Mengangkut Sperma
Kelainan pada tubulus yang mengangkut sperma dapat menyebabkan pria tidak subur melalui penyumbatan di beberapa tempat, termasuk [5]:
- Di dalam testis
- Di saluran yang mengalirkan testis
- Di epididimis
- Di vas deferens
- Di dekat saluran ejakulasi
- Di uretra
Penyumbatan tersebut dapat terjadi karena beberapa hal termasuk [5]:
- Cedera yang tidak disengaja akibat operasi
- Infeksi sebelumnya
- Trauma atau perkembangan abnormal, seperti fibrosis kistik
- Kelainan Kromosom
Kelainan kromosom atau gangguan bawaan seperti sindrom Klinefelter dapat menyebabkan pria mengalami perkembangan organ reproduksi yang tidak normal.
Selain itu, kelainan kromosom atau sindrom genetik lain yang dapat menyebabkan pria tidak subur juga termasuk fibrosis kistik dan sindrom Kallmann.
- Gangguan Hubungan Seksual
Gangguan pada saat melakukan hubungan seksual berikut ini juga dapat menjadi salah satu penyebab umum pria tidak subur [5]:
- Kesulitan menjaga atau mempertahankan ereksi yang cukup (disfungsi ereksi)
- Ejakulasi dini
- Kelainan anatomi seperti memiliki lubang uretra di bawah penis (hipospadia)
- Masalah psikologis atau hubungan yang mengganggu
Penyakit celiac diketahui juga dapat menjadi penyebab pria tidak subur, namun dengan diet bebas gluten kesuburan pria mungkin akan dapat membaik.
Obesitas atau berat badan berlebihan diketahui dapat menggangu kesuburan pria, di mana obesitas dapat menyebabkan perubahan hormon yang kemudian menurunkan kesuburan pria.
Penyebab Lingkungan
Pria tidak subur dapat juga disebabkan oleh faktor lingkungan seperti paparan panas, racun maupun bahan kimia yang mengurangi produksi dan fungsi sperma.
Adapun faktor lingkungan yang dapat menyebabkan pria tidak subur antara lain [5]:
- Bahan Kimia Industri
Jika laki laki terpapar bahan kimia industri seperti pestisida, herbisida, pelarut organik, dan bahan pengecatan maka dapat menyebabkan jumlah spermanya rendah.
- Eksposur Logam Berat
Pria juga dapat menjadi tidak subur jika telah terpapar oleh logam berat seperti timbal atau logam berat lainnya.
- Radiasi Sinar-X
Pria yang terpapar radiasi sinar-x dengan dosis tinggi dapat mengakibatkan produksi sperma berkurang bahkan secara permanen.
- Testis Terlalu Panas
Testis yang terpapar suhu tinggi dapat mempengaruhi produksi dan fungsi sperma untuk sementara. Adapun kegiatan yang mungkin membuat testis terpapar suhu tinggi termasuk [5]:
- Terlalu sering sauna
- Mandi air panas
- Duduk dalam waktu lama
- Mengenakan pakaian ketat
- Bekerja di depan komputer laptop untuk waktu yang lama
Penyebab Pengobatan Dan Obat-Obatan Tertentu
Metode pengobatan maupun konsumsi obat obatan diketahui dapat menyebabkan pria tidak subur.
Adapun metode pengobatan dan konsumsi obat obatan yang dimaksud antara lain [3]:
- Kemoterapi atau terapi radiasi, yang digunakan untuk kanker
- Konsumsi obat sulfasalazine seperti azulfidine, azulfidine en-tabs, yang digunakan untuk rheumatoid arthritis (ra) atau ulcerative colitis (uc)
- Penghambat saluran kalsium, yang digunakan untuk tekanan darah tinggi
- Antidepresan trisiklik
- Steroid anabolik, yang digunakan untuk meningkatkan kinerja atletik atau masalah hormonal seperti pubertas yang tertunda
- Obat-obatan seperti mariyuana dan kokain
Gaya Hidup dan Penyebab Lainnya
Berikut ini merupakan beberapa hal terkait gaya hidup yang menyebabkan pria tidak subur [5]:
- Konsumsi Obat Steroid Anabolik
Testis diketahui dapat menyusut dan produksi spermanya menurun akibat mengonsumsi obat steroid anabolik untuk merangsang kekuatan dan pertumbuhan otot.
Selain itu, jumlah dan kualitas sperma juga dapat menurun ketika mengonsumsi kokain atau mariyuana.
- Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol telah diketahui buruk bagi kesehatan, termasuk menyebabkan disfungsi ereksi dan menurunkan produksi sperma.
- Merokok
Kebiasaan merokok maupun menjadi perokok pasif dapat berdampak negatif pada kesuburan pria, di mana jumlah sperma akan lebih sedikit akibat paparan rokok.
Faktor Risiko Pria Tidak Subur
Berikut ini merupakan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko pria menjadi tidak subur [3]:
- Usia yang lebih tua
- Merokok
- Penggunaan alkohol secara berlebihan
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Paparan racun, seperti pestisida, herbisida, dan logam berat
Komplikasi Pria Tidak Subur
Komplikasi yang mungkin terjadi akibat ketidaksuburan pada pria antara lain [2, 5]:
- Tekanan psikologis
- Stess
- Masalah rumah tangga
- Frustasi
- Meningkatnya risiko kanker testis, melanoma, kanker usus besar, dan kanker prostat
Cara Mengatasi Pria Tidak Subur
Perawatan untuk pria tidak subur yang umumnya direkomendasikan akan bergantung pada beberapa faktor berikut ini [3]:
- Penyebab infertilitas
- Berapa lama anda mencoba untuk hamil
- Usia
- Kesehatan pria dan wanita secara keseluruhan
- Preferensi pribadi dan pasangan, setelah berkonsultasi tentang pilihan perawatan
Metode perawatan yang mungkin direkomendasikan bagi pria tidak subur antara lain [3, 4]:
- Operasi
Operasi pembedahan diketahui dapat mengatasi penghalang yang mencegah keberadaan sperma dalam proses ejakulasi.
Selain itu, operasi pembedahan yang dilakukan juga dapat memperbaiki kondisi varikokel.
- Konsumsi Obat
Konsumsi obat obatan tertentu diketahui dapat mengatasi ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan pria tidak subur.
Selain itu, obat obatan lain yang relevan dengan kondisi medis tertentu yang menyebabkan ketidaksuburan dapat juga digunakan dalam pengobatan.
Untuk jenis obatnya akan bergantung pada kondisi kesehatan pasien dan sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter.
- Teknologi Reproduksi Berbantuan
Teknologi reproduksi berbantuan merupakan suatu metode perawatan yang mempertemukan sel telur dan sperma di luar tubuh. Adapun teknologi reproduksi berbantuan ini termasuk [4]:
- Fertilisasi in vitro (IVF) adalah teknik yang melibatkan stimulasi dan pengambilan beberapa telur matang yang dibuahi dengan sperma di dalam cawan di laboratorium, dan menanamkan embrio di rahim beberapa hari setelah pembuahan
- Injeksi sperma intrasitoplasma (ICSI) merupakan suatu teknik yang melibatkan satu sperma sehat yang disuntikkan langsung ke sel telur yang matang
- Perawatan Tradisional
Perawatan untuk pria yang tidak subur dapat juga dilakukan dengan metode perawatan tradisional atau disebut juga sebagai perawatan alternatif.
Sebanyak 29% pasangan, diketahui telah mencoba melakukan perawatan tradisional ini untuk mengatasi permasalahan ketidaksuburannya pada tahun 2018.
Metode perawatan tradisional ini dapat dilakukan sebagai satu satunya metode perawatan yang dilakukan maupun dapat juga menjadi metode yang melengkapi atau dilakukan bermasaan dengan metode perawatan lain.
Berikut ini merupakan beberapa jenis metode perawatan tradisional yang mungkin dapat digunakan untuk pria yang tidak subur [3]:
- Akupunktur, metode perawatan menggunakan jarum kecil yang ditusukkan ke beberapa titik titik tertentu pada tubuh untuk membantu merangsang aliran energi tubuh dan mendukung pengobatan ketidaksuburan
- Yoga, metode perawatan yang melibatkan gerakan tubuh dan teknik pernapasan yang bermanfaat untuk meningkatkan relaksasi dan menurunkan tingkat stres yang terkait dengan menjalani perawatan kesuburan
- Menambah asupan vitamin dan mineral seperti folat, seng, vitamin C, vitamin E dan besi meningkatkan kesehatan secara keseluruhan
- Konsumsi teh hijau, di mana senyawa antioksidan yang ditemukan dalam teh hijau dapat membantu kesuburan dengan meningkatkan parameter seperti jumlah sperma dan motilitas
- Minyak esensial yang berasal dari akar, biji, atau daun tumbuhan dapat digunakan dalam aromaterapi untuk meningkatkan relaksasi dan mengurangi tingkat stress yang ditimbulkan ketidaksuburan
- Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup mungkin juga akan dapat bermanfaat dalam perawatan pria yang tidak subur, khususnya jika spermanya tidak sehat.
Mengubah atau memperbaiki gaya hidup atau perilaku tertentu mungkin dapat membantu meningkatkan eluang terjadinya kehamilan.
Pria yang tidak subur, mungkin dapat melakukan beberapa perubahan atau perbaikan gaya hidup seperti [4]:
- Menghentikan atau mengganti pengobatan tertentu yang mungkin menyebabkan ketidaksuburan
- Menghindari konsumsi zat berbahaya
- Meningkatkan frekuensi dan waktu hubungan seksual
- Berolahraga secara teratur
- Mengoptimalkan faktor lain yang dapat mengganggu kesuburan
Cara Mencegah Pria Tidak Subur
Sebagian besar kasus pria tidak subur mungkin hingga kini belum ada cara yang secara efektif mampu mencegahnya [4]
Namun, beberapa hal berikut ini mungkin dapat membantu menurunkan risiko pria tidak subur [4]:
- Menghindari Penggunaan Narkoba dan Produk Tembakau
Narkoba maupun produk tembakau diketahui dapat memberikan pengaruh buruk bagi kesehatan tubuh, termasuk dapat juga menimbulkan ketidaksuburan pada pria.
Untuk itu, menghindari konsumsi zat zat berbahaya seperti narkoba dan produk tembakau mungkin akan dapat menurunkan seseorang mengalami gangguan kesehatan termasuk ketidaksuburan.
- Menghilangkan Kebiasaan Minum Alkohol
Konsumsi alkohol, khususnya jika terjadi dalam jumlah yang banyak dan berlebihan akan dapat menyebabkan seorang pria tidak subur.
Untuk itu, menghentikan kebiasaan minum alkohol mungkin akan dapat membantu menurunkan risiko seorang pria mengalami ketidaksuburan.
- Menghindari Mandi Dengan Air Panas
Suhu air yang tinggi diketahui tidak baik untuk sperma, di mana dapat mempengaruhi produksi dan motilitasnya.
Oleh karena itu, hindari mandi dengan menggunakan air panas agar tidak menganggu produksi dan motilitas sperma.
Dengan produksi dan motilitas sperma yang terjaga, maka mungkin dapat membantu menurunkan risiko seorang pria menjadi tidak subur.
- Hindari Paparan Racun Limbah
Produksi sperma diketahui juga akan terganggu akibat paparan racun dari limbah industri maupun lingkungan yang tercemar.
Untuk itu, sebisa mungkin menghindari terpapar zat zat beracun dari lingkungan mungkin akan dapat membantu menjaga kesehatan dan juga kesuburan.
Dalam hal ini, jika memang terpaksa bekerja atau tinggal di daerah yang berisiko terpapar zat berbahaya maka sangat disarankan untuk menjalankan standar keamaan yang telah ditentukan.
- Batasi Konsumsi Obat Yang Mempengaruhi Kesuburan
Obat obatan tertentu diketahui dapat memberikan pengaruh negatif pada kesuburan dari penggunanya, baik itu obat resep maupun non resep.
Untuk itu, sebelum mengonsumsi obat ada baiknya untuk melakukan konsultasi pada dokter terlebih dahulu sehingga diketahui benar efek samping yang mungkin timbul.
Sebelum melakukan konsultasi, sebaiknya tidak memberhentikan konsumsi obat yang teratur diminum selama ini, karena mungkin akan menimbulkan hal yang lebih berbahaya.
- Berolahraga Secara Teratur
Olahraga yang dilakukan secara teratur dapat menjadikan tubuh menjadi aktif bergerak dan kesehatannya pun akan terjaga.
Olahraga teratur ternyata juga dapat meningkatkan kualitas sperma sehingga dapat meningkatkan peluang terjadinya kehamilan.
Konsultasikan dengan dokter terkait olahraga yang tepat, sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal bagi kesehatan, termasuk kesuburan.
Mengingat, dokter akan lebih bisa mengarahkan pasien sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubunya.