Tidak hanya kalangan dewasa saja merokok juga kerap digemari oleh kalangan remaja, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terdapat peningkatan perokok usia 10- 18 Tahun yakni sebesar 1,9% dari tahun 2013 (7,2%) ke tahun 2018 (9,1%). [4, 11]
Merokok adalah kebiasaan yang sulit dihentikan karena tembakau mengandung zat kimia nikotin yang dapat membuat penggunanya kecanduan. Tingkat kecanduan merokok lebih tinggi daripada tingkat kecanduan ganja, alkohol, atau kokain. Remaja yang mencoba berhenti merokok dapat menderita gejala penarikan nikotin yang sama seperti orang dewasa. [1, 3]
Remaja yang merokok dapat mengalami berbagai masalah kesehatan yang signifikan, seperti peningkatan jumlah dan tingkat keparahan penyakit pernapasan, penurunan kebugaran fisik, masalah pertumbuhan dan fungsi paru-paru. Efek kecanduan merokok juga bisa berlangsung hingga mereka dewasa. [4]
Beberapa orang mengira bahwa rokok elektrik lebih aman dibandingkan dengan rokok biasa karena tidak mengandung tembakau. Padahal meski tidak mengandung tembakau didalamnya juga terdapat bahan berbahaya lain yang dapat merusak paru-paru dan bahkan menyebabkan kematian. [1]
Bahaya Merokok pada Remaja
Merokok dapat berbahaya bagi kesehatan remaja. Merokok bisa menyebabkan kerusakan pada hampir setiap organ dalam tubuh. Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi akibat merokok: [2, 5]
- Kanker
Merokok menyebabkan remaja berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan dapat menyebabkan kanker hampir di semua bagian tubuh. Hal ini termasuk bibir, lidah, mulut, hidung, kerongkongan, tenggorokan, pita suara, perut, hati, ginjal, pankreas, kandung kemih, darah, leher rahim, vulva, penis dan anus. [1, 6]
Merokok selama masa remaja dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke. Merokok meningkatkan risiko pembekuan darah, yang menghalangi aliran darah ke jantung, otak, atau kaki. Sebagian perokok akhirnya harus diamputasi anggota tubuhnya karena masalah sirkulasi darah yang disebabkan oleh merokok. [6]
- Masalah Kesehatan Seksual
Merokok juga diketahui dapat mempengaruhi kesehatan seksual baik pada pria maupun wanita. Anak perempuan yang merokok dan menggunakan pil KB atau menggunakan kontrasepsi memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan yang serius, seperti serangan jantung. Selain itu merokok dapat membuat seorang wanita sulit untuk hamil. [1]
Pria yang merokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami disfungsi ereksi. Semakin banyak mereka merokok dan semakin lama mereka merokok, maka risiko akan semakin meningkat. [5]
- Masalah Kesehatan Mental
Merokok diketahui memiliki dampak negatif pada kesehatan mental. Remaja yang merokok lebih mungkin menderita masalah kesehatan mental seperti: peningkatan tingkat kecemasan, serangan panik, depresi, upaya bunuh diri, dan skizofrenia. [5, 6]
- Peningkatan Risiko Penyakit Asma
Merokok aktif dapat meningkatkan risiko asma dan memperparah remaja yang memiliki asma. Merokok juga telah dikaitkan dengan gejala mengi (napas berbunyi) terkait asma pada remaja berusia 15-16 tahun. [1, 2]
Perokok dengan asma memiliki kondisi fungsi paru-paru yang lebih buruk daripada bukan perokok. Meskipun telah menjalani pengobatan untuk asma, kondisi ini dapat berlangsung lama. [2]
- Gangguan Pernapasan dan Penyakit Paru-Paru
Merokok aktif menyebabkan gangguan pernapasan termasuk sesak napas, batuk, produksi dahak dan mengi pada remaja. Hal ini karena di dalam asap rokok terkandung partikel kecil yang dapat mengiritasi tenggorokan dan paru-paru Anda, sehingga rentan mengalami gangguan pernapasan dan paru-paru. [1, 2, 6]
- Masalah Gigi
Merokok dapat meningkatkan risiko masalah pada gigi, seperti penyakit gusi, kehilangan gigi dan sensitivitas gigi. Rokok mengandung nikotin dan tar yang dapat membuat gigi Anda kuning dalam waktu singkat. Komponen nikotin di dalam rokok juga dapat membuat kurangnya oksigen dalam aliran darah di gusi, sehingga gusi rentan mengalami infeksi. [6, 8]
- Masalah Kesehatan Tulang
Merokok pada usia remaja juga dikaitkan dengan masalah kesehatan pada tulang seperti osteoporosis. Merokok menjadi salah satu faktor risiko osteoporosis dan pada wanita, dapat menyebabkan menopause dini dibandingkan dengan bukan perokok. Rokok mengandung komponen nikotin yang bisa menghambat darah dam membawa nutrisi, sehingga dapat meningkatkan osteoporosis karena kalsium tidak terserap sempurna. [6, 10]
Merokok saat remaja dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Merokok meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes 30 sampai 40% lebih tinggi untuk perokok aktif daripada non-perokok. Merokok juga dapat memperburuk beberapa kondisi kesehatan yang berhubungan dengan diabetes tipe 1, seperti penyakit ginjal. Rokok mengandung komponen nikotin yang dapat mengurangi efektivitas insulin, sehingga bisa meningkatkan risiko diabetes karena kadar insulin yang bertugas menurunkan gula darah berkurang. [6, 9]
- Bau Mulut dan Pakaian
Rokok dapat membuat penggunanya mengalami bau mulut yang bertahan lama. Pakaian dan rambut juga bisa berbau tidak sedap. Bau asap rokok juga akan mempengaruhi furnitur, dan mobil mereka. [1]
- Kesulitan Mengikuti Olahraga
Remaja perokok biasanya tidak dapat bersaing dengan baik dengan bukan perokok. Efek fisik dari merokok, seperti detak jantung yang cepat, penurunan sirkulasi, dan sesak napas, dapat mempengaruhi performa saat berolahraga. [1]
- Meningkatkan Risiko Cedera atau Luka
Risiko cedera lebih tinggi dan waktu penyembuhan luka lebih lambat apabila Anda perokok. Merokok merusak kemampuan tubuh untuk membuat kolagen. Jadi cedera olahraga yang umum, seperti kerusakan pada tendon dan ligamen, akan sembuh lebih lambat pada perokok daripada bukan perokok. [1]
Orang tua yang memiliki anak remaja harus berbicara dengan anak mereka lebih awal tentang bahaya merokok dan vaping. Menghindari rokok adalah salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan remaja untuk menjaga kesehatan yang baik seumur hidup. [7]