8 Cara Mengatasi Depresi pada Orang Terdekat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Gangguan kesehatan bukan hanya terjadi pada fisik manusia melainkan juga pada mental manusia. Perasaan sedih, kehilangan, atau amarah yang mengganggu aktivitas sehari-hari manusia dapat dikategorikan sebagai gangguan mental depresi [1].

Menurut World Health Organization (WHO), adanya pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) membuat prevalensi global gangguan kecemasan dan depresi meningkat sebesar 25%. Gangguan kecemasan dan depresi di masa pandemi ini disebabkan oleh rasa kesepian karena adanya pembatasan pertemuan sosial, ketakutan akan penularan virus, kondisi sosial ekonomi yang tidak menentu, serta kesedihan mendalam akibat kehilangan orang terkasih. [2]

Gangguan kesehatan mental tersebut tidak memandang usia, baik anak-anak, usia produktif, hingga lansia dapat mengalami depresi. Depresi juga dapat terjadi pada orang-orang terdekat seperti keluarga dan kerabat.

Perhatian dan kasih sayang dari support system dapat membantu pemulihan kesehatan mereka. Oleh sebab itu, sebelum memasuki bagian apa saja yang bisa kita lakukan sebagai support system, kita perlu mengenali terlebih dahulu gejala depresi dan akibatnya.

Perbedaan Perasaan Sedih dan Depresi

Perasaan sedih dan depresi terlihat sama namun sebenarnya adalah kondisi yang berbeda. Perasaan sedih biasanya dapat teratasi dengan menangis, ataupun mengungkapkan rasa sedihnya sedangkan depresi melibatkan perasaan benci pada diri sendiri hingga hilangnya kepercayaan diri [3].

Selain itu, orang yang mengalami kesedihan akan mengalami perasaan emosional yang sementara atau akan hilang seiring waktu sedangkan pada depresi, perasaan sedih bersifat konstan atau terus menerus. Jika perasaan sedih semakin memburuk dan dirasakan dalam jangka waktu yang lama sebaiknya segera bertemu dengan dokter.

Penyebab dan Gejala Depresi

Depresi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut penyebab umum dari depresi: [1]

  • Gangguan kimia pada otak. Hal ini dapat terjadi karena adanya ketidakseimbangan kimiawi yang mengatur suasana hati di bagian otak
  • Gangguan hormon. Perubahan hormon estrogen dan progesteron pada wanita di periode tertentu seperti siklus menstruasi maupun menopause dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami depresi
  • Penyakit turunan. Jika Anda memiliki riwayat keluarga yang pernah mengidap depresi maka risiko Anda akan mengalami depresi lebih tinggi
  • Trauma. Trauma dapat mempengaruhi cara tubuh bereaksi terhadap ketakutan dan stress
  • Kondisi medis. Gangguan kesehatan fisik tertentu dapat meningkatkan risiko depresi seperti penyakit kronis, insomnia, Parkinson, stroke, serangan jantung, dan kanker
  • Penggunaan zat. Penyalahgunaan zat atau alkohol dapat menyebabkan depresi.

Seseorang yang mengalami depresi memiliki beberapa gejala awal yang bertahan selama dua minggu seperti berikut:

  • Perasaan putus asa
  • Perasaan sedih
  • Kurangnya motivasi
  • Hilangnya minat pada aktivitas yang disukai.

Seseorang yang mengalami kondisi seperti diatas didiagnosis oleh dokter sebagai orang yang mengalami gangguan depresi mayor (MDD). Gejala MDD meliputi: [1]

  • Suasana hati yang tertekan berlangsung sepanjang hari
  • Kehilangan minat dalam beraktivitas untuk waktu yang lama
  • Penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan dan tidak disengaja
  • Insomnia atau peningkatan waktu tidur yang dapat mengganggu aktivitas harian
  • Mudah lelah
  • Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan setiap harinya
  • Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau membuat keputusan
  • Adanya pikiran berulang tentang kematian atau upaya untuk bunuh diri.

Komplikasi Depresi

Jika tidak segera ditangani, maka dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental maupun fisik pada penderita. Berikut komplikasi depresi: [4]

  • Perasaan sedih, putus asa, dan cemas yang melekat pada penderita insomnia
  • Kesulitan dalam berkonsentrasi dan membuat keputusan
  • Adanya keinginan kuat untuk bunuh diri
  • Risiko serangan jantung
  • Makan berlebihan atau kehilangan nafsu makan
  • Lemahnya sistem imun
  • Mudah lelah
  • Sakit nyeri kepala dan nyeri lainnya
  • Menyempitnya pembuluh darah yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular
  • Gangguan dalam bersosialiasi

Lalu apa dan bagaimana yang harus kita lakukan sebagai orang terdekat untuk membantu penderita dalam kondisi depresi? Berikut hal yang dapat Anda simak.

Cara Mengatasi Depresi pada Orang Terdekat

Berikut ini cara untuk mengatasi depresi yang diderita oleh kerabat atau teman dekat: [5]

  • Ketahui Apa Itu Depresi

Jika kamu ingin membantu orang terdekatmu yang mengalami depresi dengan cara yang tepat maka kamu harus tahu terlebih dahulu tentang depresi.

  • Libatkan Orang Terdekat Lainnya

Anda tidak bisa menjadi support system seorang diri. Anda perlu mengajak orang terdekat lainnya untuk bersama-sama menjadi support system bagi orang tercinta Anda.

  • Tanyakan Apa yang Dibutuhkan

Anda dapat menjadi pendengar yang aktif dengan bertanya kepadanya tentang apa yang dia butuhkan. Hal ini juga dapat membantu orang tersebut merasa lega karena dapat mengekspresikan perasaannya

  • Jangan Mencoba untuk Memecahkan Masalahnya

Membantu orang terkasih dengan menemukan akar masalah atau memecahkan masalahnya hanya dapat dilakukan oleh tenaga profesional, baik dokter atau terapis karena depresi adalah penyakit medis.

  • Mengingatkan Perawatan yang Harus Dilakukan

Sebagai orang terdekat, Anda dapat mengingatkan perawatan yang harus dia lakukan seperti tidur yang cukup, makan teratur, dan menjauhi alkohol.

  • Ajak Untuk Bersosialisasi

Orang depresi cenderung mengasingkan dirinya. Hal tersebut dapat memperburuk keadaan kesehatannya. Anda bisa mengajaknya untuk keluar pergi ke suatu tempat bersama, melakukan aktivitas yang positif bersama seperti bermain, makan bersama, dan hal lainnya.

  • Peka Terhadap Ancaman yang Serius

Orang depresi cenderung memiliki keinginan besar untuk bunuh diri. Jika orang terkasih Anda pernah mengatakan keinginan bunuh diri maka hal yang harus dilakukan meliputi: jangan meninggalkan dia seorang diri, singkirkan semua benda tajam atau obat-obatan yang cenderung dapat digunakan untuk melakukan tindakan bunuh diri, serta Anda dapat menghubungi dokter atau terapis yang menangani penyakit depresinya

  • Mengetahui Batasan

Anda tidak dapat melakukan semuanya seorang diri. Anda juga tidak dapat mengawasi orang terkasih Anda selama 24 jam non-stop. Keterbatasan yang Anda miliki dapat ditangani secara bersama-sama dengan circle support system.

Anda dapat bergantian dengan orang-orang terdekat lainnya untuk saling menjaganya. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter yang menanganinya mengenai apa saja yang harus Anda lakukan mengingat Anda juga memiliki keterbatasan.

Pada umumnya depresi adalah gangguan kesehatan mental yang menyebabkan perasaan sedih secara terus-menerus. Seseorang yang memiliki gangguan kesehatan tidak dapat menyembuhkan kesehatannya seorang diri. Mereka memerlukan bantuan perawatan tenaga profesional seperti dokter atau terapis.

Dalam menjalani proses perawatan mereka juga memerlukan dukungan dari orang-orang terdekatnya. Jika keadaan depresi semakin memburuk hingga adanya percobaan bunuh diri, Anda sebagai orang terdekat bisa segera menghubungi nomor darurat setempat untuk mendapatkan penanganan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment