Selain jari kaki kesemutan atau nyeri, ada pula beberapa orang yang mengalami jari kaki mati rasa [1,2].
Beberapa kasus jari kaki mati rasa sebenarnya bersifat ringan, namun sebagian lainnya dapat menandakan adanya penyakit yang lebih serius [1,2].
Berikut ini adalah deretan penyebab jari kaki mati rasa, baik yang bisa hilang dengan sendirinya maupun bertahan lama hingga kambuh-kambuhan [1].
Daftar isi
- 1. Paparan Udara Dingin
- 2. Alas Kaki Terlalu Kecil/Sempit
- 3. Olahraga Berat
- 4. Efek Kemoterapi
- 5. Kekurangan Vitamin B12
- 6. Bunion
- 7. Fenomena Raynaud / Sindrom Raynaud
- 8. Sindrom Guillain-Barre
- 9. Vaskulitis
- 10. Stroke
- 11. Cedera Tulang Jari Kaki atau Tulang Belakang
- 12. Multiple Sclerosis
- 13. Diabetes dan Penyakit Arteri Perifer
1. Paparan Udara Dingin
Udara dingin menjadi salah satu faktor dibalik jari kaki yang mudah mati rasa [1,2,3].
Jika suhu udara sangat rendah, ditambah dengan kaki dalam kondisi basah, dan cuaca memang sangat dingin, segera cari penghangat [1].
Hindari berada di luar ruangan agar tidak terserang udara dingin ekstrem; sebab kondisi tersebut mampu memicu kerusakan jaringan dan tindakan amputasi apabila jari-jari kaki tidak bisa diselamatkan [1].
2. Alas Kaki Terlalu Kecil/Sempit
Mengenakan sepatu yang terlalu kecil atau sempit bisa menjadi alasan sederhana lainnya mengapa jari-jari kaki ‘menderita’ atau mati rasa [1,2,4].
Tidak adanya ruang gerak bagi jari-jari kaki membuat peredaran darah terganggu dan mati rasa pun timbul sebagai gejala [1].
Oleh karena itu, penting dalam memilih alas kaki dengan ukuran yang pas, termasuk lebar sepatu agar kaki nyaman digunakan beraktivitas [1].
3. Olahraga Berat
Jari-jari kaki yang mati rasa juga bisa disebabkan oleh olahraga berat maupun olahraga yang berdurasi terlalu lama [1,2,4].
Lari atau berjalan kaki saja mampu mengakibatkan jari kaki mati rasa apabila dilakukan dalam waktu yang panjang [1,2,4].
Namun, mati rasa pada kondisi ini akan mereda setelah berhenti melakukan olahraga [1,2].
Saat olahraga, kenakan sepatu khusus untuk olahraga dan sebaiknya ganti sepatu setiap sudah mencapai 300-500 mil, seperti anjuran The American Academy of Podiatric Sports Medicine [5].
4. Efek Kemoterapi
Pengobatan kanker seperti kemoterapi juga dapat memberikan efek samping kepada pasiennya berupa mati rasa di jari-jari kaki atau bagian tubuh lainnya [1,6].
Jika efek seperti ini cukup mengganggu aktivitas, segera konsultasikan dengan dokter penanganan yang terbaik [1].
5. Kekurangan Vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 dapat memicu perkembangan anemia pernisiosa, di mana kondisi ini membuat tubuh tak lagi mampu secara normal memroduksi sel-sel darah merah [1,7].
Ketika sel darah merah kadarnya tidak mencukupi, seseorang akan menjadi lebih lemah dan mudah lelah daripada biasanya [1].
Hal ini seringkali bisa berakibat pada masalah saraf, seperti mati rasa di jari kaki atau bagian tubuh tertentu lainnya [1].
6. Bunion
Bunion adalah benjolan berupa tulang yang tumbuh pada bagian dasar jempol kaki, biasanya hal ini disebabkan oleh sepatu kesempitan atau kekecilan [1,2,8].
Tekanan yang sangat kuat membuat bunion muncul, dan untuk menanganinya, pemakaian sepatu dengan ukuran pas serta mendatangi dokter ahli kaki dan pergelangan kaki sangat dianjurkan [1].
7. Fenomena Raynaud / Sindrom Raynaud
Kondisi ini adalah ketika pembuluh darah merespons stres maupun rasa dingin terlalu kuat sehingga jari-jari kaki atau tangan mengalami kesemutan, mati rasa, hingga warna (pucat atau kebiruan) [1,2,9].
Seseorang penderita kondisi ini perlu selalu berada dalam keadaan yang hangat agar gejala tidak terjadi [1].
8. Sindrom Guillain-Barre
Sindrom ini adalah jenis penyakit imun langka di mana imun secara keliru menyerang saraf-saraf yang normal dan sehat di dalam tubuh [1,2,10].
Kondisi ini kerap ditandai dengan rasa kesemutan pada jari-jari kaki, jari tangan, pergelangan kaki dan pergelangan tangan, lalu disusul dengan mati rasa [1,2,10].
Pada akhirnya, rasa kebas tersebut akan menyebar hingga ke seluruh tubuh hingga penderita sulit bicara karena mengalami kelemahan, begitu pula gangguan koordinasi lainnya [1,2,10].
9. Vaskulitis
Vaskulitis merupakan jenis penyakit autoimun lainnya yang terjadi karena sistem imun secara keliru menyerang pembuluh darah yang normal dan sehat sehingga aliran darah menjadi terganggu [1,211].
Kesemutan dan mati rasa pada beberapa area tubuh, termasuk jari-jari kaki bisa terjadi karena kondisi tersebut [1,2,11].
Penyakit hepatitis B dan C, rheumatoid arthritis serta penyakit Lupus adalah beberapa gangguan kesehatan penyebab vaskulitis pada umumnya [1].
10. Stroke
Stroke adalah kondisi ketika aliran darah yang membawa oksigen ke otak terhambat atau terganggu sehingga otak tak mendapat cukup darah maupun oksigen [1,2,12].
Mati rasa pada beberapa anggota tubuh (termasuk jari-jari kaki) menjadi gejala umum dari stroke arena adanya saraf yang rusak [1,2,12].
11. Cedera Tulang Jari Kaki atau Tulang Belakang
Cedera patah tulang pada jari kaki ataupun cedera yang memengaruhi tulang belakang, keduanya dapat memengaruhi kondisi jari kaki, salah satunya adalah mati rasa [1,2].
Ketika mengalami cedera (sekalipun terkesan ringan), penting untuk segera ke dokter dan memeriksakan diri agar segera memperoleh penanganan [1,2].
12. Multiple Sclerosis
Multiple sclerosis adalah penyakit kronis yang menyebabkan gangguan sinyal ke dan dari otak karena adanya gangguan pada sumsum tulang belakang dan otak yang terpengaruh [1,2,13].
Hal ini menyebabkan kesemutan, mati rasa dan gangguan pada beberapa bagian tubuh, termasuk jari kaki [1,13].
13. Diabetes dan Penyakit Arteri Perifer
Diabetes adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah sangat tinggi dan terkadang cenderung tidak terkontrol [1,2].
Neuropati diabetik adalah kondisi komplikasi yang bisa membuat jari kaki dan bagian kaki mengalami kesemutan hingga mati rasa [1,2].
Selain itu, penyakit arteri perifer atau pengerasan arteri yang biasanya disebabkan oleh diabetes juga dapat menyebabkan mati rasa di jari kaki [1,2].
Penyebab jari kaki mati rasa bermacam-macam, mulai dari ringan hingga serius; segera ke dokter ketika kondisi membuat tidak nyaman untuk beraktivitas.