Daftar Makanan Untuk Anak Autisme

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Autisme atau disebut juga dengan autism spectrum disorder (ASD) merupakan serangkaian gangguan pertumbuhan yang cukup kompleks dan biasanya didiagnosis sejak usia muda (anak-anak). Karakter penderitanya sendiri cukup bervariasi namun secara umum mengalami gangguan komunikasi, sulit untuk berinteraksi dengan orang lain, atau memahami benda dan keadaan lingkungan, gerakan tubuh repetitif dan kesulitan untuk mengikuti rutinitas kegiatan [1],

Sampai dengan saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan autisme. Namun serangkaian terapi dapat dilakukan untuk membantu penderita autisme, termasuk terapi fisik dan yang berkaitan dengan makanan. Beberapa terapi diet makanan tersebut diketahui dapat membantu meringankan gejala dan sakit yang diderita oleh penderita autisme yang tergolong rentan [1].

1. Asam Lemak Omega-3

Terdapat penelitian yang menyarankan untuk memberikan nutrisi asam lemak omega-3 untuk membantu meningkatkan hiperaktivitas, lesu dan juga stereotip pada penderita autisme [3,4].

Dimana konsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3 diperlukan terutama untuk makanan seperti ikan, makanan laut, telur, sayur dan juga daging. Kandungan pada makanan tersebut diketahui dapat mengurangi peradangan usus dan juga meningkatkan fungsi kognitif [4].

2. Makanan Tinggi Probiotik

Makanan yang mengandung probiotik tinggi juga sangat baik untuk dikonsumsi anak dengan gangguan autisme. Adanya kaitan antara otak dan juga usus menjadikan peningkatan kesehatan pencernaan tubuh dapat memberikan dampak berlipat terhadap kesehatan otak secara keseluruhan [4].

Probiotik merupakan bakteri baik yang dibutuhkan usus dan hal tersebut memegang peranan penting bagi fungsi kognitif karena dapat menormalkan fungsi kerja usus. Anda dapat menemukan probiotik di beberapa makanan yang difermentasikan seperti yogurt, acar, dan beberapa produk turunan susu lainnya [4]. Meskipun konsumsi untuk produk turunan susu termasuk yogurt ini juga harus diperhatikan karena memiliki efek samping negatif terhadap anak autisme [5].

3. Makanan Tinggi Prebiotik

Selain probiotik, makanan yang mengandung prebiotik juga sangat dianjurkan untuk penderita autisme. Tidak hanya probiotik namun prebiotik juga merupakan makanan untuk bakteri baik di usus serta merupakan serat larut yang dapat membantu kerja usus [4].

Makanan seperti pisang, kacang-kacangan, bawang putih, bawang merah dan juga biji-bijian kaya akan prebiotik. Untuk anak penderita autisme yang cukup pemilih, makanan tinggi prebiotik ini dapat di kombinasikan dengan menu lainnya [4].

4. Vitamin dan Mineral

Makanan yang kaya akan vitamin dan mineral juga sangat disarankan untuk anak dengan autisme. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa multivitamin mungkin dapat meningkatkan masalah atau gangguan pencernaan dan tidur yang kerap dialami anak autisme [5].

Zat besi juga dibutuhkan oleh penderita autisme, karena diketahui bahwa kebanyakan penderita autisme defisit zat besi dan membuat mereka menjadi pemilih makanan. Selalu memeriksa kadar zat besi anak autisme ke dokter mungkin harus anda lakukan untuk memastikan zat besi yang dibutuhkan masih cukup [5].

Kombinasi vitamin B6 dan juga makanan kaya magnesium juga penting diberikan karena dapat meredakan beberapa gejala yang dialami oleh anak autisme. Makanan yang mengandung kedua komponen penting tersebut diantaranya adalah tuna, salmon, sereal, tahu dan juga pisang [4].

5. Produk Alternatif Biji-bijian

Ada beberapa kasus dimana penderita autisme mengalami peningkatkan ketika konsumsi makanan yang mengandung protein gluten dikurangi. Meskipun kondisi ini tidak sepenuhnya berdampak pada keseluruhan anak dengan autisme [4].

Makanan yang bebas gluten seperti sayur dan buah-buahan atau biji-bijian seperti beras, quinoa, sorgum, dan juwawut (millet) dapat diberikan kepada anak dengan autisme. Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pilihan yang tepat [4,5].

Makanan yang Harus Dihindari Anak Autisme

Selain memperhatikan tentang makanan apa saja yang baik untuk anak autisme, kita juga harus memahami terkait makanan apa saja yang harus mereka hindari. Makanan berikut ini setidaknya harus dibatasi konsumsinya dan jika memungkinkan dihindari, antara lain:

  • Makanan Tinggi Gluten

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa makanan yang mengandung gluten tinggi sebaiknya dikurangi. Contoh makanan seperti gandum, jelai dan gandum hitam maupun produk turunannya ini mengandung gluten dan tidak disarankan untuk dikonsumsi anak autisme [4].

  • Makanan Tinggi Kasein

Selain makanan yang tinggi dengan protein gluten, makanan yang mengandung kasein juga sebaiknya dikurangi konsumsinya. Protein ini selalu dikaitkan dengan adanya gangguan perilaku, gangguan pada perut dan pencernaan serta gangguan lainnya yang muncul pada penderita autisme. Oleh karena itu sangat penting untuk mengontrol jumlah asupan kasein pada penderita autisme [4].

Makanan yang tinggi kasein contohnya adalah susu sapi, keju, yogurt dan juga es krim. Untuk meningkatkan perilaku anak dengan autisme, konsumsi makanan tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan [5].

Menghilangkan sepenuhnya makanan yang mengandung kasein tanpa saran dokter juga sangat berbahaya. Hal tersebut karena mungkin akan menyebabkan adanya malnutrisi tertentu seperi kalsium dan vitamin C yang juga terkandung pada produk makanan yang mengandung kasein tersebut [6].

Pada beberapa kasus, penderita autisme mungkin mengembangkan reaksi alergi pada kedelai. Makanan berbahan dasar kedelai sebaiknya juga dikurangi karena dalam proses pembuatannya mungkin melibatkan rekayasa genetik [6].

Untuk memastikan sebaiknya setiap orang tua harus memperhatikan label nutrisi yang terdapat pada makanan dengan bahan dasar kedelai tersebut. Karena penelitian juga menunjukkan adanya penurunan gejala autisme ketika asupan kedela dikurangi [6].

  • Makanan Dengan Ragi

Makanan yang mengandung ragi maupun yang mungkin memicu pertumbuhan ragi dapat menyebabkan berkembangnya bakteri berbahaya pada usus. Termasuk di dalamnya adalah gula, karena gula memicu pertumbuhan bakteri pada makanan beragi [6].

Gula juga sangat dihindari karena menyebabkan peningkatan terjadinya peradangan, menyebabkan ketergantungan dan meningkatkan penembakan sel otak secara tidak teratur (pemicu kejang) [6].

  • Makanan Berbahan Sintetis

Makanan dengan perasa atau yang memiliki bahan sintetis atau buatan tidak hanya harus dihindari oleh penderita autisme, namun hampir semua anak dianjurkan untuk mengurangi makanan jenis ini. Orang tua wajib untuk membatasi konsumsi makanan dengan bahan kimia tambahan karena bersifat racun atau toksin [6].

Termasuk di dalamnya makanan cepat saji maupun makanan dengan perasa manis buatan harus dihindari. Tidak hanya buruk bagi kesehatan, makanan-makanan ini memiliki efek ketergantungan dan terdapat zat tambahan termasuk pewarna yang tidak baik untuk kesehatan organ tubuh vital [6].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment