5 Jenis Makanan yang Dilarang Untuk Program Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Memilih makanan yang tepat tentu penting bagi semua orang, namun terlebih lagi jika Anda sedang menjalani program kehamilan. Makanan yang sehat seperti buah dan sayuran, biji-bijian tentu merupakan pilihan.... Namun apa yang harus dihindari? Bahan-bahan artifisial, hormon sintetik, makanan yang mengandung kontaminan adalah bagian dari makanan yang sebaiknya Anda hindari. Ikan yang tinggi kandungan merkuri, minuman bersoda, makanan yang tinggi lemak jenuh dan gula, alkohol, daging yang diproses, dan daging mentah atau setengah matang adalah contoh makanan yang sebaiknya Anda hindari jika sedang berusaha untuk hamil. Sebagai gantinya perbanyaklah makanan yang tinggi vitamin dan mineral, lemak baik, sayur dan buah segar, serta tempe dan tahu. Read more

Pola makan dan asupan gizi adalah dua dari beberapa faktor penting yang mempengaruhi kondisi kesehatan reproduksi. Karena itu, bagi mereka yang sedang berusaha untuk hamil atau melakukan promil (program hamil), perhatikan jenis makanan yang dikonsumsi.

Hindari jenis-jenis makanan berikut yang telah diketahui tidak baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk sistem reproduksi.

1. Makanan yang Mengandung Lemak Trans

Riset telah menunjukkan bahwa makanan yang mengandung lemak trans berkaitan secara langsung dengan ketidaksuburan pada wanita. Hanya dengan tambahan 2% (setara dengan 4 gram) asupan lemak trans setiap hari bisa mempengaruhi kesuburan hingga 50%. [1, 3]

Lemak trans bisa menurunkan tingkat kesuburan, tidak baik bagi jantung, meningkatkan kolesterol jahat dan menurunkan kadar kolesterol baik, serta meningkatkan inflamasi dalam tubuh.

Lemak jahat, seperti lemak trans, jelas harus dihindari bila sedang menjalankan program hamil.

Minyak yang terhidrogenasi mengandung banyak lemak trans, yang bisa menyebabkan masalah pada produksi sel telur. Sebuah studi menemuukan bahwa wanita yang kesulitan untuk hamil akibat siklus haid yang tidak lancar atau sedikitnya produksi sel telur, cenderung mengonsumsi lebih banyak lemak trans dibandingkan wanita yang siklus ovulasinya teratur. [3]

Empat gram trans fat bisa dengan mudah masuk ke dalam asupan harian bila Anda terbiasa mengonsumsi fast food, donat, keripik, dan semacamnya. Lemak trans paling sering ditemukan dalam margarin, cake, dan keripik. [1, 3]

2. Makanan Tinggi Gula dan Karbohidrat Olahan

Kita tahu bahwa terlalu banyak gula tidak baik untuk tubuh. Tetapi, sayangnya, sebagian besar orang tidak bisa meninggalkan makanan manis dan bahkan sudah ketergantungan.

Gula bisa menurunkan kekebalan tubuh, menaikkan berat badan, mengganggu keseimbangan hormon (yang artinya membuat kehamilan menjadi sulit terjadi), serta meningkatkan kemungkinan terjadinya diabetes dan kanker. Gula juga membuat tubuh menjadi lebih asam. [2, 3, 4]

Karbohidrat olahan adalah gandum yang telah diproses kemudian lapisan luarnya yang mengandung nutrisi dan serat dihilangkan. Karena sudah tidak ada serat yang tersisa, karbohidrat semacam ini dengan cepat diubah menjadi gula dalam tubuh.

Bukan hanya itu, karbohidrat olahan juga membutuhkan nutrisi yang diambil dari simpanan dalam tubuh agar bisa diurai, sehingga akan memperburuk kondisi tubuh. [1, 3, 4]

Cara terbaik untuk mengurangi konsumsi gula adalah dengan memastikan Anda mengonsumsi 3 porsi makanan yang mengandung protein setiap hari. Dua kali cemilan protein diantara waktu makan untuk menyeimbangkan kadar gula darah juga bisa membantu mengurangi ketergantungan terhadap gula.

Sebagai gambaran, satu sajian protein setara dengan daging sapi tanpa lemak, ayam organik, ikan seukuran telapak tangan, atau dua butir telur organik. Tempe juga bisa menjadi sumber protein nabati yang baik.

3. Kedelai

Sebagian besar kedelai yang digunakan dalam produk olahan adalah kedelai yang telah dimodifikasi secara genetik. Kedelai jenis ini umumnya terkandung dalam makanan seperti sereal, roti dan biskuit.

Sebelum diproses, kedelai adalah makanan yang sangat bernutrisi dan baik untuk kesehatan. Tetapi kedelai olahan bisa menyebabkan meningkatnya efek estrogen atau anti-estrogen yang akan mempengaruhi kesuburan. [1, 3]

Bila akan mengonsumsi makanan yang terbuat dari kedelai, pilih kedelai utuh seperti yang terdapat dalam tempe.

Dalam program hamil, konsumsi kedelai yang berlebih tidak disarankan karena bisa menyebabkan ketidaknormalan sperma atau masalah prostat pada pria. Selain itu, terlalu banyak kedelai juga bisa mengganggu penyerapan nutrisi seperti kalsium, magnesium, seng dan zat besi yang sangat penting untuk tubuh bila sedang bersiap untuk hamil. [3]

4. Ikan yang Mengandung Merkuri

Ikan yang tidak mengandung merkuri atau yang kandungan merkuri dalam tubuhnya rendah sangatlah bernutrisi dan disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil maupun yang sedang menjalankan program hamil.

Polusi air laut menyebabkan beberapa jenis ikan terdeteksi mengandung merkuri dalam jumlah tinggi, dan senyawa ini sangat berbahaya bagi tubuh.

Merkuri adalah zat yang bisa berdampak pada kesuburan pria maupun wanita. Merkuri bisa mempengaruhi bentuk, pergerakan, jumlah dan kualitas sperma serta juga mengganggu libido dan ejakulasi pada pria.

Selain itu, merkuri juga bisa mempengaruhi kadar dan fungsi dari estrogen dan kesuburan pada wanita. Beberapa akibatnya termasuk polycystic ovary syndrome (PCOS), sindrom pramenstruasi (PMS), menopause dini, serta endometriosis. [4]

Wanita yang sedang menjalankan program hamil harus membatasi jumlah asupan ikan yang mengandung merkuri. Ikan yang mengandung banyak merkuri adalah yang tinggal di laut, masa hidupnya panjang (sehingga merkuri menumpuk dalam tubuhnya), serta bersifat predator.

Beberapa ikan yang kandungan merkurinya tinggi termasuk:

Konsumsi ikan air tawar, salmon, dan udang lebih aman dan disarankan untuk mereka yang sedang berencana untuk memiliki keturunan.

5. Daging Olahan

Daging olahan dalam kaleng dan kemasan mengandung pengawet yang berbahaya bagi tubuh serta juga lemak trans yang bisa menyebabkan efek inflamasi.

Riset menunjukkan bahwa daging merah yang diolah bisa memberikan dampak negatif pada kesuburan jika terlalu sering dikonsumsi, terutama pada pria. Pria yang makan daging merah olahan terlalu banyak memiliki 23.2% lebih sedikit sperma yang sehat dan normal. [4]

Wanita yang makan daging olahan terlalu sering bisa mengalami gangguan produksi sel telur, dan jika tidak bisa ovulasi secara teratur maka kemungkinan untuk hamil pun akan menurun.

Hanya dengan satu kali makan daging olahan setiap hari bisa meningkatkan risiko gangguan ovulasi hingga 32%.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment