Adenoma Bronkus: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Adenoma bronkus adalah suatu tipe kanker yang dimulai dari kelenjar mukus dan saluran paru-paru, serta kelenjar air liur. Kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Seperti kanker jenis lainnya, pada... awalnya mungkin tidak terdapat gejala apapun. Namun semakin kanker membesar, maka dapat muncul gejala seperti batuk berdarah, sesak, nyeri dada, suara serak, adanya benjolan pada area rahang bawah, nyeri pada wajah, dan penurunan berat badan. Biopsi dan pemeriksaan pencitraan seperti x-ray atau MRI dapat diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis dan melihat keparahan kanker. Seperti kanker jenis lainnya, pilihan terapi termasuk pembedahan, radiasi, dan kemoterapi. Read more

Apa Itu Adenoma Bronkus?

Adenoma bronkus adalah sekelompok tumor yang timbul dari kelenjar mukus dan saluran dari trakea atau bronkus. Adenoma bronkus dicirikan oleh perjalanan klinis kanker jinak dalam tubuh. [3]

Kondisi adenoma bronkus sering sekali tersamarkan dan salah terdiagnosa sebagai asma bronkial, bronkitis kronis, atau bronkiektasis (perluasan dari percabangan bronkus yang mengakibatkan obstruksi aliran udara dan gangguan pembersihan lendir). [1]

Walaupun kata “adenoma” berarti tumor non-kanker, namun kebanyakan adenoma bronkus adalah kanker yang dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Adenoma bronkus tumbuh secara perlahan dan dapat disembuhkan. [3]

Jenis Adenoma Bronkus

Adenoma bronkus jenis ini mempengaruhi sel yang memproduksi hormon dan sel syaraf. Tumor karsinoid dapat terbentuk di paru, lambung, dan usus. [3]

  • Karsinoma Sistik Adenoid

Karsinoma sistik adenoid umumnya dimulai dari kelenjar ludah di mulut dan tenggorokan. Jenis ini juga dapat mempengaruhi trakea, kelenjar air mata, kelenjar keringat, rahim wanita, vulva, atau payudara. [3]

  • Karsinoma Mukoepidermoid

Karsinoma mukoepidermoid terjadi pada kelenjar ludah. Kebanyakan kanker tipe ini mempengaruhi kelenjar parotis yang berada di depan telinga. [3]

Gejala Adenoma Bronkus

Gejala dari adenoma bronkus bergantung dari lokasi tumor pada saluran pernapasan. Seseorang dengan lesi pusat dapat mengalami gejala obstruksi dan pendarahan, dimana dapat termasuk [1,3]:

  • Dispnea (kesulitan bernapas) yang disebabkan karena adanya obstruksi atau kerusakan parsial pada trakea atau bronkus besar.
  • Stridor (suara tidak normal dari aliran udara di bronkus yang menyempit) dapat terjadi saat adenoma berada di trakea atau bronkus besar.
  • Suara angin(suara siulan dengan nada tinggi yang berasal dari aliran udara pada saluran pernapasan yang menyempit) terdengar jika udara terhalangi jalur keluarnya di bronkus besar.
  • Batuk, demam, dan adanya reaksi yang dihasilkan dari obstruksi bronkus komplit, mengarah kepada infeksi, destruksi, dan kehancuran jaringan paru.
  • Batuk berdarah, sebagai hasil dari ulserasi pada dinding saluran pernapasan. Batuk berdarah sering terjadi pada adenoma bronkus dan menjadi tanda bahaya awal, dimana menandakan penyakit sudah menjadi serius.
  • Kesulitan menelan
  • Mati rasa atau kelemahan pada area wajah, terutama pada rahang, atap rongga mulut, dan lidah
  • Bengkak pada kelenjar dekat telinga, dibawah rahang bawah, atau dalam mulut

Penderita lesi perifer lebih sering mengalami gejala yang asimptomatik (tidak bergejala). Lesi perifer dapat digambarkan pada pemeriksaan x-ray dengan bentuk seperti nodul padat pada paru. Karena gejalanya yang asimptomatik, penemuannya pada x-ray umumnya dilakukan untuk alasan yang lain. [1]

Penyebab Adenoma Bronkus

Dokter belum tau penyebab pasti dari adenoma bronkus. Gen mungkin bermain peran pada beberapa bentuk dari kanker ini. [3]

Seseorang yang menderita penyakit bawaan, yang disebut neoplasia endokrin ganda tipe 1 (MEN), lebih sering terkena tumor karsinoid. Melakukan radiasi pada kepala dan leher dapat meningkatkan risiko seseorang menderita karsinoma mukoepidermoid. [3]

Kapan Harus ke Dokter?

Walaupun adenoma bronkus dapat tidak terdiagnosis selama beberapa tahun karena ukuran tumornya kecil dan pertumbuhannya yang lambat, seseorang harus waspada terhadap gejala-gejala yang mungkin terjadi, terutama kesulitan bernapas dan obstruksi. [1]

Karena batuk berdarah adalah gejala bahaya dan selalu menjadi tanda dari masalah yang serius, segeralah menjadi bantuan medis pada kasus yang seperti ini. [1]

Diagnosis Adenoma Bronkus

  • X-ray Dada

Pemeriksaan dengan x-ray di dada pada penderita adenoma bronkus dapat tergambarkan dengan adanya nodul (dengan diameter kurang dari 3 cm) atau masa tumor yang besar. X-ray dada sisi miring (oblique) dapat meningkatkan kemungkinan untuk mendeteksi lesi pusat. [1]

  • CT-Scan

Computed Tomography Scan pada area dada memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap tumor. Dokter dapat mengetahui ukuran dan besar tumor, lokasi pasti tumor dalam paru, dan apakah tumor sudah menyebar ke nodus limfatikus atau belum. [1]

  • MRI

Magnetic Resonance Imaging dapat dilakukan bila penggunaan CT scan dianggap kurang menggambarkan penyakit dengan jelas. [1]

Biopsi dapat dilakukan dengan mengambil sedikit jaringan dari organ yang mengalami gangguan. Dokter spesialis dapat memeriksa sampel ini dibawah mikroskop untuk memastikan tipe jaringan tersebut, apakah kanker atau tidak. [3]

Octreotide adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi tumor karsinoid dan memeriksa penyebaran kanker. [1]

Prosedur ini digunakan untuk mengetahui gambaran dalam dari trakea dan bronkus. Setelah memberikan sedativa kepada penderita, dokter akan melakukan anestesi lokal pada tenggorokan dan trakea penderita. Sebuah bronkoskop (selang tipis dan elastis yang disertai dengan lampu dan kamera) dimasukkan ke mulut atau hidung hingga ke trakea. [1]

Pengobatan Adenoma Bronkus

Penanganan dan pengobatan yang dilakukan harus berdasarkan [3] :

  • Tipe dan stadium dari kanker
  • Usia penderita
  • Status kesehatan penderita
  • Pilihan terbaik dari dokter

Opsi yang dapat dilakukan adalah [3] :

  • Operasi

Penanganan tipe ini sering dilakukan pada adenoma bronkus. Dokter akan mengangkat kanker dan beberapa jaringan disekitarnya. Limfo nodus disekitar tumor juga dapat diangkat untuk memberhentikan penyakit dari penyebaran. [3]

  • Radiasi

Penanganan ini menggunakan x-ray energi besar untuk membunuh sel kanker. Radiasi dapat meredakan gejala dan membantu anda untuk merasa lebih baik. Anda juga mungkin melakukan radiasi setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang masih tertinggal. [3]

Tipe radiasi yang sering dilakukan adalah dengan menggunakan mesin diluar tubuh. Opsi lainnya adalah dengan lempeng radioaktif kecil yang pasang dekat tumor. Beberapa hari setelahnya, dokter akan mencabut lempeng tersebut. [3]

  • Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan dengan penggunaan obat yang berfungsi untuk membunuh sel kanker di seluruh tubuh. Obat dapat dimasukan melalui injeksi intravena atau melalui pil.

Anda dapat melakukan penanganan tipe kemoterapi ini bersamaan dengan penanganan lain jika kanker anda sudah menyebar. [3]

  • Imunoterapi

Penanganan jenis ini menggunakan obat yang dapat meningkatkan kemampuan sistem imun tubuh untuk menemukan dan menghancurkan kanker. Imunoterapi dapat mengecilkan tumor dan menghentikannya dari pertumbuhan. [3]

  • Terapi Target

Penanganan tipe ini akan mencari protein atau gen yang unik pada kanker, yang membantu kanker untuk bertumbuh, untuk menjadikan protein atau gen tersebut sebagai substansi target dari pengobatan. [3]

Pencegahan Adenoma Bronkus

Pada kebanyakan kanker di paru dan saluran pernapasan, pencegahan yang mungkin dilakukan adalah berhenti menjadi perokok aktif maupun pasif. [2]

Sebagai perokok, berhenti merokok selama 10 tahun dapat mengurangi risiko kanker saluran pernapasan hingga kembali ke risiko bila tidak merokok sama sekali. [2]

Menghindari faktor risiko lain, seperti benzene, asbestos, atau polusi udara, juga dapat mencegah seseorang dari pembentukan kanker pada saluran pernapasan. [2]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment