Cedera Hamstring : Penyebab – Gejala dan Penanganan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Cedera otot hamstring adalah adanya terkilir atau robekan pada tendon atau otot besar pada bagian belakang paha. Kondisi ini umum terjadi pada atlet karena otot ini aktif terutama pada aktivitas yang melibatkan... gerakan menekuk lutut seperti berlari, melompat, dan memanjat. Gejala yang timbul bergantung dari keparahan cedera yang terjadi. Pada cedera ringan mungkin hanya timbul rasa nyeri tanpa ada perubahan pada kekuatan otot. Namun pada kondisi berat, dapat terjadi nyeri yang disertai dengan otot yang bengkak dan memar serta pasien tidak dapat menggerakan kakinya. Konsultasikan segera pada dokter jika Anda mengalami cedera otot yang tidak membaik atau malah semakin memburuk dalam beberapa hari. Perawatan di rumah yang dapat dilakukan meliputi kompres dingin, mengistirahatkan otot yang cedera, menggunakan perban elastis pada area yang cedera untuk membatasi gerakan, dan mengangkat kaki yang cedera dengan posisi lebih tinggi dari dada untuk mengurangi bengkak. Read more

Apa Itu Cedera Hamstring?

Cedera Hamstring (img : Virtual Sports Injury Clinic)

Cedera hamstring adalah suatu kondisi ketika otot hamstring mengalami robekan atau tarikan yang paling sering dialami oleh atlet [1,2,3,4,5,6].

Otot hamstring sendiri merupakan tiga otot besar penghubung antara tulang dan otot.

Letak dari otot hamstring ini ada di sepanjang pinggul hingga lutut bagian bawah serta bagian belakang paha.

Saat sedang berjalan kaki atau sekadar berdiri, aktivitas-aktivitas ini tidaklah terlalu memanfaatkan otot hamstring.

Otot hamstring paling sering digunakan saat seseorang melakukan aktivitas berlari, melompat, memanjat atau gerakan lainnya yang mengharuskan lutut tertetuk.

Tinjauan
Cedera hamstring merupakan kondisi ketika tiga otot bagian paha belakang mengalami tarikan atau robekan sehingga menimbulkan 

Fakta Tentang Cedera Hamstring

  1. Atlet ragbi, sepakbola, basket, tenis dan olahraga semacamnya memiliki risiko lebih tinggi mengalami cedera hamstring [1,2,3].
  2. Prevalensi cedera hamstring pada atlet adalah antara 8-25% namun tergantung jenis olahraga yang digeluti [1].
  3. Ada lebih dari 50% pemain sepakbola yang dalam satu musimnya mengalami cedera hamstring menurut suatu penelitian observasional [1].
  4. Menurut American Football, prevalensi cedera hamstring adalah 40% lebih, sementara prevalensi di Australia Rules Football adalah 16% dan berada di peringkat ketiga mengikuti cedera lutut dan engkel.
  5. Dibandingkan dengan jenis cedera otot lainnya, cedera hamstring memiliki risiko kambuh paling tinggi dengan persentase 12-33% [2].
  6. Walau cedera hamstring tergolong cedera yang umum, prevalensinya di Indonesia belum diketahui secara jelas.

Penyebab Cedera Hamstring

Kelompok tiga otot yang berada di belakang paha atau yang disebut dengan otot hamstring ini adalah yang memampukan manusia dapat meluruskan kaki dan menekuk lutut secara sempurna.

Bila salah satu saja dari ketiga otot tersebut terentang atau teregangkan secara berlebihan selama olahraga atau aktivitas fisik tertentu, cedera hamstring akan dialami.

Penggunaan otot hamstring tidak sebaiknya melebihi batas, namun ketahui beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang dapat mengalami cedera hamstring [1,2,3,4] :

  • Tingkat Fleksibilitas Tubuh Rendah

Jika tubuh kurang fleksibel dan jarang berolahraga, hal ini akan membuat otot hamstring jauh lebih mudah mengalami cedera karena tak dapat menahan regangan atau tarikan dari sebuah aktivitas fisik.

  • Punya Riwayat Cedera Hamstring

Jika seseorang sebelumnya pernah mengalami cedera hamstring, maka riwayat ini otomatis meningkatkan potensi untuk mengalaminya lagi.

Seseorang bisa dengan mudah mengalami cedera hamstring kembali karena cedera sebelumnya yang belum pulih benar.

Bila cedera sebelumnya belum benar-benar pulih, melakukan aktivitas fisik berat atau dengan intensitas tinggi yang berat akan memperlama otot hamstring untuk pulih.

  • Ketidakseimbangan Otot

Ketidakseimbangan otot yang dimaksud adalah ketika otot paha depan atau otot di sepanjang paha bagian depan lebih kuat daripada otot-otot hamstring.

Kondisi ini mampu memperbesar risiko otot hamstring lebih mudah cedera saat melakukan olahraga dengan intensitas tinggi.

  • Berolahraga atau Menari

Olahraga lari cepat dan menari adalah aktivitas fisik yang berisiko tinggi menimbulkan cedera hamstring.

Ini karena kedua aktivitas membutuhkan peregangan yang cukup ekstrem sehingga berpotensi mencederai otot hamstring.

  • Faktor Usia

Cedera hamstring lebih rentan terjadi saat usia seseorang tidak lagi muda.

Semakin bertambahnya usia, kekuatan dan fleksibilitas otot menurun sehingga saat melakukan latihan fisik yang sedikit lebih berat dapat berpotensi memicu cedera.

Tingkatan Cedera Hamstring

Cedera otot hamstring paling rentan terjadi pada para atlet atau olahragawan dengan beberapa tingkatan kondisi, yaitu [3,4] :

  • Tingkat 1 : Otot hamstring mengalami tarikan ringan.
  • Tingkat 2 : Otot hamstring mengalami robekan namun pada sebagian saja.
  • Tingkat 3 : Otot hamstring mengalami robekan namun telah terjadi pada seluruh bagian.

Tingkatan cedera hamstring ini menentukan berapa lama pemulihan otot penderita di mana artinya penderita akan lebih cepat pulih pada tingkat 1 dan memakan waktu lebih lama pada tingkat 3.

Kondisi cedera tingkat 1 memakan waktu beberapa hari saja untuk benar-benar pulih, namun kondisi cedera tingkat 2 atau 3 bisa sampai berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk pulih.

Tinjauan
Faktor usia, berolahraga yang membutuhkan peregangan ekstrem, pernah alami cedera hamstring, fleksibilitas rendah, dan ketidakseimbangan otot merupakan faktor-faktor utama pemicu cedera hamstring.

Gejala Cedera Hamstring

Bila bagian paha belakang tiba-tiba terasa sakit di mana rasa nyerinya begitu tajam, ini adalah tanda bahwa cedera hamstring telah terjadi.

Rasa sakit biasanya disertai pula dengan sensasi robek di bagian yang sama bahkan penderita akan merasa adanya sensasi otot yang putus.

Beberapa gejala lain yang dapat menyertai walaupun tidak selalu dialami adalah [1,2,3,5] :

  • Memar di belakang paha
  • Bengkak di belakang paha
  • Otot belakang paha mengalami kelemahan
  • Pada bagian yang cedera akan mulai kesulitan dalam menahan beban jika kelemahan dibiarkan terlalu lama
  • Sulit untuk digunakan berjalan

Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter ?

Pada cedera hamstring tingkat 1 atau cedera tahap paling ringan, penderita tidak perlu ke dokter karena rata-rata dapat sembuh cukup dengan perawatan mandiri di rumah [5].

Namun segeralah ke dokter jika merasa kehilangan kemampuan menahan beban di bagian kaki.

Bahkan ketika rasa nyeri yang tajam membuat tak dapat berjalan normal walau hanya 3-4 langkah, segera temui dokter.

Tinjauan
Gejala utama pada cedera hamstring adalah bagian belakang paha yang mengalami bengkak, memar, hingga kelemahan tanpa dapat menahan beban di bagian yang terpengaruh dan menjadi sulit berjalan. 

Pemeriksaan Cedera Hamstring

Ada beberapa metode pemeriksaan yang dokter lakukan untuk mengonfirmasi bahwa gejala yang dialami pasien adalah cedera hamstring, yaitu [2,3,6] :

  • Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik, biasanya dokter akan mengecek pada area yang memar maupun bengkak.

Dokter pun akan mengecek tingkat kelunakan paha belakang pasien.

Intensitas nyeri dan lokasi nyeri adalah hal yang menjadi pertimbangan dokter dalam menentukan tingkat keparahan cedera hamstring.

Selain itu, dokter akan mencoba menggerak-gerakkan bagian kaki pasien yang cedera agar dapat mengetahui bagian mana yang mengalami kerusakan.

Kaki pasien akan digerakkan ke berbagai arah supaya dokter juga dapat mendeteksi keberadaan cedera tendon atau ligamen.

  • Pemeriksaan MRI

Tes pemindaian berupa MRI scan perlu ditempuh pasien dengan gejala cedera hamstring tingkat 2 atau 3 agar dokter dapat melihat bagian otot hamstring yang mengalami robekan.

Selain pada otot hamstring, dari pemeriksaan MRI dokter pun akan mengetahui apakah tendon turut terpengaruh dan mengalami kerusakan.

  • Sinar-X atau USG

Pemeriksaan menggunakan sinar-X atau metode USG seringkali dianjurkan bagi para pasien cedera hamstring tingkat 2 atau 3.

Dengan metode pemeriksaan ini, dokter dapat mengecek apakah otot sampai terlepas dari tulang.

Sebab kondisi lepasnya otot dari tulang membuat beberapa tulang tertarik juga yang kemudian berakibat pada fraktur (patah tulang).

USG dan foto rontgen adalah metode pemeriksaan yang tak hanya menunjukkan kondisi otot, tapi juga ada tidaknya kondisi patah tulang.

Tinjauan
Pemeriksaan untuk mengonfirmasi gejala yang dialami penderita adalah cedera hamstring antara lain adalah pemeriksaan fisik, pemeriksaan MRI, USG serta rontgen atau sinar-X.

Penanganan Cedera Hamstring

Cedera hamstring dapat ditangani sesuai dengan tingkat keparahan gejala.

Mulai dari perawatan mandiri yang sederhana di rumah hingga perawatan medis dapat diperlukan oleh pasien [1,2,3,4,5].

  • Istirahat : Selama cedera, penting untuk membatasi gerakan tubuh dengan beristirahat lebih banyak. Aktivitas fisik perlu dihindari, apalagi terlalu berat seperti berolahraga.
  • Penggunaan Kruk : Pada kasus cedera hamstring yang cukup parah, otot harus diistirahatkan di mana pasien pun bergerak perlu dengan bantuan kruk.
  • Penggunaan Es : Kompres dingin pada bagian otot hamstring yang cedera, tapi hindari es secara langsung menyentuh kulit. Tujuan pengompresan adalah untuk meredakan pembengkakan dan mencegah kerusakan otot lebih jauh.
  • Mengangkat Kaki : Tumpuklah beberapa bantal sebagai penopang kaki, lalu berbaringlah telentang dengan kaki berada di atas bantal tersebut. Metode mengangkat kaki ini terpercaya dalam membantu meredakan pembengkakan serta diharapkan mempercepat pemulihan pada cedera tingkat 1.
  • Penggunaan Obat Pereda Nyeri : Jika nyeri terasa sangat mengganggu, penggunaan obat-obat anti-inflamasi atau obat pereda nyeri dapat dilakukan, seperti acetaminophen dan ibuprofen.
  • Terapi Fisik : Terapi fisik diperlukan ketika bengkak dan rasa nyeri di kaki yelah reda. Penderita cedera hamstring akan dibantu oleh terapis fisik untuk melakukan latihan yang dirancang sebagai peningkat kekuatan dan fleksibilitas otot pasien.
  • Operasi : Pada kasus cedera hamstring yang sudah sangat serius sampai otot terlepas dari tulang, hal ini hanya dapat ditangani melalui tindakan operasi. Dokter ahli bedah ortopedi adalah yang paling tepat untuk memperbaikinya.
Tinjauan
Penanganan bagi penderita cedera hamstring meliputi kompres dingin, istirahat lebih banyak, mengangkat kaki, menggunakan kruk, serta penggunaan obat pereda nyeri. Namun bila sudah cukup parah, terapi fisik bisa dilakukan. Sementara operasi direkomendasikan pada kasus ketika otot sudah lepas dari tulang.

Komplikasi Cedera Hamstring

Pada cedera hamstring tingkat 1, kondisinya cukup ringan dan dapat pulih sepenuhnya bahkan tanpa perawatan medis sehingga tak memiliki risiko komplikasi yang terlalu berarti.

Namun pada cedera hamstring tingkat 2 dan 3, masa penyembuhan memakan waktu sangat lama yang juga bagi para atlet hal ini akan mengancam karir mereka.

Lebih dari itu, pada kondisi otot hamstring yang belum pulih benar namun sudah digunakan terlalu keras maka cedera kedua, ketiga dan seterusnya sangat berisiko terjadi.

Pencegahan Cedera Hamstring

Cedera hamstring dapat dicegah atau setidaknya risiko cedera dapat diminimalisir dengan sejumlah upaya berikut ini [1,2,3,5] :

  • Selalu melakukan pemanasan atau peregangan yang cukup bagi otot setiap memulai latihan fisik atau aktivitas olahraga apapun.
  • Melakukan latihan kekuatan bagi otot hamstring agar tidak mudah mengalami cedera saat digunakan berolahraga.
  • Melakukan pengecekan kondisi fisik secara rutin dapat dilakukan, khususnya bagi orang-orang dengan pekerjaan yang berkaitan dengan aktivitas fisik.
  • Mengonsultasikan dengan dokter mengenai latihan fisik apa saja yang paling baik atau sesuai dengan kondisi kesehatan.
Tinjauan
Upaya mencegah atau meminimalisir cedera hamstring adapat dengan melakukan cukup pemanasan sebelum beraktivitas fisik, melatih kekuatan otot hamstring, serta mengunjungi dokter untuk pengecekan kondisi fisik secara rutin khususnya bagi seorang atlet.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment