Para penggemar kopi mungkin agak kesulitan dalam menjadwal konsumsi minuman ini di bulan puasa.
Terutama bagi penyuka kopi namun juga bisa mengalami sulit tidur setelahnya [1].
Banyak orang terbiasa dengan asupan kafein, salah satunya dalam bentuk kopi agar tetap berenergi [2].
Namun pada saat berpuasa, pilihan waktu menikmati kopi hanya sahur dan berbuka; hal ini yang kemudian menjadi cukup membingungkan mengenai seberapa aman efek kopi bagi yang berpuasa.
Ketahui seberapa aman minum kopi pada waktu sahur maupun buka puasa untuk kesehatan.
Amankah minum kopi saat sahur dan berbuka puasa?
Kurang aman, terutama bila kopi diminum saat sahur di mana waktu sahur adalah subuh.
Subuh dan pagi hari adalah waktu untuk mempersiapkan puasa dan melakukan kegiatan sepanjang hari.
Asupan kopi dirasa kurang tepat untuk menu sahur, termasuk dinikmati saat berbuka puasa, karena walaupun meminumnya sesudah makan nasi, terdapat berbagai macam efek kesehatan yang bisa terjadi, seperti :
- Sering Buang Air Kecil
Minum kopi pada waktu sahur bisa menjadi penyebab seringnya buang air kecil [3].
Pada bulan puasa, bagi yang berpuasa penuh tentu akan cukup tidak nyaman dengan frekuensi buang air kecil yang meningkat [3,4].
Kafein yang dikonsumsi baik saat sahur maupun berbuka puas bisa memengaruhi otot kandung kemih untuk menjadi lebih lemah [4].
Padahal, kandung kemih berfungsi menjadi penampung urine sebelum tubuh mengeluarkannya lewat proses buang air kecil [4].
Kandung kemih yang telah penuh kemudian membuat otot kandung kemih bereaksi di mana hal ini kemudian dilanjutkan dengan sinyal yang dikirim ke otak agar tubuh segera mengeluarkannya [3,4].
Asupan kafein menjadi salah satu faktor yang menurunkan kekuatan otot kandung kemih sehingga penampungan urine di dalam kandung kemih tidak bisa terlalu banyak.
Hal tersebut berefek pada peningkatan frekuensi buang air kecil yang kemudian juga berdampak pada masalah kesehatan lain [3,4].
Mengawali puasa dengan kopi sebagai salah satu asupan waktu sahur bukan ide yang tepat karena menyebabkan dehidrasi [3].
Tidak seperti hari-hari biasanya di mana efek haus karena kopi bisa diatasi dengan minum air putih lebih banyak selama berkegiatan, di bulan puasa tentu tidak dapat melakukannya.
Walau pagi hari tidak minum kopi serasa ada yang kurang, sebaiknya kopi dan minuman berkafein lainnya tidak dikonsumsi [3].
Minum kopi bisa berdampak pada meningkatnya frekuensi buang air kecil [3,4].
Semakin banyak sering buang air kecil, semakin berkurang cairan dalam tubuh kita [5].
Karena tengah berpuasa, maka cairan yang keluar melalui buang air kecil tidak bisa diganti dengan asupan air putih atau cairan lainnya selagi beraktivitas [3].
Tubuh yang semakin kekurangan cairan maka bisa berakibat pada timbulnya gejala dehidrasi [5].
Sebuah hasil studi menunjukkan bahwa frekuensi buang air kecil yang meningkat karena minum kopi dengan volume urine mencapai 50% mampu sebabkan gangguan keseimbangan kadar cairan dan elektrolit tubuh [4].
Selain itu, penelitian lain yang membandingkan antara asupan air putih, susu dan kopi menunjukkan bahwa kopi adalah minuman yang menyebabkan tubuh kehilangan paling banyak cairan.
Tidak sampai pada tahap dehidrasi berat, namun jika minum kopi dilanjutkan dengan puasa, puasa akan semakin terasa berat bagi beberapa orang [3,4].
- Peningkatan Rasa Cemas dan Gugup
Sahur dan berbuka puasa dengan minum kopi berpotensi meningkatkan juga rasa cemas dan gugup [6].
Minum kopi setelah makan nasi pun bisa menyebabkan efek tersebut, terlebih jika mengonsumsi minuman berkafein ini dalam kondisi perut kosong [6].
Jika asupan pertama setelah bangun tidur saat sahur maupun saat berbuka puasa adalah kopi, terdapat risiko kafein terserap ke dalam tubuh lebih cepat karena perut belum terisi apapun [6].
Dampak buruk dapat menyerang bagian sistem saraf sehingga pengonsumsi rentan terhadap rasa cemas, gugup dan stres saat beraktivitas [6].
- GERD Kambuh
Kopi dianggap kurang aman dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa karena berpotensi menyebabkan kekambuhan penyakit asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) [3,7].
Bagi pemilik riwayat penyakit lambung ini, minum kopi dalam kondisi perut kosong sebaiknya tidak dilakukan [3,7].
Bahkan ketika sudah makan nasi lebih dulu, sahur dan berbuka puasa tidak dianjurkan minum kopi karena kafein mampu membuat cincin otot kerongkongan bagian bawah melemah dan mudah terbuka [7].
Hal ini kemudian membuat asam lambung naik sewaktu-waktu (khususnya dalam kondisi berbaring) [7].
Kambuhnya GERD bisa menjadi salah satu penghalang ibadah puasa karena rasa mual, nyeri ulu hati/heartburn, hingga muntah-muntah dan pusing.
- Gangguan Gula Darah
Minum kopi kurang dianjurkan saat sahur dan berbuka puasa walau tidak terdapat larangan khusus [8].
Kopi bisa berbahaya bagi tubuh, terutama bila mengonsumsinya saat perut kosong dan membuat kemampuan tubuh dalam mengendalikan kadar gula darah menurun [8].
Gangguan gula darah seperti ini menjadi salah satu faktor peningkat risiko penyakit metabolik [8].
Berbuka puasa dengan minum kopi sekalipun mengonsumsi setelah mengisi perut dengan makanan berat bisa berdampak pada sulit tidur di malam hari [1].
Minum kopi di sore atau malam hari saja umumnya mampu menyebabkan susah tidur [1].
Sementara itu, berbuka puasa selalu pada waktu petang hari atau sekitar jam 6 sore di mana efek kafein bisa cukup mengganggu waktu tidur [1].
Sulit tidur di malam hari akan berdampak buruk bagi kualitas tidur yang rendah; pada akhirnya, puasa keesokan harinya menjadi kurang maksimal karena mudah lelah, masih mengantuk, dan pusing [1].
Kesimpulan
Minum kopi saat sahur dan berbuka puasa kurang aman dan tidak terlalu dianjurkan karena berbagai dampak negatif seperti di atas.
Bila pun ingin mengonsumsinya, jangan terlalu banyak sebab asupan air putih harus tetap lebih banyak agar tubuh terhidrasi dengan baik dan puasa tetap lancar.
Selain itu, beri jeda 2 jam setelah berbuka puasa untuk mengonsumsi kopi [3].