Lupus Eritematosus Diskoid: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Lupus eritematosus diskoid (LED) merupakan bentuk kronis lupus kulit yang paling umum terjadi. [4]

Lupus eritematosus diskoid (LED) terjadi pada sekitar 50-85% kasus Cutaneous Lupus Erythematosus (CLE) dan terjadi 2-3 kali lebih sering pada wanita daripada pria. [5]

Di Indonesia sendiri, belum terdapat data yang dapat mengungkapkan angka prevalensi lupus eritematosus diskoid secara nasional.

Apa itu Lupus Eritematosus Diskoid?

Lupus eritematosus diskoid adalah kelainan autoimun yang menyerang kulit. [1]

Kelainan ini ditandai dengan timbulnya ruam atau lesi kulit yang biasanya muncul di kulit kepala, hidung dan pipi. Selain itu, rambut rontok dan perubahan pigmen kulit juga dapat terjadi. [1]

Lupus eritematosus diskoid lebih sering terjadi pada  wanita daripada pria. [1]

Fakta-fakta Lupus Eritematosus Diskoid   

Di bawah ini ada beberapa fakta seputar lupus eritematosus diskoid yang harus Anda ketahui diantaranya yaitu: [1, 2, 4]

  • Sekitar 10% orang yang menderita lupus eritematosus diskoid akan terkena lupus eritematosus sistemik.
  • Lupus eritematosus diskoid dapat meninggalkan bekas luka yang permanen.
  • Lupus eritematosus diskoid cenderung bertahan hingga selama bertahun-tahun.
  • Lupus eritematosus diskoid umumnya tidak mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Gejala-gejala Lupus Eritematosus Diskoid

Lupus eritematosus diskoid biasanya menyebabkan peradangan dan ruam kulit. Gejala-gejala tersebut dapat sangat serius terjadi pada beberapa individu dan dapat terjadi setiap hari atau hanya sesekali. [1]

Gejala Umum LED

Anda dapat mengalami gejala lupus eritematosus diskoid setiap hari atau hanya sesekali. Ada beberapa gejala yang umum terjadi pada lupus eritematosus diskoid dan terkadang gejala ini bisa menjadi parah. Gejala tersebut dapat meliputi: [1]

  • Rambut rontok
  • Bekas luka permanen dari lesi
  • Bercak merah berbentuk cakram pada kulit yang bersisik atau berkerak

Gejala Serius LED

Gejala serius dari lupus eritematosus diskoid dapat mengindikasikan kondisi yang mengancam jiwa. Dalam beberapa kasus, lupus eritematosus diskoid bisa menjadi tanda lupus eritematosus sistemik, yang mungkin terkait dengan gejala yang mengancam jiwa.

Segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan medis jika Anda, atau seseorang yang bersama Anda, mengalami gejala yang mengancam jiwa seperti berikut ini: [1]

  • Dada nyeri atau terasa ada tekanan
  • Kesulitan bernapas atau pernapasan cepat
  • Ketidakmampuan untuk buang air kecil
  • Denyut jantung tidak teratur
  • Bibir pucat atau biru
  • Denyut jantung cepat (takikardia)

Penyebab Lupus Eritematosus Diskoid

Penyebab pasti lupus eritematosus diskoid belum dapat diketahui. Namun, diduga kondisi ini terjadi karena adanya kelainan autoimun di mana sistem kekebalan tubuh bekerja secara tidak normal pada kulit, sehingga menyebabkan peradangan dan ruam. [1]

Siapakah yang Paling Berisiko Terkena Lupus Eritematosus Diskoid?

Lupus eritematosus diskoid paling sering menyerang wanita daripada pria. Biasanya terjadi pada wanita dewasa yang berusia muda dengan rentang usia 20 hingga 40 tahun, terutama individu dari keturunan Afrika dan Hispanik, meskipun kondisi ini dapat terjadi pada semua usia dan terjadi di seluruh dunia. Lupus terkadang diturunkan dalam keluarga. Orang yang memiliki riwayat keluarga lupus akan berisiko mengalami lupus eritematosus diskoid.

Lupus eritematosus diskoid lebih umum dan lebih parah dialami oleh perokok dibandingkan dengan non-perokok. Merokok juga mengurangi efektivitas antimalaria dan terapi lainnya. [1, 3, 4]

Kapan Anda Harus Menghubungi Dokter Anda?

Karena lupus eritematosus diskoid dapat menyebabkan bekas luka permanen dan rambut rontok, Anda harus mendapatkan perawatan medis jika Anda mencurigai Anda mengidap kondisi ini. [3]

Komplikasi Lupus Eritematosus Diskoid

Lupus eritematosus diskoid yang terjadi berulang kali dapat meninggalkan Anda dengan bekas luka atau perubahan warna permanen. Bercak di kulit kepala bisa menyebabkan rambut Anda rontok. Saat kulit kepala Anda sembuh, jaringan parut dapat mencegah rambut tumbuh kembali. [2]

Jika Anda memiliki lesi jangka panjang pada kulit atau di dalam bibir dan mulut Anda, maka Anda akan berisiko tinggi mengalami kanker kulit.

Orang yang memiliki lupus eritematosus diskoid diperkirakan sekitar lima persennya juga akan mengalami lupus sistemik di beberapa titik. Lupus sistemik juga dapat memengaruhi organ dalam Anda. [2]

Apa Perbedaan Antara Lupus Eritematosus Diskoid dengan Lupus Sistemik?

Lupus eritematosus diskoid tidak sama dengan lupus sistemik. Lupus sistemik juga bisa menyebabkan ruam ringan, biasanya di wajah, tapi juga bisa menyerang organ dalam. Seseorang dengan lupus sistemik juga dapat mengalami lesi diskoid. Lupus eritematosus diskoid tidak mempengaruhi organ dalam, tetapi ruamnya cenderung jauh lebih parah. [2]

Diagnosis Lupus Eritematosus Diskoid

Untuk mendiagnosis lupus eritematosus diskoid diperlukan tes darah dan biopsi kulit. [3, 4]

  • Biopsi Kulit

Pada biopsi kulit ciri khas lupus dicatat, seperti: dermatitis antarmuka, penyumbatan folikel, atrofi, dan jaringan parut. Imunofluoresensi langsung seringkali menunjukkan hasil positif pada kulit lesi orang yang menderita lupus eritematosus diskoid (tes pita lupus positif). [4]

  • Tes Darah

Pasien dengan lupus eritematosus diskoid biasanya akan menjalani tes darah pada saat diagnosis.

Tes darah dapat meliputi: perhitungan darah lengkap, tes fungsi ginjal, penanda inflamasi seperti C-reactive protein (CRP), antibodi antinuklear (ANA, ANF; jika ada, biasanya dalam titer rendah), antibodi nuklir yang dapat diekstraksi (ENA) dan antibodi anti-annexin

Autoantibodi yang bersirkulasi ditemukan pada sekitar 50% pasien dengan lupus eritematosus diskoid. [4]

Pengobatan Lupus Eritematosus Diskoid 

Dokter Anda perlu melakukan pemeriksaan klinis sebelum ia mencurigai bahwa Anda terkena lupus eritematosus diskoid. Tetapi biopsi kulit biasanya diperlukan dalam diagnosis. Pengobatan dini penting untuk membantu mencegah jaringan parut permanen. [2]

  • Steroid

Steroid digunakan untuk membantu mengurangi peradangan. Anda dapat mengoleskan salep atau krim yang diresepkan dokter langsung ke kulit Anda tau dokter Anda dapat memberikan suntikan steroid langsung ke area yang terkena. 

Prednison oral dapat membantu meringankan lesi dengan mengurangi produksi antibodi dan sel inflamasi. Steroid dapat menyebabkan penipisan kulit, sehingga harus digunakan secukupnya sesuai kebutuhan dan harus dengan pengawasan medis. [2]

  • Topikal Non Steroid

Krim dan salep topikal nonsteroid, seperti inhibitor kalsineurin seperti tacrolimus, juga dapat membantu mengurangi peradangan. [2]

Obat antimalaria adalah obat lain yang dapat membantu meredakan peradangan. Obat oral ini termasuk hydroxychloroquine, chloroquine, dan quinacrine. Obat-obatan ini cenderung memiliki efek samping yang lebih ringan daripada beberapa obat lain. [2]

  • Obat Imunosupresif

Obat penekan imun dapat menurunkan produksi sel inflamasi. Obat ini biasanya digunakan dalam kasus yang parah atau jika Anda mencoba menghentikan steroid oral. Beberapa obat tersebut diantaranya ialah mycophenolate mofetil, azathioprine, dan methotrexate. [2]

Cara Mencegah Lupus Eritematosus Diskoid  

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko lupus eritematosus diskoid, diantaranya yaitu: [1, 2]

  • Hindari sinar matahari. Hal ini dapat membuat Anda sulit mendapatkan cukup vitamin D, jadi tanyakan kepada dokter Anda apakah Anda harus mengonsumsi suplemen vitamin D.
  • Selalu gunakan tabir surya dengan SPF 70 atau lebih tinggi. Oleskan kembali setiap beberapa jam atau setelah basah.
  • Kenakan topi dan pakaian yang melindungi kulit Anda, bahkan jika cuaca sedang mendung.
  • Merokok dapat memperburuk kondisi Anda. Jika Anda mengalami kesulitan berhenti merokok, tanyakan kepada dokter Anda tentang program berhenti merokok.
  • Obat-obatan tertentu, seperti antibiotik dan diuretik dapat membuat Anda lebih sensitif terhadap sinar matahari. Baca panduan pengobatan yang tertera pada label dengan hati-hati dan tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda apakah obat Anda meningkatkan kepekaan terhadap sinar matahari.
  • Tergantung pada kondisi kulit Anda, Anda mungkin bisa memakai riasan untuk menyamarkan. Tetapi tanyakan kepada dokter Anda apakah itu disarankan dan jika ada bahan tertentu yang harus Anda hindari.

Filler, teknologi laser, dan operasi plastik bisa menjadi pilihan untuk mengatasi jaringan parut dan perubahan pigmen akibat kondisi ini. Tetapi cara ini tergantung pada kasus yang dialami pasien. Jika Anda tertarik, untuk melakukannya Anda bisa berkonsultasi dengan dokter kulit Anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment