9 Cara Mengatasi Kecanduan Kopi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kopi adalah minuman peningkat energi bagi banyak orang yang biasanya dikonsumsi setiap pagi untuk mengawali hari.

Meski demikian, kopi juga seringkali dinikmati siang, sore maupun malam sebagai “bahan bakar” tubuh supaya tetap dapat terjaga di kala pekerjaan sedang menumpuk [1,5].

Namun ketika terlalu rutin, konsumsi kopi dapat menjadi suatu aktivitas yang memicu kecanduan [1,5].

Apa saja tanda seseorang mengalami kecanduan kopi?

Kopi mengandung kafein dan kafein adalah stimulan atau perangsang sistem saraf pusat yang memberikan efek waspada, berenergi, semangat dan lebih bahagia [1,2,5].

Meski demikian, kecanduan kopi atau kafein bisa saja terjadi dan ketika itu terjadi, sejumlah efek samping atau gejala yang timbul antara lain adalah [1,5] :

  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Gangguan tidur (sulit tidur)
  • Mudah gugup atau gelisah
  • Mudah tersinggung atau marah
  • Mengalami kecemasan
  • Nyeri di beberapa bagian tubuh
  • Masalah kardiovaskular atau jantung
  • Otot berkedut
  • Kenaikan asam lambung
  • Sakit perut
  • Depresi

Kecanduan kopi berawal dari tubuh yang sudah terbiasa dengan kafein yang terkandung di dalam kopi [1,2].

Sebuah hasil studi juga menunjukkan bahwa kafein yang diasup dalam kadar tinggi sehari-hari antara 750-1200 mg akan memicu toleransi tinggi terhadap kafein [1,2].

Hal ini lama-kelamaan menimbulkan sejumlah tanda-tanda kecanduan kopi seperti yang telah disebutkan [1,2,5].

Untuk berhenti dari kecanduan kopi, berikut ini adalah sederet langkah yang bisa dilakukan :

1. Beralih ke Kopi Decaf

Kopi decaf atau decaffeinated coffee kini tengah populer di mana saja karena dapat dikonsumsi sebagai alternatif dari kopi berkafein [3,4,5].

Kopi decaf sama dengan kopi tak berkafein yang menjadi solusi bagi beberapa orang pecandu kopi yang ingin berhenti dari kopi berkafein [3,4,5].

Pada dasarnya, kopi decaf sendiri tidak benar-benar 100% tidak berkandungan kafein, hanya saja kandungan kafein sangat sedikit bila dibandingkan dengan kopi berkafein [6].

Karena bebas kafein, kopi decaf terasa jauh lebih ringan bila diminum, bahkan warnanya pun tidak sepekat kopi berkafein [6].

Dari segi aroma pun tergolong tidak sekuat kopi berkafein [6].

Kafein di dalam kopi decaf per cangkirnya adalah sekitar 0-7 mg saja. Sedangkan pada kopi berkafein biasa ada kandungan 70-140 mg kafein per sajiannya [7].

Mengatasi kecanduan kopi karena kafeinnya yang tinggi maupun berhenti minum kopi karena alasan kesehatan dapat dilakukan dengan mengonsumsi kopi decaf [3,4,5].

Karena kafeinnya rendah, kopi decaf dapat dijadikan alternatif dari kopi biasa tanpa menimbulkan sejumlah gejala yang umumnya dialami saat minum kopi berkafein [3,4,5].

Bahkan mengonsumsi kopi decaf maupun kopi berkafein sama-sama memberikan manfaat bagi tubuh [6].

Terdapat kandungan antioksidan di dalam kopi decaf yang juga berfungsi sebagai penangkal efek radikal bebas yang berbahaya [6].

Meski demikian, kandungan antioksidan pada kopi decaf lebih rendah bila dibandingkan dengan antioksidan pada kopi berkafein pada umumnya [6].

2. Mengonsumsi Produk Susu

Untuk mengatasi kecanduan kopi, konsumsi kopi dapat dibatasi atau diganti dengan konsumsi susu misalnya [9].

Produk olahan susu seperti yogurt dan susu adalah minuman yang bisa dinikmati sebagai ganti kopi.

Tentunya susu dan produk olahannya sama bermanfaatnya bagi kesehatan dan bahkan jauh lebih sehat daripada kopi berkafein walaupun juga tetap tidak dianjurkan mengonsumsi susu secara berlebihan [9].

3. Minum Teh

Teh dapat menjadi selingan atau bahkan pengganti kopi walaupun di dalamnya juga terkandung kafein [3].

Kandungan kafein di dalam kopi sendiri bervariasi tergantung dari jenis kopi. Kopi yang diseduh mengandung kafein sebanyak 70-140 mg per cangkirnya [2,10].

Sementara itu, espresso memiliki kandungan 63 mg kafein pada one shot (30-50 ml) dan kopi instan per cangkirnya memiliki kandungan kafein kira-kira 30-90 mg [10].

Sama halnya dengan teh, kandungan kafein berbeda-beda menurut jenisnya, seperti 47 mg kafein pada teh hitam per 237 ml-nya [10].

Kafein pada teh hijau jauh lebih tinggi kandungan kafeinnya, yakni sekitar 35 mg per setengah sendok teh atau per 1 gramnya [11].

Jika ingin benar-benar mengatasi kecanduan kopi karena alasan mengurangi atau menghindari kafein, maka teh bebas kafein bisa dipilih daripada teh hitam dan teh hijau yang masih berkandungan kafein [11].

Teh tanpa kafein adalah teh herbal; meski demikian, teh-teh herbal pun sebenarnya tidak sepenuhnya bebas kafein, sebab rata-rata mengandung 12 mg per sajiannya [11].

4. Minum Air Putih Lebih Banyak

Sebagai ganti kopi, air putih tentunya jauh lebih sehat dan sangat dianjurkan bagi yang ingin mengatasi gejala kecanduan kopi [1,4,5].

Bahkan mengonsumsi air putih daripada kopi saat mengawali hari jauh lebih baik karena mampu memberikan berbagai manfaat kesehatan sebagai berikut [12] :

  • Menurunkan risiko berat badan naik karena rasa lapar dan rasa ingin makan banyak untuk sarapan akan berkurang.
  • Meningkatkan metabolisme tubuh dan hal ini akan sangat berguna bagi orang-orang yang sedang menjalani diet.
  • Meningkatkan kesehatan dan fungsi sistem pencernaan.
  • Mendetoksifikasi tubuh atau dengan kata lain racun-racun dalam tubuh dapat dibersihkan.

Kecanduan kopi dapat membuat tubuh mengalami rangkaian gangguan kesehatan dan dengan menggantinya dengan konsumsi air putih, fungsi tubuh akan menjadi lebih baik dalam jangka panjang [12].

5. Mengurangi Kopi Secara Bertahap

Orang-orang yang mengalami kecanduan kopi biasanya mengonsumsi kopi secara berlebihan di mana dalam sehari bisa saja mencapai 5-6 cangkir dan bahkan lebih [1,3,4,5].

Berhenti dari kopi secara langsung akan lebih berat daripada menghindari dan mengurangi asupannya secara perlahan. Bila ingin mengatasi kecanduan kopi, maka coba untuk mengurangi porsinya per hari lebih dulu [1,3,4,5].

Setiap harinya pecandu kopi dapat mengurangi satu cangkir atau gelas; atau jika terlalu berat, lakukan per minggu [3].

Apabila tetap ingin mengasup kafein, ada alternatif lain seperti konsumsi teh hitam atau teh hijau yang cukup tinggi kadar kafeinnya [11].

Atau, sebagai ganti kopi juga dapat mengonsumsi cokelat karena cokelat pun mengandung kafein.

Seperti halnya kopi dan teh, jumlah kafein yang terkandung di dalam cokelat pun tergantung dari jenis cokelat itu sendiri yaitu [13] :

  • 0 mg kafein pada cokelat putih (white chocolate)
  • 9 mg kafein pada cokelat susu per 1,5 ons (milk chocolate)
  • 12 mg kafein pada cokelat hitam per ons (dark chocolate)

Jika cukup sensitif terhadap kafein, maka biasanya makan atau minum cokelat pun bisa menyebabkan insomnia atau sulit tidur di malam hari sebagai efeknya [13].

6. Mengonsumsi Kopi dengan Porsi Kecil

Kecanduan kopi berawal dari konsumsi kopi yang terlalu banyak yang pada akhirnya tubuh menjadi ketergantungan [3].

Jika memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi dalam cup besar, maka untuk mengatasi kecanduan kopi, membeli kopi cup kecil bisa coba dilakukan [3].

Hal ini bisa menjadi cara untuk mengurangi sedikit demi sedikit asupan kopi lebih dulu daripada secara langsung [3].

Bahkan bila bisa melakukannya, coba beli kopi cup kecil dan minta kopi jenis decaf, terutama bila ingin mengurangi kafein [3].

Ini karena sekalipun mengonsumsi minuman milkshake seperti frappucino, ada kandungan kafein tinggi di dalamnya [3].

Pada crème frappucino, ada kandungan kafein 0-70 mg tergantung dari pilihan rasa yang dikonsumsi [14].

Sedangkan pada espresso frappucino, kandungan kafein mencapai 155 mg [14].

7. Tidur

Kecanduan kopi pun bisa saja berawal dari pengisian energi di malam hari untuk bisa begadang [1].

Bekerja hingga larut malam atau bahkan sampai pagi biasanya membutuhkan asupan yang bisa membuat mata tetap segar terjaga [1].

Efek stimulan kopi adalah yang paling kuat dan energi pun bisa meningkat secara instan [1].

Namun jika ingin mengatasi kecanduan kopi, hindari mengonsumsinya untuk mengisi energi sebelum begadang [1].

Tidur dan istirahat cukup adalah pilihan terbaik untuk mengembalikan energi yang hilang [1].

Terlebih bila rutin tidur siang dan olahraga, dua hal ini adalah peningkat energi tubuh yang paling aman dan tidak merugikan kesehatan [1].

8. Menyibukkan Diri

Untuk menekan rasa ingin minum kopi, menambah kesibukan diri bisa jadi adalah solusi tepat bagi beberapa orang.

Beberapa aktivitas menyehatkan seperti meditasi, latihan pernafasan, dan latihan Yoga adalah yang sangat direkomendasikan untuk merilekskan diri [15].

Menyibukkan diri dengan aktivitas positif seperti ini mampu menjadikan tubuh jauh lebih bugar tapi juga lebih tenang [15].

Seringkali karena terbiasa minum kopi terlalu banyak dan sudah pada tahap kecanduan, susah tidur, tegang dan kecemasan dialami penderita [15].

Oleh sebab itu, sebagai solusi sekaligus ganti dari energi dan konsentrasi yang biasa didapat dari kafein, beberapa kegiatan tersebut bisa coba dipraktekkan [15].

9. Minum Obat Pereda Nyeri

Jika kecanduan kopi sampai menimbulkan rasa nyeri tak tertahankan pada tubuh, seperti pusing terus-menerus misalnya, selalu sedia obat pereda nyeri [3].

Ketahui juga apa saja obat herbal atau alami yang mampu meredakan nyeri kepala supaya tidak perlu harus minum kopi lagi [3].

Cara mengatasi kecanduan kopi dapat diterapkan sesuai dengan tanda atau keluhan yang selama ini dialami; jika cara mandiri kurang efektif, segera konsultasikan dengan dokter supaya memperoleh penanganan yang tepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment