8 Penyebab Keputihan Gatal dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Keputihan merupakan cairan yang berasal dari kelenjar di dalam vagina dan leher rahim, mengalir keluar melalui alat reproduksi wanita. Itu sebagai cara untuk tetap menjaga vagina sehat, bersih, dan mencegah infeksi[1].

Gejala normal keputihan berwarna bening dan tidak berbau. Warna dan ketebalan cairan akan berubah sesuai siklus bulanan atau saat berovulasi yaitu indung telur yang melepaskan sel telur[3].

Namun, perubahan keputihan yang tidak biasa dapat menjadi tanda adanya masalah, seperti proses sekresi pada vagina yang menyebabkan gatal[2].

Keputihan yang muncul beserta keluhan lain, seperti gatal di vagina ini perlu diwaspadai karena bisa saja disebabkan oleh penyakit tertentu atau penyebab keputihan gatal sebagai berikut :

1. Infeksi jamur

Infeksi jamur pada vagina dapat menyebabkan keputihan gatal dan tidak normal, termasuk tumbuhnya banyak jamur yang memicu peradangan di organ seks eksternal atau tidak menimbulkan gejala[4].

Infeksi jamur vagina sangat mungkin dialami wanita selama fase tertentu, seperti kehamilan, pengaruh obat tertentu, dan sistem kekebalan yang lemah[4].

Salah satu jenis jamur yang menyebabkan infeksi yaitu Candida albicans. Sehingga memunculkan ragi di selaput lendir yang melapisi vagina[4]

Pada kondisi tertentu seperti sedang hamil atau konsumsi obat kontrasepsi dapat meningkatkan hormon estrogen pada wanita yang memungkinkan dapat terkena infeksi jamur vagina[4]

Perlu diketahui beberapa penyakit yang meningkatkan risiko infeksi jamur vagina dan menjadi penyebab keputihan gatal yaitu diabetes atau penyakit lain yang membuat sistem kekebalan tubuh lemah[4]

Konsumsi obat tertentu juga dapat berisiko terinfeksi jamur seperti antibiotik, terapi hormon, steroid, kemoterapi, dan radioterapi[4]

Faktor lain dapat dipicu oleh stres, perawatan vagina yang sembarangan, mengenakan pakaian atau pembalut yang ketat, atau area genital berkeringat[4]

2. Vaginosis bakteri

Vaginosis bakteri merupakan infeksi vagina yang terjadi karena perubahan keseimbangan atau jumlah bakteri tertentu di vagina[5]

Secara normal vaginosis bakteri memiliki campuran bakteri yang sehat, sementara bakteri yang salah tumbuh dapat menyebabkan infeksi dan memicu keputihan gatal[6]

Penyebab munculnya jenis bakteri ini adalah penurunan kadar lactobacillus (penghasil asam laktat) yang menjadikan vagina sedikit asam dan pertumbuhan Gardnerella vaginalis secara berlebihan, sehingga lebih banyak bakteri jahat yang tumbuh[7]

Penyebab paling umum dari gejala keputihan gatal pada wanita usia reproduksi dikaitkan dengan berbagai kondisi termasuk penggunaan alat kontrasepsi, douching dengan penggunaan sabun yang mengganggu keseimbangan alami bakteri[5].

3. Trikomoniasis

Trichomoniasis atau penyakit menular seksual (PMS) merupakan penyebab keputihan gatal karena infeksi bakteri seperti organisme parasit bersel satu kecil yaitu Trichomonas vaginalis[8].

Seseorang yang terinfeksi penyakit ini tidak memiliki tanda-tanda sehingga dapat ditularkan melalui hubungan seks tanpa diketahui[8].

Keputihan gatal terjadi karena infeksi bakteri di vagina, leher rahim, vulva, dan uretra[8].

Berhubung gejalanya yang tidak diketahui, setiap orang disarankan hati-hati karena ini dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit menular seksual lainnya[8].

4. Menopause

Menopouse yang menyebabkan vaginitis atrofi, di mana lapisan vagina menjadi lebih kering, tipis, atau mengalami iritasi akibat penurunan kadar estrogen[9].

Saat kadar estrogen menurun, ini menyebabkan lapisan vagina kehilangan elastisitasnya, serta saluran vagina menyempit dan memendek[9].

Pada wanita yang sedang mengalami keputihan dengan penurunan cairan vagina dapat membuat gatal pada vagina dan vulva sehingga memicu ketidaknyamanan[9].

Seiring bertambahnya usia pada wanita, kadar estrogen  menururn saat mendekati menopause[9].

5. Gonore

Gonore merupakan penyakit yang disebabkan bakteri Neisseria gonorrhoeae dan dapat memicu infeksi pada alat reproduksi[10].

Infeksi ini dapat ditularkan melalui hubungan seks oral, vaginal, dan anal[10].

Pada wanita, mengalami keputihan yang lebih banyak dan terasa gatal menjadi salah satu gejala adanya penyakit ini[10].

Selain efek keputihan gatal, kebanyakan wanita juga dapat mengalami rasa sakit saat buang air kecil, pendarahan di antara periode, dan sakit di bagian perut[10].

6. Klamidia

Klamidia merupakan  penyakit yang disebabkan bakteri Chlamydia trachomatis. Ini dapat memicu masalah kesehatan di kemudian hari[11].

Klamidia menjadi salah satu penyakit menular yang mudah menyebar karena sering tidak menimbulkan gejala[11].

Jika mendapatkan gejala klamidia, biasanya muncul dalam 1 hingga 3 minggu setelah terinfeksi[11].

Termasuk gejala penyakit ini yaitu keputihan yang tidak normal dan membuat gatal di dalam atau di sekitar  vagina, mungkinkan memiliki bau, pendarahan di antara periode, sakit perut disertai demam, dan sakit saat buang air kecil[11].

7. Penyakit radang panggul

Infeksi ini terjadi pada organ sistem reproduksi wanita oleh bakteri yang terkena vagina, dapat disebabkan oleh efek infeksi klamidia atau gonore[12].

Wanita dengan radang panggul kerap mengalami keputihan gatal, termasuk keluarnya cairan yang banyak dari vagina dengan bau tidak sedap[12].

Selain itu, gejala lain yang biasanya muncul seperti rasa sakit ketika buang air kecil, pendarahan tidak normal di antara periode menstruasi, nyeri di bagian perut bawah dan panggul[12].

8. Iritasi

Penyebab keputihan gatal karena iritasi pada bagian vagina dan vulva karena pengaruh bahan-bahan kimia yang bersifat iritatif[6].

Bahan kimia tersebut dapat berasal dari penggunaan krim, douche, kontrasepsi, kondom, atau tisu basah[6].

Sejumlah bahan kimia dari produk perawatan lainnya juga dapat menyebabkan iritasi seperti sabun, pembersih area kewanitaan, pelembut kain, atau tisu toilet[6].

Terutama apabila seeorang wanita memiliki alergi produk tertentu dan memiliki area vagina yang sensitif, iritasi inilah yang akhirnya dapat menimbulkan gatal ketika mengalami keputihan[6].

Cara Mengatasi Keputihan Gatal

Jika mengalami keputihan gatal, berikut beberapa cara mengatasi kepuithan gatal[13] :

  • Menjaga kebersihan vagina
  • Rutin ganti celana dalam
  • Makan yoghurt
  • Obat antijamur
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment