Brivaracetam adalah obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan epilepsi [1,2]. Saat ini, brivaracetam juga telah digunakan oleh tenaga medis di berbagai negara.
Daftar isi
Apa itu Brivaracetam?
Berikut beberapa informasi mengenai Brivaracetam yang perlu anda ketahui, yang di mulai dari indikasi sampai dengan peringatan : [3,4]
Indikasi | Antikonvulsan. Obat kejang-kejang. |
Kategori | Obat Bebas Terbatas |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Antikonvulsan |
Bentuk | Tablet dan infus |
Kontraindikasi | Hipersensitif terhadap Brivaracetam |
Peringatan | Bagi pasien dengan kondisi berikut, kami anjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan Brivaracetam: → Pasien dengan gangguan hati → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui → Hindari penghentian konsumsi Brivaracetam secara mendadak → Pasien dengan ESRD yang menjalani dialisis |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. ↔ Melalui IV/Parenteral (infus/injeksi): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Tinjauan Brivaracetam merupakan obat epilepsi yang dapat dikonsumsi oleh anak-anak dan dewasa, serta tersedia dalam bentuk tablet dan infus.
Manfaat Brivaracetam
Brivaracetam umumnya digunakan untuk mengobati kejang-kejang, terutama epilepsi [1]. Menariknya, obat ini juga dapat dikombinasikan dengan obat antiepilepsi lainnya untuk kejang onset partial [5].
Hal inilah yang menjadikan salah satu alasan seringnya Brivaracetam dipakai untuk menyembuhkan kejang-kejang.
Dosis Brivaracetam
Hal penting lainnya mengenai Brivaracetam yang perlu anda ketahui adalah mengenai takaran penggunaannya. Berikut informasi mengenai pemberian dosis Brivaracetam: [3]
Dosis Brivaracetam Dewasa
Parenteral/Injeksi ⇔ Kejang onset parsial dengan atau tanpa generalisasi sekunder: → Berikan 50 atau 100 mg setiap hari → Berikan dosis melalui infus selama 15 menit dalam 2 dosis terbagi rata sampai 4 hari ⇔ Penghentian: → Kurangi dosis harian 50 mg selama minggu, lalu kurangi lagi menjadi 20 mg pada minggu berikutnya |
Oral/Diminum: ⇔ Kejang onset parsial dengan atau tanpa generalisasi sekunder: → Berikan 50 atau 100 mg setiap hari → Berikan dalam 2 dosis terbagi rata ⇔ Penghentian: → Kurangi dosis harian 50 mg selama minggu, lalu kurangi lagi menjadi 20 mg pada minggu berikutnya |
Dosis Brivaracetam Anak
Parenteral/Injeksi ⇔ Kejang onset parsial dengan atau tanpa generalisasi sekunder: ⇔ ≥4 tahun <50 kg: → Berikan 1 atau 2 mg/kg setiap hari → Dosis pemeliharaan: 2 mg/kg setiap hari ⇔ ≥50 kg: → Berikan 50 mg atau 100 mg setiap hari → Berikan dosis melalui infus selama 15 menit dalam 2 dosis terbagi sampai 4 hari. |
Oral/Diminum: ⇔ Kejang onset parsial dengan atau tanpa generalisasi sekunder: ⇔ ≥4 tahun <50 kg: → Berikan 1 atau 2 mg/kg setiap hari → Dosis pemeliharaan: 2 mg/kg setiap hari ⇔ ≥50 kg: → Berikan 50 atau 100 mg setiap hari → Dosis pemeliharaan: 100 mg setiap hari → Berikan dalam 2 dosis terbagi rata |
Efek Samping Brivaracetam
Penanganan yang cepat dan tepat tentunya perlu dilakukan agar efek samping penggunaan Brivaracetam tidak bertambah parah. Beberapa efek samping Brivaracetam yang umumnya dirasakan para penggunanya: [1]
- Mati rasa pada bagian kaki, tangan, dan juga disekitar mulut
- Merasa nyeri pada bagian dada
- Mual
- Mulut menjadi kering
- Pusing
- Timbulnya perasaan gelisah
Info Efek Brivaracetam Tenaga Medis: [1]
- Sistem saraf
- Sangat umum (10% atau lebih): Somnolence (hingga 27%), pusing, gangguan dalam gaya berjalan dan koordinasi (hingga 16%), serta reaksi yang berkaitan kelelahan, seperti asthenia dan malaise
- Umum (1% hingga 10%): Kejang dan vertigo
- Psikiatrik
- Lokal
- Umum (1% hingga 10%): Nyeri di tempat infus
- Hipersensitif
- Frekuensi tidak dilaporkan: Angioedema, bronkospasme, dan hipersensitivitas
- Metabolik
- Umum (1% hingga 10%): Berat badan menurun dan nafsu makan menurun
- Hematologi
- Umum (1% hingga 10%): Penurunan WBC
- Tidak biasa (0,1% hingga 1%): Neutropenia
- Saluran pencernaan
- Umum (1% hingga 10%): Konstipasi, mual, dan muntah
- Pernapasan
- Umum (1% hingga 10%): Batuk dan infeksi saluran pernapasan bagian atas
- Imunologis
- Umum (1% hingga 10%): Influenza
Detail Brivaracetam
Berikut informasi lebih lengkap mengenai detail Brivaracetam dari penyimpanan yang aman sampai dengan overdosis : [3]
Penyimpanan | Tablet / solusi: → Simpan pada ruangan bersuhu 25°C. → Jangan simpan di freezer. |
Cara Kerja | Deskripsi: Brivaracetam merupakan analog dari levetiracetam. Obat ini menunjukkan afinitas tinggi dan selektif untuk protein vesikel sinaptik 2A (SV2A) di otak. Hal ini dapat memodulasi pelepasan neurotransmitter eksositosis yang berkontribusi terhadap aktivitas antikonvulsan. Penyerapan: Brivaracetam iserap dengan cepat dan sepenuhnya dari saluran pencernaan. Konsumsi makanan tinggi lemak dapat menunda tingkat penyerapan hingga 3 jam. Ketersediaan hayati Sekitar 100%. Waktu yang dibutuhkan konsentrasi plasma untuk memuncak sekitar 1 jam. Distribusi: Brivaracetam didistribusikan dengan cepat dan merata ke sebagian besar jaringan tubuh. Volume distribusi sebesar 0,5 L/kg. dan ikatan protein plasmanya ≤20%. Metabolisme: Brivaracetam dimetabolisme di hati terutama melalui hidrolisis amida oleh hati dan ekstrahepatik amida untuk membentuk metabolit asam karboksilat. Obat ini juga melalui hidroksilasi pada rangkaian samping propyl terutama oleh isoenzim CYP2C19 untuk membentuk hidroksi metabolit. Metabolit asam dan hidroksi metabolit tambahan termasuk metabolit tidak aktif. Ekskresi: Brivaracetam dikeluarkan terutama melalui urin (> 95%; <10% sebagai obat tidak berubah) dan feses (<1%). Waktu paruh eliminasi membutuhkan sekitar 9 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Penggunaan rifampisin mengurangi paparan sistemik secara signifikan. → Penggunaan inhibitor CYP2C19 yang kuat, seperti fluvoxamine dapat meningkatkan konsentrasi plasma. → Penggunaan penginduksi enzim yang kuat, seperti carbamazepine dapat menurunkan kadar plasma → Dapat meningkatkan konsentrasi plasma fenitoin, carbamazepine-epoksida, dan diazepam. → Dapat menurunkan tingkat efavirenz plasma. |
Interaksi dengan makanan | → Konsumsi makanan tinggi lemak dapat memperlambat proses penyerapan. → Konsumsi alkohol dapat meningkatkan efek SSP → Penggunaan St. John’s wort dapat mengurangi paparan sistemik. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Bradikardia, diplopia, pusing, somnolence, dan vertigo. ⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan simtomatik dan suportif. |
Pertanyaan Seputar Brivaracetam
Hal apa saja yang perlu saya sampaikan kepada dokter sebelum menggunakan Brivaracetam?
Jika anda pernah atau sedang menderita penyakit hati, sampaikan hal tersebut kepada dokter. Selain itu, jika anda seorang pecandu minuman yang mengandung alkohol beritahukan juga kepada dokter. Pasalnya, kedua hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja ataupun memicu efek samping Brivaracetam [1].
Apa yang harus saya lakukan jika saya melewatkan satu dosis Brivaracetam?
Konsumsilah Brivaracetam sesegera mungkin ketika anda telah melewatkan satu dosis. Namun, yang perlu diperhatikan adalah jika waktu pemberian dosis selanjutnya sudah dekat, anda dapat melewatkan dosis yang terlewat [1].
Contoh Obat Brivaracetam (Merek Dagang) di Pasaran
Berikut akan kami sajikan beberapa obat bermerek yang mengandung Brivaracetam: [1]
Brand Merek Dagang |
Briviact |
Briviact 10 mg/ml |
Briviact 25 mg |
Briviact 50 mg |
Brivlera |