Banyak orang sebelum tidur merasa lapar sehingga akan memilih untuk mengemil lebih dulu.
Cemilan yang dipilih pun biasanya memiliki rasa manis di mana kebiasaan ini bisa membahayakan tubuh.
Makan manis sebelum tidur memang tidak berdampak apapun pada beberapa orang, namun tetap terdapat sejumlah bahaya konsumsi gula yang perlu diwaspadai.
Daftar isi
1. Rasa Lapar Berlebihan
Walaupun makan makanan manis atau bergula tinggi sebelum tidur merupakan sebuah cara agar perut kenyang sehingga bisa tidur nyenyak, hal ini justru bisa memicu gejala lain.
Gula merangsang nafsu makan sehingga mengemil makanan manis berpotensi memperbesar keinginan untuk makan lainnya [1].
Saat mengonsumsi makanan manis, otak melepaskan dopamin, yakni hormon yang memicu rasa senang dan puas [2].
Namun sebenarnya, selain rasa senang dan puas ini, rasa lapar dan keinginan makan lagi dan lagi akan timbul (terutama mencari makanan tinggi kalori) [2].
Kondisi lapar yang meningkat ini kemudian akan memicu aktivitas mengemil lebih banyak, terutama junk food [3].
2. Sakit Perut
Makan makanan bergula tinggi tidak dianjurkan juga karena mampu mengakibatkan gangguan pencernaan [4,5].
Saat rasa lapar semakin bertambah karena efek hormon dopamin di dalam tubuh, kecenderungan mengemil atau makan lebih banyak akan terjadi [2,5].
Bila menuruti keinginan besar untuk makan terus-menerus sebelum tidur, perut lebih rentan untuk sakit.
Ketika sakit perut, tidur bisa terganggu dan penderita kemungkinan merasa kesulitan untuk kembali tidur dengan nyaman.
3. Keringat Berlebihan
Salah satu efek yang bisa mengganggu tidur apabila konsumsi gula (segala kudapan manis) sebelum tidur adalah tubuh berkeringat lebih banyak daripada biasanya [6,7,9].
Asupan gula tinggi memicu produksi insulin yang juga lebih banyak daripada normalnya [8,9].
Padahal, insulin merupakan hormon yang mengubah gula menjadi tenaga [8,9].
Keringat berlebih di malam hari dapat menjadi akibat dari terjadinya hipoglikemia reaktif (penurunan kadar gula darah) tiba-tiba [8,9].
4. Mendengkur atau Sleep Apnea
Efek lain dari seringnya makan atau mengemil makanan manis sebelum tidur adalah mendengkur [9,10].
Sitokin dan dahak dapat terproduksi lebih banyak saat tubuh memperoleh asupan yang manis-manis [9,10].
Oleh karena itu, tidak hanya mendengkur, risiko sleep apnea juga cukup tinggi [9,10].
Sitokin sendiri pun menjadi salah satu penyebab timbulnya radang pada saluran kerongkongan [9].
Aliran udara di sepanjang saluran nafas dan tenggorokan dapat terhambat karena sitokin [9].
5. Mimpi Buruk
Beberapa jenis makanan bergula tinggi seperti coklat, kue, es krim dan biskuit memiliki kaitan dengan timbulnya mimpi buruk saat tidur [9,11].
Sebuah hasil studi menunjukkan bahwa para partisipan (sebanyak 31%) mengonsumsi kue dan biskuit sebelum tidur dan kemudian mengalami mimpi buruk hingga teror malam [12].
Rupanya, mimpi buruk ini berhubungan dengan kondisi hipoglikemia, yakni kondisi saat kadar gula darah menjadi rendah akibat terhasilkannya insulin lebih banyak [9].
Adakah cara menghindari bahaya konsumsi gula sebelum tidur?
Untuk meminimalisir sejumlah efek atau bahaya tersebut, hindari konsumsi gula sebelum tidur [9].
Alih-alih mencari kudapan manis atau bergula tinggi, pilih untuk melakukan beberapa hal berikut [9].
- Makan gandum utuh, sayuran berwarna hijau gelap, kacang-kacangan, buah ceri, atau pisang.
- Minum air putih saja saat lapar atau ingin makan sesuatu.
- Tidak beralih pada minuman manis; hindari pula minuman berenergi maupun jus buah.
- Mengonsumsi teh herbal decaf.
- Mengonsumsi segelas susu hangat untuk merilekskan tubuh.
Hindari bahaya konsumsi gula sebelum tidur dengan konsumsi makanan atau minuman lainnya yang lebih aman dan tidak berpotensi mengganggu tidur.